Anda di halaman 1dari 3

PROLOG

Satu daun maple kuning kembali jatuh. Angin yang terkesan semrawut mempermudah daun
tersebut terhempas jauh dari pohonnya. Ia berakhir di sebuah mobil putih mengkilat yang terparkir jauh
dari pohon . Hanya seorang anak lelaki yang tersisa di mobil itu,entah mengapa ia menangis sendirian
disana. Dimana orang tuanya ? tiada yang tahu. Ia berhenti menangis ketika ia melihat daun maple jatuh
tepat di pandangannya. Ia terdiam,mencoba menahan amarahnya. Ia usap derai mata yang tersisa
dengan kedua tangannya. Ia keluar dari mobil itu dan mengambil daun maple tersebut. Entah karena
apa ia menyimpan daun tersebut di mantelnya. Ia pergi menyusuri jalan dengan mata merah , hidung
sembab, dan kepala tertunduk lesu. Ia berhenti di sebuah pohon yang rindang,ia duduk begitu saja dan
tak lama setelahnya,ia terlelap.Sangat lelap hingga beberapa daun maple yang jatuh mengenai matanya
ia hiraukan. Ia masih tetap menangis,air matanya terus keluar. Hingga akhirnya petang datang ,barulah
ia tersadar dan membuka matanya. Matanya lebih merah dari sebelum ia tertidur,hidungnya juga. Ia lap
dengan sembarangan,ia kalap,ia masih marah,amarahnya bergejolak.Ia lemparkan dengan kasar setiap
daun maple yang ada disekitarnya,ia masih menangis.Ia bangkit,ia asal tendang pohon maple yang tadi
ia sandari. Ia tertunduk lemas. Ia kembali jatuh terduduk .

Cahaya matahari masih enggan mengalah,sesekali ia masih mengintip dari peraduannya. Tepat
di saat itulah cahayanya menyoroti sesuatu yang mengkilap. Anak itu terhenyak,ia raih benda yang tak
jauh dari tempat ia jatuh. Sulit,benda itu sulit di gapai. Anak itu bangkit dan mendekati benda itu ia coba
tarik benda yang menurutnya adalah sebuah kalung ataupun gelang. Tangan kirinya sedikit menggaruk
tanah,setelah beberapa saat ia berhasil mendapatkan benda itu. Benar ! itu sebuah kalung ! terdapat
bandul di kalung itu, lempengan kecil dengan gambar muka dari samping seorang gadis . di balik
lempengan itu terdapat tulisan huruf ‘A’

“mungkin pemiliknya berinisial A” gumam anak lelaki itu.

Ia menghela napas lepas lantas ia mendongak . ia terhenyak menyadari bahwa hari mulai gelap.
Buru-buru ia menyimpan benda itu di saku mantelnya dan berlari ke mobilnya. Ia memang masih sangat
belia untuk mengendarai mobil itu,namun keadaan memaksanya untuk mebiasakan bertingkah seperti
seorang dewasa. Setelah hampir satu jam ia berkendara ,akhirnya ia sampai di rumahnya. Masih
ramai,seperti sebelum ia meninggalkan rumah tadi pagi. Ia masuk begitu saja dan tak memperdulikan
orang-orang yang memandangnya. Ia tetap berjalan ketika suara seseorang memanggil namanya.ia
benci suara itu,suara seorang ayah yang membuat ia kehilangan sosok yang ia tahu itu adalah ibunya.ibu
yang senantiasa ada untuknya,ibu yang senantiasa mencurahkan segalanya untuknya,ialah orang yang
paling ia cinta.namun,karena seorang ayah ‘pemain’ ia kehilangan ibundanya. Ini tak adil !

Seseorang meraih pundaknya.walaupun tangan itu jarang menyentuhnya namun bocah itu tahu
bahwa tangan itu adalah milik ayahnya. Ia mengelak,ia berontak ia berlari sekuat tenaga menuju
kamarnya. Ia kunci rapat-rapat pintu kamarnya,ia lari ke balkon. Tempat dimana ia selalu menghabiskan
waktu bersama ibunya. Ia kembali menangis,kali ini tangisannya lebih keras . Amarahnya kembali
meledak-ledak . tiba-tiba saja ia sudah berada di tepi balkon . terlihat jelas dimatanya bahwa ia ingin
lompat.namun,tiba-tiba ia mendengar suara yang amat sangat ia kenal . suara ibunya !
“ibu selalu bersamamu. Jadilah kuat dan berani. Ibu disisimu”

Ia terhenyak,ia rindu suara lembut ibunya. Ia kembali tertunduk. Dan dengan tubuh tanpa daya
ia meringkuk mundur dan terjatuh setelahnya. Terdengar memilukan melihatnya. Ia tak bisa berhenti
menangis,hingga fajar datang menjelang. Hidup memang perlu bahkan sangat perlu untuk
diperjuangkan.tapi hidup tak harus untuk kau tangisi. Jadilah kuat dan berani dengan segala tipu daya
dunia yang pahit dan juga manis !

EMPAT SAHABAT

Matahari sedikit menungging . waktu menunjukkan tepat pukul sepuluh .tak terlalu terik namun
tak juga terlalu redup . angin sepoi-sepoi menyulut kedamaian yang semakin jelas terasa.

Dunia terasa indah

Lebih indah dengan kawan

Kita kan selalu bersama

Walau berjauhan

Ingat aku selalu

Ingat aku selalu

Ingat aku selalu

Ingat aku selalu

Selamanya

Ray , Nilo , Nash , Tasa

Selamanya jadi sahabat…

Sederhana memang, namun itulah lagu buatan Ray,Nilo,Nash dan juga Tasa yang mereka
namai ‘mars sahabat’ . mereka merupakan kawan sahib yang berkawan sedari umur 4 tahun. Keluarga
mereka beda latar belakang,namun kebetulan mereka tinggal dalam satu komplek. Jadi mereka sering
menghabiskan waktu bermain bersama. Hari itu adalah hari terakhir mereka berjumpa dengan
Nash,gadis yang paling muda diantara mereka bertiga dan ialah gadis yang paling riang. Hari itu adalah
hari dimana keluarga Nash harus pindah ke kampung halamannya.sebelum berpisah mereka sempat
bermain dan bernyanyi bersama seperti biasanya. Mereka baru berhenti ketika mobil ayah Nash
menjemput Nash .
Sebenarnya Nash ingin tetap tinggal dengan kawan-kawannya namun karena ia masih belia
untuk tinggal sendiri orangtuanya tak mampu untuk membiarkan Nash tinggal sendiri.jadi, dibawalah
Nash bersama mereka. Raut wajah Nash yang semula senang berubah menjadi murung ketika suara
klakson mobil ayahnya berbunyi.

“temen-temen aku pergi dulu yaa…” ujar Nash masih dengan wajah murungnya

“iya Nash hati-hati yaa… Jangan lupain kami loh !” sahut Tasa dengan menyunggingkan senyum

“Kita tetep jadi sahabat kan ? “ Tanya Nash pada teman-temannya

Teman-teman Nash menjawabnya dengan senyuman dan kemudian diakhiri dengan pelukan. Dan
jadilah Nash pergi meninggalkan teman yang sudah hampir enam tahun bersamanya.sesampainya di
dalam mobil tangis Nash pecah,ibu Nash yang tadinya duduk di depan pindah ke belakang dan mencoba
meredam tangis Nash. Nash menangis sesengukan di pelukan ibundanya. Baru beberapa saat berpisah
dengan temannya Nash sudah merasa rindu.

Di tengah perjalanan Nash yang masih terlihat sedih diberikan kejutan dengan sebuah cake
coklat marshmellow yang dibuat ibunya

Anda mungkin juga menyukai