Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERADABAN ISLM

BANGSA ARAB PRA ISLAM

Oleh:

Kelompok 1

Wulandari Siabeng (30600119110)

Jurusan Ilmu Politik

Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik

Uin Alauddin Makassar

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada seluru makhlik hidup yang ada diatas bumi ini.

Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi Besar


Muhammad SAW yang telah memberi syafa’atnya kepada kita semua, sehingga kita
bisa hidup di zaman kemajuan seperti saat ini.

Ucapan terimahkasi kami haturkan kepada Dr.Susmihara M.si selaku dosen


pengampu serta pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang
telah mendukung kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam menulis


kamalah ini, karena memang masih dalah proses pembelajaran. Kritik dan saran dari
pembaca sunggu kami harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan penulis
semogah makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dimanfaatkan
sebagai mana semestinya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. ii

Daftar Isi....................................................................................................... iii

Bab I

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1

Bab II

A. Kondisi Sosial Politik....................................................................... 2


B. Kondisi Sosial Ekonomi................................................................... 3
C. Kondisi Ssial Moral.......................................................................... 3
D. Sistem Kepercayaan Agama............................................................ 5

Bab III

Kesimpulan ........................................................................................... 6
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Orang arab adalah jenis manusia pertama yang menerima islam yang
kemudian membawa panji-panji dan dakwahnya. Maka, sudah sepenuhnya jika
kita mengenal dan mengetahuinya. Bangsa arab mendiami padang pasir arab
yang tanahnya tidak subur. Daerah yang jarang sekali turun hujan,, tidak
mempunyai sungai-sundai.
Bangsa arab sebelum kedatangan islam menyambah banyak tuhan
(politheisme). Ada yang menyembah berhala, menyemba api, menyemba
matahari dan bulan, menyembah pohon dan sebagainya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kedaan umum, geografis, dan penduduk bangsa arab sebelum
islam datang?
2. Bagaimana sejarah politik masyarakat arab sebelum islam datang
3. Bagaimana orientasi ekonomi pada masyarakat arab pra islam?
4. Bagaimana keadaan sosio-kultural masyarakat arab pra islam?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Social-Politik
Adapun daerah pesisir, bila dibandingkan dengan sahara sabgat kecil, bagai
mana sebelum pita yang mengelilingi jazira arab. Penduduk sudah hidup menetap
dengan mata pencaharian Bertani dan rbagai macam buberniaga. Karenaitu,
mereka sempat membina berbagai macam budaya, bahkan kerajaan. Bila dilihat
dari asal usul keturunan, penduduk jazirah arab datang dibagi menjadi dua
golongan besar, yaitu qahthaniyun (keturunan qathan). Pada mulanya wilaya
utara diduduki golongan adnaniyun dan wilayah selatan didiami golongan
qahthaniyu. Akan tetapi lama-kelamaan kedua golongan itu membaur karena
perpindahan-perpindahan dari utara ke selatan atau sebaliknya.
Orang-orang arab terdiri dari orang-orang pedalaman dan perkotaan.
Pemikiran politik orang-orang pedalaman dan perkotaan. Pemikiranpolitik orang-
orang yang berada di pedalaman tentu saja sangat berbeda dengan orang-orang
yang berada diperkotaan.
Kabilah-kabilah badui (pedalaman) adalah ortang-orang yang hidup sebagai
kabilah-kabilah kecil yang terpencar-pencar di dusun yang diikuti oleh ikatan
darah dan fanatisme. Maka, sangatlah sulit membangun ikatan untuk bisa
membangun sebuah kerajaan karena, adanya tradisi pembangkangan ditangan-
tangan mereka serta, ketidak tundukan kabilah yang satu atas kabilah yang lain.
Kerajaan kindah (480-529M) adalah satu-satunya kerajaan berdiri ditengah-
tengah jazirah arab di antara hukum yang diatur berdasarkan kabilah. Namun
kerajaan ini berumur sangat pendek. Imrul qais salah seoarang pengarang syair-
syair masa Jahiliya menisbatkan dirinya pada raja-raja kindah, dia telahberusaha
membangun Kembali kerajaan leluhurnya namun gagal.
Kerajaan-kerajaan di perkotaan:
Kerajaan-kerajaan di yaman antara lain: kerajaan ma’in dan kerajaan qatban,
kerajaan saba, kerajaan himyar, penduduk romawi di yaman, pendudukorang-
orang Persia atas yaman.
Kerajaan-kerajaan di utara jazirah arab antara lain: kerajaan anbat, kerajaan
tadmur, kerajaan hiroh, kerajaan ghasan.
B. Kondisi Social Ekonomi
Sumber ekonomi utama yang menjadi penghasilan orang arab adalah
perdagangan dan bisnis. Orang-orang arab di masa jahiliah sangat dikenal dengan
bisnis dan perdagangan. Perdagangan menjadi darah daging orang-orang qurais.
Sebagian besar orang daerah arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali
daerah yaman yang terkenal subur dan bahwa ia terletak di tengah-tengah dunia
dan jalur-jalur perdagangan dunia, terutama jalur-jalur yang menghubungkan
timur jauh dan india dengan timur tengah melalui jalur tengah, sedangkan
melalui jalur laut yaitu dengan jalur melayu dan sekitar india ke teluk araba tau
sekitar jazirah kelaut merah atau yaman yang berakhir di syam atau mesir.oleh
karnaitu perdagangan merupakan andalan bagi kehidupan perekonomian bagi
mayorotas negara-negara di daerah-daerah ini.
Perekonomian orang arab pra-islam yang sangat bergantung pada
perdagangan dari pada peternakan apa lagi petani. Mereka dikenal sebagai
pengembara dan pedagangan Tangguh. Mereka juga sudah mengetahui jalan-
jalan yang bisa dilalui untuk bepergian jauh ke negara-negara tetangga.
C. Kondisi Social Moral
Adapun kondisi moral (akhlak) di kota Mekkah sebelum datangnya Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam, orang-orang Mekkah dikenal sebagai orang-orang
yang suka minum khamr. Banyak sekali syair-syair jahiliyyah yang isinya puji-
pujian terhadap khamr. Lantaran betapa mendarah dagingnya khamr di
masyarakat Makkah saat itu, sampai-sampai Allah menurunkan ayat yang
mengharamkan khamr secara bertahap, tidak secara langsung sekaligus.
Adapun cara mereka membunuh anak-anak perempuan ada dua cara,
sebagaimana dijelaskan para sejarawan, yaitu :
1. Begitu lahir langsung dibunuh
2. Ditunggu sampai anak tersebut sudah besar, bahkan disebutkan sampai ada
laki-laki yang ingin menikahinya baru dibunuh.
Perbuatan ini merupakan kebiadaban yang dilakukan oleh sebagian orang
Arab, bukan seluruh orang Arab. Oleh karena itu, para shāhabat tidak dikenal
mereka dahulu membunuh anak-anak perempuan mereka. Adapun riwayat
bahwasanya ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu membunuh anaknya adalah
riwayat yang tidak benar. Dan merupakan hal yang sangat mengherankan, benci
terhadap anak perempuan itu terwariskan sampai sekarang. Kita dapati sebagian
kaum muslimin jika istrinya melahirkan anak perempuan maka dia menjadi
jengkel, istrinya dimarahi mengapa melahirkan perempuan, padahal  bukan
kesalahan istrinya. Bahkan ada yang menceraikan istrinya karena melahirkan
anak perempuan terus, kemudian dia menikah lagi. Sehingga, jika ada rasa benci
karena dikaruniai anak perempuan maka itu merupakan warisan jahiliyyah.
Oleh karena itu, Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah memuliakan anak wanita,
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan “Barangsiapa yang
memelihara anak perempuan maka akan menjadi penghalangnya dari neraka.”
Padahal semua sudah ditakdirkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.  Allāh
Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan diantara sifat mereka, bahwasanya jika
mereka tidak membunuhnya maka mereka akan menanggung malu.
Kondisi sosial budaya Islam muncul tidak lain merupakan sebuah upaya
untuk memberikan jawaban terhadap problem-problem kemanusiaan baik yang
menyangkut keyakinan, sosial, politik, ekonomi yang sedang melingkupi
masyarakat arab saat itu.Kondisi masyarakat arab sebelum kedatangan islam
secara umum ditandai dengan beberapa kondisi antara lain kondisi sosial budaya,
kondisi sosial politik dan kondisi religius.Kondisi kehidupan masyarakat Arab
pra Islam secara umum dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah (zaman
kebodohan). Hal ini dikarenakan dalam waktu yang lama, masyarakat Arab tidak
memiliki kitab suci, ideologi agama dan tokoh besar yang membimbingbing
merekaMereka tidak mempunyai sistem pemerintahan yang ideal dan tidak
mengindahkan nilai-nilai moral sehingga masyarakatnnya memiliki akhlak yang
sangat rendah (krisis moral). Dapat disimpulkan bahwa keaadaan sosial budaya
masyarakat arab Arab pra islam di antaranya:
1. Orang-orang Arab sebelum kedatangan Islam adalah orang-orang yang
menyekutukan Allah (musyrikin), yaitu mereka menyembah patung-patung
(berhala) karena dianggap suci.
2. Mereka menguburkan anak-anak perempuan mereka hidup-hidup karena
takut malu dan celaan (mereka menganggap perempuan membawa
kemiskinan dan kesengsaraan)
3. Budak diperlakukan majikannya secara tidak manusiawi,
memperlakukannya seperti binatang dan barang dagangan, dijual atau
dibunuh. Para budak tidak mendapatkan kebebasan untuk hidup layaknya
manusia merdeka.
4. Mereka orang-orang yang suka berselisihan, yang suka bertengkar, lantaran
sebab-sebab kecil yakni suka meminum khamr, segolongan dari mereka
memerangi akan segolongannya
D. Sistem kepercayaan dan agama
Hanif adalah istilah Arab yang merujuk pada agama tauhid pra-islam yang
bukan yahudi ataupun kristen. Secara lebih khusus, istilah ini merujuk pada
bangsa arab pra-islam di zaman jahilliah yang mengikuti ajaran tauhid. Kaum
hanif adalah golongan yang menolak perbuatan syirik, mereka menolak
menyembah kepada banyak tuhan selain ALLAH. Dalam pandagan islam, Hanif
merupakan suatu bentuk kesinambungan ajaran tauhid yang ada sejak zaman
Nabi Ibrahim AS, mempertahankan sebagian atau seluruh ajaran Nabi Ibrahim
AS, yaitu berserah diri kepada allah akan tetapi hingga kini kebanyakan teolog
Yahudi dan Kristen masih belum sepakan mengenai status agama tauhid Nabi
Ibrahim AS
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai