Anda di halaman 1dari 6

RESUME

PENGANTAR MANAJEMEN

FUNGSI DAN MANFAAT PLANING DALAM MANAGEMEN

Dosen Pembimbing:

Drs. H.Sarifudin Serip,MM.

Anggota Kelompok 8:
1. Eka Mardikayanti(A0D021139)
2. Zaenika Sofiani(A0D021136)
3. Ahmad Fadli Mu’az(A0D021137)
4. Baiq Putri Maladewi(A0D021138)
5. .Ficky Dwi Saputra(A0D021140)

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2021/202


PENGERTIAN PERENCANAAN/ PLANING

Perencanaan adalah proses penentuan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan
bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal tersebut dan Pemilihan sekumpulan kegiatan
dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

1. Tahap Dasar Perencanaan


Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini:
 Tahap 1
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber daya – sumber dayanya secara tidak efektif.
 Tahap 2
Merumuskan keadaan saat ini Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang
dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan
perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan
informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui
komunikasi dalam organisasi.
 Tahap 3
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan Segala kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu
perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan
masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah
bagian esensi dari proses perencanaan.
 Tahap 4
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara
berbagai alternatif yang ada.
2. Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan,di dalamnya menggambarkan lingkungan di mana perencanaan
berlangsung, kita melanjutkan untuk membahas mengapa perencanaan tindakan
dilakukan. Ultimate tujuan tidak dapat dinilai dari dalam sistem: ada kebutuhan
untuk mengandalkan kriteria luar untuk mengevaluasi tujuan tersebut. Kami akan
membatasi diskusi kita untuk presentasi tujuan tersirat dalam perencanaan usaha.
Dapat di lihat tujuan utama dari perencanaan (tujuan eksternal), tidak untuk hal-hal
substantif (keperluan internal) seperti pembaruan perkotaan, hubungan harmonis
penggunaan lahan, atau paling output menguntungkan.
Perencanaan sudah bekerja selama beberapa alasan, salah satu saja yang dapat
melayani secara mandiri atau dalam kombinasi dengan yang lain sebagai tujuan
perencanaan. Kritik terhadap khasiat, arah, dan nilai perencanaan kontemporer harus
mengakui kemungkinan seperti berbagai perspektif, mereka kemudian mungkin akan
melihat bahwa berarti dalam pertanyaan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Ada kelas tujuan tampaknya. Yang pertama adalah efisiensi dan tindakan
rasional, yang kedua adalah ditandai bantuan atau penggantian, dan ketiga dapat
diberi label mengubah atau pilihan pelebaran.

1. Efisiensi dan tindakan rasional. Dalam dunia kelangkaan ada kebutuhan untuk
melestarikan sumber daya dan juga untuk mengalokasikan mereka secara efisien.
2. Pasar bantuan atau penggantian. Perencanaan akan menjadi sedikit, jika ada,
gunakan untuk sebuah lingkungan di mana pasar, terbuka benar-benar kompetitif
(baik politik atau ekonomi) dioperasikan dengan sempurna. Pasar seperti itu akan
berarti bahwa kedua pembeli dan penjual tahu sepenuhnya nilai relatif dari waktu
ke waktu dari item dan layanan yang mereka dicari dan dimiliki, dibeli dan
dijual, dan semua alternatif yang mereka miliki.
3. Perubahan atau pelebaran pilihan. Mengingat kelangkaan, sosial dan pilihan
individu harus dibuat tentang cara di mana sumber daya harus dialokasikan:
bagaimana, kapan, kepada siapa, untuk tujuan apa, dan dalam kombinasi
tersebut. Perencanaan dapat berfungsi sebagai wahana untuk penggambaran
solusi utopis.3.
3. Proses Perencanaan
Perencanaan dimulai dari perumusan tujuan, penggumpulan data, kemudian data-
data tersebut dianalisis, membuat alternatif dan konsep kemudian diimplementasikan
dan akan menghasilkan tujuan baru. Perumusan tujuan dapat dicapai bila ada
kecukupan data / representasi dan kejelasan yang terukur (spesifik) meliputi : Aspek
(Substansi), Ruang (Lokasi /tempat),
Sumber Daya (sumber daya manusia mengenai keahlian atau pengetahuan khusus
dari tiap orang, sumber daya modal merupakan kebutuhan dalam proses perencanaan
dan sumber daya waktu, durasi waktu, berapa lama hasil yang akan dicapai). Bila
semakin terbatas sumber daya maka semakin banyak perencanaan yang harus dibuat
untuk mensejahterakan penduduk.
Proses perencanaan merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan satu dengan
yang lain / saling menunjang dalam mencapai tujuan di masa yang akan datang.
Proses perencanaan yang berkelanjutan membutuhkan sebuah perencanaan yang
matang, penempatan, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan, sasaran
perencanaan dapat ditentukan oleh seorang planner / pemerintah. Perencanaan dibuat
berdasarkan data yang:
4. Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat perencanaan yaitu Suatu bentuk perencanaan dapat membuat
pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisir dengan baik
menuju arah yang sama.
1. Suatu perencanaan yang disusun dari penelitian yang akurat akan menghindarkan
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
2. Suatu perencanaan memuat standar atau batasan tindakan dan biaya akan
memudahkan pelaksanaan pengawasan.
3. Perencanaan bisa dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan
sehingga aparat pelaksana mempunyai irama atau gerak dan pandangan yang
sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Proses Perencanaan
Perencanaan dimulai dari perumusan tujuan, penggumpulan data, kemudian data-
data tersebut dianalisis, membuat alternatif dan konsep kemudian diimplementasikan
dan akan menghasilkan tujuan baru. Perumusan tujuan dapat dicapai bila ada
kecukupan data / representasi dan kejelasan yang terukur (spesifik) meliputi : Aspek
(Substansi), Ruang (Lokasi /tempat),
Sumber Daya (sumber daya manusia mengenai keahlian atau pengetahuan khusus
dari tiap orang, sumber daya modal merupakan kebutuhan dalam proses perencanaan
dan sumber daya waktu, durasi waktu, berapa lama hasil yang akan dicapai). Bila
semakin terbatas sumber daya maka semakin banyak perencanaan yang harus dibuat
untuk mensejahterakan penduduk.
Proses perencanaan merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan satu dengan
yang lain / saling menunjang dalam mencapai tujuan di masa yang akan datang.
Proses perencanaan yang berkelanjutan membutuhkan sebuah perencanaan yang
matang, penempatan, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan, sasaran
perencanaan dapat ditentukan oleh seorang planner / pemerintah. Perencanaan dibuat
berdasarkan data yang:
1. Relevan dengan tujuan (aspek, ruang, waktu, sumber dana)
2. Akurasi (tepat) merupakan analisis sendiri (data primer), maupun data
berdasarkan sumbernya (data sekunder)

Kemudian dianalisis menjadi sebuah informasi yang akurat sebagai penentu


penyelenggaraan suksesnya sebuah perencanaan. Sebuah rencana dapat
dikatakan sukses bila hasil akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan,
diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Namun bila terjadi
hambatan dalam perencanaan, konsekuensinya perlu adanya tambahan waktu
demi tercapainya hasil yang lebih baik, yang merupakan suatu kemajuan
pembangunan dimasa mendatang.

6. Karakteristik perencanaan
Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah perencanaan adalah sebagai
berikut:
1. Pencapaian tujuan
Dalam melakukan perencanaan komponen utama yang diiginkan adalan untuk
mencapai tujuan yang diiginkan.
2. Latihan pilihan
3. Perencanaan adalah proses untuk menentukan masa depan melalui serangkaian
pilihan-pilihan (pilihan alternatif)
4. Orientasi ke masa depan
Waktu merupakan sumber daya untuk menentukan berapa lama hasil yang akan
dicapai, karena itu berorientasi masa depan. Masing-masing tujuan utama
perencanaan menyiratkan suatu kebutuhan di masa kini untuk informasi tentang
masa depan.
Perkiraan tatapan masa depan juga penting. Selain itu, perencanaan mencakup
biaya untuk menetapkan tujuan ditangguhkan kepuasan dan kerugian yang
timbul dari tindakan ditunda. Tugas menghitung tingkat bunga dengan demikian
secara implisit mencakup perencanaan.
5. Action
Perencanaan digunakan untuk mendatangkan hasil. Ini adalah langkah dalam
rantai berakhir berarti mengarah pada apa yang diinginkan.
6. Kelengkapan
7. Perencanaan berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen dari suatu
sistem. Untuk memungkinkan para pengambil keputusan untuk memilih secara
rasional di antara program-program alternatif, para perencana harus
menggelincirkan sepenuhnya konsekuensi proposal. Dalam dunia pengetahuan
yang tidak sempurna persyaratan ini harus diimbangi dengan tindakan.
7. Fakta dan Nilai
Analisis nilai dalam proses perencanaan dan tanggung jawab dalam menghadapi
nilai-nilai sebagai landasan filosofis perbedaan antara fakta dan nilai.
Fakta adalah pernyataan deskriptif yang melibatkan definisi dan dalil-dalil, serta
hubungan. Ini adalah sebuah pernyataan tentang kebenaran hubungan. “X adalah Y”
adalah salah satu bentuk karakteristik pernyataan faktual. Dan nilai dapat dinyatakan
sebagai pernyataan moral, atau sebagai pernyataan preferensi, kriteria, atau tujuan-
tujuan yang lebih khusus. Namun, fakta dan nilai berkaitan erat. Pemisahan fakta
dan nilai sendiri membutuhkan asumsi-asumsi tertentu :
1. Pernyataan faktual dan analisis mereka selalu mencerminkan nilai-nilai
2. Pengalaman menunjukkan bahwa nilai-nilai kita yang diwarnai oleh pemahaman
kita tentang fakta-fakta
3. Kita dapat membuat pernyataan faktual tentang nilai-nilai: distribusi dalam
kelompok tertentu
8. Alasan-alasan Perlunya Perencanaan
Ada dua alasan perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai
1. “Protective benefits” dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan
2. “Positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi
9. Hubungan Perencanaan dengan fungsi-fungsi lainnya
Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap keseluruh
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatanb-
kegiatan manajerial lainnya adalah saling bergantung, saling berhubungan dan berinteraksi.

Anda mungkin juga menyukai