Oleh karena itu, sentuhan tangan, baik secara langsung dengan kulit orang lain
maupun memegang benda, dapat menjadi medium penyebaran bakteri.
Contohnya begini: Anda sedang mengalami infeksi mata merah (konjungtivitis), dan
kemudian Anda mengucek mata, tidak cuci tangan dulu, dan selanjutnya bersalaman
dengan orang lain.
Setelahnya orang tersebut mengucek matanya atau makan dengan tangan tanpa
cuci tangan.
Orang tersebut dapat mengalami infeksi mata yang sama atau mungkin infeksi di
bagian lainnya akibat perpindahan bakteri dari Anda melalui sentuhan.
Prinsip penyebaran bakteri yang sama juga terjadi jika Anda suka pinjam meminjam
barang pribadi atau menyentuh barang yang bekas dipakai orang sakit.
Misalnya tisu bekas menadah bersin atau handuk mandi orang yang punya diare.
Melalui udara
Cara lain dari penyebaran bakteri adalah lewat partikel embun air yang keluar saat
Anda batuk atau bersin.
Partikel udara yang berisi bakteri dan virus bisa saja terhirup oleh orang lain dan
menginfeksi tubuhnya sehingga mereka tertular batuk dan flu yang Anda miliki.
Parahnya lagi, bakteri tidak terlihat secara kasat mata, sehingga Anda tidak akan
pernah tahu siapa saja yang sedang sakit dan bersin/batuk di dekat Anda.
Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan masker saat sakit.
Jika tidak tersedia, Anda harus selalu mematuhi etika saat batuk dan bersin, misalnya
menutup mulut saat batuk dan bersin, untuk mencegah penularan penyakit melalui
udara, seperti TBC.
Kontaminasi silang makanan
Jika tidak memerhatikan kebersihannya, aktivitas memasak tidak jarang bisa menjadi
sumber penularan penyakit akibat bakteri.
Proses memasak yang kurang bersih, seperti tidak mencuci tangan setelah
menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan, dan menggunakan toilet
sebelum memasak dapat menyebarkan bakteri pada orang lain.