Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATEMATIKA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pendekatan Pembelajaran MIKIR"
dengan tepat waktu.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
dalam menyelesaikan soal, banyak siswa yang hanya menyontek pekerjaan
temannya tanpa mau berpikir sedikitpun atau menanyakan bagaimana proses
memperoleh jawaban penyelesaian soal.
Demikian pula saat ulangan atau ujian, siswa tampak kurang percaya pada
kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan soal. Bila didasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa prestasi dan aktivitas belajar matematika anak Indonesia
masih sangat rendah. Sejalan dengan paradigma baru pendidikan di Indonesia yang
lebih menekankan pada siswa sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar
dan berkembang, pemerintah mendorong pelaksanaan pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berorientasi pada pembelajaran
yang dirancang agar mengaktifkan anak mengembangkan kreatifitas sehingga
efektif dan menyenangkan. Pembelajaran matematika sekolah bertujuan
mengkonstruksi pengetahuan dari konteks benda-benda konkrit sebagai titik awal
bagi siswa guna memperoleh konsep matematika. Benda-benda konkret dan objek-
objek lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai konteks pembelajaran
matematika dalam membangun keterkaitan matematika melalui interaksi sosial.
Benda-benda konkret dimanipulasi oleh siswa dalam kerangka menunjang usaha
siswa dalam proses matematisasi konkret ke abstrak. Siswa perlu diberi
kesempatan agar dapat mengkontruksi dan menghasilkan matematika dengan cara
dan bahasa mereka sendiri melalui guru sebagai mediator pembelajaran.
1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui tentang pendekatan pembelajaran MIKIR
b. Dpat mengetahui langkah-langkah pendekatan pembelajaran MIKIR
c. Dapat mengetahui rancangan lembar kerja peserta didik
2
BAB II PEMBAHASAN
3
tulisan, misalnya menyampaikan ide, hasil kerja, hasil percobaan, ataupun
ahasil diskusi kelompok.
Tahapan komunikasi ini juga dapat dilakukan oleh tanga pendidik walau
suasana daring jika pembelajaran yang kita lakukan dengan penyampaian
pesan synchronous atau langsung berhadapan seperti zoom meeting, google
meeting, atau lainnya maka tenaga pendidik bisa meminta peserta didik untuk
menyampaikan gagasan-gagasan atau ide saat terlaksananya meeting
tersebut, tapi jika penyampaian pesan melalui Asynchronous misalnya
melalui whashapp, email, chat dan yang lainnya dimana ada jeda waktu dalam
penyampaian pesan maka tenaga pendidik dapat memberikan tugas kepada
peserta didik juga masih berbentuk video atau rekaman suara saat peserta
didik kita minta menyampaikan jawaban-jawaban atau ide-ide mereka
mengenai materi pembelajaran.
4. Refleksi, yaitu kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan mengambil
pelajaran (lesson learned) agar belajar lebih baik di masa mendatang.
Tahapan dari Refleksi ini juga hampir sama dengan tahapan yang ketiga
atau komunikasi namun yang kita harapkan disini adalah bagaimana siswa
dapat mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh setelah melalui tiga
tahapan tersebut baik itu perasaan mereka dalam belajar daring maupun
tentang materi yang mereka pahami setelah belajar, jawaban yang diharapkan
dari peserta didik tidak hanya dengan video tapi juga bisa melalu chat atau
pesan asynchronous.
4
maka pertanyaannya sedang apakah orang dalam gambar tersebut?
Jawabannya apa yang terlihat digambar.
3. Pertanyaan Terbuka, yaitu gunanya mendorong peserta didik berpikir
alternatif/kreatif (memikirkan kemungkinan lain dari sesuatu) terkait
jawabannya.
Tenaga pendidik dapat menggunakan pertanyaan terbuka untuk
mendapatkan jawaban yang bermakna. Salah satu alasan utama penggunaan
pertanyaan terbuka adalah untuk mendapatkan jawaban yang mendalam,
bermakna, dan penuh pertimbangan. Di samping itu pertanyaan terbuka baik
digunakan saat menginginkan penjelasan terperinci.
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
MIKIR merupakan unsur dari pembelajaran aktif yang dikenalkan oleh Tanoto
Foundation kepada berbagai sekolah mitra Tanoto Foundation. MIKiR merupakan
langkah-langkah pembelajaran yang membuat siswa aktif mengikuti proses
pembelajaran, dengan langkah-langkah yaitu ( Memikir, interaksi, komunikasi.
Refleksi). Adapun juga rancangan lembar kerja peserta didik yang harus berisikan
pertanya produktif, imajinatif, dan terbuka.
6
DAFTAR PUSTAKA
“Menjadi Guru Inspiratif dengan Konsep MIKIR Tanoto Foundation - Tanoto Foundation.”
https://www.tanotofoundation.org/id/blog/menjadiguru-inspiratif-dengan-
konsep-mikir-tanoto-foundation/ (accessed Oct. 01, 2021).
“PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF MIKiR PADA PEMBELAJARAN DARING MELALUI
PEMBERIAN PERTANYAAN.”
https://bdkpadang.kemenag.go.id/berita/pendekatanpembelajaran-aktif-mikir-
pada-pembelajaran-daring-melalui-pemberianpertanyaan (accessed Oct. 01,
2021).
S. Literate and J. I. Indonesia, “View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk,”
pp. 274–282, 2020.