Anda di halaman 1dari 5

PERMANGANOMETRI

Reaksi
KMnO₄(aq) + 3H2SO4 (aq) + 5e- → K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + 4H₂O(l) X2
H₂C₂O₄(aq) → 5CO₂(g) + 2e -
X5
2KMnO₄(aq) + 5H₂C₂O₄(aq) + 6H2SO4 (aq) → 2K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 8H₂O(l) + 10CO₂(g)

Dimana, 1 mol C2O4 setara dengan 2 elektron


Maka, ekivalen C2O = 2 mol

Adapun langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks antara asam oksalat dengan kalium
permanganat pada suasana asam dengan metode setengah reaksi yaitu :
1. Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan biloks
a. Biloks Mn mengalami penurunan dari +7 menjadi +2 sehingga mengalami reaksi reduksi
(sebagai oksidator).
b. Biloks C mengalami kenaikan dari +3 menjadi +4 sehingga mengalami reaksi oksidasi
(sebagai reduktor)

2. Menuliskan persamaan setengah reaksi


Reduksi : MnO⁴⁻(aq) → Mn²⁺(aq)
Oksidasi : C₂O₄²⁻(aq) → CO₂(g)

3. Menyetarakan atom O dan H pada kondisi asam dengan ketentuan :


Penambahan H₂O pada ruas yang kekurangan atom O sejumlah kekurangannya
Penambahan ion H⁺ pada ruas yang kekurangan atom H sejumlah kekurangannya
Reduksi : MnO₄⁻(aq) + 8H⁺(aq) → Mn²⁺(aq) + 4H₂O(l)
Oksidasi : C₂O₄²⁻(aq) → 2CO₂(g)

4. Menyetarakan muatan kedua setengah reaksi dengan menambahkan elektron


Menyetarakan jumlah elektron dengan cara mengalikan dengan bilangan bulat agar jumlah
elektronnya sama kemudian kedua setengah reaksi dijumlahkan

a. Pada reaksi reduksi,


1) muatan ruas kiri = +7 dan muatan ruas kanan = +2 sehingga reaksi harus melepas
elektron sebanyak 8.
2) Muatan ruas kiri dan kanan → +7 + (-5) = +2
3) Muatan ruas kiri dan kanan → +2 = +2 (setara)

b. Pada reaksi oksidasi,


1) muatan ruas kiri = -2 dan muatan ruas kanan = 0 sehingga reaksi harus melepas
elektron sebanyak 2.
2) Muatan ruas kiri dan kanan → -2 = 0 + (-2)

1|P ag e
Almawati Situmorang
3) Muatan ruas kiri dan kanan → -2 = -2 (setara)

Reduksi : MnO₄⁻(aq) + 8H⁺(aq) + 5e⁻ → Mn²⁺(aq) + 4H₂O(l)


Oksidasi : C₂O₄²⁻(aq) → 2CO₂(g) + 2e⁻

5. Menyetarakan jumlah elektron


Menyetarakan jumlah elektron dengan cara mengalikan dengan bilangan bulat agar jumlah
elektronnya sama kemudian kedua setengah reaksi dijumlahkan

Reduksi: MnO₄⁻(aq) + 8H⁺(aq) + 5e⁻ → Mn²⁺(aq) + 4H₂O(l) 1x2


Oksidasi: C₂O₄²⁻(aq) → 2CO₂(g) + 2e⁻ 1x5
Reaksi : 2MnO₄⁻(aq) + 16H⁺ (aq) + 5C₂O₄²⁻(aq) → 2Mn²⁺ + 8H₂O(l) + 10CO₂(g)

Beberapa standar primer untuk pembakuan/standarisasi larutan permanganat, yaitu:


1. Senyawa Arsen (III) Oksida/As2O3 merupakan standar primer yang sangat baik untuk larutan
permanganat. Senyawa ini bersifat stabil, nonhigroskopis, dan tersedia dengan tingkat
kemurnian tinggi.
Oksida ini dilarutkan dengan larutan Natrium hidroksida, dan larutan kemudian diasamkan
dengan asam klorida kemudian titrasi permanganat :

Reaksi ini berjalan lambat pada suhu ruangan kecuali bila ditambahkan katalis. sebagai katalis
dipergunakan Kalium iodida, KI, kalium iodidat, KIO 3, dan iodin monoklorida.

2. Natrium Oksalat Senyawa ini, Na2C2O4, merupakan standar primer yang baik untuk
permanganat dalam suasana asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian
tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan nonhigroskopis.
Reaksinya dengan permanganat agak sedikit rumit, meskipun banyak penyelidikan telah
dilakukan, mekanisme tepatnya belum diketahui dengan jelas. Reaksinya berjalan lambat
dalam suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai 60oC. Bahkan pada suhu
tinggi reaksinya mulai dengan lambat, namun kecepatannya meningkat ketika ion mangan (II)
terbentuk.
Mangan (II) bertindak sebagai katalis,dan reaksinya disebut autokatalitik, karena katalisnya
diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan
cara bereaksi dengan cepat dengan permanganat untuk membentuk mangan berkondisi

2|P ag e
Almawati Situmorang
oksidasi menengah (+3 atau +4), dimana ada gilirannya secara cepat mengoksidasi ion
oksalat, kembali ke kondisi divalent persamaan reaksi yamg terjadi :

Untuk pengasaman sebaiknya dipakai asam sulfat, karena asam ini tidak menghasilkan reaksi
samping. kebaliknya jika dipakai asam klorida dapat terjadi kemungkinan teroksidasinya ion
klorida menjadi gas klor dan reaksi ini mengakibatkan dipakainya larutan permanganat dalam
jumlah berlebih. Meskipun untuk beberapa reaksi dengan arsen (II) oksida, antimoni (II) dan
hidrogen peroksida, karena pemakaian asam sulfat justru akan menghasilkan beberapa
tambahan kesulitan.
Kalium pemanganat adalah oksidator kuat, oleh karena itu jika berada dalam HCl akan
mengoksidasi ion Cl- yang menyebabkan terbentuknya gas klor dan kestabilan ion ini juga
terbatas. Biasanya digunakan pada medium asam 0,1 N. Namun, beberapa zat memerlukan
pemanasan atau katalis untuk mempercepat reaksi. Seandainya banyak reaksi itu tidak lambat,
akan dijumpai lebih banyak kesulitan dalam menggunakan reagensia ini

3|P ag e
Almawati Situmorang
Berikut contoh perhitungan sampel Reduktor dengan metode Permanganometri.
1. Data Pembakuan Larutan Titer KMnO4
Berat Asam Oksalat (mg) Volume KMnO4
(BM: 126,07 g/mol) (ml)
100,3 13,95
100,5 14,00

Reaksi:
KMnO₄(aq) + 3H2SO4 (aq) + 5e- → K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + 4H₂O(l) X2
H₂C₂O₄(aq) → 5CO₂(g) + 2e -
X5
2KMnO₄(aq) + 5H₂C₂O₄(aq) + 6H2SO4 (aq) → 2K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 8H₂O(l) + 10CO₂(g)

1 mol asam Oksalat setara dengan 2 mol e-


Ekivalen asam Oksalat = 2 mol

Perhitungan Normalitas NaOH


mg asam Oksalat
N KMnO4 =
vol. KMnO4 x BE asam oksalat

100,3 mg asam oksalat


a. N KMnO4 = = 𝟎, 𝟏𝟏𝟒𝟏𝐍
13,95 ml x (126,07/2)

100,5 mg asam oksalat


b. N KMnO4 = = 𝟎, 𝟏𝟏𝟑𝟗𝐍
14,00 ml x (126,07/2)

𝟎, 𝟏𝟏𝟒𝟏𝐍 + 𝟎, 𝟏𝟏𝟑𝟗𝐍
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐍 𝐊𝐌𝐧𝐎𝟒 = = 𝟎, 𝟏𝟏𝟒𝟎𝐍
𝟐

4|P ag e
Almawati Situmorang
2. Data Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Senyawa Reduktor
a. Natrium Oksalat
Volume
Berat Natrium Oksalat (mg)
KMnO4
(BM: 133,999 g/mol)
(ml)
200,2 11,55
201,0 11,85

Reaksi:

Reduksi: MnO₄⁻(aq) + 8H⁺(aq) + 5e⁻ → Mn²⁺(aq) + 4H₂O(l) 1x2


Oksidasi: C₂O₄²⁻(aq) → 2CO₂(g) + 2e⁻ 1x5
Reaksi : 2MnO₄⁻(aq) + 16H⁺ (aq) + 5C₂O₄²⁻(aq) → 2Mn²⁺ + 8H₂O(l) + 10CO₂(g)

1 mol Natrium Oksalat setara dengan 2 mol e-


Ekivalen Natrium Oksalat = 2 mol

Perhitungan Kadar Natrium Oksalat


Vol. KMnO4 X N KMnO4 X BE natrium oksalat
% kadar natrium oksalat = × 100%
mg penimbangan natrium oksalat

11,55 ml KMnO4 X 0,1140 N KMnO4 X ( 133,999 g/mol/2)


% kadar Natrium Oksalat = × 100%
200,2 mg Natrium Oksalat

= 44,0651%
11,85 ml KMnO4 X 0,1140 N KMnO4 X ( 133,999 g/mol/2)
% kadar Natrium Oksalat = × 100%
201,0 mg Natrium Oksalat

= 44,6940%

𝟒𝟒, 𝟎𝟔𝟓𝟏% + 𝟒𝟒, 𝟔𝟗𝟒𝟎%


𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐍𝐚𝐭𝐫𝐢𝐮𝐦 𝐎𝐤𝐬𝐚𝐥𝐚𝐭 = = 𝟒𝟒, 𝟑𝟕𝟗𝟔%
𝟐

5|P ag e
Almawati Situmorang

Anda mungkin juga menyukai