Anda di halaman 1dari 106

KETERSEDIAAN SUMBER AIR DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

PENDUDUK DUSUN HURNALA II NEGERI TULEHU KECAMATAN

SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH

SKRIPSI

OLEH :

NURMILA ALBAKIA

NIM : 20I6-32-005

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2021
MOTTO

Ketahuilah kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan


dan kesulitan bersama kemudahan
(Hadist Riwayat Tirmidzi)

Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, dan Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan.
(Qr. Surah Al- Isra : 70)

Hidup adalah sebuah pemberian, dan hidup memberikan kita keistimewaan,


kesempatan, dan tanggung jawab untuk menjadi seseorang yang lebih baik
ABSTRAK

Nurmila Albakia, NIM : 2016-32-005 Pembimbing I Prof. Dr. M. Salakory.


M.Kes. Pembimbing II Drs. W. S. Pinoa, M.Si. Ketersedian Sumber Air dan
Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Dusun Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan
Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Program Studi Pendididkan Geografi,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon.
Air merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi manusia, ketersediaannya
harus tetap terjamin dalam waktu, kuantitas, dan kualitasnya. Untuk memenuhi
kebutuhan air sehari-hari penduduk Dusun Hurnala II menggunakan sumur gali.
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana ketersedian
sumber air untuk pemenuhan kebutuhan penduduk Dusun Hurnala II, Tujuan yang
dicapai dari penelitian ini adalah unutuk mengetahui ketersediaan sumber air
untuk pemenuhan kebutuhan penduduk, dengan variabel tunggal yaitu :
Ketersediaan Sumber Air dan Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Di Dusun
Hurnala II Kecamatan Salahutu Maluku Tengah.
Tipe penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk
menggambarkan atau melukiskan fakta yang tampak di Dusun Hurnala II dengan
50 kepala keluarga sebagai sampel dan teknik pengumpulan data : 1. Observasi, 2.
Kuesioner, 3. Wawancara, 4. Dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian Dusun Hurnala II memenuhi kebutuhan air
bersih sehari-hari dengan menggunakan 4 sumur gali yang telah dipasang pipa-
pipa serta terdapat mesin sanyo agar pemenuhan kebutuhan air terpenuhi.
kebutuhan air bersih masyarakat penduduk Dusun Hurnala II belum terpenuhi
sepenuhnya, karena sumber air yang tercemar akibat limbah cuci umbian
(singkong) yang dibuang di dalam sumur yang sudah tidak dimanfaatkan sebagai
sumber air menyebabkan sumur pertama dan kedua tercemar. Persebaran sumur
gali yang tidak merata serta tidak terdapatnya penampung atau bak air dan
kurangnya perhatian pemerintah desa terhadap sumber air menyebabkan
kebutuhan tidak terpenuhi.
Sumber air yang digunakan penduduk Dusun Hurnala II memenuhi
kebutuhan air adalah 4 sumur dengan kedalaman rata-rata 400 meter. Penduduk
Dusun Hurnala II membutuhakan air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
(minum, mandi, cuci, kakus).

Kata kunci : Ketersediaan dan kebutuhan sumber air.


ABSTRACT

Nurmila Albakia, NIM: 2016-32-005 Advisor I Prof. Dr. M. Salakory.


M.Kes. Advisor II Drs. W. S. Pinoa, M.Si. Availability of Water Sources and
Fulfillment of Needs. Residents in Hurnala II Hamlet, Salahutu District, Central
Maluku. Geography Education Study Program.Teacher Training and Education
Faculty, Pattimura University Ambon.
Water is a major requirement for humans, its availability must be guaranteed
in time, quantity and quality. To meet their daily needs for water, the residents of
Hurnala II Hamlet use dug wells. The problem in this study is how the availability
of water sources to meet the needs of the residents of Hurnala II Hamlet. The
objective of this research is to determine the availability of water sources to meet
the needs of the population, with a single variable, namely: Availability of Water
Sources and Fulfillment of Needs. Residents in Hurnala II Hamlet, Salahutu
District, Central Maluku.
This type of research is a quantitative descriptive study that aims to describe
or describe the facts that appear in Hurnala II Hamlet with 50 family heads as
samples and data collection techniques: 1. Observation, 2. Questionnaire, 3.
Interview, 4. Documentation.
Based on the results of the research, Hurnala II Hamlet fulfills daily water
needs by using 4 dug wells which have been installed with pipes and a sanyo
machine to meet water needs. The need for clean water for the people of Hurnalla
II Hamlet has not been fully fulfilled, because the water source is polluted due to
the washing waste of tubers (cassava) which is dumped in the well that is no
longer used as a water source causing the first and second wells to be polluted.
The distribution of dug wells is not evenly distributed and there are no dumps or
ater tanks and lack of attention the village government to water sources causes
the need not met.
The source of water used by the residents of Hurnala II Hamlet to meet their
clean water needs is 4 wells with an average depth of 400 meters. The residents of
Hurnala II Hamlet need water to fulfill their daily needs (drinking, bathing,
washing, toilet).

Key words: Availability and needs of water sources.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

atas kasih dan Karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan hasil penelitian dengan judul “Ketersedian Sumber

Air dan Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Dusun Hurnala II Negeri Tulehu

Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”

Dalam penulisan hasil penelitian ini, penulis menyadari masih terdapat

banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan

oleh penulis untuk menyempurnakan hasil penelitian ini.

Dalam proses penyusunan hasil penelitian ini penulis menjumpai berbagai

hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan cukup baik, oleh karena itu

melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu dan memberikan dukungan moral serta bimbingannya.

Ucapan terima kasih ini saya tuturkan kepada :

1. Prof. Dr. M. J. Sapteno, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Pattimura

2. Prof. Dr. Izaak Hendrik Wenno, S.Pd, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis dalam menekuni ilmu di Fakultas

ini.

i
3. Drs. W. S. Pinoa, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,

sekaligus Pembimbing II yang senantiasa membimbing serta mengarahkan

penulis guna terselesainya skripsi ini.

4. F. Leuwol S.Pd,M.Pd,M.Sc, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi.

5. Prof. M. Salakory, M.Kes, selaku Pembimbing I yang senantiasa

membimbing serta mengarahkan penulis guna terselesainya skripsi ini.

6. Dr. M. A. Lasaiba, M.Sc selaku penguji I, R. B. Riry, SP, M.Si selaku

penguji II, dan Ibu Susan E. Manakane. SPd, M.Pd, selaku penguji III

yang selama ini telah memberikan masukan dan saran yang baik bagi

penulis sehingga hasil penelitian semakin baik dan bisa dipertanggung

jawabkan.

7. Seluruh Staf Dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang selama ini

telah mengajarkan dan membekali ilmu kepada penulis selama di bangku

kuliah.

8. Ungkapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda tercinta

Salwia yang telah melahirkan, mengasuh dan membesarkan dengan penuh

kasih dan sayang, dengan doanya yang selalu dipanjatkan dan selalu

memberi nasehat dan dorongan yang tiada hentinya sehingga anak-

anaknya bisa mengenyam pendidikan yang terbaik. Ucapan terima kasih

kepada Bapak La Abdullah Albakia sebagai ayah tercinta yang telah

mengasuh dan mengajarkan banyak hal dari sejak lahir hingga kini dan

selalu memberi baik itu kasih sayang, motivasi hingga material bagi

ii
penulis, dan senantiasa memberikan tuntunan hidup bagi penulis. Tak lupa

juga penulis ucapkan terima kasih kepada kakak dan adik-adik tercinta

(Asmawati, Nurhayati, Abdul Rahman Albakia, Azalia Albakia dan Azaria

Albakia) yang selalu memberikan semangat, doa serta dukungan yang

besar dan selalu memberikan warna bagi kehidupan penulis.

9. Teman — teman seperjuangan FKIP Geografi angkatan 2016 (Aisyah,

Tini, Fani, Kak Nina, Via, Anti, Kak Syawal, Hasan, Ella, Fardi, Wisnu,

Sahlan, Fekri, Deki, Ferdinand, dan Misye) yang selama ini bersedia

bertukar pikiran dengan penulis.

10. Sahabat Likafahmaerlami yang selalu tidak memiliki kesibukan yang

menemani sejak masa perkulihan awal hingga sekarang (Erma, Desi,

Masita, dan Fahlika) terima kasih selalu ada untuk memberikan semangat

motivasi untuk tidak hancur dalam hal apapun.

11. Kakak tingkat (Kak Kevin, Kak Wahab, Kak Heinrich, Kak Kadri, Kak

Rijef, dan Kak Aslan) yang memberikan bantuan serta dukungan moril

bagi penulis.

12. Adik tingkat (Amel, Idawati, Ida, Mirna, Sitna, Muli, Santi, Wisno dan

Arman) serta terima kasih kepada seluruh pihak yang lainnya yang

namanya tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

13. Teman — teman Organisasi dimana penulis berkecimpung (HMI,

GEMPA Geografi, MT Al-Falaq Geografi) serta keluarga besar KKN/PPL

SMP Al-Wathan tahun 2019.

iii
Hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, sebagai

bahan koreksi pada penyesuaian-penyesuaian selanjutnya.

Harapan kami penulis semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan

bagi pembaca lain pada umumnya.

Ambon, Maret 2021

iv
DAFTAR ISI

Lembaran Judul ...................................................................................

Lembaran Persetujuan ..........................................................................

Motto ...................................................................................................

Abstrak ................................................................................................ Halaman

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi....................................................................................................... v

Daftar Tabel.................................................................................................. vii

Daftar Gambar .............................................................................................. ix

Daftar Lampiran............................................................................................ x

BAB I : Pendahuluan .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 5

1.5 Penjelasan Istilah..................................................................... 7

BAB II : Kajian Pustaka ................................................................................ 8

2.1 Deskripsi Teoritis .................................................................... 8

2.2 Kerangka Konsep .................................................................... 18

BAB III : Metode Penelitian ......................................................................... 19

3.1 Tipe Penelitian ........................................................................ 19

3.2 Variabel Penelitian .................................................................. 19

v
3.3 Lokasi dan Waktu ................................................................... 20

3.4 Populasi dan Sampel ............................................................... 20

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 20

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................... 22

BAB IV : Hasil dan Pembahasan .................................................................. 24

4.1 Gambaran Umum Lokasi ........................................................ 24

4.2 Identitas Responden ................................................................ 31

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................. 33

BAB V : Penutup .......................................................................................... 67

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 67

5.2 Saran ....................................................................................... 69

Daftar Pustaka .............................................................................................. 70

Lampiran ...................................................................................................... 72

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jumlah penduduk berdasarkan Jenis kelamin ................................ 25

Tabel 4.2. Jumlah penduduk berdasarkan umur ............................................ 27

Tabel 4.3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ........................ 29

Tabel 4.4. Jumlah penduduk berdasarkan agama ........................................... 29

Tabel 4.5. Jumlah penduduk berdasarkan Mata Pencaharian ......................... 30

Tabel 4.6. Klasifikasi responden berdasarkan umur ....................................... 31

Tabel 4.7. Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin .......................... 32

Tabel 4.8. Klasifikasi responden berdasarkan mata pencaharian .................... 32

Tabel 4.9. Bantuan dari pemerintah ............................................................... 33

Tabel 4.10. Jenis bantuan dari pemerintah ..................................................... 34

Tabel 4.11. Keadaan sumur gali .................................................................... 35

Tabel 4.12. Sumber air sumur gali ................................................................. 36

Tabel 4.13. Respon penduduk Dusun Hurnala II ........................................... 37

Tabel 4.14. Upaya-upaya menjaga sumber air .............................................. 38

Tabel 4.15. Hasil observasi karakteristik sumur gali ...................................... 39

Tabel 4.16. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur pertama ............ 41

Tabel 4.17. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur kedua ............... 42

Tabel 4.18. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur ketiga ............... 43

Tabel 4.19. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur keempat ............ 44

Tabel 4.20. Kebutuhan mengolah minum dan makan .................................... 45

Tabel 4.21. Kebutuhan kakus dan hygien ...................................................... 46

vii
Tabel 4.22. Kebutuhan mencuci pakaian dan peralatan.................................. 47

Tabel 4.23. Kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan

pemeliharaan .............................................................................. 48

Tabel 4.24. Kebutuhan yang sudah terpenuhi ................................................ 48

Tabel 4.25. Pernah mengalami kekurangan air bersih .................................... 49

Tabel 4.26. Mengatasi kekurangan air bersih................................................. 49

Tabel 4.27. Pemenuhan kebutuhan ................................................................ 50

Tabel 4.28. Pemenuhan kebutuhan untuk minum dan mengolah

Makan ........................................................................................ 52

Tabel 4.29. Pemenuhan kebutuhan untuk kakus dan hygien .......................... 55

Tabel 4.30. Pemenuhan kebutuhan untuk mencuci pakaian

dan peralatan .............................................................................. 58

Tabel 4.31. Pemenuhan kebutuhan untuk menunjang pengoperasian

pemeliharaan ............................................................................. 61

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Sumur gali keempat................................................................ 35

Gambar 4.2. Sumur pertama dan Sumur kedua ........................................... 36

Gambar 4.3. Air sumur yang ditarik menggunakan sanyo dan distribusikan

menggunakan pipa-pipa ......................................................... 46

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ................................................................................. 72

Lampiran 2 : Lembaran observasi sumur gali ................................................ 78

Lampiran 3 : Pengamatan ketinggian debit air ............................................... 79

Lampiran 4 : Pengamatan kebutuhan masyarakat .......................................... 80

Lampiran 5 : Pemenuhan kebutuhan ............................................................. 81

Lampiran 6 : Dokumentasi ............................................................................ 83

Lampiran 7 : Peta Lokasi Penelitian .............................................................. 85

Lampiran 8 : Surat Penelitian ........................................................................ 86

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Secara alamiah air tidak pernah dijumpai dalam keadaan betul-betul

murni. Ketika uap air mengembun di udara dan jatuh di permukaan bumi, air

tesebut telah dipengaruhi oleh partikel-partikel yang terkandung di udara.

Kemudian air bergerak mengalir menuju ke berbagai tempat yang lebih rendah

letaknya dan melarutkan berbagai jenis batuan yang dilalui atau zat organik

lainnya. Dengan demikian kualitas air secara alamiah akan berbeda pada setiap

ruang dan waktu yang berlainan (Departemen Pemukiman dan Prasarana

Wilayah,2002:1).

Kebutuhan manusia akan sumber daya air sangat penting demi

kelangsungan hidup yang berkesinambungan. Seiring dengan pertambahan jumlah

manusia (penduduk) maka sumber daya air juga mengalami perubahan jumlah

keseimbangan. Hal ini terjadi karena kenaikan jumlah penduduk persatuan waktu

akan diikuti dengan meningkatnya volume penggunaan sumber daya air. Laju

pertumbuhan penduduk berlawanan dengan potensi lestari air, sebab pada ambang

batas tertentu akan mengurangi kuantitas dan kualitas sumber daya air

(Saba,2010:7).

Air adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting di samping

kebutuhan lain misalnya: sandang, pangan, dan papan. Air yang cukup dan sehat

dapat membantu terlaksananya program penyehatan masyarakat. Beberapa

sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara sumur dangkal, sumur dalam, mata

1
air, air permukaan, dan penampung air hujan. Air tanah sebagai salah satu sumber

air yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mempunyai kelemahan

sumber air yang terbatas. Apabila pemanfaatannya tidak dibatasi dikhawatirkan

akan terjadi penurunan tanah (PDAM Sragen,2009:1)

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk

hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan

secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang

maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air

harus ditanamkan pada segenap pengguna air (Effendi,2003:168-169).

Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup

baik untuk memenuhi kebutuhannya maupun menopang hidupnya secara alami.

Kegunaan air yang sangat bersifat universal atau menyeluruh dari setiapa aspek

kehidupan menjadi semakin berharganya air baik jika dilihat dari segi kuantitas

maupun kualitasnya. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang, maka

kebutuhannya akan air pun akan meningkat (Unus S,1996:91).

Air bersih merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi manusia,

ketersediaannya harus tetap terjamin dalam waktu, kuantitas, dan kualitasnya.

Kebutuhan air bersih menjadi masalah di berbagai negara, terutama negara dengan

jumlah penduduk yang tinggi. Permasalahan ini muncul karena permintaan tidak

mampu diimbangi oleh persediaan, permintaan terus bertambah sedangkan

persediaan air cenderung berkurang karena berkurangnya debit sumber air baku,

2
seperti mata air, sungai, danau dan air tanah sebagai akibat degradasi lingkungan

(Wenten, 2005:65).

Kebutuhan akan air bersih akan terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun akibat dari pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, sehingga manusia

berusaha untuk mencari sumber air yang baik dan terjamin kualitasnya agar dapat

memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Upaya pemenuhan kebutuhan air

oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung

dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut air tanahlah yang paling banyak

digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-

sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh

akibat pencemaran yang relatif kecil (Unus, 1996:91).

Pada masyarakat desa air tanah merupakan salah satu sumber air untuk

memenuhi kebutuhan air bersih, mereka menggunakan sarana sumur gali untuk

mengambil air tanah ini, sumur gali merupakan sarana air bersih yang paling

sederhana dan sudah lama dikenal masyarakat, sesuai dengan namanya sumur gali

dibuat dengan menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan tanah yang kedap

air pertama, air sumur pada umumnya lebih bersih dari air permukaan karena air

yang merembes ke dalam tanah telah disaring oleh lapisan tanah yang dilewatinya

(Dwijosaputro, 1991:41).

Masyarakat Dusun Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu telah

menggunakan jaringan air bersih.Untuk memenuhi kebutuhan air bersih PDAM

Dusun Hurnala II memanfaatkan dua (2) sumber mata air, dan sumur gali yang

diantaranya kali Air Besar. Dusun Hurnala II merupakan daerah pedesaan yang

3
sedang dalam tahap pembangunan. Karena itu segala kegiatan pembangunan, dan

lain sebagainya berkembang. Perkembangan tersebut tentu saja diiringi dengan

pertumbuhan penduduk baik di Kecamatan Salahutu dan sekitarnya. Dengan

pertumbuhan penduduk yang terus meningkat maka kebutuhan air bersih terus

menerus meningkat pula.

Beberapa tahun ke depan jumlah penduduk akan semakin pesat yang

tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kebutuhan air bersih di

Dusun Hurnala II. Ketersediaan air yang ada belum tentu dapat menyeimbangi

kebutuhan air bersih yang terus meningkat, untuk itu perlu dilakukan analisis

ketersediaan air bersih yang ada sampai beberapa tahun ke depan. Dengan adanya

penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternative pemecahan masalah air

bersih terutama untuk daerah wilayah Kecamatan Salahutu.

Dusun Hurnala II yang berada pada Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu

Kabupaten Maluku Tengah merupakan dusun yang menggunakan air tanah

(sumur) sebagai kebutuhan air bersih, yang digunakan sebagai kebutuhan air

minum serta kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan air. Kondisi Dusun

Hurnala II sebagian besar adalah wilayah perumahan dan banyaknya tanaman

sagu serta dengan seiringnya pertambahan jumlah penduduk akibat kelahiran yang

semakin meningkat maka konsumsi air akan semakin bertambah yang

mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air yang semakin bertambah pula.

Berdasarkan latar belakang diatas maka menarik bagi peneliti untuk melakukan

penelitian dengan judul “Ketersediaan Sumber Air Bersih dan Pemenuhan

4
Kebutuhan Penduduk Dusun Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu

Kabupaten Maluku Tengah”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan penelitian yang dirumuskan yaitu : Bagaimana Ketersediaan

Sumber Air Bersih dan Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Dusun Hurnala II?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah

“Untuk Mengetahui Ketersedian Sumber Air Bersih dan Pemenuhan Kebutuhan

Penduduk Dusun Hurnala II.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengajaran konsep-konsep bidang kajian ilmu hidrologi dan geografi

penduduk. sebagai sumber bacaan atau dijadikan referensi yang dapat

memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini, serta dapat

menambah sumber pustaka yang telah ada.

2. Manfaat Praktis

5
 Bagi Pemerintah hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi

pemerintah untuk dapat memperhatikan sumber air bersih untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melakukan segala kebijakan

dan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan sumber air bersih Di

Desa Hurnala II.

 Bagi masyarakat penelitian ini membantu Penduduk Desa Hurnala II

dalam upaya mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

 Bagi peneliti untuk menambah wawasan dalam sumber daya air atau

hidrologi, geografi lingkungan dan geografi penduduk dan sebagai

bahan untuk menyelesaikan studi yang di laporkan dalam bentuk

skripsi.

 Bagi Sekolah untuk menambah wawasan pengembangan serta

penerapan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu mata pelajaran Atmosfer

yang terdapat materi tentang Hidrosfer.

 Bagi Program Studi Pendidikan Geografi untuk pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Geografi Sosial, Geografi

Penduduk, dan Hidrologi.

6
1.5 PENJELASAN ISTILAH

1) Ketersediaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ketersedian adalah kesiapan

suatu sarana (tenaga,barang,modal,anggaran) untuk dapat digunakan atau

dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan. (KBBI,2021)

2) Sumber air

Sumber air adalah tempat atau adah air alami dan/atau batuan yang

terdapat di atas ataupun di bawah permukaan tanah. (UUD RI No.7 Tahun

2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 907 tahun 2002)

3) Pemenuhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemenuhan adalah suatu yang

dilakukan telah memenuhi benda, barang, dan lain lain. (KBBI,2021)

4) Kebutuhan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk

mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan

kenyamanan (Murray,1993:123)

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teoritis

2.1.1 Ketersediaan Sumber Air Bersih

Air adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan

hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, tanpa air tidak akan ada kehidupan di

bumi ini. air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari dan

akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. (Sugandy, 1997:28).

Air bersih menjadi sumber daya alam yang paling melimpah di bumi,

ketersediaan akan air bersih tetap menjadi sumber air yang paling penting untuk

memenuhi hajat hidup manusia, dari seluruh ketersediaan air di bumi, hanya

sebagian kecil saja yang di manfaatkan oleh manusia sebagai air bersih sebagian

besar air yaitu 97%nya berada di laut dimana kadar garamnya terlalu tinggi,

kurang dari 3% dari total air berada di lapisan kutub yang tersimpan di dalam

tanah, sisanya yaitu 0,003% yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi

kebutuhan air bersih (Middleton, 1994:96).

Pada umumnya air yang berada pada bumi mengalami beberapa siklus yang

di sebut siklus hidrologi, siklus hidrologi adalah sebuah proses pergerakan air dari

bumi ke armosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinyu

(Triadmodjo, 2008:104).

Siklus hidrologi adalah proses dimana bergeraknya air dari bumi menuju

atmosfir dan kemudian kembali lagi ke bumi, yang berlangsung secara terus

menerus. (Triatmojdo, 2008:104)

8
Siklus hidrologi memiliki peranan yang teramat penting bagi kelangsuangan

hidup organisme di bumi. Melalui siklus inilah, kesediaan air di daratan bumi

dapat tetap terjaga, mengingat teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan

keseimbangan ekosistem bumi dapat tercipta karena proses siklus hidrologi ini.

1) Macam-Macam Siklus Air

a) Siklus hidrologi pendek atau kecil, yaitu proses dimana air laut yang

menguap terkondensasi dan menjadi awan kemudian terjadi hujan dan jatuh

ke laut.

b) Siklus hidrologi sedang, yaitu proses dimana air laut yang menguap

terkondensasi dan dibawa oleh angin membentuk awan diatas daratan,

kemudian jatuh sebagai hujan lalu sebagian meresap kedalam tanah dan

sebagian yang lain mengalir dipermukaan tanah menuju sungai, dan sungai

mengalirlaut.

c) Siklus hidrologi panjang atau besar, yaitu proses dimana air laut menguap

menjadi gas kemudian terjadi proses sublimasi membentuk kristal-kristal es

yang terbawa angina kedaratan atau pegunungan yang tinggi dan jatuh

menjadi hujan es atau salju, lalu terbentuk glaster masuk kesungan dan

menuju ke laut. (Triatmojdo, 2008:104)

2) Ketersediaan Sumber Air Bersih

Menurut Adiwisastra (1992:84) Di bumi ini ada beberapa sumber air yang

sangat penting bagi kehidupan manusia yang dapat dimanfaatkan untuk

penyediaan air bersih. Peradaban sumber air juga berpengaruh pada perbedaan

sifat fisik, kimiawi, dan bakteorologi. Dalam sistem penyediaan air bersih, sumber

9
air merupakan satu komponen yang mutlak dan harus ada, karena tanpa sumber

air sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Secara umum sumber air

adalah sebagai berikut :

a) Air Permukaan

Air pemukaan adalah air yang ada dipermukaan bumi dan dapat terlihat,

terdiri dari :

1. Air sungai

Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua

pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau,

atau ke sungai lain yang merupakan sungai induk. Sungai banyak terdapat di

Indonesia yang berhulu di daerah pegunungan. Bagi daerah-daerah tertentu

kegunaan sungai-sungai itu berbeda-beda. Manfaat air sungai bagi kehidupan

sangat besar artinya seperti untuk mengairi pertanian di pesawahan, perikanan lalu

lintas perairan, pembangkit tenaga listrik, dan pariwisata. Sungai dapat dibagi atas

dua jenis:

1) Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari hujan dan mata-mata air.

Sungai seperti ini airnya tidak tetap. Bila musim hujan airnya banyak,

adakalanya banjir.

2) Sungai gletser, yaitu sungai yang mendapat airnya dari gletser (es) atau salju

yang mencair. Sungai seperti ini airnya tetap. Baik pada musim hujan

maupun pada musim kemarau. (Adiwisastra,1992:84)

10
1. Air tanah

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.

Kedalaman air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau

tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.

Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang digali oleh penduduk.

Permukaan bagian atas air itu lebih praktik.(Adiwisastra,1992:84)

Kelebihan air tanah daripada air permukaan yaitu:

1) Lebih steril, karena tidak terkontaminasi oleh organisme penyebab penyakit

2) Tersimpan pada lapisan batuan pada kedalaman tertentu atau di bawah

permukaan tanah

3) Temperaturnya relatif konstan

4) Tersedia di banyak tempat meskipun musim kemarau. Air tanah dibedakan

atas letak kedalamannya, yaitu:

a) Air tanah dangkal

Air tanah dangkal yaitu air tanah yang berada di bawah permukaan tanah

dan berada di atas batuan yang kedap air atau lapisan yang tidak dapat meloloskan

air. Air ini merupakan akuifer atas atau sering disebut air freatis, yang banyak

dimanfaatkan oleh penduduk untuk membuat sumur.(Adiwisastra,1992:84)

b) Air tanah dalam

Air tanah dalam, yaitu air tanah yang berada di bawah lapisan air tanah

dangkal, dan berada di antara lapisan kedap air. Air ini merupakan akuifer bawah,

banyak dimanfaatkan sebagai sumber airminum penduduk kota, untuk industri,

perhotelan, dan sebagainya. Diantara lapisan kedap dan tak kedap air terdapat

11
lapisan peralihan.Air tanah pada lapisan tak kedap mempengaruhi gerak aliran air.

Jika lapisan yang kurang kedap terletak di atas dan di bawah suatu tubuh air, maka

akan menghasilkan lapisan penyimpanan air yaitu air tanah yang tak bebas.

Tekanan dari air tanah tak bebas bergantung pada keberadaan tinggi suatu tempat

dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang air tanahnya lebih rendah

daripada permukaan air di daerah tangkapan hujan, air akan memancar keluar dari

sumur yang dibor. Sumur demikian disebut sumur freatis. (Visiuniversal,

2015:186)

c) Air Hujan

Air hujan dapat menjadi air minum akan tetapi untuk menjadikan air hujan

sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun,

karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat

agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga

hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga

mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. Sifat-

sifat air hujan: bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat

mineral. Air hujan umumnya bersifat bersih, bersifat korosif karena mengandung

zat – zat yang terdapat di udara seperti NH3, CO2 Agresif, ataupun SO2 dan

adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yangbercampur dengan air hujan

akan menyebabkan terjadinya hujan asam. (Adiwisastra,1992:84).

d) Air Sumur

Budi D. Sinulingga (1999:18) mengemukakan bahwa air dalam tanah

(ground water). Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air

12
sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah

tercemar. Sumber air tanah ini dapat dengan mudah dijumpai seperti yang terdapat

pada sumur gali penduduk, sebagai hasil budidaya manusia. Keterpadatan sumber

air tanah ini sangat dipengaruhi oeh beberapa factor, seperti topografi, batuan, dan

curah hujan yang jatuh di permukaan tanah. Kedudukan muka air tanah mengikuti

bentuk topografi, muka air tanah akan dalam di daerah yang bertopografi tinggi

dan dangkal di daerah yang bertopografi rendah.

Sutrisno (1991:19) yang dimaksud mata air adalah air tanah yang keluar

dengan sendirinya ke permukaan tanah. Sehingga dapat langsung dimanfaatkan

oleh penduduk sekitarnya. Sutrisno (1991:19) menyatakan bahwa kedalaman air

sumur akan memengaruhi kualitas air sebagai berikut :

Sumur Gali pada kedalaman kurang dari 10 m dapat menghasilkan air yang

dari segi kimia baik dari pada sumur pompa, tapi dari segi bakteriologi

kemungkinan pengotoran sangat besar.(Sutrisno,1991:19)

Sumur Pompa dangkal, sumur ini mendapat pengotoran dari permukaan dan

permukaan air kotor dan air bekas dalam tanah. Apabila tanahnya bersih maka air

yang diperoleh bersih akan tetapi kalau tanah disekitarnya dikotori oleh kotoran

rumah tangga atau limbah industry, maka air akan berwarna dan

bau.(Sutrisno,1991:19)

Sumur Pompa dalam dihasilkan dari lapisan air tanah ang agak dalam

dengan kedalaman lebih dari 20 m. Air yang dihasilkan bersih dari bakteri dan

kuman penyakit dan tidak terpengaruh limbah industry rumah tangga dan industry

sekitarnya.(Sutrisno,1991:19)

13
2.1.2 Kebutuhan Air Bersih

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan

manusia dan dalam sistem tata lingkungan, air adalah unsur lingkungan.

Kebutuhan manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke waktu,

bukan saja karena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut,

melainkan juga karena meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan

air. (Silalahi.M.D., 2002:13).

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk

keperluan rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas

kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan

kebutuhan air untuk mengganti kebocoran, (Moegijantoro, 1995:114).

Salah satu faktor penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari

adalah untuk kebutuhan air minum. Menurut dokter dan ahli kesehatan manusia

wajib minum air putih minimal 2 (atau 8 gelas) per hari dan maksimum 7 persen

kali berat badan. (Robert dan Sjarief,2010:51)

Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan

harus bebas dari kuman-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia

yang dapat mencemari air bersih tersebut dan air yang dapat diminum setelah

dimasak. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap makhluk hidup dan

kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Purwanto,

1997:123)

Dalam peraturan menteri kesehatan RI No.492/MENKES/PER/IV/2010

tentang persyaratan kualitas air minum, menyatakan bahwa air minum adalah air

14
yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum. Air minum adalah air yang kualitasnya sudah memenuhi

syarat kesehatan dan dapat langsung diminum, agar air minum tidak dapat

menyebabkan penyakit, air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai

berikut :

1) Syarat-syarat air

a) Syarat Fisik

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak

berwarna) tidak berasa, tidak berbau, suhu dibawah suhu udara luarnya.

b) Syarat Bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari semua bakteri,

terutama bakteri pathogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum

terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel.

Departemen kesehatan RI telah menetapkan kriteria kualitas air secara

mikrobiologis, melalui keputusan menteri kesehatan No 907 tahun 2002

bahwa air minum tidak diperbolehkan mengandung bakteri coliform.

c) Syarat kimia

Air minum yang mengadung zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu

pula kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air, akan

menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Standar air minum di

Indonesia mengikuti standar WHO (World Health Organization) yang

dalam beberapa hal disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. (Sutrisno,

2000:65)

15
Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90% dari berat

badannya, untuk dapat mempertahankan kondisi badan manusia tetap sehat dan

fungsi anggota tubuh dapat berjalan lancar maka setiap hari dewasa membutuhkan

air sebanyak 4-8 gelas sedangkan anak-anak 4 gelas. Banyaknya air yang

diperlukan tergantung pula dengan situasi dan kondisi setiap harinya, situasi dan

kondisi itu dipengaruhi oleh :

1) Suhu udara

2) Kelembaban udara

3) Banyaknya air yang dikandung dalam makanan

4) Intensitas gerak atau berat-entengnya pekerjaan.

Pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh mencegah timbulnya berbagai

gangguan kesehatan serta membuat tubuh lebih bugar. Air mempunyai multi

fungsi dalam tubuh manusia, sebagai berikut :

1) Menjaga suhu tubuh

2) Memperlancar pencernaan

3) Media transportasi zat gizi dan oksigen lewat peredaraan darah

4) Membantu sistem metabolisme tubuh

5) Memelihara kulit

6) Pelumas sendi

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dipergunakan secara wajar

untuk keperluan pokok manusia dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan

air dan juga banyak yang diperlukan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi

16
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,

menyiram tanaman dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup

sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas.

a) Air bersih untuk kebutuhan manusia

1) Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter/hari.

2) Kebutuhan air untuk kakus dan higien yaitu untuk mandi dan

membersihkan dirinya 25-30 liter/hari.

3) Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25-30 liter/hari.

4) Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas atau pembuangan kotoran 4-6 /hari, sehingga total pemakaian

peran 60-70 liter/hari.

5) Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga

berlainan, selain pemakaian harian yang tidak tepat, banyaknya

keperluan air bagi tiap atau setiap rumah tangga itu masih tergantung

dari beberapa faktor, diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas

akan lebih banyak dari pada di daerah dingin. (Aswicaksana, 2004:67)

17
2.2 Kerangka konsep

Kebutuhan Air

Ketersediaan a) Minum dan mengolah

makanan
Sumber Air
b) Kakus dan hygien

c) Cuci pakaian

d) Pemeliharaan fasilitas

Pemenuhan Air

a. Air permukaan
 Air Sumur

Kuantitas

 Kurang
 Cukup
 Kelebihan

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif

yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan fakta atau keadaan

ataupun gejala yang tampak Dusun Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu

Maluku Tengah.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel Dalam penelitian ini adalah Ketersediaan Sumber Air Bersih dan

Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Di Dusun Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan

Salahutu Maluku Tengah. Mengacu pada teori Adiwisastra (1992:84), Budi D

Sinulingga (1999:18), Sutrisno (1991:19), dan Aswicaksana (2004:67) maka

variabel tersebut dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Ketersediaan sumber air bersih yaitu

a. Air Permukaan :

 Air Sumur

2. Kebutuhan air bersih yaitu :

 Minuman dan mengolah makanan

 Kakus dan hygien

 Mencuci pakaian dan peralatan

 Pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas

19
3.3. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul yang di angkat, maka penelitian ini berlokasi di Dusun

Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 21 september – 21 oktober 2020.

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Dusun Hurnala II Negeri

Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah sebanyak jumlah

kepala keluarga yang menggunakan air bersih di Dusun Hurnala II dengan

jumlah populasi kepala keluarga yaitu 231 kepala keluarga.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini di ambil secara simple random sampling yaitu

30% dari masyarakat Dusun Hurnala II Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu

Kabupaten Maluku Tengah, sehingga total sampel sebanyak 50 kepala

keluarga.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,

dokumentasi, wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pengambilan data.

1. Observasi

20
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap ketersediaan sumber daya air

bersih dan pemenuhan kebutuhan penduduk pada tempat penelitian.

2. Kuesioner

Teknik kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada

masyarakat setempat digunakan untuk memperoleh data primer dari

responden. Kuesioner tersebut akan disebarkan kepada 50 kepala rumah

tangga yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini, kemudian

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut dijawab dan di analisis oleh

peneliti.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengarahkan para responden

dalam mengisi kuesioner dan mendapatkan informasi tambahan dari

responden.

4. Dokumentasi

Dalam penelitian ini teknik dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data

sekunder yang disajikan dalam penulisan skripsi sebagai bukti bahwa

penulis benar-benar telah melakukan penelitian di Dusun Hurnala II Negeri

Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

21
3.6 Teknik Analisis Data

1) Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

persentase, yaitu dalam bentuk tabulasi sebagai dasar untuk mendeskripsikan data

yang telah terkumpul, data yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam tabel

menurut kategori yang kemudian dipersentasekan menurut frekuensi jawaban,

yang dirumuskan sebagai berikut :

𝑛
% = 𝑁 x 100%

Keterangan :

% : Persentase yang diperoleh

n : Jumlah nilai yang diperoleh (pada kuesioner)

N : Jumlah sampel penelitian (keseluruhan responden)

100 : Konstanta (Sugiyono 2013)

2) Uji Hipotesis

Hubungan X dan Y dipertunjukan analisis statistik korelasi product

moment.

Rumus :

Keterangan rumus korelasi product moment :

N : Banyaknya pasangan data X dan Y

22
∑x : Total dari Jumlah variabel X

∑y : Total dari jumlah variable Y

∑x2 : Kuadrat total dari jumlah variabel X

∑y2 : Kuadrat total dari jumlah variabel Y

∑xy : Hasil perkalian dari total jumlah dari variabel X dan total jumlah variabel

https://www.statistikian.com/2012/07/pearson-dan-asumsi-klasik.html

23
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Kondisi Fisik Wilayah

1) Letak dan Luas Lokasi Penelitian

Secara Administratif, Negeri Tulehu termasuk dalam Kecamatan Salahutu

Kabupaten Maluku Tengah. Secara Geografis, Negeri Tulehu memiliki batas-

batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Negeri Tengah-Tengah

 Sebelah Timur berbatasan dengan Negeri Tial dan Negeri Suli

 Sebelah Barat berbatasan dengan Negeri Waai

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut

Secara Astronomis, Negeri Tulehu terletak pada koordinat 3 035’8”S 1280

18’26”E yang mencakup areal seluas 34,6 Km2.

Kecamatan Salahutu terdiri atas 6 Negeri, dan salah satu diantaranya adalah

Negeri Tulehu. Negeri Tulehu memiliki luas wilayah kurang 34,6 km2. Dan

memiliki 15 Dusun yaitu Dusun Kampung Lama, Dusun Kampung Baru, Dusun

Kampung Tengah, Dusun Sarimadu, Dusun Pahlawan, Dusun Air Panas Tanjung,

Dusun Jembatan dua, Dusun Hurun, Dusun Pohon Mangga, Dusun Keramat Atas,

Dusun Keramat Bawah, Dusun Mamokeng, Dusun Hurnala I, Dusun Hurnala II,

Dusun Rupaitu.

24
2) Iklim

Kecamatan salahutu dipengaruhi oleh iklim musim dan iklim laut tropis.

Temperatur dalam derajat celcius tertinggi dirasakan pada bulan Februari. Pada

Februari temperatur rata-rata mencapai 28,50C dan temperatur maksimum

mencapai 34,30C. adapun temperatur minimum tertinggi mencapai 24,7 0C pada

bulan Maret dan Mei.

Februari tercatat sebagai bulan dengan curah huan terendah (34 mm). Bulan

lain dengan curah hujan yang rendah antara lain November (37 mm) dan Januari

(71 mm). Bulan terbasah berlangsung dari bulan Juli hingga September dengan

curah hujan masing-masing mencapai 914 mm, 347 mm, dan 342 mm.

4.1.2 Keadaan Penduduk

a) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

Penduduk Dusun Hurnala II memiliki jumlah penduduk sebanyak 938

orang dari jumlah Kepala Keluarga (KK) 231 orang. Berdasarkan jenis kelamin

penduduk Dusun Hurnala II memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 446

dan penduduk perempuan sebanyak 492 orang.

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)


1 Laki-laki 446 47,54
2 Perempuan 492 52,46
Jumlah 938 100.00
Sumber : Kantor Desa Negeri Tulehu Tahun 2020

Berdasarkan data tabel 4.1. Maka dapat dihitung besarnya Sex Rasio (SR) di

Dusun Hurnala II sebagai berikut :

25
Sex Rasio adalah perbandingan jumlah antara penduduk dengan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Pengukuran ini perlu dilakukan untuk

mengetahui perbandingan jumlah dua jenis kelamin baik pada beberapa wilayah

(spasial) maupun beberapa waktu (temporal). Sex Rasio dapat dilakukan

berdasarkan jumlah penduduk total, penduduk umur 0 tahun (sex ratio at birth),

dan setiap kelompok umur. Kondisi rasio jenis kelamin di suatu daerah dapat

dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :

a. pola moralitas dan fertilitas antara penduduk laki-laki dan perempuan

b. pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan

Rumus perhitungan sex rasio adalah sebagai berikut :

Jumlah penduduk laki−laki


Sexrasio = X 100%
Jumlah penduduk perempuan

446
Sexrasio = X 100%
492

Sexrasio = 90

Maka Sex Rasio Penduduk Dusun Hurnala II adalah 90, yang artinya di

dalam setiap 100 perempuan terdapat 90 laki-laki yaitu faktor kelahiran yang

bertambah lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan, sementara itu jumlah

kematian tidak terlalu banyak. Menurut kelompok umur diatas maka diperoleh

gambaran pada Negeri Tulehu tenaga produktif (umur 15 – 64 tahun) sebanyak

639 orang, dan usia yang belum produktif (umur 0 – 14 tahun) sebanyak 263

orang serta yang sudah tidak produktif ( > 65 tahun ) berjumlah 36 orang.

26
b) Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur

Berdasarkan data yang diperoleh maka keaadaan penduduk Dusun Hurnala

II menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

No Kelompok umur Jumlah Persen (%)


1 0 – 4 Tahun 78 8.32
2 5 – 9 Tahun 93 9.91
3 10 – 14 Tahun 92 9.81
4 15 – 19 Tahun 118 12.58
5 20 – 29 Tahun 151 16.1
7 30 – 34 Tahun 84 8.95
8 35 – 39 Tahun 74 7.88
9 40 – 44 Tahun 55 5.86
10 45 – 49 Tahun 60 6.4
11 50 – 54 Tahun 35 3.73
12 55 – 59 Tahun 38 4.06
13 60 – 64 Tahun 24 2.56
14 > 65 Tahun 36 3.84
Jumlah 938 100.00
Sumber : Kantor Desa Negeri Tulehu Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.2. Terlihat jumlah Penduduk Dusun Hurnala

II berdasarkan umur maka dapat disimpulkan bahwa penduduk yang belum

produktif (umur 0 – 14 tahun) berjumlah 263 orang dan jumlah penduduk yang

produktif (umur 15 – 64 tahun) sebanyak 639 orang serta yang sudah tidak

produktif ( > 65 tahun ) berjumlah 36 orang.

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara

jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk usia 65

27
tahun ke atas (disebut usia non produktif) dibandingkan dengan jumlah penduduk

usia 15-64 tahun (usia produktif).

Berdasarkan data jumlah penduduk Dusun Hurnala II berdasarkan kelompok

umur tersebut maka dapat diketahui beban ketergantungan (Dependency Ratio) di

Dusun Hurnala II, sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓+𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓


Dependency Ratio = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 (15−64 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)

X 100%

263+36
Dependency Ratio = X 100%
639

Dependency Ratio = 47

Berdasarkan hasil perhitungan Depedency Ratio (DR) dimana angka

ketergantungan penduduk untuk Dusun Hurnala II adalah 47 yang berarti setiap

100 usia produktif harus menanggung 47 usia belum produktif dan yang tidak

produktif lagi. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

angka ketergantungan penduduk pada Dusun Hurnala II lebih sedikit dari pada

jumlah penduduk produktif.

c) Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar, terencana sistematis dan berlangsung terus-

menerus dalam suatu proses pembelajaran unutuk mengembangakan segenap

potensi manusia baik asmani maupun rohani. Tingkat pendidikan di Dusnu

Hurnala II sangat bervariasi sebagai berikut :

28
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen (%)


1 Belum/tidak sekolah 159 16.95
2 Sekolah dasar 264 28.14
3 SMP/Sederajat 149 15.88
4 SMA/SMK 295 31.45
5 Diploma 24 2.56
6 S1 47 5.01
Jumlah 938 100.00
Sumber : Kantor Desa Negeri Tulehu Tahun 2020

d) Jumlah penduduk berdasarkan agama

Agama merupakan sesuatu yang alamiah dalam kehidupan manusia setiap

orang berhak menganut dan memeluk agamanya masing-masing. Agama yang

dianut oleh masyarakat Dusun Hurnala II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama yang dianut Jumlah Persen (%)


1 Islam 938 100
2 Kristen Protestan 0 0
3 Kristen Katolik 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
Jumlah 938 100
Sumber : Kantor Desa Negeri Tulehu Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.4. Agama yang dianut oleh masyarakan

Penduduk Dususn Hurnala II adalah Agama Islam yaitu sebanyak 938 orang

(100%) dengan jumlah tempat ibadah yaitu sebanyak 1 Mesjid yaitu Mesjid Nurul

Huda.

29
e) Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

Mata pencaharian masyarakat Penduduk Dusun Hurnala II mengarah ke

pertanian dan sebagian kecilnya sebagai tukang, wiraswasta, pelajar dan lain-lain.

Kondisi seperti ini juga dialami oleh masyarakat di Dusun Hurnala II, jumlah

masyarakat usia produktif adalah 639 orang, dengan jenis pekerjaan mereka

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Persen (%)


1 Pegawai Negeri Sipil 27 4.22
2 Honorer 2 0.31
3 Petani 252 39.43
4 Pedagang 13 2.03
5 Nelayan 37 5.79
6 Tukang 62 9.70
7 Pelajar 38 5.94
8 Buruh 20 3.13
9 Polisi 31 4.85
10 Wiraswasta 61 9.54
11 Tidak bekerja 96 15.02
Jumlah 639 100.00
Sumber : Kantor Desa Negeri Tulehu Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.5. Terlihat bahwa lapangan pekerjaan pada masyarakat

usia produktif di Dusun Hurnala II sebagian besar bekerja di sector pertanian yang

mencapai 252 orang (39,43%), selain itu juga masyarakat yang berkerja sebagai

tukang sebanyak 62 orang (9.70%) dan wiraswasta sebanyak 61 orang (9,54%).

Banyak dari sebagian Penduduk Hurnala II yang tidak berkerja dikarena susahnya

30
pekerjaan serta penghasilan tak seberapa dan pekerjaan sampingan yang harus

dikerjakan untuk menopang kebutuhan keluarga.

4.2 Identitas Responden

4.2.1 Klasifikasi responden berdasarkan umur

Klasifikasi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur

No Kelompok umur (Tahun) Jumlah Persen (%)


1 20 – 24 2 4
2 25 – 29 8 16
3 30 – 34 13 26
4 35 – 39 2 4
5 40 – 44 18 36
6 45 – 49 4 8
7 50 – 54 2 4
8 > 55 1 2
Jumlah 50 100.00
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.6. menunjukkan bahwa responden terbanyak

adalah berada pada kelompok umur 40 – 44 tahun yaitu sebanyak 18 responden

(36%), kelompok umur 30 – 34 tahun yaitu sebanyak 13 responden (26%),

kelompok umur 20 – 29 tahun yaitu sebanyak 8 responden (26%), kelompok umur

45-49 tahun yaitu sebanyak 4 responden (8%), kelompok umur 20-24 dan 50-54

tahun yaitu sebanyak 2 responden (4%), sedangkan responden terendah adalah

berada pada kelompok umur > 55 tahun yaitu sebanyak 1 responden (2%).

31
4.2.2 Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin

Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.7. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Persen (%)


1 Laki-laki 47 94
2 Perempuan 3 6
Jumlah 50 KK 100.00
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.7. Menunjukkan bahwa responden laki-laki

yaitu sebanyak 47 responden (94%) dan responden perempuan yaitu sebanyak 3

responden (6%).

4.2.3 Klasifikasi responden berdasarkan mata pencaharian

Klasifikasi responden berdasarkan mata pencaharian sebagai berikut :

Tabel 4.8. Klasifikasi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen (%)


1 Pegawai Negeri Sipil 15 30
2 Petani 20 40
3 Pedagang 6 12
4 Tukang 9 18
Jumlah 50 KK 100.00
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.8. Jumlah responden terbanyak adalah

masyarakat yang berkerja sebagai petani yaitu sebanyak 20 responden (40%),

32
PNS yaitu sebanyak 15 responden (30%), Tukang yaitu sebanyak 9 responden

(18%), dan pedagang sebanyak 6 responden (12%).

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.1 Deskripsi Hasil Peneitian

Penduduk Dusun Hurnala II memiiki 932 orang dari 231 kepala

keluarga(KK). Hasil observasi pada 4 sumur gali dan hasil tinjauan data kuesioner

yang diperoleh dari 50 kepala keluarga sebagai responden adalah sebagai berikut.

1) Ketersedian air bersih

a) Air Permukaan

 Air Sumur

b) Hasil data kuesioner

(1) Bantuan dari pemerintah desa untuk mengatasi ketersediaan sumber air

bersih

Tabel 4.9. Bantuan dari pemerintah desa untuk mengatasi ketersediaan

sumber air bersih

No Jenis Bantuan Jumlah Persen (%)

1 Tidak pernah mendapatkan bantuan 50 100

Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.9. Tidak pernah mendapatkan

bantuan sebanyak 50 responden (100%).

33
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, masyarakat tidak pernah

mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah desa baik itu berupa mesin air

ataupun berupa uang tunai.

(2) Jenis bantuan yang diberikan pemerintah untuk mengatasi ketersediaan air

bersih

Tabel 4.10. Jenis bantuan dari pemerintah

No Jenis bantuan Jumlah Persen(%)

1 Tidak pernah mendapatkan bantuan 50 100


Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.10. Tidak pernah mendapatkan

bantuan sebanyak 50 responden (100%)

Berdasarkan wawancara dengan para responden, masyarakat tidak pernah

mendapatkan jenis bantuan apapun dari pemerintah desa hal ini dikarena dana

bantuan tersebut tidak diberikan kepada kepala dusun sehingga menyebabkan

pemeliharan untuk perbaikan dan pemeliharan sumur atau ketersediaan air itu

sendiri harus meminta dana dari penduduk dusun itu sendiri.

(3) Sumur gali yang sudah di bangun dan sudah dibuat saluran pipa di setiap

rumah tetapi sumur tersebut belum berfungsi dengan baik

34
Tabel 4.11. Keadaan sumur gali

No Sumur gali Jumlah Persen (%)


1 Karena kualitas airnya keruh atau kotor 15 30
2 Kekurangan dana untuk mendistribusikan 27 54
air ke dalam dusun
3 Mesin tersebut tidak berfungsi atau rusak 8 16
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.11. Karena kualitas airnya keruh

atau kotor sebanyak 15 (30 %) responden, kekurangan dana untuk

mendistribusikan air ke dalam dusun sebanyak 27 (54 %) dan mesin tersebut tidak

berfungsi atau sebanyak 8 respoden (16 %).

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat kekurangan dana untuk

mendistribusikan air merupakan salah satu masalah, banyak dari beberapa rumah

tangga yang menggunakan sumur gali keempat (Gambar 4.1) untuk mendapatkan

air harus menggunakan pipa yang disambung dari tetangga satu ke yang lainnya.

Selain itu juga harus menggunakan uang pribadi untuk membeli pipa tersebut.

Gambar 4.1 Sumur gali keempat


Sumber: Dokumentasi Penelitian Tahun 2020

35
(4) Sumber air sumur gali yang telah dibuat saluran pipa di dalam dusun

sekarang sumber air tersebut tidak berfungsi dengan baik

Tabel 4.12. Sumber air sumur gali

No Sumber Air Sumur Gali Jumlah Persen (%)


1 Pipa sudah tidak berfungsi 29 58
2 Kurangnya perhatian pemerintah desa 15 30
untuk menjalankan air kedalam dusun
3 Karena kuallitas airnya keruh dan 6 12
kotor
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.12. Pipa sudah tidak berfungsi

sebanyak 29 responden (58%), kurangnya perhatian pemerintahan desa untuk

menjalankan air kedalam dusun sebanyak 15 (30%), dan Karena kualitas airnya

keruh dan kotor sebanyak 6 (12%).

Gambar 4.2 Sumur Pertama dan Sumur Kedua

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat pipa yang sudah tidak

berfungsi sudah tidak terpakai karena tidak dapat menyaring air dan terdapat

kotoran dari dalam tanah dan untuk membersihkannya diperlukan tenaga khusus.

Hal ini terjadi karena sumur 1 (Gambar 4.2) telah tercemar akibat limbah air yang

36
dibuang dekat dengan sumur menyebabkan kualitas air keruh serta kuning dan

kotor meski begitu masyarakat lebih memilih mengambil air di sumur 3 dan

sumur 4 karena kualitas airnya yang banyak digunakan untuk memehuni

kebutuhan sehari-hari.

(5) Responden Penduduk Dusun Hurnala II terhadap sungai air besar apabila

dimanfaatkan untuk sumber air bersih

Tabel 4.13. Responden penduduk Dusun Hurnala II

Persen
No Responden Dusun Penduduk Hurnala II Jumlah
(%)
1 Penduduk Dusun Hurnala II tidak peduli 50 100
dengan hal tersebut
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.13. Penduduk Dusun Hurnala II

tidak peduli dengan hal tersebut sebanyak 50 respoden (100%)

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat banyak yang tidak peduli

dengan sungai air besar apabila dimanfaatkan sebagai sumber air.

37
(6) Upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga sumber-sumber air bersih yang

ada

Tabel. 4.14. Upaya – upaya untuk menjaga sumber air bersih

No Upaya menjaga sumber air Jumlah Persen (%)


1 Melakukan reboisasi 5 10
2 Membersihkan sumur/bak 25 50
3 Memberikan sumbangan 20 40
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.14. Upaya-upaya untuk menjaga

sumber air bersih yaitu Melakukan reboisasi sebanyak 5 responden (10%),

membersihkan sumur/bak sebanyak 25 responden (50%), dan memberikan

sumbangan (20%).

Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden hal ini dilakukan

untuk menjaga kebersihan sumber-sumber air tersebut serta sumbangan yang

diberikan untuk pemeliharaan kebersihan apabila sumber air tersebut kotor.

38
b) Hasil Observasi sumur gali

Observasi dilakukan pada 4 sumur gali, hasil observasi sumber air tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Karakterisitk Sumur Gali

Tabel 4.15. Hasil obsevasi karakteristik sumur gali

Sumur Sumur Sumur Sumur


No Karakteristik
Pertama Kedua Ketiga Keempat
1 Lantai sumur Dasar Tanah Dasar Dasar
Kasar Berbatu Kasar Kasar
2 Dinding Sumur Permanen Permanen Permanen Permanen
3 Tinggi bibir sumur 80 cm 95 cm 309 cm 1.200 cm
4 Diameter sumur 304 cm 306 cm 3.003 cm 1.304 cm
5 Kedalaman sumur 32,6 m 30 m 460 m 400 m
6 Ketinggian debit air 32,2 m 22,8 m 330 m 330,4 m
7 Sumber pencemaran Ada Ada Tidak ada Tidak ada
8 Saluran limbah Ada Ada Ada Ada
9 Vegetasi Jambu Pisang Nangka, Lemon
biji,Pisang, mangga, cina,Srik
dan Mangga dan aya,
Pisang Jambu
jepang,
dan
Kelapa
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2020

Berdasarkan hasil observasi sumur gali pada tabel 4.15. Hasil observasi

menunjukkan bahwa sumur pertama dan kedua (Gambar 4.2) terdapat sumber

pencemaran hal ini disebabkan karena mereka membuang air berkas cucian

umbian (singkong) sumur ketiga dan keempat yang merupakan sumber pemakaian

39
air lebih banyak dibandingkan sumur pertama dan kedua, selain itu jarak sumur

pertama ke sumur kedua yaitu 6 m sedangkan jarak dari sumur ketiga dan sumur

keempat yaitu 16 meter sedangkan dari wilayah perumahan yaitu jaraknya 1 m

jika dekat dengan sumur bagi yang jauh maka di pasang pipa-pipa untuk

didistribusikan. Untuk tingkat kerapatan vegetasi yaitu sangat rapat dengan sumur,

adapun jenis pipa yang digunakan yaitu pipa Power PVC (Poly Vinly Chloride)

AW dengan diameter 5/8 dengan panjang ½ meter dan jenis mesin air yang

digunakan yaitu Sanyo Model P-H125A dengan kedalaman 9 meter mendorong

air hingga 30 meter serta kemampuan daya listrik 125 walt dan menyedot air

hingga 18 Liter/menit (Minimum) sampai 30 Liter per menit (Maksimum). Sumur

pertama memiliki jumlah air sebanyak 5.809 liter, sumur kedua yaitu sebanyak

6.989 liter,, sumur ketiga yaitu sebanyak 2.189.443 liter dan sumur keempat yaitu

sebanyak 1.603.249 liter.

40
2) Pengamatan ketinggian debit air

(a) Sumur pertama

Tabel 4.16. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur pertama

Ketinggian Debit Sumur Gali (Meter)


Hari Tanggal Jam Jam Jam Jam Rata-
05:00 13:00 17:00 22:00 rata
Senin,21 september 2020 30,1 30,3 33,2 33,1 31,67
Selasa,22 september 2020 32,4 33,2 30,1 32,3 32
Rabu, 23 september 2020 33,2 34,6 31,2 34,4 33,35
Kamis, 24 september 2020 34,5 33,4 32,4 35,2 33,87
Jumat, 25 september 2020 31,1 32,2 35,1 36,2 33,65
Sabtu, 26 september 2020 31,4 33,5 35,6 39,4 34,97
Minggu,27 september 2020 36,4 38,4 37,2 36,1 37,02
Rata-rata 32,72 33,65 33,54 35,24
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2020

Berdasarkan hasil observasi sumur gali pada tabel 4.16. Hasil observasi

menunjukkan bahwa debit air tertinggi berada pada hari sabtu 26 september 2020

jam 22:00 yaitu 39,4 cm dan debit air terendah berada pada hari senin 21

september 2020 dan selasa 22 september 2020 jam 05:00 dan jam 17:00 yaitu 30,1

cm. pada hari sabtu 26 september 2020 terjadi hujan sehingga pada malam hari air

yang digunakan tidak terlalu banyak. Setiap hari, sumur pertama menarik air

sebanyak 11.209.622/hari.

41
(b) Sumur kedua

Tabel 4.17. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur kedua

Ketinggian Debit Sumur Gali (Meter)


Hari Tanggal Jam Jam Jam Jam Rata-
05:00 13:00 17:00 22:00 rata
Senin,21 september 2020 19,1 13,2 16,5 14,2 15,75
Selasa,22 september 2020 16,1 17 16,4 27 19,12
Rabu, 23 september 2020 21 20 26 18 21,25
Kamis, 24 september 2020 10,2 25 14 25 18,52
Jumat, 25 september 2020 18,2 22,8 25,6 27,4 23,5
Sabtu, 26 september 2020 19,5 17,6 20,1 21,2 19,6
Minggu,27 september 2020 15,1 18,1 19,4 29 20,4
Rata-rata 17,01 19,1 19,71 23,11
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2020

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.17. Maka debit air tertinggi berada

pada hari minggu 27 september 2020 jam 22:00 yaitu 29 cm dan debit air terendah

berada pada hari senin 21 september 2020 jam 13:00 yaitu 13,2 cm. pada hari

minggu 27 september 2020 terjadi hujan sehingga masyarakat tidak ada yang

menimba air.

42
(c) Sumur ketiga

Tabel 4.18. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur ketiga

Ketinggian Debit Sumur Gali (Meter)


Hari Tanggal Jam Jam Jam Jam
Rata-rata
05:00 13:00 17:00 22:00
Senin,21 september 2020 340 229 210 215 248,5
Selasa,22 september 2020 370 327 328 319 336
Rabu, 23 september 2020 346 356 328 335 341,25
Kamis, 24 september 2020 306 360 307 334 326,75
Jumat, 25 september 2020 235 330 393 385 335,75
Sabtu, 26 september 2020 245 296 332 336 302,25
Minggu, 27 september 2020 340 321 395 350 351,5
Rata-rata 311,71 317 327,57 324,85
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2020

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.18. Maka debit air tertinggi berada

pada hari minggu 27 september 2020 jam 17:00 yaitu 395 cm sedangkan debit air

terendah pada hari senin 21 september 2020 jam 22:00 yaitu 215 cm. Pada hari

minggu 27 september 2020 terjadi hujan sehingga pada malam hari pemakaian air

tidak terlalu banyak.

43
(d) Sumur keempat
Tabel 4.19. Hasil observasi ketinggian debit air pada sumur keempat
Ketinggian Debit Sumur Gali (Meter)
Hari Tanggal Jam Jam Jam Jam
Rata-rata
05:00 13:00 17:00 22:00
Senin,21 september 2020 300 360 354 333 336,75
Selasa,22 september 2020 301 322 344 311 319,5
Rabu, 23 september 2020 356 355 382 375 367
Kamis, 24 september 2020 321 342 352 385 350
Jumat, 25 september 2020 340,1 330,4 341 342,1 341
Sabtu, 26 september 2020 365 376 342 335 354,5
Minggu,27 september 2020 322 380 355 409 366,5
Rata-rata 3,275 355,83 352,85 358
Sumber: Hasil Observasi Tahun 2020

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.19. Maka debit air tertinggi berada

pada hari minggu 27 september 2020 jam 22:00 yaitu 409 cm sedangkan debit air

terendah pada hari kamis 24 september 2020 jam 22:00 yaitu 321 cm. Pada hari

minggu 27 september 2020 terjadi hujan sehingga pada malam hari pemakaian air

tidak terlalu banyak.

2) Kebutuhan Air Bersih

a) Hasil data kuesioner

(1) Kebutuhan air bersih untuk minum dan mengolah makanan setiap hari

dalam keluarga

44
Tabel 4.20. Kebutuhan air minum dan mengolah makan

No Kebutuhan Air Bersih Jumlah Persen (%)


1 < 15 liter/hari 2 4
2 15/30 liter/hari 23 46
3 30 – 45 liter/hari 25 50
Jumlah 50 KK 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.20. Masyarakat dusun hurnala II

menggunakan air bersih untuk minum dan mengolah makan yaitu sebanyak < 15

liter/hari sebanyak 2 responden (4%), 15/30 liter/hari sebanyak 23 responden

(46%), dan 30-45 liter/hari sebanyak 25 responden (50%).

Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden, air sumur di tarik

menggunakan sanyo (Gambar 4.2) dan di distribusikan menggunakan pipa-pipa

yang terdapat pada sumur gali ketiga (Gambar 4.2). Jumlah air yang dibutuhkan

setiap harinya sangat bervariasi karena berpengaruh terhadap pasang surutnya air

laut karena sumur yang juga dekat dengan laut sehingga berpengaruh terhadap

volume air di dalam sumur tersebut. Jika musim hujan maka masyarakat

memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.

45
Gambar 4.3 Air sumur gali yang ditarik menggunakan sanyo dan di distribusikan
menggunakan pipa-pipa
Sumber : Dokumentasi Penelitian Tahun 2020

(2) Kebutuhan air bersih untuk kakus dan hygien yaitu untuk mandi dan

membersikan diri

Tabel 4.21. Kebutuhan kakus dan hygien untuk mandi dan membersihkan

diri

No Kebutuhan Air Bersih Jumlah Persen (%)


1 < 50 liter/hari 5 10
2 50 – 100 liter/hari 25 50
3 100 – 150 liter/hari 10 20
4 > 150 liter/hari 10 20
Jumlah 50 KK 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.21. Masyarakat Dusun Hurnala II

menggunakan air bersih untuk kakus dan hygien yaitu < 50 liter/hari sebanyak 5

responden (10%), 50-100 liter/hari sebanyak 25 responden (50%), 100-150

46
liter/hari sebanyak 10 respoonden (20%), dan >150 liter/hari sebanyak 10

responden (20%).

Untuk kebutuhan kakus dan hygien masyarakat membutuhkan 50-100

liter/hari, tergantung dari jumlah anggota keluarga. Semakin banyak anggota

keluarga maka semakin meningkat kebutuhan air bersih setiap hari.

(3) Kebutuhan air bersih untuk mencuci pakaian dan peralatan setiap hari

Tabel. 4.22. Kebutuhan mencuci pakaian dan peralatan

No Kebutuhan Air Bersih Jumlah Persen (%)


1 < 50 liter/hari 25 50
2 50 – 100 liter/hari 25 50
Jumlah 50 KK 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.22. Masyarakat Dusun Hurnala II

menggunakan air bersih untuk mencuci pakaian dan peralatan yaitu < 50 liter/hari

sebanyak 25 responden (50%) dan 50-100 liter/hari sebanyak 25 responden

(50%).

Untuk kebutuhan mencuci pakaian dan peralatan Masyarakat Dusun

Hurnala II memanfaatkan air dari sumur gali dan sungai.

47
(4) Kebutuhan air bersih untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas setiap hari

Tabel 4.23. Kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

No Kebutuhan Air Bersih Jumlah Persen (%)


1 < 10 liter/hari 25 50
2 10 – 20 liter/hari 25 50
Jumlah 50 KK 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner tabel 4.23. Masyarakat Dusun Hurnala II

menggunakan air bersih untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas yaitu < 10 liter/hari sebanyak 25 responden (50%) dan 10-20 liter/hari

sebanyak 25 responden (50%).

(5) Kebutuhan air bersih keluarga yang sudah terpenuhi

Tabel 4.24. Kebutuhan yang sudah terpenuhi

No Kebutuhan Air Bersih Jumlah Persen (%)


1 Terpenuhi 40 80
2 Cukup Terpenuhi 6 12
3 Kurang Terpenuhi 4 8
Jumlah 50 KK 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.24. kebutuhan air dalam keluarga

adalah sebagai berikut : Terpenuhi sebanyak 40 responden (80%) karena mereka

mengambil air di sumur ketiga dan keempat. Cukup terpenuhi sebanyak 6

responden (12%), dan Kurang terpenuhi sebanyak 4 responden (8%), masyarakat

yang kebutuhan air bersih dalam keluarga cukup terpenuhi dan kurang terpenuhi

48
karena kedalaman sumur yang cukup dalam membuat mereka kelelahan ketika

menimba air menggunakan timba.

(6) Pernah mengalami kekurangan air bersih

Tabel 4.26. Pernah mengalami kekurangan air bersih

No Waktu Jumlah Persen(%)


1 Tidak Pernah 50 100
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner tabel 4.25. Pernah mengalami kekurangan air

bersih. Masyarakat Dusun Hurnala II tidak pernah mengalami kekurangan air

bersih sebanyak 50 responden (100%)

(7) Mengatasi kekurangan air bersih

Tabel 4.26. Mengatasi kekurangan air bersih

No Kebutuhan Air Bersih Jumlah Persen (%)


1 Menghemat penggunaan air 35 70
2 Mengantri di sumur 10 20
3 Mencari sumber air lain 5 10
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Data Kuesioner Tahun 2020

Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 4.26. Cara yang dilakukan

masyarakat Dusun Hurnala II untuk mengatasi kekurangan air bersih adalah

menghemat penggunaan air sebanyak 35 responden (70%), mengantri sebanyak

10 responden (20%), dan mencari sumber air lain sebanyak 5 (10%).

49
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Masayarakat Dusun

Hurnala II lebih menghemat air karena untuk memenuhi kebutuhan dibandingkan

harus mengantri dan mencari sumber air lain

3) Pemenuhan kebutuhan

Berdasarkan hasil observasi kebutuhan masyarakat selama 7 hari dari

tanggal 21 september – 27 september di 4 sumur jumlah air yang digunakan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebanyak 652.400 di rata-

ratakan menjadi 242.581/hari.

(1) Pemenuhan kebutuhan masyarakat Dusun Hurnala II

Tabel 4.27. Pemenuhan Kebutuhan

Pemenuhan/hari
Kemenuhan/hari
No Jenis Kebutuhan (Keadaan Tidak terpenuhi
(Harapan)
sesungguhnya)
1 Minum dan mengolah 41.940 41.665 275
makanan (17,17%)
2 Kakus dan hygiene 93.200 90.415 2.785
(37,27%)
3 Cuci pakaian dan 93.200 92.300 900
peralatan (38,04%)
4 Pemeliharaan fasilitas 18.640 18.201 439
(7,50%)
Jumlah 246.980 Liter 242.581 Liter 4.399 Liter
Sumber : Hasil Analisis Data Observasi Tahun 2020

Berdasarkan tabel pemenuhan kebutuhan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kebutuhan air bersih pada masyarakat penduduk Dusun Hurnala II telah

50
terpenuhi, sesuai dengan teori Adiwisastra (1992:84), Budi D Sinulingga

(1999:18), Sutrisno (1991:19) dan Aswicaksana (2004:67).

Dalam hasil observasi manusia lebih banyak membutuhkan air untuk

keperluan kakus dan hygiene serta cuci pakaian dan peralatan sedangkan untuk

keperluan pemeliharaan fasilitas lebih sedikit, kondisi cuaca dan aktifitas

seseorang uga turut mempengaruhi kebutuhan air bersih. Pada saat observasi hari

sabtu 25 september cuaca mendung dan minggu 26 september terjadi hujan

sehingga mengakibatkan pemakaian air dengan menggunakan mesin lebih banyak

dan penggunaan air pun meningkat.

51
(2) Pemenuhan kebutuhan responden

Tabel 4.28. Pemenuhan Kebutuhan Untuk Minum dan Mengolah Makan

(Liter)

Anggota Kebutuhan Pemenuhan Tidak


Nama Kepala
No keluarga per hari Kebutuhan terpenuhi
Keluarga
(Orang) (Liter) (Liter) (Liter)
1 RU 5 40 40 0
2 MN 9 60 50 10
3 IS 8 50 40 10
4 M 5 20 10 10
5 AT 2 20 20 0
6 R 4 30 20 10
7 LT 3 25 20 5
8 SK 6 30 20 10
9 LOM 6 15 15 0
10 LM 4 35 25 10
11 AW 5 30 25 5
12 HA 5 45 40 15
13 LAP 4 25 20 5
14 H 3 20 15 5
15 IT 5 10 10 0
16 SSM 3 35 25 10
17 FS 5 20 15 5
18 MG 4 25 20 5
19 L 3 50 45 5
20 BR 6 20 15 5
21 NR 6 25 20 5
22 LJ 6 40 35 5
23 LH 8 20 15 5
24 HK 6 35 30 5
25 AO 1 20 20 0
26 JO 6 25 15 5
27 AT 4 30 20 10
28 LJO 5 20 20 0
29 WM 4 20 20 0
30 HN 3 15 15 0
31 MP 5 30 20 10
32 LA 3 20 15 5

52
Anggota Kebutuhan Pemenuhan Tidak
Nama Kepala
No keluarga per hari Kebutuhan terpenuhi
Keluarga
(Orang) (Liter) (Liter) (Liter)
33 LB 3 25 25 0
34 LOI 6 35 25 10
35 P 7 25 20 5
36 AP 4 25 25 0
37 WS 4 25 15 10
38 LOMJS 7 35 40 5
39 LA 2 35 25 10
40 LM 5 25 25 0
41 AT 5 20 20 0
42 WET 3 25 25 10
43 AKW 5 20 25 5
44 AD 5 30 25 5
45 AK 6 40 40 0
46 LN 4 20 20 0
47 LU 5 20 15 5
48 D 7 35 30 5
49 SS 10 50 45 5
50 LA 7 35 15 20
247 1490 1240 285

Sumber : Hasil Analisis Data Observasi Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.28. Keluarga yang menggunakan air bersih

untuk minum dan mengolah makan terbanyak yaitu keluarga SS dengan jumlah

anggota keluarga 10 orang dan jumlah air yang dibutuhkan yaitu 50 liter/hari

dengan 5 liter yang tidak terpenuhi itu tidak digunakan untuk minum dan

mengolah makan. Sedangkan keluarga yang menggunakan air bersih untuk

minum dan mengolah makanan yang paling sedikit yaitu keluarga AO dan jumlah

air yang dibutuhkan yaitu 20 liter/hari. Nilai rata-rata pemenuhan kebutuhan air

bersih untuk minum dan mengolah makan yaitu 12,35 liter/hari.

Dari 50 responden ada 14 responden yang kebutuhannya minum dan

mengolah makannya sudah terpenuhi, 21 responden yang kebutuhan minum dan

53
mengolah makannya yaitu 5 liter yang tidak terpenuhi ,12 responden kebutuhan

minum dan mengolah makannya yaitu 10 liter yang tidak terpenuhi, 2 responden

yang kebutuhan minum dan mengolah makannya yaitu 15 liter yang tidak

terpenuhi, dan 1 responden yang kebutuhan minum dan mengolah makannya yaitu

20 liter yang tidak terpenuhi. Jadi makin banyak anggota keluarga makin banyak

kebutuhan yang diperlukan serta makin besar kemungkinan untuk tidak terpenuhi.

Kebutuhan yang tidak terpenuhi dikarenakan mereka tidak memiliki bak

penampung air sehingga air yang digunakan diperlukan secukupnya saja jadi

masih ada kebutuhan yang belum terpenuhi, solusi dari masalah tersebut ialah

masing-masing rumah harus memiliki bak penampung air.

54
Tabel 4.29. Pemenuhan Kebutuhan Untuk Kakus dan Hygien (Liter)

Anggota Pemenuhan
Nama Kepala Kebutuhan per Tidak terpenuhi
No keluarga Kebutuhan
Keluarga hari (Liter) (Liter)
(Orang) (Liter)
1 RU 5 150 150 0
2 MN 9 175 150 25
3 IS 8 225 100 125
4 M 5 100 50 50
5 AT 2 125 50 75
6 R 4 150 50 100
7 LT 3 125 100 25
8 SK 6 150 50 100
9 LOM 6 75 50 25
10 LM 4 175 75 100
11 AW 5 150 50 100
12 HA 5 225 150 25
13 LAP 4 125 50 50
14 H 3 100 40 60
15 IT 5 50 100 50
16 SSM 3 175 100 75
17 FS 5 100 100 0
18 MG 4 125 200 25
19 L 3 250 75 175
20 BR 6 100 100 0
21 NR 6 175 100 75
22 LJ 6 100 50 50
23 LH 8 125 150 25
24 HK 6 150 50 100
25 AO 1 50 50 0
26 JO 6 100 150 50
27 AT 4 75 50 100
28 LJO 5 150 50 100
29 WM 4 100 50 50
30 HN 3 125 100 25
31 MP 5 175 100 75
32 LA 3 125 100 25
33 LB 3 125 100 25
34 LOI 6 125 150 25

55
Anggota Pemenuhan
Nama Kepala Kebutuhan per Tidak terpenuhi
No keluarga Kebutuhan
Keluarga hari (Liter) (Liter)
(Orang) (Liter)
35 P 7 175 100 75
36 AP 4 175 100 75
37 WS 4 125 50 50
38 LOMJS 7 100 100 0
39 LA 2 125 150 25
40 LM 5 100 100 0
41 AT 5 150 50 100
42 WET 3 75 100 25
43 AKW 5 100 50 50
44 AD 5 100 100 0
45 AK 6 175 50 125
46 LN 4 200 100 100
47 LU 5 175 50 125
48 D 7 75 100 25
49 SS 10 150 100 50
50 LA 7 100 150 50
247 6650 4490 2785

Sumber : Hasil Analisis Data Observasi Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.29. Keluarga yang menggunakan air bersih untuk kakus

dan hygien terbanyak yaitu keluarga SS dengan jumlah anggota keluarga 10 orang

dan jumlah air yang dibutuhkan yaitu 150 liter/hari dengan 50 liter yang tidak

terpenuhi digunakan untuk keperluan mandi. Sedangkan Keluarga yang

menggunakan air bersih untuk kakus dan hygien yang paling sedikit yaitu

keluarga AO dengan jumlah anggota keluarga 1 orang dan jumlah air yang

dibutuhkan yaitu 50 liter/hari. Nilai rata-rata pemenuhan kebutuhan air bersih

untuk kakus dan hygien yaitu 37,05 liter/hari.

Dari 50 responden ada 7 responden yang kebutuhannya sudah terpenuhi, 13

responden yang kebutuhan kakus dan hygiene tidak terpenuhi yaitu 25 liter , 10

56
responden yang kebutuhan kakus dan hygiene tidak terpenuhi yaitu 50 liter, 1

responden yang kebutuhan kakus dan hygiene tidak terpenuhi yaitu 60 liter, 6

responden yang kebutuhan tidak terpenuhi yaitu 75 liter, 9 responden yang

kebutuhan kakus dan hygiene tidak terpenuhi yaitu 100 liter, 3 responden yang

kebutuhan kakus dan hygiene tidak terpenuhi yaitu 125 liter, 1 responden yang

kebutuhan kakus dan hygiene tidak terpenuhi yaitu 175 liter. Jadi makin banyak

anggota keluarga makin banyak kebutuhan yang diperlukan serta makin besar

kemungkinan untuk tidak terpenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dikarenakan

tidak memiliki bak penampungan air sehingga air yang digunakan diperlukan

secukupnya saja untuk mengatasi masalah tersebut disetiap rumah harus memiliki

bak penampungan air.

57
Tabel 4.30. Pemenuhan Kebutuhan Untuk Mencuci Pakaian dan Peralatan

(Liter)

Anggota Tidak
Nama Kepala Kebutuhan per Pemenuhan
No keluarga terpenuhi
Keluarga hari (Liter) Kebutuhan (Liter)
(Orang) (Liter)
1 RU 5 150 50 100
2 MN 9 225 100 125
3 IS 8 175 100 75
4 M 5 100 100 0
5 AT 2 50 50 0
6 R 4 100 25 75
7 LT 3 50 50 0
8 SK 6 125 25 100
9 LOM 6 150 75 125
10 LM 4 100 50 50
11 AW 5 125 100 25
12 HA 5 125 75 50
13 LAP 4 100 25 75
14 H 3 75 25 50
15 IT 5 150 50 100
16 SSM 3 75 25 50
17 FS 5 150 50 100
18 MG 4 100 50 50
19 L 3 75 50 25
20 BR 6 100 50 50
21 NR 6 175 50 125
22 LJ 6 175 50 125
23 LH 8 125 100 25
24 HK 6 125 100 25
25 AO 1 50 50 0
26 JO 6 175 75 125
27 AT 4 100 100 0
28 LJO 5 175 75 25
29 WM 4 150 125 25
30 HN 3 75 75 0
31 MP 5 150 100 50
32 LA 3 75 75 0

58
Anggota Tidak
Nama Kepala Kebutuhan per Pemenuhan
No keluarga terpenuhi
Keluarga hari (Liter) Kebutuhan (Liter)
(Orang) (Liter)
33 LB 3 75 25 50
34 LOI 6 225 200 25
35 P 7 200 100 100
36 AP 4 75 25 25
37 WS 4 125 50 75
38 LOMJS 7 200 100 100
39 LA 2 50 50 0
40 LM 5 100 100 0
41 AT 5 50 25 25
42 WET 3 75 25 50
43 AKW 5 100 100 0
44 AD 5 150 50 100
45 AK 6 125 100 25
46 LN 4 100 50 50
47 LU 5 150 125 25
48 D 7 200 100 100
49 SS 10 225 225 0
50 LA 7 225 125 100
247 6300 3675 900

Sumber : Hasil Analisis Data Observasi Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.30. Keluarga yang menggunakan air bersih

untuk mencuci pakaian dan peralatan terbanyak yaitu keluarga SS dengan jumlah

anggota keluarga 10 orang dan jumlah air yang dibutuhkan yaitu 225 liter/hari

tidak ada kebutuhan yang tidak terpenuhi karena keluarga tersebut memerlukan

air yang banyak untuk mencuci pakaian dan peralatan. Sedangkan keluarga yang

menggunakan air bersih untuk mencuci pakaian dan peralatan paling sedikit yaitu

keluarga AO dengan jumlah anggota keluarga 1 orang dan jumlah air yang

dibutuhkan yaitu 50 liter/hari. Nilai rata-rata pemenuhan kebutuhan air bersih

untuk mencuci pakaian dan peralatan yaitu 55,57 liter/hari.

59
Dari 50 respondenada 11 responden yang kebutuhan mencuci pakaian dan

peralatan sudah terpenuhi, 11 responden yang kebutuhan mencuci pakaian dan

peralatan tidak terpenuhi yaitu 25 liter, 10 responden yang kebutuhan mencuci

pakaian dan peralatan tidak terpenuhi yaitu 50 liter, 4 responden yang kebutuhan

mencuci pakaian dan peralatan tidak terpenuhi yaitu 75 liter, 9 responden yang

kebutuhan mencuci pakaian dan peralatan tidak terpenuhi yaitu 100 liter, 5

responden yang kebutuhan mencuci pakaian dan peralatan tidak terpenuhi yaitu

125 liter. Jadi makin banyak anggota keluarga makin banyak kebutuhan yang

diperlukan serta makin besar kemungkinan untuk tidak terpenuhi. Kebutuhan

yang tidak terpenuhi dikarenakan tidak memiliki bak penampungan air sehingga

air yang digunakan diperlukan secukupnya saja untuk mengatasi masalah tersebut

disetiap rumah harus memiliki bak penampungan air.

60
Tabel 4.31. Pemenuhan Kebutuhan Untuk Menunjang Pengoperasian Dan

Pemeliharaan (Liter)

Anggota Pemenuhan Tidak


Nama Kepala Kebutuhan per
No keluarga Kebutuhan terpenuhi
Keluarga hari (Liter)
(Orang) (Liter) (Liter)
1 RU 5 20 10 10
2 MN 9 36 15 21
3 IS 8 32 15 17
4 M 5 20 5 15
5 AT 2 8 5 3
6 R 4 16 10 6
7 LT 3 8 8 0
8 SK 6 24 15 9
9 LOM 6 24 15 9
10 LM 4 16 16 0
11 AW 5 20 5 15
12 HA 5 20 10 10
13 LAP 4 16 5 11
14 H 3 12 10 2
15 IT 5 20 5 15
16 SSM 3 12 5 7
17 FS 5 20 10 10
18 MG 4 16 5 11
19 L 3 12 12 0
20 BR 6 24 20 4
21 NR 6 24 5 19
22 LJ 6 24 5 19
23 LH 8 32 15 17
24 HK 6 24 20 4
25 AO 1 8 8 0
26 JO 6 24 5 19
27 AT 4 6 6 0
28 LJO 5 20 5 15
29 WM 4 16 5 11
30 HN 3 12 5 7
31 MP 5 20 20 0
32 LA 3 12 5 7

61
Anggota Pemenuhan Tidak
Nama Kepala Kebutuhan per
No keluarga Kebutuhan terpenuhi
Keluarga hari (Liter)
(Orang) (Liter) (Liter)
33 LB 3 12 10 2
34 LOI 6 24 24 0
35 P 7 28 5 23
36 AP 4 8 8 0
37 WS 4 16 10 6
38 LOMJS 7 28 20 8
39 LA 2 8 5 3
40 LM 5 20 20 0
41 AT 5 8 5 3
42 WET 3 12 10 2
43 AKW 5 20 10 10
44 AD 5 20 10 10
45 AK 6 24 20 4
46 LN 4 16 5 11
47 LU 5 20 5 15
48 D 7 28 3 25
49 SS 10 36 15 21
50 LA 7 28 25 3
246 954 515 439
Sumber : Analisis Hasil Data Observasi Tahun 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.31. Keluarga yang menggunakan air bersih

untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas terbanyak yaitu

keluarga SS dengan jumlah anggota keluarga yaitu 10 orang dan jumlah air yang

dibutuhkan yaitu 36 liter/hari dengan 15 liter yang tidak terpenuhi tidak digunakan

untuk pemeliharaan fasilitas melainkan terbuang percuma. Sedangkan keluarga

yang menggunakan air bersih untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

paling sedikit yaitu keluarga AT, LA, dan AT dengan jumlah anggota keluarga

yaitu 2 orang dan jumlah air yang dibutuhkan yaitu 8 liter//hari. Nilai rata-rata

62
pemenuhan kebutuhan air bersih untuk menunjang pengoperasian dan

pemeliharaan fasilitas yaitu 3,70 liter/hari.

Dari 50 responden ada 9 responden yang kebutuhan untuk menunjang

pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang sudah terpenuhi, 3 responden yang

kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak

terpenuhi yaitu 2 liter, 4 responden yang kebutuhan untuk menunjang

pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 3 liter, 3

responden yang kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 4 liter, 2 responden yang kebutuhan untuk

menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 6

liter, 3 responden yang kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan

pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 7 liter, 1 responden yang

kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak

terpenuhi yaitu 8 liter, 2 responden yang kebutuhan untuk menunjang

pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 9 liter, 5

responden yang kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 10 liter, 4 responden yang kebutuhan untuk

menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu

11 liter, 5 responden yang kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan

pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 15 liter, 2 responden yang

kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak

terpenuhi yaitu 17 liter, 3 responden yang kebutuhan untuk menunjang

pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 19 liter, 2

63
responden yang kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 21 liter, 1 responden yang kebutuhan untuk

menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu

23 liter, 1 responden yang kebutuhan untuk menunjang pengoperasian dan

pemeliharaan fasilitas yang tidak terpenuhi yaitu 25 liter. Jadi makin banyak

anggota keluarga makin banyak kebutuhan yang diperlukan serta makin besar

kemungkinan untuk tidak terpenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dikarenakan

tidak memiliki bak penampungan air sehingga air yang digunakan diperlukan

secukupnya saja untuk mengatasi masalah tersebut disetiap rumah harus memiliki

bak penampungan air.

4.3.2 Pembahasan hasil penelitian

A. Ketersedian sumber air bersih

Menurut Middleton 1994:96, Air bersih menjadi sumber daya alam yang

paling melimpah di bumi, ketersediaan akan air bersih tetap menjadi sumber air

yang paling penting untuk memenuhi hajat hidup manusia, dari seluruh

ketersediaan air di bumi, hanya sebagian kecil saja yang di manfaatkan oleh

manusia sebagai air bersih sebagian besar air yaitu 97% nya berada di laut dimana

kadar garamnya terlalu tinggi, kurang dari 3% dari total air berada di lapisan

kutub yang tersimpan di dalam tanah, sisanya yaitu 0,003% yang dimanfaatkan

oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/ atau bantuan yang

terdapat di atas ataupun di bawah permukaan tanah. Menurut teori Adiwisastra

64
(1992:84) secara umum sumber air bersih yaitu air permukaan (air sungai,air

hujan, air tanah dan air sumur).

Air dalam tanah (ground water) terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur

dalam.(Budi D Sinulingga, 1999:18)

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

tanah sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh penduduk sekitarnya.

(Sutrisno,1999:19)

B. Kebutuhan Air Bersih

Menurut Awicaksana 2004:67, Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air

yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari

seperti mandi,mencuci, memasak, menyiram tanam dan lain-lain sebagainya.

Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara umum harus

memenuhi standar kuantitas dan kualitas.

Berdasarkan hasil penelitian yaitu kebutuhan air bersih masyarakat

penduduk Dusun Hurnala II belum terpenuhi sepenuhnya, karena sumber air yang

tercemar akibat limbah cuci umbian (singkong) yang dibuang di dalam sumur

yang sudah tidak dimanfaatkan sebagai sumber air menyebabkan sumur pertama

dan kedua tercemar. Persebaran sumur gali yang tidak merata serta tidak

terdapatnya penampung atau bak air dan kurangnya perhatian pemerintah desa

terhadap sumber air menyebabkan kebutuhan tidak terpenuhi. Masyarakat yang

kebutuhan air terpenuhi adalah mereka yang mengambil air pada sumur 3 dan

sumur 4 karena sumur tersebut adalah sumber air yang disalurkan kepada setiap

65
rumah dengan pipa-pipa yang dipasang pada sumur tersebut meski ada beberapa

orang yang masih menimba air pada sumur pertama dan kedua tetapi tidak untuk

di konsumsi sebagai air minum dan makan melainkan untuk kebutuhan mencuci,

kakus dan hygien, dan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas.

66
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

BAB sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ketersediaan sumber air bersih

a. Air permukaan

 Air sumur yaitu air dalam tanah (ground water) yang terdiri dari air

sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur di Dusun Hurnala II

sangat banyak yaitu 4 sumur gali dengan kedalaman rata-rata + 400 m.

2 sumur sudah menggunakan mesin sanyo untuk menarik air dan 2

sumur yang lainnya masih menggunakan timba untuk mengambil air.

2. Kebutuhan Air

 Minum dan Mengolah Makan

Air yang diperlukan untuk keperluan minum dan mengolah makan

yaitu 5 liter/hari. Di Dusun Hurnala II kebutuhan per hari (1390

liter), pemenuhan kebutuhan (1160 liter), dan tidak terpenuhi (275

liter) untuk 50 kepala keluarga (KK). Jadi makin banyak anggota

keluarga makin banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, kebutuhan

tidak terpenuhi ini dikarenakan setiap rumah tidak memiliki bak

penampung air sehingga air yang digunakan hanya diperlukan

secukupnya saja.

 Kakus dan hygien

67
Air yang diperlukan untuk keperluan kakus dan hygien yaitu 25-30

liter/hari. Di Dusun Hurnala II kebutuhan per hari (6650 liter),

pemenuhan kebutuhan (4490 liter), dan tidak terpenuhi (2785 liter)

untuk 50 kepala keluarga (KK). Jadi makin banyak anggota keluarga

makin banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, kebutuhan tidak

terpenuhi ini dikarenakan setiap rumah tidak memiliki bak

penampung air sehingga air yang digunakan hanya diperlukan

secukupnya saja.

 Mencuci pakaian dan peralatan

Air yang diperlukan untuk keperluan mencuci pakaian dan peralatan

yaitu 25-30 liter/hari. Di Dusun Hurnala II kebutuhan per hari (6300

liter), pemenuhan kebutuhan (3675 liter), dan tidak terpenuhi (900

liter) untuk 50 kepala keluarga (KK). Jadi makin banyak anggota

keluarga makin banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, kebutuhan

tidak terpenuhi ini dikarenakan setiap rumah tidak memiliki bak

penampung air sehingga air yang digunakan hanya diperlukan

secukupnya saja.

 Pengoperasian dan pemeliharaan

Air yang diperlukan untuk keperluan pengoperasian dan

pemeliharaan fasilitas yaitu 5-36 liter/hari. Di Dusun Hurnala II

kebutuhan per hari (954 liter), pemenuhan kebutuhan (515 liter), dan

tidak terpenuhi (439 liter) untuk 50 kepala keluarga (KK). Jadi

makin banyak anggota keluarga makin banyak kebutuhan yang tidak

68
terpenuhi, kebutuhan tidak terpenuhi ini dikarenakan setiap rumah

tidak memiliki bak penampung air sehingga air yang digunakan

hanya diperlukan secukupnya saja.

5.2 Saran

Dari beberapa hal yang dikemukakan pada kesimpulan di atas, maka saran

yang disampaikan dalam akhir penulisan ini antara lain :

1. Pemerintah Negeri Tulehu lebih memperhatikan pemberian bantuan untuk

menunjang pemerataan air bersih agar lebih tetap terjaga.

2. Masyarakat Dusun Hurnala II diharapkan lebih memperhatikan atau

menjaga kondisi sumur gali agar tetap bersih serta memanfaatkan sumber air

lainnya, dan harus membuat bak penampungan air agar keperluan air yang

digunakan dapat terpenuhi dengan baik.

69
DAFTAR PUSTAKA

Adiwisastra. A. 1992:84. Sumber, Bahaya, dan Penanggulangan Air. PT Angkasa


Bandung. Bandung

Anonim. 2015 https://visiuniversal.blogspot.com/2015/01/Pengertian-dan-jenis-


air-menurut.html

Aswicaksana, 2004:67. Kajian Sediaan dan Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga
yang belum Terlanyani PDAM di kota bandung. Departemen teknik
planologi fakultas teknik sipil dan perencanaa ITB, Bandung

Bambang Triadmodjo, 2002:4. Siklus hidrologi. Andi, Yogyakarta

Departemen Pemukiman dan Wilayah. 2002:1. Tinjauan Umum Kualitas


Lingkungan Perairan Indonesia. Puslitbang SDA, Bandung.

Dwijosaputro, 1991:41. Dasar-Dasar Mikrobologi. Djambatan. Jakarta

Effendi, Hefni. 2003:168-169 Telaah Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius: Yogyakarta.

https://www.statistikian.com/2012/07/pearson-dan-asumsi-klasik.html (3 Februari

2017, 06:33 WIB)

Kodoatie J. R. dan Sjarief R:163. 2010. Tata Ruang Air, Andi. Yogyakarta

Middleton, R, 1994:96. Ketersediaan dan Kelangkaan Air. PT. GramediaPustaka


Utama. Jakarta.

Moegijantoro, 1996:114..Kebutuhan Air, PT EmpatSekawan, Surabaya.

Murray, 1993:123. Kebutuhan pokok, Depdikbud UI FKM, Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 Tentang
Peryaratan Kualitas Air Minum.

Purwanto, 1997:123. Modul Penyediaan Air Bersih AKL Purwokorto, Semarang

Saba, Alimudin. 2010:7 Karakteristik Dan Potensi Mata Air Di Pulau Siompu
Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. (Tesis Sarjana Yang Tidak
Dipublikasikan, Universitas Gadjah Mada, 2010).

70
Sinulingga, Budi D. 1999:18. Pembangunan Kota-Tinjauan Regional dan Lokal,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sugandy, A, 1997:28. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan SDA, Prossiding


Bappenas, Jakarta

Sugiyono, 2013:116. Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D.


Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Totok, 1999. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rinekacipta,


Jakarta

Sutrisno, C T, 2000:33. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta, Rinekacipta,


Jakarta
Triadmodjo, 2008:104. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta.

Unus, Surawira. 1996:91 Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat.
Bandung : Penerbit Alumni.

Wenten, I.G, 2005:65. Teknologi Membran Dalam Pengolahan Air dan Limbah,
Konferensi Persatuan Insinyur Indonesia, Institut Teknologi Bandung,
Bandung

71
KUESIONER PENELITIAN

JUDUL

KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR BERSIH DAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN PENDUDUK DUSUN HURNALA II NEGERI

TULEHU KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU

TENGAH

I. Petunjuk

Di bawah ini terdapat lembaran pertanyaan-pertanyaan yang nantinya diisi

oleh bapak/ibu/saudara/I, pertanyaan ini dibuat bukan dengan maksud lain, tetapi

sekedar pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian bagi penelitian

untuk penulisan skripsi.

Jawaban yang diberikan oleh bapak/ibu/saudara/I merupakan bantuan

yang sangat bernilai harganya, untuk itu dengan kerendahan hati saya meminta

bantuan kepada bapak/ibu/saudara/I untuk meluangkan waktu dan mengisi

pertanyaan-pertanyaan pada lembaran berikut ini sesuai dengan kondisi yang ada,

dengan melingkari salah satu jawaban yang tepat menurut bapak/ibu/saudara/i.

Atas bantuan dari bapak/ibu/saudara/I mendahuluinya penulis

mengucapkan terimakasih.

II. Identitas Responden

Nama Kepala Keluarga : La Abdullah

Umur : 57 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

72
Pekerjaan : PNS (Tata Usaha)

Jumlah Anggota Keluarga :8

III. Daftar Pertanyaan

a. Ketersediaan Sumber Daya Air

1. Dari mana bapak/ibu/saudara/I mendapatkan air bersih untuk memenuhi

kebutuhan air bersih sehari-hari,.?

a. Sumur Gali

b. Sumur Bor

c. Air Hujan

d. Air Sungai

2. Apakah ada bantuan dari pemerintah desa untuk mengatasi ketersediaan air

bersih di daerah bapak/ibu/saudara/I,.?

a. Sangat sering mendapat bantuan

b. Sering mendapat bantuan

c. Kurang mendapat bantuan

d. Tidak pernah mendapat bantuan

3. Jenis bantuan apakah yang diberikan pemerintahan untuk mengatasi

ketersediaan air bersih,.?

a. Bantuan uang langsung tunai

b. Memberikan tempat penampungan air

c. Memberikan mesin sanyo untuk menarik air

d. Tidak pernah mendapat jenis bantuan apapun

73
4. Mengapa sumur gali yang sudah di bangun dan sudah dibuat saluran pipa di

setiap rumah tetapi sumur tersebut belum berfungsi dengan baik,.?

a. Kekurangan dana untuk mendistribusikan air kedalam dusun

b. Mesin tersebut sudah tidak berfungsi atau rusak

c. Kurangnya perhatian pemerintah desa untuk menjalankan air kedalam

dusun

d. Karena kualitas airnya keruh atau kotor

5. Mengapa sumber air sumur gali yang telah dibuat saluran pipa di dalam

dusun tetapi sekarang sumber air tersebut tidak berfungsi dengan baik ?

a. Pipa sudah tidak berfungsi

b. Kurangnya perhatian pemerintah desa untuk menjalankan air kedalam

dusun

c. Karena kualitasairnya keruh atau kotor

d. Karena debit air sudah berkurang

6. Bagaimana respon Penduduk Dusun Hurnala II terhadap sungai apabila

dimanfaatkan untuk sumber air bersih?

a. Penduduk Dusun Hurnala II telah melakukan berbagai upaya untuk

memanfaatkan hal tersebut.

b. Penduduk Dusun Hurnala II sementara memanfaatkan hal tersebut.

c. Penduduk Dusun Hurnala II tidak peduli dengan hal tersebut.

d. Dan lain-lain (dimanfaatkan untuk mencuci pakaian dan mandi)

7. Upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh bpk/ibu/sdr/I untuk

menjaga sumber-sumber air bersih yang ada .?

74
a. Melakukan reboisasi

b. Membersihkan sumur/bak

c. Memberikan sumbangan

d. Kerja bakti

b. Pemenuhan Kebutuhan Penduduk

1. Seberapa besar kebutuhan air bersih untuk minum dan mengolah makanan

setiap hari dalam keluarga.?

a. < 15 liter/hari

b. 15 – 30 liter/hari

c. 30 – 45 liter/hari

d. >45 liter/hari

2. Seberapa besar kebutuhan air bersih untuk kakus dan hygien yaitu untuk

mandi dan membersihkan diri.?

a. < 50 liter/hari

b. 50 – 100 liter/hari

c. 100 – 150 liter/hari

d. > 150 liter/hari

3. Seberapa besar kebutuhan air bersih untuk mencuci pakaian dan peralatan

setiap hari/orang.?

a. < 50 liter/hari

b. 50 – 100 liter/hari

c. 100 – 150 liter/hari

d. > 150 liter/hari

75
4. Seberapa besar kebutuhan air bersih untuk menunjang pengoperasian dan

pemeliharaan fasilitas setiap hari/orang

a. <10 liter/hari

b. 10 – 20 liter/hari

c. 20 – 30 liter/hari

d. >30 liter/hari

5. Apakah kebutuhan air bersih keluarga anda sudah terpenuhi.?

a. Terpenuhi

b. Cukup terpenuhi

c. Kurang terpenuhi

d. Tidak terpenuhi

6. Apakah keluarga bpk/ibu/sdr/sdr/i pernah mengalami kekurangan air

bersih .?

a. Ya, sangat mengalami kekurangan air bersih

b. Sering mengalami kekurangan air bersih

c. Kurang mengalami kekurangan air bersih

d. Tidak pernah mengalami kekurangan air bersih

7. Pada bulan-bulan apa saja keluarga bpk/ibu/sdr/i pernah mengalami

kekurangan air bersih .?

a. Desember-Maret

b. April-Juli

c. Agustus-November

d. Tidak pernah

76
8. Cara apa yang dilakukan bpk/ibu/sdr/i untuk mengatasi kekurangan air

bersih tersebut.?

a. Menghemat penggunaan air

b. Mengantre di sumur

c. Membeli air bersih

d. Mencari sumber air yang lain

77
LEMBARAN OBSERVASI SUMUR GALI

Sumur Sumur Sumur Sumur


No Karakteristik
Pertama Kedua Ketiga Keempat
1 Lantai sumur Dasar Tanah Dasar Dasar
Kasar Berbatu Kasar Kasar
2 Dinding Sumur Permanen Permanen Permanen Permanen
3 Tinggi bibir sumur 80 cm 95 cm 309 cm 1.200 cm
4 Diameter sumur 304 cm 306 cm 3.003 cm 1.304 cm
5 Kedalaman sumur 32,6 m 30 m 460 m 400 m
6 Ketinggian debit air 32,2 m 22,8 m 330 m 330,4 m
7 Sumber pencemaran Ada Ada Tidak ada Tidak ada
8 Saluran limbah Ada Ada Ada Ada
9 Vegetasi Jambu Pisang Nangka, Lemon
Biji,Pisang, Mangga cina,Srik
dan Mangga ,dan aya,
Pisang Jambu
Jepang,
dan
Kelapa

78
PENGAMATAN KETINGGIAN DEBIT AIR

Sumur : Pertama

Ketinggian Debit Sumur Gali (Meter)


Hari Tanggal Jam Jam Jam Jam Rata-
05:00 13:00 17:00 22:00 rata
Senin,21 september 2020 30,1 30,3 33,2 33,1 31,67
Selasa,22 september 2020 32,4 33,2 30,1 32,3 32
Rabu, 23 september 2020 33,2 34,6 31,2 34,4 33,35
Kamis, 24 september 2020 34,5 33,4 32,4 35,2 33,87
Jumat, 25 september 2020 31,1 32,2 35,1 36,2 33,65
Sabtu, 26 september 2020 31,4 33,5 35,6 39,4 34,97
Minggu,27 september 2020 36,4 38,4 37,2 36,1 37,02
Rata-rata 32,72 33,65 33,54 35,24

79
PENGAMATAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

Hari : Senin dan Selasa

Tanggal : 21 dan 22 September 2020

Volume Pekerjaan Anggota


Jam Nama Kepala
Pengunjung Air ( Orang Keluarga
berkunjung Keluarga
Sumur gali Liter) Tua (Orang)

1 Ridwan Buruh 5
05.00 9000 L
Umarella

2 Ibrahim PNS 8
07.00 13.608 L
Simal

3 10.00 18.180 L Muhammadin Petani 5

4 La Ode Pegawai 6
11.00 21.912 L
Muhammad Honorer

5 17.00 33.864 L La Mansur - 4

6 Hasan PNS 5
20.00 39.720 L
Albakia

7 Anwar Nelayan 3
07.00 14.490 L
Lestaluhu

8 09.00 16.794 L La Abdullah PNS 8

9 12.00 24.912 L La Jafar Nelayan 6

10 dst 14.00 25.452 L Lambaga - 2

80
PEMENUHAN KEBUTUHAN

Anggota Kebutuhan Pemenuhan Tidak


Nama Kepala
No keluarga per hari Kebutuhan terpenuhi
Keluarga
(Orang) (Liter) (Liter) (Liter)
1 RU 5 40 40 0
2 MN 9 60 50 10
3 IS 8 50 40 10
4 M 5 20 10 10
5 AT 2 20 20 0
6 R 4 30 20 10
7 LT 3 25 20 5
8 SK 6 30 20 10
9 LOM 6 30 30 0
10 LM 4 35 25 10
11 AW 5 30 25 5
12 HA 5 45 40 15
13 LAP 4 25 20 5
14 H 3 20 15 5
15 IT 5 10 10 0
16 SSM 3 35 25 10
17 FS 5 20 15 5
18 MG 4 25 20 5
19 L 3 50 45 5
20 BR 6 20 15 5
21 NR 6 25 20 5
22 LJ 6 40 35 5
23 LH 8 20 15 5
24 HK 6 35 30 5
25 AO 1 20 20 0
26 JO 6 25 15 5
27 AT 4 30 20 10
28 LJO 5 20 20 0
29 WM 4 20 20 0
30 HN 3 15 15 0
31 MP 5 30 20 10
32 LA 3 20 15 5
33 LB 3 25 25 0
34 LOI 6 35 25 10
35 P 7 40 20 20

81
Anggota Kebutuhan Pemenuhan Tidak
Nama Kepala
No keluarga per hari Kebutuhan terpenuhi
Keluarga
(Orang) (Liter) (Liter) (Liter)
36 AP 4 25 25 0
37 WS 4 25 15 10
38 LOMJS 7 35 40 5
39 LA 2 35 25 10
40 LM 5 25 25 0
41 AT 5 20 20 0
42 WET 3 25 25 10
43 AKW 5 20 25 5
44 AD 5 30 25 5
45 AK 6 40 40 0
46 LN 4 20 20 0
47 LU 5 20 15 5
48 D 7 35 30 5
49 SS 10 80 75 5
50 LA 7 35 15 20
247 1490 1240 285

82
DOKUMENTASI

1. Ketersedian Sumber Air Bersih

Gambar 1. Pengukuran sumur pertama


Sumber: Foto Penelitian Tahun 2020

Gambar 2. Pengukuran sumur kedua


Sumber: Foto Penelitian Tahun 2020

Gambar 4. Pengukuran sumur keempat


Sumber: Foto Penelitian Tahun 2020

83
Gambar 5. Wawancara dengan responden untuk mengisi kuesioner
Sumber: Foto Penelitian Tahun 2020

84
86
87
88
89
90
91

Anda mungkin juga menyukai