Oleh :
Kelompok 10
Yusuf maulana syafi’ulloh (0121028)
Javangka shelvy rahma abrellia dewanti (0121029)
Jeffri arianto (0121030)
Pebimbing :
Salianto, S.Pd., M.MPd
MOJOKERTO
2021
LEMBAR PERNYATAAN
ii
LEMBAR PENILAIAN MAKALAH DAN PRESENTASI KELOMPOK
NILAI MAKSIMAL 25
iii
Presentasi Kelompok (5%)
Soft skill yang dinilai selama diskusi: team work, berpikir kritis, komunikasi
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Biomedik, dengan judul Mekanisme Gerak
Refleks.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................................ii
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................2
G. Nyeri......................................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak refleks ialah gerakan yang tidak disadari yang timbul akibat adanya rangsangan
(Asnawati dkk,2014). Dalam gerak refleks ini berhubungan dengan sistem saraf. Sistem saraf
mengatur kegiatan tubuh yang cepat seperti kontraksi otot atau peristiwa viseral yang berubah
dengan cepat. Menerima ribuan informasi dari berbagai organ sensoris dan kemudian
mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh Gerak refleks ialah
gerakan yang tidak disadari yang timbul akibat adanya rangsangan (Syaifuddin, 2013).
Membran sel bekerja sebagai suatu sekat pemisah yang amat efektif dan selektif antara
cairan ekstraselular dan cairan intraselular. Didalam ruangan ekstraselular disekitar neuron
terdapat cairan dengan kadar ion natrium dan ion klorida dalam cairan intraselular terdapat
kalium dan protein yang lebih tinggi. Perbedaan komposisi dan kadar ion-ion didalam dan diluar
sel mengakibatkan timbulnya suatu potensial listrik. Permukaan membran neuron yang disebut
potensial membran, dalam keadaan istirahat cairan ekstraselular adalah elektro positif dan cairan
intraselular adalah elektron negatif (Syaifuddin, 2013).
Gelombang depolarisasi terjadi dari suatu rangsangan pada membran neuron setempat,
mengakibatkan perubahan permeabilitas membran dengan akibat ion-ion natrium dapat
mengadakan difusi masuk kedalam neuron (akson). Masuknya ion natrium yang bermuatan
listrik positif ke dalam neuron menyebabkan membran tersebut menjadi positif didalam dan
negatif diluar. Demikian juga sebaliknya peristiwa ini disebut dengan depolarisasi (Syaifuddin,
2013).
vii
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
viii
BAB II
TINJAUAN TEORI
Sistem gerak pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu gerak refleks (tidak sadar) dan
gerak sadar (terkoordinasi). Refleks ialah aktifitas yang timbul langsung sebagai respon
terhadap rangsangan tanpa olahan syaraf sentral bagian korteks. Refleks bermacam-macam dari
yang sederhana hingga yang kompleks. Contoh refleks yang sederhana adalah reflex menyusu.
Bayi yang baru lahir dan sehat sudah dapat menghisap susu dari payudara ibunya.Refleks
alimentasi ini dapat dimulai dari pipi bayi yang disentuh puting payudara. Bayi akan menengok
ke arah payudara yang akan dihisap itu. Mulutnya membuka, bibirnya menangkap puting
payudara, mungkin tangannya akan memegang payudara itu, lalu timbul gerakan
menghisap dan menelan. Semua aktifitas ini berjalan reflektoris (Suyanto, 2010).Gerak refleks
adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk
oleh sekuen neuron sensr, interneuron, dan neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf
untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel
saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor. Gerak reflex disebabkan oleh rangsangan tertentu
yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang
diterima oleh sel saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara atau neuron
penghubung (Wulandari, 2009).Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat
dan tidak di sadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks.
Neuron konektor merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik. Jika
neuron konektor berada di otak, maka refleksnya di sebut refleks otak. Jika terletak di
sumsum tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks tulang belakang (Taiyeb,
2016).Prinsip kegiatan system saraf ditampilkan dalam bentuk kegiatan gerak refleks. Dengan
adanya gerak refleks dimungkinkan terjadinya kerja yang baik dan tepat antara berbagai organ
dari individu dan hubungan individu dengan sekelilingnya. Refleks merupakan reaksi organism
terhadap perubahan lingkungan baik di dalam maupun luar organism (Syaifuddin:2006) Suatu
refleks adalah setiap respon yang terjadi secara ototmatis tanpa di sadari. Terdapat dua tipe
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar yang menyatu tanpa dipelajari,seperti menutup
mata pada saat ada benda menuju ke arahnya dan refleks yang dipelajari atau refleks yang di
kondisikan (conditioned refleks), yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, sepeti membelokkan
stir mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjaka hal tersebut secara ototmatis, tetapi
hanya setelah banyak berlatih secara sadar (Basoeki, 2003) Gerak refleks merupakan bagian dari
ix
mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar misalnya menutup
mata dari debu, menarik tangan dari benda panas yang menyakitkan yang tersentuh tanpa
sengaja. Gerak refleks dapat dihambat oleh kemauan sadar, misalnya bukan saja tidak menarik
tangan dari benda panas bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas itu (Pearce
2009).Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otot matis terhadap
rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak. Gerak refleks yang paling sederhana
memerlukan dua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak reflex bekerja
bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan
pendek atau jalan pintas yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang,kemudian
diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, di terima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa
di olah di dalam otak langsung di kirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor,
yaitu otot atau kelenjar, jalan pintas ini di sebut lengkung reflex (Wulandari, 2009). Kegiatan
pada lengkung refleks di mulai di reseptor sensorik sebagai potensial reseptor yang besarnya
sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor ini akan membangkitkan potensial aksi yang
bersifat gagal atau tuntas di saraf eferen. Bila potensial aksi ini sampai keefektor, terjadi lagi
respon yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Efektor yangberupa otot rangka, respon
bertahap tersebut selalu cukup besar untuk mencetuskan potensilaksi yang mampu
menghasilkan kontraksi otot. Hubungan antara neuron aferen denganeferen biasanya
terdapat di sistem saraf pusat (Ganong, 2009).
x
BAB III
PEMBAHASAN
Gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari , berjalan secaran cepat dan tanggapan
terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa perlu kontrol dari otak (Wulandari,2009).
Gerak refleks juga dapat didefinisikan sebagai gerakan yang tidak disadari yang timbul akibat
adanya rangsangan (Asnawati dkk,2014).
Sedangkan Refleks adalah respons yang tidak berubah terhadap perangsangan yang
terjadi diluar kehendak. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan
lingkungan baik dalam maupun luar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam
memberikan jembatan (respon) terhadap rangsangan (Syaifuddin, 2013).
Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau
relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi pembuhluh darah. Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh
mampu mengadakan reaksi yang cepat terhadap berbagai perubahan diluar dan didalam tubuh
disertai adaptasi perubahan tersebut. Dengan demikian seberapa besar peran sistem saraf pusat
dapat mengatur kehidupan organisme (Syaifuddin, 2013).
B. Sifat Umum Refleks
1. Rangsangan adekuat
Rangsangan yang memicu terjadinya refleks umumnya sangat tepat (presisi). Rangsangan
ini dinamakan rangsangan adekuat untuk refleks tersebut. Suatu contoh yang jelas
adalah refleks menggaruk pada anjing. Refleks spinal ini timbul akibat rangsangan melalui
rangsangan raba linier multiple, yang misalnya karena terdapat serangga yang merayap di kulit.
Respons yang timbul adalah garukan hebat pada daerah yang terangsang (sementara itu,
ketepatan gerakan kaki yang menggaruk ke tempat yang teriritasi itu merupakan contoh sinyal
local yang baik). Bila rangsangan raba multiple itu terpisah jauh atau tidak dalam satu garis,
rangsangan yang adekuat tidak akan timbul dan tidak terjadi garukan. Lalat merayap,
tetapi juga dapat melompat dari satu tempat ke tempat lain. Lompatan ini memisahkan
rangsangan raba tersebut sehingga tidak terbentuk rangsangan adekuat untuk refleks menggaruk.
xi
2. Jalur Bersama Akhir
Neuron motorik yang mempersarafi serabut ekstrafusal otot rangka merupakan bagian efe
ren dari berbagai lengkung refleks. Seluruh pengaruh persarafan yang memengaruhi kontraksi
otot pada akhirnya akan tersalur melalui lengkung refleks ke otot tersebut, dan karena
itu dinamakan jalur bersama akhir (final common path). Sejumlah besar masukan impuls bertem
u di tempat tersebut. Memang, permukaan neuron motorik dan dendritnya rata-rata menampung
sekitar 10.000 simpul sinaps. Sedikitnya terdapat lima masukan dari segmen spinal
yang sama untuk neuron motorik spinal tertentu. Di samping yang umumnya dipancarkan
melalui interneuron, dari berbagai bagian medulla spinalis lain dan traktus descendens
yang panjang dan multipel dari otak. Seluruh jaras ini berkumpul dan menentukan aktivitas jalur
bersama akhir.
Istilah keadaan eksitasi sentral dan keadaan inhibisi sentral digunakan untuk menggamba
rkan keadaan berkepanjangan yang memperlihatkan pengaruh eksitasi
mengalahkan pengaruh inhibisi atau sebaliknya. Bila keadaan eksitasi sentral kuat, impuls eksita
si tidak saja menyebar ke berbagai daerah somatic medulla spinalis melainkan juga ke daerah
otonom.Padaorang yang mengalami paraplegia kronis, misalnya, rangsangan noksius yang lemah
dapat menimbulkan refleks kencing, defekasi, berkeringat, dan tekanan darah yang fluktuatif.
Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Terdapat
banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat dalam gerak, baik disadari maupun tidak
disadari. Seluruh mekanisme gerak yang terjadi ditubuh manusia tak lepas dari peranan sistem
saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau
neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan sangat kompleks, tetapi sebenarnya hanya
tersusun atas dua jenis sel saraf, yaitu sel saraf dan sel neuroglia. Impuls pada gerakan sadar
melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya
diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak berupa tanggapan dibawa oleh saraf motor
sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan
pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan
oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di
dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks (Wulandari, 2009).
Sel Saraf Sensorik atau sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor ke
sistem saraf pusat.
Sel Saraf Motorik atau sel penggerak berfungsi membawa impuls beru tanggapan dari
susunan saraf pusat menuju kelenjar tubuh
Sel Saraf Konektor atau saraf penghubung adalah sel saraf yang menghubungkan antara
neuron yang satu dengan yang lainnya.
Sel Saraf Ajustor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan
neuron motorik yang terdpat didalam medulla spinalis atau di otak. (Latifah, 2008)
Respon inheren, tanpa dipelajari misalnya menarik tangan dari benda panas yang
membakar.
xiii
Gerak refleks yang Didapat atau Terkondisi
Yang terjadi karena latihan dan belajar misalnya seorang pemain piano dan
menekan tuts tertentu setelah melihat sebuah lambing nada dibuku.(Asnawati dkk,2014).
Jenis refleks dapat dikelompokan berdasarkan letak reseptor yang menerima rangsangan
yaitu:
Refleks eksteroseptif
Timbul karena rangsangan pada alat dalam atau pembuluh darah (misalnya
dinding kandung kemih dan lambung).
Refleks proreseptif
Timbul karena rangsangan pada reseptor otot rangka, tendo, dan sendi untuk
keseimbangan sikap (Syaifuddin, 2013).
G. Nyeri
Nyeri adalah sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstansinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,2007).
Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh yang timbul bila jaringan sedang
rusak yang menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut.
1. nyeri tertusuk yaitu bila suatu jarum ditusukkan ke dalam kulit dirasakan daerah kulit
mengalami iritasi kuat.
2. nyeri terbakar yaitu nyeri yang dirasakan bila kulit terbakar merupakan jenis nyeri yang
paling kuat menyebabkan penderitaan.
3. pegal yaitu suatu nyeri dalam dengan berbagai tingkat gangguan dan intensitas rendah di
daerah tubuh yang tersebar luas dapat, bersatu menjadi suatu sensasi yang tidak enak.
(Syaifuddin, 2013).
xiv
Reseptor nyeri di dalam kulit dan jaringan merupakan ujung saraf bebas yang tersebar
luas dalam lapisan superfisial kulit. Jaringan dalam tertentu tidak dipersarafi secara luas oleh
ujung nyeri tetapi mendapatkan persarafan yang lemah. Setiap kerusakan jaringan yang tersebar
luas menyebabkan pegal pada daerah ini.
Nyeri cepat yaitu bila diberikan stimulus, rasa nyeri cepat timbul dalam waktu kira-kira
0,1 detik.
Nyeri lambat yaitu nyeri lambat timbul setelah 1detik atau lebih dan kemudian secar
perlahan selama beberapa detik dan kadangkala bahkan beberap menit (Guyton, 2002)
xv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai Mekanisme Gerak Refleks.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa. Kami menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A & Hall, J .2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran .Edisi 9. Jakarta : EGC.
Wulandari Ika Puspita. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis
Mikrokontroller. Jurnal Neutrino. 2009; Vol. 1(2) Hal. 210
Asnawati, Marisa Dona, Nizomy Ihya Ridlo. Fisiologi PSKG Buku Petunjuk Praktikum
FISIOLOGI PSKG. Banjarmasin.: Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat, 2014. Hal 7-8.
xvii
18