Kualitas Pada Industri
Kualitas Pada Industri
Oleh :
Akhmad Ghiffary Budianto, S.T., M.T.
Capaian Pembelajaran
Pengendalian Kualitas
•Pilih subjek yang ingin dikendalikan
•Pilih unit pengukuran
•Membentuk pengukuran
•Membentuk standar performansi
•Mengukur performansi aktual
•Menginterpretasi perbedaan performa (aktual vs standar)
•Mengambil langkah terhadap perbedaan performa
Peningkatan Kualitas
•Buktikan kebutuhan peningkatan kualitas
•Identifikasi proyek yang spesifik terkait peningkatan
•Organisir ke proyek tersebut
•Organisir untuk identifikasi masalah dan sebab
•Diagnosa untuk menyari penyebab masalah
•Memberikan solusi
•Buktikan bahwa solusi sudah efektif
•Memberikan kendali untuk menahan keuntungan
Teknik Statistik Ishikawa ke CWQC
(Company Wide Quality Control)
Teknik statistik elemental/dasar
• Pareto analysis
• Fishbone diagram
• Stratifikasi
• Check list
• Histogram
• Scatter diagram
• SPC chart
Perlu
Sebagai bentuk tindakan continous
Mengukur improvement
Kualitas Sebagai dasar dari pengambilan strategi ke
Pada Jasa? depan
Bentuk sustainabilitas
• Merancang kuisoner penilaian konsumen
• Menentukan jumlah sampling
• Mentukan metode sampling
Langkah- • Penyebaran kuisoner
• Pengujian reliabilitas dan validitas
Langkah Pada • Pengolahan data: pengukuran persepsi vs
SERVQUAL aktual
• IPA (importance performance analysis)
• Interpretasi dan penarikan kesimpulan
• Assurance
A1. Nasabah merasa aman dalam bertransaksi
A2. Pegawai bersikap sopan kepada nasabah
A3. Pegawai memiliki pengetahuan untuk atas pertanyaan-
pertanyaan nasabah
Merancang A4. Bank memberi perhatian individual kepada nasabah
Kuesioner • Reliability
Kuesioner E1. Bank memiliki jam kerja yang sesuai bagi semua nasabah
E2. Bank memiliki pegawai yang memberi perhatian personal kepada
Penilaian nasabah
E3. Bank memiliki perhatian yang baik kepada nasabah
• Responsiveness
Rs1. Pegawai mengatakan yang sebenarnya kepada nasabah ketika melayani
Rs2. Pegawai Bank memberikan pelayanan secara cepat kepada nasabah
Rs3. Pegawai selalu ingin membantu nasabah
Rs4. Pegawai tidak pernah kerepotan dalam menanggapi permintaan
nasabah
Menentukan Skala Penilaian pada Kuesioner
Skala Likert
Rating scale
Semantic diferential
Skala Likert
• Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena
• Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator penilaian
dari sebuah pertanyaan maupun pernyataan
• Jawaban setiap item memiliki nilai positif sampai negatif
• Contoh 1 = sangat buruk/tidak setuju
2 = buruk/tidak setuju
3 = cukup/netral/ragu-ragu
4 = baik/setuju
5 = sangat baik/sangat setuju
Skala Skala pengukuran dengan
Guttman dua jawaban tegas ( ya
(binary) atau tidak) (baik atau
buruk)
Fasilitas Fisik tidak menarik secara visual 1 2 3 4 5 Fasilitas Fisik menarik secara visual
Rating Scale
• Dari ketiga skala penilaian sebelumnya, semua datanya kualitatif yang dikuantitatifkan
• Dengan rating scale data mentah diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif sehingga berbentuk data interval
• Contoh:
1 Jika suhu ruangan >28oC
2 Jika suhu ruangan <23oC
3 Jika suhu ruangan 24-25oC
4 Jika suhu ruangan antara 26-27oC
Menentukan Jumlah Sampling
Bernoulli’s Formula
2
𝑍𝛼ൗ 𝑥𝑝𝑥𝑞
N’ = 2
𝑒2
Dimana : N’ : jumlah sampel minimum
Z : nilai distribusi normal
α : tingkat keyakinan
e : tingkat kesalahan
p : proporsi jumlah kuesioner yang dianggap benar
q : proporsi jumlah kuesioner yang dianggap salah
Jika jumlah sampel lebih besar daripada jumlah sampel minimum (N > N’), maka
jumlah data responden dianggap cukup mewakili populasi.
Contoh penggunaan bernoulli’s formula
• Jika Anda memiliki rencana untuk menyebarkan 100 kuesioner dan
mengharapkan ada 95 kuesioner yang layak untuk digunakan sebagai
data. Maka p=0.95 dan q = 0.05 lalu Anda menentukan α=5% maka
Z=1.64. masukkan ke dalam rumus
(1.64)2 0.95 (0.05)
• N’= = 51.104 = 52
0.052
• Maka jumlah kuesioner kita ada 95 yang layak digunakan itu
dikatakan cukup karena N>N’ (95>52)
Slovin’s Formula
𝑁
n=
1+𝑁 𝑒 2
Aktual)
Membuat persentase
Membuat skor maksimal performa dari hasil bagi
tiap item skor penilaian tiap item
dengan skor maksimalnya
4 langkah diatas
dilakukan untuk Lalu data disajikan dalam
perhitungan aktual dan bentuk grafik
harapan
IPA (Importance Performance Analysis)
• IPA digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
dari pelayanan jasa apa yang dianggap penting
• IPA merupakan pemetaan indikator pada variabel
dimensi kualitas jasa
• IPA memiliki nilai maksimum 1 dan minimum 0
• IPA digambarkan kedalam bentuk Scatter Plot
berbentuk diagram kartesius
• Diagram kartesius tersebut terbagi atas 4 kuadran
Kuadran 1 / A = Prioritas Utama
Kuadran 2 / B = Pertahankan prestasi
Kuadran 3 / C = Prioritas rendah
Kuadran 4 / D = berlebihan
Interpretasi dan Penarikan Kesimpulan
• Jika ada item yang berada pada kuadran A / 1 (
harapan tinggi, aktual rendah) maka menjadi
prioritas utama dalam perbaikan jasa pelayanan A/1 B/2