NIM : 211307102
Prodi : S1 Pendidikan IPA
Gaya dalam intuisi manusia digambarkan sebagai sebuah tarikan atau dorongan terhadap sebuah benda . Hal ini
sering kita amati dalam kejadian sehari- hari misalnya ketika ada seseorang yang berusaha untuk memindahkan
suatu benda misalnya sebuah mobil yang mogok dengan memberikan sebuah dorongan. Ketika orang tersebut
memberikan dorongan pada mobil yang mogok tadi, dapat di artikan bahwa orang tersebut telah memberikan
gaya kepada mobil. Namun dalam konsep fisika, pengertian gaya tidak sebatas sebagai tarikan atau dorongan .
Gaya lebih lanjut dinyatakan sebagai sebuah besaran yang akan memberikan perubahan kecepatan selang waktu
tertentu pada sebuah benda yang memiliki massa tertentu yang tidak sama dengan nol. Artinya bahwa suatu
benda yang memiliki massa tidak sama dengan nol akan mengalami perubahan kecepatan selang waktu tertentu
atau dikatakan mengalami percepatan apabila kepada benda tersebut dikerjakan gaya, namun dalam kondisi
tertentu tidak semua gaya akan memberikan percepatan. Sebagai contoh , kita bisa saja mendorong benda- benda
yang massanya besar seperti monbil dengan sekuat tenaga, tetapi mobil tersebut tetap dalam posisinya atau tidak
bergerak
2.2.2 Berat
Berat sebuah benda menyatakan gaya gravitasi yang dilakukan oleh bumi kepada benda tersebut .
W= m x g
2.4 Sistematika Penggunaan Hukum Newton dalam Penggunaan Diagram Benda Bebas
Ketika mengerjakan soal mengenai dinamika gerak khususnya tentang hokum Newton maka perlu memahami
mengenai penggambaran diagram benda bebas. Penggambaran diagram benda bebas adalah menggambar semua
gaya yang berpengaruh pada benda. Urutan cara atau teknik menggunakan hokum newton adalah sebagai
berikut:
a) Menggambarkan sketsa kondisi kasusnya
b) Menganalisis kondisi setiap benda atau satu-persatu dengan menggambar diagram benda bebas dari benda
tersebut.
c) Menguraikan vektor ke vektor komponen.
d) Jika komponen-komponen vektor telah diuraikan dengan sumbu X dan sumbu Y dengan baik maka
selanjutnya diperlukan Analisis untuk kedua sumbu tersebut.
Untuk sumbu X maka analisisnya digunakan persamaan : Σ𝐹𝑥=𝑚𝑎𝑥
Dan hal yang sama berlaku untuk sumbu Y dengan persamaan : Σ𝐹𝑥=𝑚𝑎𝑦
2. Kasus Dinamis
Contoh soal Perhatikan Gambar Balok A dan B masing-masing memiliki massa 𝑚𝐴 𝑚𝐵 dan benda berada pada
bidang licin. (g= 10 m/s)
a. Apakah balok A dan B bergerak? Mengapa? Jika bergerak ke mana arahnya?
b. Berapa besarnya percepatan dan tegangan tali T dan T ketika itu?
2.6 Gaya Gesek Dalam Bidang Datar dan Bidang Miring dengan Berbagai kasus
Gaya gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi karena sentuhan benda
dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya saat benda akan mulai bergerak hingga benda
bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan kekasaran permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi
semakin kasar permukaan suatu bidang maka nilai gaya geseknya akan semakin besar.
Gaya Gesek Statis adalah gaya yang bekerja saat benda diam hingga tepat saat benda akan bergerak. Sebagai
contoh, GGS dapat mencegah kamu untuk tergelincir dari tempat kamu berpijak. GGS juga dapat mencegah
benda meluncur ke bawah pada bidang miring.Besar GGS merupakan hasil perkalian antara koefisien gesek
statis dengan gaya normal benda. Koefisien gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua
permukaan bidang yang bersentuhan.