Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah sejarah peradapan islam
Dosen Pengajar
Oleh :
FAKULTAS SYARI’AH
November, 2011
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kita nikmat dan
rahmat-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhmmad Saw dan
Keluarga nya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Khususnya kepada Bapak Dr. Fadil SJ, M.Ag. yang
telah membimbing kami dalam matakuliah sejarah peradapan islam. Kami sadar bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
1. Bagai mana terjadinya pembaharuan islam di india dan para pemikirnya
2. Bagai mana terjadinya pembaharuan islam di pakistan dan para pemikirnya
c. Tujuan
Setiap makalah memiliki tujuan begitu pula makalah ini, adapun tujuan dari
makalah ini adalah :
1. Untuk mngetahui bagai mana terjadinya pembaharuan islam di india dan para
pemikirnya
2. Untuk mngetahui bagai mana terjadinya pembaharuan islam di pakistan dan para
pemikirnya
BAB II
PEMBAHASAN
Penduduk muslim republic india, yang berdiri pada tahun 1947 sebagai
Negara penerus bersama Pakistan india inggris, berjumlah sekitar 12 persen dari
seluruh penduduk. Jadi, jumlah kaum muslim india lebih dari 100 juta jiwa dan
merupakan sa;ah satu Negara berpenduduk paling banyak di dunia setelah Indonesia
dan kira-kira sama dengan Pakistan dan banglades. Kaum muslim india tersebar tidak
merata. Sekarang ini, di dataran gangga, wilayah yang dahulu jantung kerajaan
mughal, kaum muslim tidak lebih dari 15 persen dari jumlah penduduk; di Kashmir
mereka mayoritas; dan di Malabar, di barat daya, mereka sekitar seperempat dari
jumlah penduduk. Kawasan-kawasan yang padat jumlah penduduknya terletak di
barat laut dan di timur laun india inggris, sebagian besar mayoritas pertanian yang
identifikasi religiusnya berhubungan dengan permukiman penduduk muslim pada
priode penduduk muslim, menjadi bagian dari Pakistan saat india dan Pakistan
terpisah.
Sebagian muslim india adalah sunni, dan kebanyakan bermadzah hanafi, dan
sebagian bermadzah syafi’i di selatan (yang merefleksikan hubungan dagang samudra
dan timur tengah). Sekitar 10 persen adalah syi’ah, umumnya istana asyariyah
(imamiyah). Komunitas syi’ah yang tidak besar, tetapi penting, yakni ismailiyah di
pimpin oleh aga khan-menjadikan Bombay menjadi tempat tinggal nya pada akhir
abad ke 19 ; unsure inti kaum ismailiyah adalah pedagang yang berbasis dibagian
barat daerah itu, kebanyakan kaum muslim sunni di anak benua ini terlibat dalam
lembaga-lembaga tarekat : chistiya, suhrawardiyah, qadiriyah, dan naqsabandiyah. Ke
empat tarekat itu, khususnya kuat di daerah ini. Anak benua ini memounyai tradisi-
tradisi besar-berlanjut hingga kini-dalam kepemimpinan spiritual dan keilmuan.
Syed Amir Ali (1849-1928) ialah sarjana Islam India dan menjadi
pensyarah di Universiti Muslim Aligard . Sumbangan beliau begitu bermakna
bagi menentang kritikan orientalis barat terhadap Islam terutama
isu poligami, perhambaan, hak asasi manusia, pendidikan Islam dan lain-lain
Tulisan-tulisan beliau begitu bermakna, mendalam dan berdasarkan kajian yang
konfrehensif.Beliau turut menandatangani Petisyen Quran 1906 dan menjadi
pengasas Liga Muslim Seluruh India dan sezaman dengan Muhamad Iqbal.
Susur galur Syed Amir Ali berkait dengan keturunan Imam ke-8, Ali Al-
Raza dan seterusnya kepada nabi Muhammad. Nenek moyang memegang jabatan
penting semasa Shah Abbas II Parsi dan terlibat semasa Shah Yang Nadir
menawan India.
Syed Amir Ali lahir pada 6 April 1849 di Cuttack , Orissa , India .Anak
kelima kepada Syed Saadat Ali. Keluarga mereka pindah ke Calcutta dan
ke Chinsura serta bergaul dengan golongan elit di sana. Beliau menerima
pendidikan yang disediakan oleh pihak penjajah British.Mendapat ijazah
di Universiti Calcutta tahun 1867 dan sarjana jurusan Sejarah 1868. Seterusnya
belajar undang-undang pada tahun 1869 dan memulakan khidmat guaaman
di Calcutta.
c. Muhammad Iqbal
Muhammad iqbal lahir di Sialkot dan melanjutkan studinya di Punjab
sampai memperoleh gelar MA. Di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas
Arnold, seorang orientalis yang mendorongnya melanjutkan studinya ke inggris.
Pada tahun 1905 ia masuk universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. Dua
tahun kemudian ia pindah ke munic, jerman hingga memperoleh gelar Ph.D.
dalam bidang tasawwuf, dengan disertainya The Development of Metafiphysics in
Persia (perkembangan metafisika di persia).
Pada tahun 1908, Muhammad iqbal kembali ke Lahore, disamping bekerja
sebagai pengacara ia menjadi dosen filsafat. Hasil ceramahnya di berbagai
universitas di india kemudian dibukukan menjadi buku dengan judul The
Recontruction of Relegious Thought in islam.
Sejak tahun 1930 ia terlibat dalam politik praktis dan terpilih menjadi
presiden liga muslim. Muhammad iqbal meniggal dalam usia enam puluh dua
tahun.
Berbeda dengan pembaharu-pembaharu lain, Muhammad iqbal adalah
penyair dan filosuf. Tetapi pemikiranya tentang kemunduran umat islam dan
kemajuan umat islam mempunyai pengaruh yang sangat luas pada pembaharuan
dalam islam.
Pemikiranya tentang pembaharuan pemikiran dalam islam antara lain :
a) Kemunduran umat islam selama lima abad terakhir karena kebekuan
dalam pemikiran
b) Hukum islam sudah dikatakan sudah statis. Menurutnya, hukum islam
tidak bersifat statis, namun dapat berubah sesuai situasi dan kondusi.
Karena itu, ia berpendapat bahwa pintu ijtihad tidak di tutup.
c) Ajaran zuhud yang terdapat adalah ajaran tasawwuf. Sifat zuhud adalah
tasawwuf mengajarkan bahwa perhatian umat islam harus dipusatkan
kepada tuhan dan apa-apa yang berada dibalik alam materi. Ajaran ini
yang pada ikahirnya mengakibatkan umat islam kurang persoalan dunia
dan kemasyarakatan.
d) Islam pada hakikatnya mengajarkan dinamisme. Pada zaman klasik, islam
sangat tampak dinamis, karna adanya keyakinan dan system social yang
dipusatkan pada Al-Qur’an.
e) Al-Qur’an senantiasa menganjurkan pemakaina akal dalam memahami
ayat atau tanda yang ada dialam semesta. Orang-orang yang tidak
memahami tanda itu akan buta terhadap masa depan.
f) Dalam pemikiran pembaharuan, barat bukan sebagai model. Ia menolak
kapitalisme dan imprealisme barat, tetapi menerima sosialisme. Ia melihat
ada persamaan antara islam dan sosialisme. Tetapi barat, menurutnya
banyak dipengaruhi oleh matrealisme yang telah mulai meninggalkan
agama. Yang harus diambil dari barat adalah sains dan tekniloginya.
B. Pembaharuan Islam Di Pakistan
Pakistan merupakan negara federal dengan sistem parlemen yang terdiri dari
4 provinsi dan 4 daerah federal. Dengan penduduk lebih dari 170 juta orang, Pakistan
menjadi salah satu negara terpadat di dunia dan memiliki penduduk Muslim
terbanyak di dunia setelah Indonesia.Pakistan juga merupakan negara yang memiliki
multi-etnis dan memiliki variasi dari segi geografis. Di masa setelah kemerdekaan,
Pakistan mengalami ketidakstabilan dalam pemerintah dan konflik yang terus terjadi
dengan negara tetangga terdekatnya, India. Negara ini memiliki berbagai tantangan
dan masalah, seperti kemiskinan, buta aksara, korupsi serta serangan teroris.
Nama Pakistan berarti tanah yang murni dalam bahasa Urdu maupun bahasa
Persia. Nama ini dicetuskan sebagai Pakistan oleh Choudhary Rahmat Ali, seorang
tokoh gerakan Pakistan yang menerbitkan sebuah pamflet berjudul (Now or Never)
Nama ini juga merupakan sebuah portmanteau dari nama-nama etnis utama yang
terdapat di Pakistan yaitu : Punjab, Afgan, KashmIr, Sindh, dan Baluchistan.
Antara Jahiliyah dan Islam Perilaku individu dan masyarakat dikonstruk dari
pemikirannya tentang problem-problem mendasar dalam kehidupan. Pertanyaan
tentang alam, hidup, pencipta, juga tujuan hidupnya. Pembeda utama antara Islam dan
jahiliyah adalah pada metodologi yang digunakan dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan metafisis ini. Maududi mengidentifikasi tiga metodologi dasar yang
digunakan manusia untuk menjawab problem-problem ini. Pertama, dengan
menggunakan persepsi inderawi semata-mata. Kedua, menggunakan persepsi
inderawi yang dibimbing nalar spekulatif.Ketiga, jalan kenabian. Dua yang pertama
merupakan latar pemikiran jahiliyah. Jalan kenabian adalah latar pemikiran Islam.
Jalan jahiliyah terbentang dalam beberapa paham. Ateisme, politeisme, dan
monastisisme. Ateisme, yang menyatakan tidak ada pencipta semesta ini, tidak ada
kenyataan yang sesungguhnya kecuali kehidupan dunia, hanya kebetulan yang
melemparkan manusia ke panggung kehidupan. Ateisme ini terbentuk dari jalan
inderawi semata untuk memahami dunia. Politeisme, paham banyak tuhan; sebuah
hasil imajinasi manusia. Monastisisme adalah cabang politeisme dengan titik tekan
pada pengingkaran terhadap kehidupan dunia, raga adalah penghalang jiwa untuk
meraih kebahagiaan.
1. Allah adalah pencipta alam semesta. Allah adalah penguasa, pemiliki dan
pengurus makhluk-makhluknya.
2. Manusia adalah subjek bagi perintah Allah. Manusia diberikan kebebasa untuk
mengikuti atau menolak petunjuk-Nya.
4. Dengan demikian hidup manusia di dunia adalah dalam rangka ujian. Dan pada
akhirnya manusia harus mempertanggung jawabkan kehidupannya pada hari
akhirat.
5. Kekuasaan jurisdiksi dan kedaulatan hukum tertinggi (hakimiyah) hanya bagi
Allah.
6. Misi utama nabi adalah menegakkan kedaulatan Allah dalam kehidupan ini.