Anda di halaman 1dari 18

Nama : Ira Esra Haloho

Nim : 190510105
Kelas : V-C
Dosen : Dr. Elidar Sari, S.H., M.H
UTS TUN
1. Apa yang dimaksud dengan: TUN, KTUN, Badan atau Pejabat TUN dan Sengketa
TUN?
Jawab :
 Tata Usaha Negara adalah Administrasi Negara yang melaksanakan fungsi untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
 Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata.
 Badan atau Pejabat TUN adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan
pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Sengketa TUN adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara
orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di
pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

2. Apa saja isi surat kuasa dan isi gugatan? uraikan dengan baik dan benar.
Jawab :
Isi Surat Kuasa :
Surat kuasa khusus untuk mendampingi atau mewakili dalam sengketa TUN terdiri dari:
a. Formatnya
 Kepalanya disebutkan "Surat Kuasa".
 Disebutkan bentuk surat kuasa di tengah-tengah dengan kata "khusus".
 Tanda tangan pihak pemberi kuasa dan penerima kuasa pada bagian akhir
surat kuasa.
b. Substansinya
Identitas pemberi kuasa:
 Nama
 Umur
 Pekerjaan
 Alamat tempat tinggal
Kalau pemberi kuasa adalah Badan Hukum Perdata, maka dalam kuasa harus disebutkan
dulu nama badan hukumnya, lalu identitas orang yang berwenang memberi kuasa
menurut anggaran dasar/peraturan yang berlaku.

Identitas penerima kuasa:

 nama
 profesi/status praktek
 alamat kantor

c. Pihak yang digugat (Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkan


keputusan/beschikking).
d. Obyek sengketa TUN (KTUN).
e. Kompetensi relative.
f. Kewenangan penerima kuasa disebutkan secara limitatif.
g. Hak upah (honorarium).
h. Hak retensi.
i. Hak substitusi

Isi Surat Gugatan, menurut pasal 56 tahun 1986 :

a. Gugatan harus memuat :


 nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat, atau
kuasanya.
 nama, jabatan, dan tempat kedudukan tergugat.
 dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh Pengadilan.
b. Apabila gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang kuasa penggugat, maka
gugatan harus disertai surat kuasa yang sah.
c. Gugatan sedapat mungkin juga disertai Keputusan Tata Usaha Negara. yang
disengketakan oleh penggugat.

3. Apa syarat formil dan syarat materil suatu gugatan dan apa alasan-alasan
menggugat?
Jawab :
Syarat Formil Gugatan harus memuat:
a. nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat maupun kuasanya.
b. nama jabatan, dan tempat kedudukan tergugat.
Syarat formil tersebut, meliputi identitas pihak-pihak. Jika ada kekeliruan pada syarat
formil, misalnya dalam penyebutan nama, jabatan, atau alamat tergugat mengakibatkan:
 eror in persona.
 gugatan tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard, pasal 62 ayat 1 sub b,
pasal 63 ayat 1 sub a, dan pasal 97 ayat 7 sub c UU No. 5 tahun 1986).

Syarat materiil Gugatan harus memuat:


a. Dasar gugatan: yaitu kejadian-kejadian atau hal-hal yang merupakan dasar tuntutan,
jadi merupakan alasan adanya tuntutan itu (Posita atau fundamentum petendi).
b. Tuntutan: yaitu apa yang dituntut berupa: tuntutan pokok dan tuntutan ganti rugi dan
atau rehabilitasi

Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) adalah :
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan keputusan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah menggunakan wewenangnya untuk
tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang tersebut.
c. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan atau tidak
mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setelah
mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut dengan keputsan itu
seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak pengambilan keputusan
tersebut.

4. Buat satu contoh berita acara rapat permusyawaratan dan perlawanan serta replik
dan duplik nya.

5. Apa rumus sengketa TUN?


Jawab : Rumus Sengketa TUN : (Pasal 1 angka 9 + pasal 3) - (pasal 2 + pasal 49
BERITA ACARA RAPAT PERMUSYAWARATAN
Nomor : 074/PEN-DIS/2015/PTUN-SMG

Pada hari ini, tanggal 23 Nopember 2015, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ira Esra Haloho, S.H

NIP : 190510105

Jabatan : Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang

Berdasarkan hasil Rapat Permusyawaratan tanggal 23 Nopember 2015, dengan ini menerangkan sebagai
berikut :

Bahwa gugatan yang diajukan penggugat itu dinyatakan dapat diterima dalam hal :

1. Bahwa pokok gugatan tersebut nyata-nyata termasuk dalam wewenang Pengadilan Tata Usaha
Negara Semarang. Pokok gugatan adalah fakta yang dijadikan dasar gugatan. Atas dasar gugatan
tersebut penggugat mendalihkan adanya suatu hubungan hukum tertentu dan oleh karenanya
mengajukan tuntutannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. Gugatan merupakan
kewenangan Absolute dan kewenangan Relatif dari Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang.
2. Syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 UPTN dipenuhi oleh penggugat sekalipun
ia telah diberitahukan dan diperingatkan.
3. Gugatan tersebut didasarkan pada alasan-alasan yang layak sehingga layak untuk dilanjutkan
pada tahap pemeriksaan selanjutnya.
4. Apa yang telah dituntut dalam surat gugatan Nomor : 074/G/2015/PTUN-SMG sudah terpenuhi
oleh Keputusan Tata Usaha Negara.
5. Gugatan diajukan dalam tenggang waktu 90 hari setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Tata
Usaha Negara yaitu Keputusan Bupati Boyolali Nomor : 141/387 Tahun 2015.

Sebelum hari persidangan ditentukan oleh karena itu dilakukannya pemanggilan Penggugat sebagai
Kepala Desa Guwokajen dapat dikualifikasikan sebagai Seseorang atau Badan Hukum yang
kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara yaitu Keputusan Bupati Boyolali yang
termasuk dalam Subjek Tata Usaha Negara yaitu penggugat dan tergugat untuk mendengarkannya.
Selanjutnya menunjuk majelis hakim melalui sebuah penetapan Nomor : 074/PEN-MH/2015/PTUN-SMG
tertanggal 23 Nopember 2015. Dalam penetapan tersebut ditetapkan susunan majelis hakim yaitu :
Dyah Widiastuti, S.H., M.H sebagai Hakim Ketua, Ardoyo Wardhana, S.H dan Estiningtyas Diana
Mandagi, S.H., M.H sebagai Hakim Anggota, Ira Esra Haloho sebagai Panitera.

Semarang, 23 Nopember 2015

Panitera

Ira Esra Haloho, S.H

NIP. 190510105
Semarang, 23 Desember 2015

JAWABAN DALAM PERKARA


Nomor : 074/PEN-DIS/2015/PTUN-SMG

Antara :

Budi Raharjo, S. T Selaku Penggugat

Lawan

PJ. Bupati Boyolali Selaku Tergugat

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama Tergugat dengan ini menyampaikan jawaban sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Bahwa Subyek Gugatan Penggugat salah alamat, dalam gugatan Penggugat Tergugat adalah PJ
Bupati Boyolali yang berkedudukan di Jalan Merbabu No 48 Boyolali, hal tersebut salah alamat
dikarenakan yang benar adalah Pj.Bupati Boyolali berkedududukan di Komplek Perkantoran
Terpadu, Jl.Merdeka Barat, Kemiri, Boyolali. Oleh karena salah dimaksud dalam penulisan alamat
(salah satu persyaratan dalam pembuatan gugatan) sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 ayat (1)
huruf b Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana
telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, maka gugatan Penggugat menjadi tidak jelas/kabur sehingga layak untuk ditolak/tidak
diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil/alasan-alasan Penggugat kecuali hal-hal yang diakui
secara tegas kebenarannya.
2. Bahwa semua jawaban/dalil-dalil dalam eksepsi Tergugat juga masuk dalam Pokok Perkara.
3. Bahwa dalil Penggugat pada posita angka ke 1 yang menyatakan Penggugat adalah Kepala Desa
Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, untuk Periode 2013 sampai 2019
sebagaimana tertuang dalam Petikan Bupati Boyolali Nomor 141/387 Tahun 2013 tentang
Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Boyolali Gelombang II, tanggal 15 april 2015 yang
diterbitkan oleh Bupati Boyolali, bahwa Keputusan Bupati Nomor 141/387 Tahun 2013 tanggal
15 April 2015 setelah dilakukan penelitian pada buku register Keputusan Bupati Boyolali tidak
diketemukan, sehingga Penggugat mengada-ada Keputusan Bupati tersebut, maka dalil gugatan
Penggugat layak untuk tidak diterima/ditolak.
4. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka 2 dan 4 yang menyatakan bahwa sebagai
Kepala Desa Guwokajen, karena berbagai prestasi yang dicapai maka masyarakat Desa
Guwokajen kembali memilih Penggugat sebagai Kepala Desa Guwokajen 2013 adalah tidak
benar, yang benar adalah Penggugat sebagai kepala Desa dalam kepemimpinannya tidak ada
prestasi yang menonjol baik tingkat Kabupaten, Propinsi ataupun Nasional.
5. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 3 adalah tidak benar, Penggugat
menyatakan bahwa Penggugat dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Bupati Boyolali pada
tanggal 15 April 2013 adalah mengada-ada, yang benar adalah Pelantikan Kepala Desa se-
Kabupaten Boyolali Gelombang II Tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2013 sesuai
Berita Acara Pengucapan Sumpah Kepala Desa Nomor 144.1/767 Tahun 2013, oleh karena dalil
gugatan Penggugat tidak benar sehingga layak untuk ditolak/tidak diterima.
6. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 5 Penggugat adalah seorang Kepala Desa
yang merupakan salah satu pejabat publik yang seharusnya baik secara pribadi maupun
kedinasan menjadi panutan bagi warganya, sehingga setiap tindakan dan perbuatan Penggugat
harus mencerminkan apa yang telah ditentukan oleh ketentuan perundang-undangan,
utamanya didalam larangan serta kewajiban Kepala Desa. Apabila seorang Kepala Desa nyata-
nyata melakukan pelanggaran hukum dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap mestinya
harus ditindak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 6 dan 7 adalah menegaskan bahwa
putusan Pengadilan Negeri Klaten dalam Petikan Putusan Daftar Pidana Nomor :
109/Pid.B/2015/PN Kln telah berkekuatan hukum tetap karena Penggugat tidak melakukan
upaya hukum banding.
8. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka 8 adalah Penggugat tidak menggunakan
penasehat hukum bukanlah permasalahan, itu merupakan tanggung jawab Penggugat yang
telah melakukan tindak pidana, maka dalil gugatan Penggugat layak untuk tidak
diterima/ditolak.
9. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka 9 dan 10 adalah tidak benar. Dengan adanya
penahanan Penggugat sangat mempengaruhi optimalisasi pelayanan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa, sehingga sangat merugikan warga masyarakat yang memerlukan pelayanan
langsung dari Kepala Desa berdasarkan kewenangannya terhadap hal-hal tertentu misalkan
pelayanan yang berhubungan dengan surat pengantar/keterangan administrasi kependudukan,
surat pengantar/keterangan untuk pengajuan taspen, dan surat pengantar/keterangan
administrasi pertanahan.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Surat Ketua BPD Desa Guwokajen Kecamatan Sawit
nomor 140/04/BPD/IV/2015 tanggal 6 April 2015 perihal Kurang maksimalnya pelayannan
Terhadap masyarakat yang ditujukan kepada Bupati Boyolali, dan dikuatkan Camat Sawit
Kabupaten Boyolali dengan menerbitkan surat Nomor 140/160/46/2015 bulan april 2015 perihal
Kurang Maksimalnya Pelayanan terhadap Masyarakat.
10. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita ke 12 adalah tidak benar. Bahwa Keputusan Bupati
Boyolali nomor 141/262 Tahun 2015 telah diserahkan kepada Penggugat/keluarga Penggugat
pada akhir Mei melalui Pemerintah Kecamatan Sawit untuk disampaikan kepada pemerintah
Desa Guwokajen, melalui Sekdes Guwokajen. Kemuadian Keputusan Bupati tersebut diserahkan
kepada keluarga dari Penggugat (diterima oleh paman Penggugat atas nama Sdr.Joko Trihono) di
Kantor Desa Guwokajen, dikarenakan Penggugat menjalani penahannan di Klaten, maka dalil
gugatan Penggugat layak untuk tidak diterima/ditolak.
11. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 13 adalah tidak benar, bahwa
pemberhentian Penggugat adalah melalui proses pertimbangan yang mendalam yaitu :
a. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Kepala Kepolisian Resort Klaten Nomor
SP.Kap/49/III/2015/Reskrim tanggal 24 Maret 2015 untuk melakukan penangkapan
terhadap Budi Raharjo,ST bin Sarjiman karena diduga keras melakukan tindak pidana
penggelapan.
b. Bahwa Penggugat pada saat menjalani penahanan otomatis tidak dapat menjalankan
tugasnya selaku Kepala Desa Guwokajen dengan optimal, dibuktikan dengan adanya Surat
Ketua BPD Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Nomor 140/04/BPD/IV/2015 tanggal 6 April
2015 perihal Kurang maksimalnya pelayanan terhadap masyarakat yang ditujukan kepada
Bupati Boyolali, dan dikuatkan Camat Sawit Kabupaten Boyolali dengan menerbitkan surat
Nomor 140/160/46/2015 bulan April 2015 perihal Kurang Maksimalnya Pelayanan terhadap
Masyarakat.
c. Bahwa guna kelancaran pelayanan masyarakat sebagaimana pertimbangan tersebut Bupati
memberhentikan sementara Penggugat sebagai Kepala Desa Guwokajen melalui Keputusan
Bupati Boyolali Nomor 141/262 Tahun 2015 tentang Pemberhentian Sementara Saudara
Budi Raharjo, ST dari Jabatannya sebagai Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit
Kabupaten Boyolali dan mengangkat Saudara Agus Yudwiyantara Sekretaris Desa sebagai
Pj.Kepala Desa Guwokajen dengan Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/405 Tahun 2015
tentang Pengangkatan Saudara Agus Yudwiyantara Sekretaris Desa Guwokajen Kecamatan
Sawit sebagai Penjabat Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali
d. Setelah kami mendapatkan Petikan Putusan Daftar Pidana Nomor : 109 /Pid.B/2015/PN Kln
dimana Penggugat telah mendapatkan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap
Penggugat secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”turut serta
melakukan Penggelapan” sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2014 Pasal 54 ayat (2) huruf g yang menyatakan bahwa : Kepala Desa
diberhentikan karena dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan Pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan Surat Ketua BPD Desa Guwokajen Nomor :
140/05/BPD/XIII/2015 perihal Usulan Pemberhentian Sdr. Budi Raharjo, ST sebagai Kepala
Desa melalui Camat Sawit yang diteruskan kepada Bupati Boyolali melalui Surat Camat Sawit
Nomor 140/533/46/2015 tanggal 25 Agustus 2015 perihal usulan Pemberhentian Sdr.Budi
Raharjo, ST sebagai Kepala Desa. Atas dasar tersebut maka Tergugat menerbitkan
Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/387 Tahun 2015 tentang Pemberhentian Tidak
Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo,ST dari Jabatannya sebagai Kepala Desa Guwokajen
Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.
12. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita ke 14 adalah tidak benar, dalil tersebut hanya
pengakuan dari Penggugat dan tanpa dasar, hal tersebut sudah diterangkan pada jawaban
nomor 9, untuk itu layak untuk ditolak/tidak diterima.
13. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 15 adalah tidak benar, karena Tergugat di
dalam menerbitkan obyek gugatan sudah sesuai atau sudah berdasarkan pada ketentuan
peraturan perundang-undangan, yaitu :
a. Bahwa sebagai petunjuk pelaksanan dari Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa telah diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pelaksanaan Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam ketentuan Pasal 54 ayat (2)
huruf g menyatakan bahwa : Kepala Desa diberhentikan karena dinyatakan sebagai
terpidana berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Klaten yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
b. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa sudah melalui tahapan usulan
pemberhentian Penggugat sebagai Kepala Desa oleh BPD Desa Guwokajen melalui Camat
Sawit sebagaimana jawaban No.11
c. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 sudah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku sejak diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka dalil
gugatan Penggugat layak untuk tidak diterima/ditolak.
d. Bahwa Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.33-
4705 Tahun 2015 tentang Pengangkatan Pejabat Bupati Boyolali Provinsi Jawa Tengah
tertanggal 3 agustus 2015 yang telah dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah atas nama
Presiden Rebuplik Indonesia pada tanggal 1 September 2015, setelah Pelantikan Pejabat
Bupati mempunyai kewenangan melaksanakan hal-hal yang menjadi kewenangan Bupati
definitif sepanjang melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali
larangan yang diatur berdasarkan ketentuan Pasal 132 A ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 49 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005
tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah yaitu :
1. Melakukan mutasi pegawai.
2. Membatalkan perjanjian yang telah dilakukan pejabat sebelumnya dan/atau
mengeluarkan perjanjian yang bertentangan dengan yang dilakukan pejabat
sebelumnya.
3. Membuat kebijakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan kebijakan
pejabat sebelumnya, dan
4. Membuat kebijakan yang bertentangn dengan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya.
14. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 16 adalah tidak benar karena :
a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 409 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan kedua atas Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
b. Bahwa dalam ketentuan Pasal 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta
ketentuan Pasal 58 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah tidak dikenal Asas Pemerintahan dan Asas
Keseimbangan.
Dari uraian tersebut maka dalil gugatan Penggugat layak untuk tidak diterima/ditolak
15. Bahwa dalil gugatan Penggugat pada posita angka ke 17 adalah tidak benar, karena proses
penerbitan Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/262 Tahun 2015 tentang Pemberhentian
Sementara Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatannya Sebagai Kepala Desa Guwokajen
Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali telah sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-
undangan dengan tetap berpedoman pada asas penyelenggaraan pemerintahan daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Desa.

Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang agar berkenan memutuskan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Menerima eksepsi yang diajukan Tergugat


2. Menyatakan gugatan tidak berdasarkan hukum, sehingga gugatan mohon ditolak atau tidak
diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan menerima dalil-dalil dan alasan-alasan yang disampaikan Tergugat adalah sah dan
beralasan menurut hukum.
2. Menyatakan menerima sah menurut hukum Keputusan Bupati Nomor 141/387 Tahun 2015
tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, S.T dari Jabatannya
Sebagai Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.
3. Menolak seluruh gugatan Penggugat
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul akibat gugatan ini.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Tergugat

1. Untung Raharjo,
S.H

2. Sunarno, S.H
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
LEMBAGA CEGAH KEJAHATAN INDONESIA
Jalan Senjoyo No. 27 Salatiga, Jateng 50274

REPLIK
DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PERKARA NOMOR : 074/G/2015/PTUN SMG
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SEMARANG

ANTARA
BUDI RAHARJO, S.T
(SELAKU PENGGUGAT)

MELAWAN
PJ. BUPATI BOYOLALI
(SELAKU TERGUGAT)

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
Pemeriksaan perkara Nomor : 074/G/2015/PTUN SMG
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
di tempat
Dengan hormat,
Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum Budi Raharjo, S.T selaku Penggugat, berdasarkan
surat kuasa tanggal 16 Nopember 2015 kami yang namanya disebut dibawah ini :

 Ira Esra Haloho, S.H


 Y. Joko Tirtono, S.H

Kesemuanya adalah pejabat dan staff pada kantor advokat dan konsultan hukum Lembaga Cegah
Kejahatan Indonesia berkedudukan di Jalan Senjoyo No. 27 Salatiga, Jateng 50274 dengan ini hendak
menyampaikan replik sehubungan dengan jawaban gugatan sebagaimana yang telah disampaikan oleh
Tergugat 23 Desember 2015 sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil Tergugat


2. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak seluruh eksepsi Tergugat.
3. Bahwa pada posita memang benar adanya pihak PJ Bupati Boyolali telah melakukan perbuatan
melawan hukum melalui penerbitan Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015
Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai
Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Penggugat tetap pada gugatannya.


2. Bahwa Penggugat dengan tegas menolak dalil dalil Tergugat yang diajukan dalam jawaban
tertanggal 23 Desember 2015, kecuali hal hal yang diakui secara tegas oleh Penggugat.
3. Bahwa, tindakan Tergugat yang telah menerbitkan Obyek Gugatan dimaksud telah bertentangan
dengan UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dalam Asas Penyelenggaraan
Pemerintahan Pasal 20 ayat (1) jo Ketentuan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
4. Bahwa benar Surat Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala
Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, telah merugikan Penggugat.

PENUNDAAN/PENANGGUHAN
Menyatakan agar Pelaksanaan Keputusan Surat Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala Desa
Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali terhadap diri Penggugat ditunda/ditangguhkan selama
pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan sampai ada putusan pengadilan yang
memperoleh kekuatan hukum tetap.

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tata Usaha Negara yaitu Keputusan Bupati
Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara
Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten
Boyolali, tanggal 2 September 2015 yang di terbitkan oleh PJ Bupati Boyolali.
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara yaitu Keputusan
Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit
Kabupaten Boyolali, tanggal 2 September 2015 yang di terbitkan oleh PJ Bupati Boyolali.
4. Mewajibkan Tergugat untuk mengembalikan harkat, martabat, hak dan kedudukan Penggugat
sebagaimana semula.
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Semarang, 28 Desember 2015

Kuasa Hukum

1. Ira Esra Haloho, S.H

2. Y. Joko Tirtono, S.H


KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
UNTUNG RAHARJO, S.H
Jalan Merdeka Barat, Kemiri Boyolali
DUPLIK
DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA
PERKARA NOMOR : 074/G/2015/PTUN SMG
DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SEMARANG

ANTARA
BUDI RAHARJO, S.T
(SELAKU PENGGUGAT)

MELAWAN
PJ. BUPATI BOYOLALI
(SELAKU TERGUGAT)
Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
Pemeriksaan perkara Nomor : 074/G/2015/PTUN SMG
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
di tempat

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum PJ Bupati Boyolali selaku Tergugat, berdasarkan
surat kuasa khusus 058/SSK.TUN/XII/2015 tanggal 2 Desember 2015 kami yang namanya tersebut
dibawah ini :

 Untung Raharo, S.H


 Sunarno, S.H

Kesemuanya adalah pejabat dan staff pada kantor advokat dan konsultan hukum Untung Raharo, S.H
berkedudukan di Jalan Merdeka Barat, Kemiri Boyolali dengan ini hendak menyampaikan Duplik
sehubungan dengan Replik sebagaimana yang telah disampaikan oleh Penggugat tertanggal 28
Desember 2015 sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil Penggugat.


2. Bahwa dalam penerbitan Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala
Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Tergugat telah memperhatikan Asas-
asas Pemerintahan yang baik.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Penggugat


2. Bahwa dalam penerbitan Keputusan Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala
Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Tergugat telah memperhatikan Asas-
asas Pemerintahan yang baik.
3. Bahwa Tergugat menolak seluruh gugatan Penggugat

PENUNDAAN/PENANGGUHAN

Menyatakan agar Pelaksanaan Keputusan Surat Bupati Boyolali Nomor 141/ 387 Tahun 2015 Tentang
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, ST dari Jabatanya Sebagai Kepala Desa
Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali terhadap diri Penggugat masih terus dapat
dilaksanakan sesuai dengan SK selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan
sampai ada putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.
DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan menerima dalil-dalil dan alasan-alasan yang disampaikan Tergugat adalah sah dan
beralasan menurut hukum.
2. Menyatakan menerima sah menurut hukum Keputusan Bupati Nomor 141/387 Tahun 2015
tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Saudara Budi Raharjo, S.T dari Jabatannya
Sebagai Kepala Desa Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.
3. Menolak seluruh gugatan Penggugat
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul akibat gugatan ini.

Boyolali, 7 Januari 2016

Kuasa Hukum

1. Untung Raharo, S.H

2. Sunarno, S.H

Anda mungkin juga menyukai