Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM

Transkripsi:

BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM OLEH : Prof. Dr. SITI SALMAH Dr. ARDINIS ARBAIN Dra. NETI MARUSIN
Prof. Dr. SYAMSUARDI, M.Sc. PUTRA SANTOSO, M.Si. M. IDRIS, M.Si. Dr. HENNY HERWINA, M.Sc.
DIDANAI OLEH ANGGARAN DIPA UNAND TAHUN 2011 DENGAN KEPUTUSAN DEKAN FMIPA UNAND
PERIHAL PENETAPAN TIM PENYUSUNAN DIKTAT MATA KULIAH DASAR FMIPA NO. 347/XIII/D/FMIPA-
2011 TANGGAL 27 APRIL 2011 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat kepada kami
sehingga penyusunan modul kuliah ini dapat diselesaikan sebagai mana mestinya. Modul kuliah ini
dimaksudkan sebagai bahan ajar yang akan mendukung kelancaran proses pembelajaran pada Mata
Kuliah BIOLOGI UMUM pada Jurusan Biologi FMIPA UNAND. Sebagai suatu bentuk mata kuliah
pengantar, maka materi-materi yang disajikan dalam modul ini bersifat umum yang diharapkan dapat
memberikan pemahaman konsep-konsep dasar dalam Biologi yang nantinya akan lebih diperdalam pada
berbagai mata kuliah spesifik di semester-semester berikutnya. Rampungnya bahan ajar ini tidak
terlepas dari kontribusi berbagai pihak baik berupa material maupun dorongan motivasi kepada kami
sebagai tim penyusun. Oleh sebab itu sudah selayaknya kami mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Emriadi, M.Sc. selaku dekan FMIPA UNAND yang telah berkenan memberikan
kesempatan kepada tim kami sebagai penerima bantuan dana DIPA UNAND Th. 2011. 2. Ketua Jurusan
Biologi FMIPA UNAND yang telah memberikan dukungan dan panduan dalam pengajuan pembuatan
bahan ajar. 3. Rekan-rekan sesama staf pengajar di lingkungan Jurusan Biologi UNAND yang telah
memberikan kontribusi berupa materi-materi yang relevan untuk menambah materi dalam bahan ajar
ini. 4. Semua pihak yang telah berperan serta baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
sebuah karya keilmiaan, kami berharap semoga bahan ajar ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
siapa saja yang membaca dan mempelajarinya. Dan sebagai sebuah karya pula maka kami menyadari
bahwa sudah pasti terdapat kekurangan ataupun kejanggalan di berbagai tempat dalam buku ini. Oleh
sebab itu, demi kesempurnaannya di masa mendatang, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. PADANG, OKTOBER 2011 TIM PENYUSUN

DAFTAR ISI Halaman COVER i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii 1. PENDAHULUAN 1 2. ASAL USUL
MAHLUK HIDUP 6 3. SEL DAN REPRODUKSI SEL 10 4. JARINGAN HEWAN 16 5. JARINGAN TUMBUHAN 23
6. SISTEM ORGAN TUMBUHAN 28 7. FOTOSINTESIS 34 8. RESPIRASI TUMBUHAN 42 9. TRANSPIRASI DAN
GUTASI 47 10. UNSUR HARA TUMBUHAN 52 11. HORMON TUMBUHAN 59 12. GERAK TUMBUHAN 66
13. REPRODUKSI TUMBUHAN 71 14. INTEGUMEN, RANGKA DAN OTOT 79 15. SISTEM PENCERNAAN 84
16. SISTEM RESPIRASI HEWAN 88 17. SISTEM SIRKULASI HEWAN 95 18. SISTEM EKSKRESI 99 19. SISTEM
REPRODUKSI HEWAN 104 20. SISTEM KOORDINASI HEWAN 110 21. BIOSISTEMATIKA HEWAN 116 22.
BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN 122 23. GENETIKA 128 24. EVOLUSI 135 25. EKOLOGI 150 26. ETOLOGI 156
DAFTAR PUSTAKA 162

1. PENDAHULUAN Hakekat Ilmu Pengetahuan Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang terorganisir,
bersifat dinamis dan berkembang terus. Sains (science) berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang
berarti to know dan secara harfiah berarti ilmu pengetahuan (sains = ilmu). Pengetahuan dapat
diperoleh dengan mengumpulkan pengalaman yang didapatkan dengan cara berfikir dan merasa. Asal
Ilmu bersumber dari pandangan yang bersifat: magis, gaib atau sihir. Kemudian ada perkembangan
pemahaman berdasarkan ajaran agama dan ilmu murni (science) dan ilmu terapan (oleh professional).
Berdasarkan masanya, periode perkembangan ilmu dibagi menjadi tiga yaitu periode awal, periode
yunani kuno, dan periode modern. a) Periode Awal (4000-6000 SM) b) Penemuan yang
didokumentasikan pada kertas papyrus (Mesir & Mesopotamia) c) Periode Yunani Purba (600 SM-1600)
Muncul berbagai perkembangan teoritis, dimana terdapat para ahli filsafat seperti Socrates Pluto
(Academi), dan Aristoteles (perkembangan ilmu taxonomi dan morfologi). d) Perode Modern (1600
Sekarang) Periode modern dicirikan dengan adanya pemahaman fenomena alam melalui observasi dan
eksperimen seperti yang dilakukan oleh Darwin dan Pasteur. Landasan pemahaman tentang ilmu
pengetahuan sangat berkaitan erat dengan filosofi. Dimana filosofi itu sendiri diartikan sebagai suatu
pengulasan ilmu secara mendasar dan menyeluruh. Hal ini dapat dikategorikan menjadi tiga aspek
yaitu : 1. Ontologi: materi (objek) suatu ilmu dan keberadaannya di kehidupan manusia 2. Epistemologi:
cara mendalami dan bergerak dalam ilmu pengetahuan 3. Aksiologi: guna mendalami dan pedoman
untuk bergerak dalam dunia ilmu Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Bioloi merupakan salah satu dari
ilmu pengetahuan alam. Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan
Yunani yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi Biologi berasal dari kata bios (βiος) dan logos
(λόγος) yang merupakan bahasa Yunani, masing-masing artinya hidup dan ilmu. Jadi artinya ilmu alam
yang mempelajari tentang organisme hidup dan interaksinya dengan lingkungan. 1

Biologi termasuk Ilmu Pengetahuan Alam Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, Geografi Meteorologi
Sebenarnya aspek yangg dipelajari di biologi adalah semua yang berhubungan dengan makhluk hidup itu
sendiri. Selain struktur, fungsi, tumbuh-kembang, dan adaptasi terhadap lingkungan tempat hidup, ada
juga penggolongan makhluk hidup, habitatnya, peran pada lingkungan, asal-usul dan evolusinya. Biologi
sangat luas karena semua makhluk hidup dipelajari, dari yang sekecil bakteri hingga yang sebesar paus
putih. Karena begitu luasnya cakupan Biologi, maka dibuatlah cabang-cabang ilmu biologi seperti pada
skema berikut ini. Pada dasarnya ilmu biologi hanya dikategorikan menjadi dua yaitu botani
(mempelajari tumbuhan) dan zoologi (mempelajari hewan). Namun kemudian diperluas berdasarkan
jenis atau kelompok organisme yang dipelajarinya secara lebih spesifik. Hal tersebut dapat dilihat seperti
pada cabang ilmu zoologi yang dibagi menjadi berbagai cabang lagi antaralain : Protozoolgi
Helminthologi Malakologi Ornitologi Herpetologi 2

Ichtiologi Primatologi Entomologi Melittologi Acarologi Cabang biologi terus-menerus bertambah, sesuai
dengan perkembangan ilmu biologi itu sendiri. Antara lain mikologi (ilmu tentang fungi) yang dahulu
disatukan dalam botani, sekarang dipisahkan, kemudian ada fikologi (ilmu tentang alga), lalu ada
bryologi (ilmu lumut), ada ichtiologi (ilmu tentang ikan), karsinologi (ilmu tentang krustasea),
mammologi (ilmu tentang mammalia), ornitologi (ilmu tentang burung), entomologi (ilmu tentang
insekta), parasitologi (ilmu tentang parasit), etnobotani, dan etnozoologi. Cabang biologi yang
mempelajari virus disebut virologi, bakteri bakteriologi, mikroorganisme secara umum disebut
mikrobiologi, tumbuhan botani, hewan zoologi, hubungan antara makhluk dan lingkungan disebut
ekologi. Cabang yg mempelajari aspek kimia dari kehidupan disebut biokimia. Ilmu Biologi sangat
berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang
kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya. Pemecahan
Masalah Dengan Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, brsifat ilmiah
serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu yang baik
direfleksikan atau diterima begitu saja. Metode atau cara kerja Ilmu pengetahuan pertama kali di
kemukakan oleh Filsuf Yunani, Aristotelas. Ia memandang penelitian ilmiah sebagai kelanjutan dari
observasi-observasi empiris ke prinsip umum (induksi) dan kemudian dari prisip umum ke
observasi(deduksi). Jadi, inti dari metode ilmiah adalah dimana seseorang mampu berfikir logis, analistis,
(menggunakan analisis), dan empiris (seseai kenyataan). Dalam melakukan aktivitas ilmiah, kita perlu
memperhatikan struktur metode ilmiah, struktur metode penelitian ilmiah, stuktur penulisan ilmiah
atau cara penyusun laporan ilmiah, serta bahasa ilmiah. Selain itu kita mampu bersikap ilmiah saat
melakukan aktivitas ilmiah. Penelitian akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan
struktur metode ilmiah. Sruktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri dari: a.
Perumusan masalah : Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan
ini karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik 3

pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah
untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan,
kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti
pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek
tersebut. b. Pembuatan kerangka berfikir : Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang
menjelaskan hubungan antar berbagai faktot yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab
permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas
keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari
wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung. c. Penarikan hipotesis : Hipotesis
merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian,
setiap orang berhak menyusun Hipotesis. d. Pengujian Hipotesis : Pengujian hipotesis dilakukan dengan
cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan
atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan
dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan
dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung
hipotesis. e. Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah
hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari
pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai
kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji
kebanarannya. Upaya Menyingkap Suatu Masalah Dan Penerapannya Dalam Metode Ilmiah 1 2 3 4 5
Struktur Metode Ilmiah Perumusan masalah Penyusun kerangka berfikir Penarikan hipotesis Pengujian
hipotesis Penerapan langkah-langkah Metode Ilmiah Benarkah kehidupan berasal dari benda mati?
Membaca teori abiogenasis dan hasil penelitian para ilmuan pendukungnya. Makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebalumnya. Melakukan percobaan dengan dua bua toples yang 4

Penarikan kesimpulan masing-masing d isi sekerat daging. Toples I ditutup dan toples II dibiarkan
terbuka. Setelah beberapa hari toples I tidak ditemukan adanya belatung dan pada toples II di temukan
banyak belatung Belatung pada daging yang membusuk berasal dari telur lalat yang menetas, jadi
makhluk hidup berasal dari mahkluk hidup. 5

2. ASAL USUL MAHLUK HIDUP A. Asal Usul Kehidupan Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih
merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada
dua, yaitu abiogenesis (makhluk hidup berasal dari benda mati) dan biogenesis (makhluk hidup brasal
dari makhluk hidup juga). 1. Teori Abiogenesis Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu
Aristoteles (394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama
menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara
spontan karena adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio
spontanea. Paham ini bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani kuno (ratusan tahun sebelum
masehi) hingga pertengahan abad ke 17. Pada pertengahan abad ke 17 paham ini seolah-olah diperkuat
oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang
dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air
jerami. Hal inilah yang seolah-olah memperkuat paham abiogenesis. 2. Teori Biogenesis Setelah
bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli kemudian mengemukakan
paham biogenesis. Para ahli yang mengemukakan paham biogenesis antara lain: a. Francesco Redi
(Italia, 1626-1697) Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan menggunakan
toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisi daging dan ditutup kain
kasa. Toples 3 diiisi daging dan dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil percobaan ini
ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : Larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk
tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada keratin daging. b. Lazzaro
Spallanzani (Italia, 1729-1799) Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham
abiogenesis), menurutnya kehidupan yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak
sempurna. Kesimpulan percobaan spallanzani adalah : pada tabung terbuka terdapat kehidupan berasal
6

dari udara, pada tabung tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa kehidupan
bukan dari air kaldu. c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895) Louis Pasteur melakukan percobaan yang
menyempurnakan percobaan Spalanzani. Ia mlakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya
berbentuk leher angsa, bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara
bersama dengan debu. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut: Mikroorganisme yang tumbuh bukan
berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara. Jasad renik terdapat
di udara bersama dengan debu. Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis tersebut. Pasteur
terkenal dengan semboyannya Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo yang mengandung pengertian :
kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari
makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Di samping dua teori di
atas, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul kehidupan. Beberapa teori yang dikembangkan
ilmuan antara lain : A. teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat
supranatural ( gaib) pada saat yang istimewa. B. Teori kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan
yang ada di planet ini berasal dari mana saja C. Teori evolusi biokimia, yang menyatakan bahwa
kehidupan ini muncul berdasarkan hukum fisika, kimia, dan biologi D. Teori keadaan mantap,
menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul. Beberapa ilmuan yang membuktikan teori evolusi
kimia antara lain Harold Urey, Stanley Miller, dan Alexander Oparin. Teori Harold Urey, menurutnya zat
hidup yang pertama kali mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut mengalami
perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Urey berpendapat bahwa kehidupan terjadi
pertamakali di udara (atmosfer). Pada saat tertentu dalam sejarah perkembangan terbentuk atmosfer
yang kaya akan molekul- molekul CH4, NH3, H2, H2O. Karena adanya loncatan listrik akibat halilintar dan
sinar kosmik terjadi asam amino yang memungkinkan terjadi kehidupan. Eksperimen Stanley miller,
Stanley Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Dia
melakukan percobaan untuk menguji hipotesis Harold Urey. Dari hasil eksperimennya Miller dapat
memberikan petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam system kehidupan seperti lipida,
karbohidrat, asam amino, protein, nukleotida dan lain-lain dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori
Evolusi Biologi 7

Oparin, dia berpendapat bahwa kehidupan pertama terjadi di cekungan pantai dengan bahanbahan
timbunan senyawa organik dari lautan. Timbunan senyawa organic ini disebut sop purba atau sop
primordial.. B. Mahluk Hidup dan Cirinya Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya
tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup
memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat
berkembang biak. Jika ditelisik secara struktural maka semua mahluk hidup tersebut tersusun atas
senyawa C, H, O, N, S, dan P. Karakter spesifik lainnya adalah bahwa mahluk hidup memiliki ciri mutlak
berupa material genetik DNA atau RNA. Berikut adalah uraian ringkas tentang beberapa ciri mahluk
hidup : (a). Bernapas Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses
mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat
diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan
melakukan aktivitas lainnya. (b). Bergerak Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak
pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan.
Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan
tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki.
Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya. Selain manusia dan hewan,
tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada
tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang
menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga
matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan
dari luar. (c). Memerlukan Nutrisi (Makan) Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan
yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya,
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk
menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan
ketela. Selain itu, 8

terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya.
Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan
protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu,
dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacang-
kacangan, dan buah-buahan. Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses
kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur
bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya. (d). Iritabilitas Kemampuan makhluk hidup
memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam
menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor
luar tubuh. Contohnya, mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi
rangsangan yang diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar suara yang
asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai. (e). Tumbuh Makhluk hidup
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh,
sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali. Hewan dan tumbuhan juga
mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat
diukur. (f). Berkembang Biak Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara
perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara
vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan
pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). 9

3. SEL DAN REPRODUKSI SEL Sel merupakan unit dasar dari kehidupan, teori ini dikemukakan oleh dua
orang ahli mikroskopis Jerman masing-masingnya adalah T. Schwann dan M. J. Schleiden (1838) dan
Theodore Schwaan (1839) yang dikenal sebagai teori sel. Teori ini menyatakan bahwa sel merupakan
unit dasar yang penting dari suatu organisme yang baik yang uniseluler maupun yang multiseluler. Teori
ini berlaku pada sel hewan ataupun tumbuhan, walaupun ditemukan ada perbedaan dari keduanya tapi
dasar pola susunan dan konstruksinya sama. Pada kenyataannya ternyata ada pengecualian terhadap
teori sel, dimana organisme hidup tidak selalu berbentuk sel seperti yang dinyatakan pada teori sel
tetapi bisa saja bukan sel yang benar atau aseluler. Suatu sel sebenarnya dapat didefinisikan sebagai
kumpulan protoplasma yang memiliki inti yang jelas dan dibungkus oleh membran plasma tetapi
pengecualiannya adalah adanya suatu bentuk kehidupan lain yang lebih sederhana yang dikenal sebagai
virus karena ternyata tidak memiliki protoplasma dan nukleus dan hanya memiliki DNA dan RNA sebagai
material genetiknya. Bakteri dan alga hijau biru juga bukan sel yang benar karena intinya tidak diselaputi
oleh membran dan intinya mempunyai kontak langsung dengan sitoplasma. Demikian juga dengan
jamur seperti rhyzopus yang juga tidak dapat diterangkan menurut teori sel karena tubuhnya dibangun
hanya oleh sekumpulan protoplasma yang tidak terbagi yang dengan demikian memiliki banyak inti
dengan posisi tersebar. A. Prokariot (Pro = primitif, karion = inti) Hanya memiliki satu membran
pembungkus dan karena itu dikenal sebagai one envelope sistem. Bagian tengah sel merupakan daerah
inti, inti tidak punya selaput inti, daerah inti hanya merupakan sitoplasma yang mengental. Sitoplasma
tidak memiliki organel seperti mitokondria, badan golgi, endoplasmik retikulum dan lainnya. Yang
termasuk prokariot antara lain adalah : bakteri, PPLO dan ganggang biru. Bakteri : Memiliki ukuran
mikroskopis, uniselular, reproduksinya dilakukan secara asexual. Penutup luarnya (auto covering) terdiri
dari tiga lapisan yang terdiri dari membran plasma, dinding sel dan kapsul. Pada bakteri tertentu.
membran plasmanya tipis dan terdiri dari protein dan lipid. Bagian dalam membran plasma mempunyai
enzim respirasi berfungsi seperti mitokondria, pada organisme eukariot. bagian ini disebut sebagai
mesosom. Dinding 10

sel bakteri kuat, rigid, terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, fosfor dan beberapa garam organik dan
asam amino tertentu yaitu diaminopimelic acid. Dalam penggolongannya bakteri yang dapat diwarnai
dan bila dapat diwarnai dengan pewarnaan gram disebut sebagai bakteri gram positif. Capsul,
merupakan lapisan pelindung pada kebanyakan bakteri merupakan slime atau lendir, kapsul sebagian
besar terdiri dari polisakarida. Sitoplasma bakteri, memiliki tekstur yang kental (dense), bersifat koloid,
dan mengandung sejumlah granul dari glikogen, protein dan lemak. Ribosom yang ada pada sitoplasma
terdapat bebas dan ukurannya lebih kecil dari ribosom organisme eukariot. Material genetik, pada
bakteri berada dalam daerah inti pada sitoplasma tanpa membran inti, daerah ini disebut nukleoid.
Gambaran umum sel bakteri B. Eukariot Struktur sel eukariot terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian
yang paling luar adalah dinding sel di ikuti dengan membran plasma, kedua sitoplasma, ketiga adalah
inti. Dinding sel merupakan pemisah protoplasma sel dengan lingkungan luar, terdapat setelah
membran plasma. Dinding sel ditemukan pada sel tanaman dan sebagian bakteri dan tidak ditemukan
pada sel hewan. Dinding sel strukturnya semi rigid ( semi kaku), lamina, merupakan pelindung yang tidak
hidup dari sel, dinding sel di sekresi oleh sel sendiri terdiri dari polisakarida komplek yaitu cellulosa.
Membran plasma merupakan tutup luar dari kebanyakan sel eukariot setelah sitoplasma baik pada sel
tanaman ataupun hewan. Nama 11

lainnya adalah plasma membran, cell membran atau membran plasma. Sifat dari membran plasma
adalah hidup, tipis, elastis, berpori, dan semipermiabel. Sitoplasma pada sel eukariot terdiri dari dua
bagian yaitu bagian tidak hidup dan hidup yaitu butir pada sitoplasma ( cytoplasmic inclusion) dan
organel (cytolasmic organel). a. Cytoplasmic inclusion Merupakan bagian yang tidak hidup disebut
sebagai paraplasma, deutoplasma atau inclusions. Termasuk disini butiran-butiran yang ada dalam
sitoplasma antara lain seperti cadangan makanan, dan substansi sekret yang tersuspensi dalam maktrik
sitoplasma dalam bentuk granul yang refraktil dan membentuk cytoplasmic inclusion sebagai contoh
adalah oil drop, york granules, pigmen, secretory granules dan glycogen granules. b. Cytoplasmic organel
Merupakan bagian yang hidup yang merupakan struktur yang diselaputi membran dan disebut sebagai
organoid atau organel. Organel ini memiliki berbagai aktivitas penting dalam metabolisme seperti
biosintetik, respirasi, transportasi, support, dan reproduksi. Termasuk organel sitoplasma adalah
mikrotubule dan mikrofilamen, centrosome, basal granules, cilia dan flagella, endoplasmic reticulum,
golgi complex, lysosom, cytoplasmic vacuola, ribosom,microbodies, mitochondria dan plastids. Nukleus :
Nukleus atau inti pada eukariot memiliki dinding dan pada dinding inti ditemukan pori. Inti pada
eukariot merupakan inti yang benar. Berperan penting dalam mengontrol seluruh aktivitas dalam
sitoplasma dan membawa material genetik yaitu DNA. Inti terdiri dari dari membran inti, cairan inti dan
kromosom dan anak inti atau nukleolus. Tabel 1. Perbandingan struktur dan komponen sel prokariot,
hewan dan tumbuhan STRUKTUR FUNGSI PROKARIOT TUMBUHAN HEWAN PERMUKAAN SEL Dinding sel
Perlindungan Ada Ada Tidak ada Membrane plasma KOMPONEN GENETIK mengisolasi komponen dalam
sel dengan lingkungan, mengatur pergerakan materi dari dan k e dalam sel, memungkinkan komunikasi
dengan sel lain Ada Ada ada 12

Materi genetik Kromosom Inti sel Membrane inti Mengkode informasi yang diperlukan untuk
membangun sel dan mengendalikan aktivitas seluler Mengandung dan mengendalikan penggunaan DNA
Struktur yang mengandung kromosom dan dikelilingi oleh membrane Melapisi inti sel, mengatur
pergerakan materi dari dank e dalam init sel DNA DNA DNA Tunggal, sirkuler, tidak ada protein Banyak,
linear, dengan protein Tidak ada Ada ada Tidak ada Ada ada Nuklelolus Mensintesis ribosom Tidak ada
Ada ada STRUKTUR SITOPLASMA Mitokondria Menghasilkan energy melalui metabolisme aerob Tidak
ada Ada ada Banyak, linear, dengan protein Kloroplas Menjalankan fotosintesis Tidak ada Ada Tidak ada
Ribosom Tempat sintesis protein Ada Ada ada Reticulum endoplasma Komplek golgi Lisosom Plastid
Vakuola tengah Vesikel dan vakuola sitoskleton Sentriol Mensintesis komponen membran dan lipid
Memodifikasi dan membentuk paket protein dan lipid, mensintesis karbohidrat Mengandung enzim
pencernaan intraseluler Menyimpan makanan dan pigmen Mengandung air dan sisa metabolisme,
memberikan tekanan turgor untuk mendunkung sel Mengandung makanan yang diperoleh dari proses
fagositosis, mengandung produk yang akan dibuang ke luar sel Memberikan bentuk dan mendukung
struktur sel, memposisikan dan menggerakkan bagianbagian sel Mensintesis mikrotubul silia dan
flagella, dapat Tidak ada Ada ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada Ada ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak
ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada (beberapa) ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada (umumnya) ada
13

menghasilkan gelendong (spindle)pada sel hewan Silia dan flagela Menggerakkan sel pada cairana atau
menggerakkan cairan melewati permukaan sel Tidak ada* Tidak ada (umumnya) ada Gambar Struktur
umum sel hewan dan sel tumbuhan Reproduksi Sel Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu
Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel
membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak
dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru. Mitosis adalah
cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-
Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang
dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel
melakukan sintesis bahan-bahan inti. Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis
adalah sebagai berikut: 1. Profase: pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid. 2. Metafase: pada
tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada
tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari. 3. Anafase: pada fase ini kromatid akan
tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutubkutub pembelahan sel. 4. Telofase: pada tahap ini
terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian). 14

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada
mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi
menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis IIBaik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi
menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi
adalah sebagai berikut : Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase
I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan
dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interfase. Pada hewan dikenal adanya
peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada
tumbahan dikenal Makrosporo-genesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis. 15
4. JARINGAN HEWAN Jaringan merupakan kumpulan massa sel sejenis yang saling bekerja sama dalam
menyelenggarakan suatu fungsi tertentu baik secara struktural maupun fungsional. Pada hewan juga
ditemukan jaringan meristematis dan jaringan permanen. Jaringan meristematis misalnya pada sum-
sum tulang dan jaringan embrional. Sedangkan sebagian besar jaringan hewan adalah jaringan
permanen. Secara struktural, jaringan hewan dibedakan menjadi 4 macam yaitu jaringan epitel, jaringan
ikat (penyambung), jaringan otot, dan saraf. A. EPITEL Epitel (epi = di atas, thelia = putting, pentil)
merupakan lapisan sel yang membatasi permukaan badan, kulit dan membran mukosa. Sel-sel itu
mungkin tersusun selapis atau dalam beberapa lapisan; mereka terletak di atas suatu membran basal
yang terdiri atas substansi amorf non-seluler, terutama mukopolisakarida. Sel-sel epitel juga
membentuk kelenjar, dengan cara invaginasi (eksokrin) atau setelah terbentuk kelenjar lalu hubungan
dengan permukaan terputus (endokrin). Kelenjar merupakan derivat epitel dan sel-selnya mengeluarkan
substansi spesifik. Epitel yang terdapat pada membran serosa disebut mesotel karena berasal dari
mesoderm dan membatasi pembuluh darah disebut endotel, walaupun bukan berasal dari endoderm.
Penggolongan epitel A. Berdasarkan susunan lapisan sel 1. Selapis setebal satu lapisan sel 2. Berlapis
lebih dari satu lapisan sel 3. Bertingkat setebal satu lapisan sel tetapi tinggi sel-sel berbeda sehingga
memberi gambaran berlapis yang keliru, karena inti-inti terlihat terletak pada lebih dari satu baris. B.
Berdasarkan bentuk sel 1. Pipih / gepeng tinggi sel tidak seberapa bila dibandingkan dengan lebarnya
(epitel pipih / gepeng) 2. Kuboid tinggi dan lebar sel sama 3. Silindris tinggi sel jauh melebihi lebar sel 16

B. JARINGAN IKAT (PENYAMBUNG) Jaringan ikat berfungsi mengikat dan menyokong jaringan
(fungsional aktif) lain. Jaringan ini berguna sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan
(fagositik dan fungsi imunologik). Ia berasal dari mesoderm embrional atau mesenkim, yang
menyediakan berbagai sel jaringan ikat. Sel-sel ini mengeluarkan secret ke sekelilingnya berupa matriks
dan karenanya terpendam didalamnya. Matriks terdiri atas dua unsur utama yaitu : 1. Substansi dasar
homogen dan amorf; terdiri atas mukopolisakarida dan glikoprotein, dan 2. Serat dan serabut
Berdasarkan kebutuhan fungsionalnya, jaringan penyambung mempunyai gambaran, konsitensi dan
komposisi yang berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada banyak tidaknya satu atau lebih jenis serat
atau sifat matriks. Berdasarkan hal-hal itu maka kita mengenal macam-macam jaringan penyambung. 1.
Jaringan ikat embrional a. Mesenkim b. Jaringan ikat mukoid (gelatinosa), seperti pada tali pusat 2.
Jaringan ikat sejati atau biasa 17

a. Jaringan ikat longgar atau aerolar b. Jaringan ikat padat i. Teratur, seperti tendo, ligament, dan
aponeurosis ii. Tidak teratur, seperti pada dermis, fasia, periosteum, perikondrium, dan simpai pelbagai
organ c. Jaringan reticular d. Jaringan lemak e. Jaringan pigmen 3. Jaringan ikat khusus a. Tulang b.
Tulang rawan c. Darah dengan matriks cair Gambar Tipe-tipe jaringan penyambung 18

C. JARINGAN OTOT Jaringan otot terdiri atas serat-serat yang memiliki sifat kontraktil. Penggolongan
jaringan otot terdiri atas 3 macam yaitu : 1. Otot rangka, bergurat melintang (bercorak) atau volunter 2.
Otot polos, tidak bergurat melintang (bercorak) atau involunter 3. Otot jantung Semua otot berkembang
dari mesoderm kecuali otot siliar, sfingter pupil dan dilatator pupil, yang berkembang dari ektoderm.
Otot arektor pili berkembang dari sel-sel mesenkim setempat. Gambar Jaringan otot utama pada hewan
tingkat tinggi 19

Tabel Perbedaan macam-macam serat otot Karakter serat otot polos Serat otot rangka serat otot
jantung Bentuk Gelondong kecil, sel fusiform Silinder panjang Sel memanjang yang bercabang dan
bersinambungan Ukuran Kecil dan bervariasi Sangat panjang dan uniform Panjang, tidak bervariasi Gurat
Tidak ada Sangat jelas ada Inti Tunggal tidak di tengah, lonjong Banyak gepeng memanjang dekat Ada
satu atau lebih ditenagh lonjong membran sel Diskus interkalaris Tidak ada Tidak ada ada D. JARINGAN
SARAF (NEURON) Jaringan saraf terdiri atas sel-sel spesifik (komponen neuron) yang berperan dalam
menyelenggarakan fungsi koordinasi. Pada sususnan saraf terdapat jenis sel berikut ini : 1. neuron 2.
neurologia 3. ependim (da dalam SPP) 4. sel schwann (diluar SPP) Neuron merupakan sel fungsional
utama pada susunan saraf. Sel ini dikhususkan untuk resepsi, integrasi dan transformasi keterangan
yang tiba padanya sebagaimana rangsangan. Mereka juga bereaksi terhadap rangsangan ini dan
meneruskan informasi berupa impuls elektrokimia. Neuron terdiri atas : 1. soma atau badan sel
(perikarion) dengan daerah permukaan luas 2. neurit ; cabang-cabang. Terdapat dua macam cabang a.
dendrit : cabang yang menerima rangsang b. akson : cabang eferen. Biasanya terdapat satu akson dan
banyak dendrit. 20

Terdapat tiga macam neuron yaitu : 1. neuron sensory (sensory neuron), neuron ini mengalirkan impuls
dari reseptor ke sistem saraf pusat 2. neuron antara (internuron), interneuron selalu ditemukan pada
sumsum tulang belakang dan otak. Neuron ini membentuk hubungan antara pada jalur sistem saraf. 3.
neuron penggerak (motor neuron), neuron ini mengalirkan impuls dari sistem saraf pusat menuju ke
efektor yang berupa otot dan kelenjar. Dapat dikatakan bahwa neuron ini mengantarkan respon dari
suatu stimulus. Gambar Struktur penyusun jaringan saraf JARINGAN TUMOR DAN KANKER Hingga saat
ini, masyarakat sering mencampuradukkan antara pengertian tumor dan kanker. Padahal keduanya
berbeda. Tumor adalah jaringan sel liar berupa benjolan atau pembengkakan di bagian tubuh.
Perkembangan tumor lambat dan tetap di satu lokasi, tetapi pasti dan terus membesar. Apabila muncul
benjolan di bagian tubuh kita secara liar, baik terasa sakit maupun tidak, harus diwaspadai karena
benjolan tersebut kemungkinan adalah tumor. Tumor tidak begitu berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Perkembangan tumor bisa disebabkan oleh pertumbuhan jaringan baru atau pengumpulan cairan,
seperti kista dan benjolan yang berisi darah akibat benturan. Tumor yang awalnya jinak jika 21

tidak diobati secara benar akan meradang dan bukan tidak mungkin akan berubah menjadi tumor ganas
alias kanker. Tumor jinak biasanya tumbuh lambat dan hanya di satu tempat. Tumor ini bisa terus
membesar, tetapi tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan jarang mengganggu kesehatan. Tak heran
apabila seseorang yang sudah bertahun-tahun menderita tumor di bagian punggung tidak merasa
terganggu dan tidak pernah merasakan sakit apapun. Berbeda dengan tumor, kanker adalah sel jaringan
tubuh yang tumbuh tidak normal, tetapi terus membelah diri dengan cepat dan tidak terkendali. Kanker
tidak menular, kecuali kanker hati atau hepatitis C. Sementara itu, ada pendapat yang menyatakan
bahwa kanker disebabkan oleh sejenis virus, tetapi virus tersebut berbeda dengan virus pada penyakit
lain yang menular. Sel-sel kanker akan terus tumbuh menyusup ke jaringan di sekitarnya, lalu menyebar
ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel kanker yang sudah
menyebar di berbagai tempat sangat sulit diobati. Bahkan, secara medis sudah tidak memiliki harapan
sembuh. 22

5. JARINGAN TUMBUHAN Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut
akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macammacam jaringan dan organ yang
membentuk tubuh tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam : 1. Jaringan meristem 2.
Jaringan dewasa A. JARINGAN MERISTEM Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus
membelah. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam : a. Jaringan Meristem Primer Jaringan meristem
yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang, ujung
akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan
meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem
primer disebut pertumbuhan primer. b. Jaringan Meristem Sekunder Jaringan meristem sekunder
adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar. Ini
terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka ). Pertumbuhan kambium
kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.pada masa
pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium
kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu. 23

Gambar Jaringan Meristem Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu : a.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem
apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.pertumbuhan memanjang akibat aktivitas
meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut
jaringan primer. b. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan
pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga. c. Meristem lateral atau meristem
samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah
proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem
lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan
batang. 24

JARINGAN DEWASA Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa
dapat dibagi menjadi beberapa macam : 1. Jaringan Epidermis Gambar jaringan epidermis Jaringan yang
letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-
macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah
tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah
dalamnya. 2. Jaringan Parenkim Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada
kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-
macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga
udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh
jaringan parenkim. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk
fotosintesis. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan
yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen. 25

Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena
mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan
hidrofit. 3. Jaringan Penguat/Penyokong Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri
dari kolenkim dan sklerenkim. a. Kolenkim : Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari
senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan
yang lunak. b. Sklerenkim : Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung
senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu
serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid. 4. Jaringan Pengangkut Gambar Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam
jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem
bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral 26

terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem
bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. 5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat
sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau
felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke
arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem. Gambar Jaringan Gabus 27

6. SISTEM ORGAN TUMBUHAN Organ pada tumbuhan biji terdiri atas organ vegetatif dan generatif,
namun yang utama adalah organ vegetatif yaitu akar, batang, dan daun. Organ lain pada dasarnya
merupakan modifikasi dari organ utama tersebut seperti bunga, buah, umbi dan lainlainnya. A. AKAR
(RADIX) Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar
monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi
ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,
dinamakan kolumela. 1. Fungsi Akar a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah b. Dapat
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut 2.
Anatomi Akar Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar
ke dalam. Epidermis : sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu
akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral
terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. Korteks : Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-
selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh
jaringan parenkim. Endodermis : Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-
sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-
titik, dinamakan titik Caspary. Pada 28

pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat,
bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat
menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga
memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d.silinder Pusat/Stele : Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Akar terdiri dari
berbagai macam jaringan : - Persikel/Perikambium : Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang
terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. - Berkas Pembuluh Angkut/Vasis : Terdiri atas xilem
dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem
terdapat jaringan kambium. - Empulur : Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut
terdiri dari jaringan parenkim. B. BATANG (CAULIS) Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan
monokotil dalam susunan anatominya. 1. Batang Dikotil Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari
luar ke dalam : Epidermis : Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan
sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Korteks :
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan
epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Endodermis : Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung,
tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae. 29

Stele/ Silinder Pusat : Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel
atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat
kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara
berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya
diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terusmenerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup,
sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang
tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis
lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. 2. Batang Monokotil Pada batang Monokotil, epidermis
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem
dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal
sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp). C.
DAUN (FOLIUM) Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian : 30

Epidermis : Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis
terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke
luar tubuh tumbuhan. Gambar anatomi daun Parenkim/Mesofil: Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel,
yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang selselnya agak renggang, sehingga masih
terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena
kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang. Jaringan Pembuluh : Jaringan pembuluh
daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun. D.
BUNGA (FLOS) Bunga mempunyai fungsi sebagai organ perkembang biakan. Bagian bunga dikategorikan
dalam dua kelompok, yaitu: Hiasan bunga, terdiri atas 2 yaitu : Kelopak bunga yang berperan dalam
melindungi bunga pada saat bunga masih kuncup dan mahkota bunga yang umumnya punya warna dan
bau yang harum yang digunakan untuk menarik serangga. 31
2021 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan

Anda mungkin juga menyukai