0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
Paragraf pertama membahas kecerdasan intelektual perawat yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan bertindak cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Paragraf kedua membahas pentingnya kecerdasan emosional perawat dalam mengelola emosi dan hubungan sosial. Paragraf ketiga membahas kecerdasan spiritual perawat yang diperlukan untuk memberikan pelayanan dengan penuh empati dan tanggung jawab.
Paragraf pertama membahas kecerdasan intelektual perawat yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan bertindak cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Paragraf kedua membahas pentingnya kecerdasan emosional perawat dalam mengelola emosi dan hubungan sosial. Paragraf ketiga membahas kecerdasan spiritual perawat yang diperlukan untuk memberikan pelayanan dengan penuh empati dan tanggung jawab.
Paragraf pertama membahas kecerdasan intelektual perawat yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan bertindak cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Paragraf kedua membahas pentingnya kecerdasan emosional perawat dalam mengelola emosi dan hubungan sosial. Paragraf ketiga membahas kecerdasan spiritual perawat yang diperlukan untuk memberikan pelayanan dengan penuh empati dan tanggung jawab.
5 Hubungan Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual Perawat dalam
penangan masalah 2.5.1 Kecerdasan Intelektual Dengan memiliki kecerdasan Intelektual yang baik dan terstandar maka masing-masing individu memiliki kemantapan pemahaman tentang potensi diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya sebagai pelaksana atau pelaku profesi karena (rasionalitas) dibutuhkan untuk dapat memahami dan mempertimbangkan halhal yang bersifat etis dan tidak etis (Mahmudi, 2001:72 dalam Ahmad,dkk.2020) Kecerdasan intelektual diukur melalui kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal, dan intelegensi praktis. Perawat yang memiliki kecerdasan intelektual dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul pada saat melayani pasien, dibutuhkan kecerdasan intelektual dari perawat dalam menyampaikan informasi yang akurat, kecepatan dalam bertindak dan mampu menganalisa semua resiko dari keputusan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nofri, Machasin dan Chairul (2014) bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh terhadap kinerja perawat (Ahmad,dkk.2020) 2.5.2 Kecerdasan Emosional Diantara faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam menghadapi permasalahannya, adalah faktor kecerdasan emosional. Kecerdasan bila tidak disertai dengan pengolahan emosi yang baik tidak akan menghasilkan seorang yang sukses dalam hidupnya. 80% penopang kesuksesan seseorang ditentukan oleh faktor kecerdasan emosional. Hal ini disebabkan karena kecerdasan akademik saja tidak memberikan kesiapan untuk menghadapi gejolak yang ditimbulkan oleh kesulitan- kesulitan hidup. Perawat yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil tindakan yang tepat. Kecerdasan emosional perlu dikembangkan melalui seminar-seminar tentang cara mengatasi emosi karena hal inilah yang mendasari keterampilan perawat di tengah masyarakat dan mempengaruhi semua aspek yang berhubungan dengan pelayanan perawat, sehingga akan membuat seluruh potensi dapat berkembang secara lebih optimal (Zainaro,2017). Dalam konteks pekerjaan kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk menangani masalah. Seseorang dikatakan mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi bila ia mampu mengatasi berbagai masalah atau tantangan yang muncul dalam hidupnya. Seorang perawat hendaknya memiliki dorongan kuat untuk melakukan tindakan dalam upaya mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi karena dalam lingkungan pekerjaan atau profesi sering muncul permasalahan ketika berinteraksi dengan orang lain. Mengatasi berbagai permasalahan tersebut, perawat tidak hanya dituntut untuk menggunakan kemampuan intelektualnya saja tetapi juga diperlukan ketrampilan emosi dan sosial yaitu kemampuan untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan sosial dengan orang lain. (Zainaro,2017). 2.5.3 Kecerdasan Spiritual Kecerdasan spiritual adalah suatu kecerdasan dimana setiap individu berusaha menempatkan tindakan-tindakan dan kehidupannya seperti menghadapi persoalan makna atau nilai ke dalam suatu konteks yang lebih luas dan lebih kaya, serta lebih bermakna dari yang lain. Seorang perawat yang sehat dan cerdas secara spiritual mampu menempatkan pemberian pelayanan keperawatan dalam konteks yang lebih tinggi yaitu atas dasar ibadah dan pertolongan bagi manusia yang membutuhkan agar terwujud kesejahteraan (Wahyuni, 2017). Pelayanan kesehatan di rumah sakit menuntut perawat dan dokter bertanggung jawab membantu pasien yang membutuhkan, memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang dilayaninya serta melibatkan masyarakat dalam menentukan cara yang paling efektif untuk menyelenggarakan layanan kesehatan. Oleh karena itu, kecerdasan spiritual merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi perawat dalam membantu dan mengarahkan perawat menghadapi situasi lingkungan kerja yang berat dan semakin menekan kemampuan yang dimiliki perawat dalam memberikan layanan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat untuk mengubah pola pikir pasien yang dilayaninya (Umamit, 2016). Perawat yang cerdas secara spiritual mampu menempatkan perilaku, menilai tindakan layanan kesehatan yang diberikan, mampu menghadapi pekerjaan yang padat, berusaha bertanggungjawab mengerjakan pekerjaannya dengan sabar tanpa mengeluh dan marah- marah seta berusaha memohon petunjuk dari Tuhan. Perawat yang cerdas secara spiritual adalah perawat yang menampilkan sosok dirinya sebagai petugas kesehatan profesional yang membawa misi menolong yang membutuhkan, tidak merugikan, memiliki kesadaran yang tinggi, melayani dengan penuh cinta dan menjadikan hidupnya penuh arti (Umamit, 2016). Oleh karena itu, untuk membantu kinerja layanan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan supaya terwujud manajemen yang efektif dan efisien maka Rumah Sakit melatih perawatnya untuk memanfaatkan teknologi yang ada dalam membantu pelayanan kesehataan dan memberikan konstribusi yang besar dalam standart pelayanan yaitu menggunakan komputer yang baik sehingga terjadi transfer data yang dibutuhkan dari laboratorium, farmasi, administrasi dan lain sebagainya yang dbutuhkan oleh pasien (Yani, 2018). DAFTAR PUSTAKA Ahmad,dkk.2020. Pengaruh Kecerdasan terhadap Kinerja melalui keterampilan perawat. Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang Vol 5 No 1 Zainaro, M. Arifki. 2017. Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Alimuddin. Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal Of Holistic Healthcare), Volume 11, No.3 Wahyuni, R., Mayangsari, M. D., & Fauzia, R. (2017). Hubungan Kecerdasan Spiritual Dengan Perilaku Prososial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Jurnal Ecopsy, 3(3). Umamit, R., & Mulyani, S. (2016). Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Sengan Stres Kerja Pada Perawat RS Di Klaten. Jurnal Fakultas Hukum UII, 21(1). Yani, A. (2018). Utilization Of Technology In The Health Of Community Health. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 97-103.