Anda di halaman 1dari 3

Nama : Risa Nur Ariscky

Kelas : IX E
Kegiatan 1. Melengkapi Struktur Teks Diskusi

Anti Tawuran

Apabila kita mendengar kata tawuran pasti


yang terpikirkan oleh kita adalah adu
hantam dan lempar-lemparan batu antar
remaja. Bukan hanya anak sekolah saja,
bahkan tawuran antar kampung juga ada.
Meskipun tawuran dalam skala kecil namun
memberikan efek yang besar, diantaranya
rusaknya fasilitas di sekitar tempat tawuran,
hingga fasilitas umum. Selain itu
menghambat perekonomian karena
biasanya terjadi di jalanan sehingga orang
orang yang akan bekerja akan ketakutan
melewati jalan tersebut. Perpecahan ini
biasanya diawali dari permasalahan kecil
yang menimbulkan permusuhan dan
Pendahuluan dendam. Dapat juga disebabkan karena
konflik yang tak kunjung reda seperti
perebutan lahan kampung. Atau seperti
yang telah disebutkan sebelumnya,
tawuran bisa jadi dikarenakan gengsi dari
suatu sekolah terhadap suatu sekolah lain
yang sejak dahulu sudah ada.
Tawuran sering terjadi pada kalangan
remaja karena para remaja masih memiliki
emosi yang labil sehingga selalu tergesa-
gesa dalam memecahkan masalahnya
tanpa dipikirkan terlebih dahulu apa akibat
yang akan ditimbulkan. Selain itu,
berkembang trend apabila mengikuti
tawuran adalah sebuah kebanggaan.

Remaja sedang mengalami fase mencari


jati diri untuk mengembangkan potensi diri
yang dimiliki. Dalam prosesnya, mereka
butuh lingkungan yang mendukung salah
satunya yaitu teman sekolah. Sebagai
makhluk sosial, remaja butuh untuk
melakukan interaksi dengan berbagai
teman. Untuk memperkuat jalinan
pertemanannya, mereka kerap kali
Isi (Gagasan Utama, Bukti dan berkumpul bersama, entah untuk
Alasan Pendukung Satu Sudut Pandang) mengerjakan tugas atau sekedar
nongkrong menghabiskan waktu bersama.
Diibaratkan menjadi keluarga kedua, maka
sekelompok remaja ini memiliki solidaritas
serta rasa kekeluargaan yang tinggi yang
sekaligus menjadi alasan untuk saling
membela dan mendukung satu sama lain.
Jalinan pertemanan tersebut yang dapat
menentukan arah remaja tersebut menuju
hal yang positif atau negatif. Solidaritas ini
yang dapat menjadikan awal mula
terjadinya tawuran. Apabila dalam
kelompok tersebut sesorang mengalami
masalah dengan sesorang di kelompok
lain. Maka rasa saling mendukung akan
muncul dengan alasan membantu teman.
Namun sayangnya cara yang dipilih salah,
yaitu tawuran, yang dianggap menjadi
solusi terakhir dan menjadi kebanggaan
tersendiri apabila menang dalam tawuran
tersebut.

Masyarakat dan pihak sekolah sudah


menempuh berbagai cara untuk
menyelesaikan permasalahan tawuran ini
yang sudah menjadi tradisi turun temurun.
Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan
kualitas para pelajar agar lebih fokus dalam
mengikuti pembelajaran serta tidak
merugikan satu sama lain.
Pihak sekolah memberikan sanksi tegas
kepada para pelaku tawuran tersebut
diantaranya dengan memberikan skorsing
beberapa hari hingga ynag paling parah
(Gagasan Utama, Bukti dan adalah melakukan DO (Drop Out) atau
Alasan Pendukung Sudut Pandang Lain) mengeluarkan siswanya dari sekolah
tersebut.
Sedangkan menurut pihak kepolisian,
dalam mengatasi tindak kenakalan remaja
ini lebih memilih jalur pembinaan terlebih
dahulu dibandingkan dengan melakukan
penuntutan di jalur hukum meskipun
tawuran masuk dalam ancaman terhadap
negara dari dalam negeri, namun anak-
anak dan remaja merupakan generasi
penerus bangsa yang perlu dibina agar
menjadi insan yang bermanfaat
kedepannya.

Solusi dari permasalahan tawuran remaja


ini yaitu dengan cara mengubah cara
berpikir para siswa untuk anti terhadap
tawuran. Diantaranya adalah dengan
membuat peraturan sekolah yang tegas
Kesimpulan Teks diskusi anti tawuran agar para pelaku jera, pengajaran agama
yang diperdalam, memaksimalkan
pendidikan karakter dalam keluarga,
menyelenggarakan sosialisasi anti tawuran,
perlu dibangun organisasi yang dapat
menampung saran dan aspirasi semangat
para pemuda, pemilihan pertemanan yang
baik, siswa diarahkan ke hal-hal yang
positif dengan diberikan tanggungjawab.

Anda mungkin juga menyukai