Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

STERILISASI DAN ISOLASI MIKROORGANISME

Nama : Mutiara

Npm : 208700002

Program Studi : Biologi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2021
STERILISASI DAN ISOLASI MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sterilisasi adalah proses destruksi atau mematikan mikroorganisme. Proses pemanasan
yang digunakan dalam proses sterilisasi tidak menghasilkan produk yang steril atau terbebas
dari mikroorganisme karena tidak semua mikroba mati pada proses sterilisasi. Akan tetapi,
pengaturan pH atau kondisi penyimpanan produk, seperti pengemasan vakum dan
pendinginan dapat mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk dan penyebab keracunan
makanan. Sterilisasi merupakan proses pemanasan, yaitu produk pangan diberi suhu dan
lama proses pemanasan yang cukup untuk menghasilkan produk yang steril secara komersial.
Oleh karena itu, proses sterilisasi untuk produk pangan sering disebut sterilisasi
komersial.Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhada makanan
atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang
telah mengalami pengolahan, dapat sampai ketangan konsumen dengan selamat, secara
kuantitas maupun kualitas. Interaksi bahan pangan atau makanan dengan lingkungan dapat
menimbulkan dampak yang merugikan bagi bahan pangan tersebut, antara lain ; interaksi
massa, yaitu kontaminasi mikrobia (jamur, bakteri, dll), kontaminasi serangga, penambahan
air atau menguapnya air, benturan / gesekan. Pengemasan bahan pangan harus memenuhi
beberapa kondisi atau aspek untuk dapat mencapai tujuan pengemasan itu, yaitu ; bahan
pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu, metode atau tehnik pengemasan bahan
pangan harus tepat, pola distribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik.
Persyaratan bahan pengemas yaitu ; memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan) udara
yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan dikemas, harus bersifat tidak beracun dan
inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan), harus kedap air, tahan panas, mudah dikarjakan
secara masinal dan harganya relatif murah.
PT. Bangun Wenang Beverages Company memproduksi minuman berkarbonas yaitu,
coca-cola, sprite, dan fanta yang bahan pengemasannya menggunakan botol kaca. PT.
Bangun Wenang menggunakan botol kaca bekas dari pengumpul, selain botol kaca bekas,
terdapat juga botol kaca baru yang siap diproduksi untuk bahan pengemasan minuman tetapi
melalui sterilisasi.Kemasan kaca memberikan kenyamanan bagi konsumen karena makanan
dan minuman mereka bersih dan murni. Kaca tidak mengalami korosi, ternoda/luntur, terurai,
sehingga produk didalamnya tetap segar seperti ketika pertama kali dikemas. Adapun
kelebihan bahan pengemasan kaca yaitu ; Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan
mikroorganisme. Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi kedalam bahan pangan.
Kecepatan pengisian hampir sama dengan kemasan kaleng. Produk yang mengalami
pemanasan dan penutupan secara hermetis. Pengemasan dapat didaur ulang. Setelah dibuka
dapat ditutup kembali. Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias.
Memberikan nilai tambah bagi produk. Riqid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa
mengalami kerusakan. Kelemahan bahan pengemas kaca yaitu ; Berat sehingga biaya
transport mahal. Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah.
Dimensinya bervariasi. Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah

1. Sifat dan jenis mikroorganisme

2. Habitat mikroorganisme

3. Medium pertumbuhan

4. Cara menginokulasi dan inkubasi

5. Cara mengidentifikasi

6. Cara pemeliharaannya (Dwidjoseputro, 1998

1.2 Tujuan

1. untuk mengetahui tujuan dilakukannya sterilisasi.


2. untuk mengetahui prinsip kerja autoklaf dan oven.
3. Untuk mengetahui teknik mengisolasi mikroorganisme
4. Untuk mengkarakterisasi M.O yang diisolasi dari lingkungan
BAB II

BAHAN & METODE

Praktikum ini dilakukan pada :

Hari : Rabu

Waktu & Tempat : 14.00 – 16.00, Dilakukan secara online ( daring ).

Tanggal Praktikum : 03-11-2021.

Alat: autoklaf, oven, alat laboratorium yang terbuat dari gelas dan bunsen

Bahan: akuades, alcohol, media Nutient Agar (NA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA),
sumber isolat

Cara Kerja :

1. Sterilisasi Kering (Menggunakan Oven)


Disediakan alat-alat gelas (cawan Petri, tabung reaksi dll) yang akan disterilkan.
Kemudian dibungkus dengan kertas pembungkus. Dimasukkan ke dalam oven. Diatur
suhu pada suhu 210 C selama 30 menit atau suhu 180 C selama 2 jam. Tekan tombol
0 0

power. Setelah 30 menit ( atau 2 jam, tergantung suhu yang digunakan) suhu diturunkan
dan tombol power dimatikan.  Setelah suhu turun, peralatan yang telah disterilkan
tersebut diambil dan dikeluarkan dari dalam oven. Dan di letakkan di tempat yang bersih.

2. Sterilisasi Basah (Menggunakan Autoklaf)


Disediakan bahan-bahan (media, akuades dll) yang akan disterilkan. Isi  air (akuades) ke
dalam autoklaf sampai batas yang telah ditentukan. Masukkan semua bahan yang sudah
disiapkan ke dalam keranjang dan masukkan ke dalam autoklaf. Tutup dengan rapat dan
kunci pintu autoklaf. Tekan tombol ON. Suhu diatur pada suhu 121 C pada tekanan 15
0

psi (2 atm). Tekan tombol ENTER. Sterilisasi akan berakhir pada saat alarm berbunyi.
Buka kunci penutup pintu kemudian tekan tombol OFF. Biarkan beberapa menit hingga
suhu dalam autoklaf menurun. Buka pintu autoklaf dan dikeluarkan bahan-bahan yang
telah disterilkan.

3. Menggunakan Desikator
Membuka tutup tutup desikator / eksikator dengan cara menggesernya,
Letakkan alat / bahan dari oven yang hendak didingikan atau dikeringkan kedalam
desikator / eksikator.
Setelah alat/ bahan masuk kedala eksikator / desikator, tutup kembali penutup dengan
cara menggesernya kembali.
Tunggu beberapa saat sampai alat/ bahan sudah dingin dan bebas air,buka kembali seperti
langkah nomor 1
Jika dilakukan penimbangan akan diperoleh bobot yang stabil ( tidak terpengaruh air ).
BAB III

HASIL PENGAMATAN

Gambar Fungsi
Oven Digunakan untuk memanaskan dan
mengeringkan sampel, melakukan proses
sterilisasi, dll. Prinsip kerja dari oven adalah
melakukan pemansan secara tertutup sehingga
suhu dan waktunya bias diatur.

Autoklave Digunakan untuk mensterilkan suatu alat dan


benda dengan menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi biasanya suhu yang
digunakan yaitu 121°C dan bertekanan 15 lbs.

Cawan Petri Digunakan untuk membiakkan sel dengan


menyediakan ruang penyimpanan dan
mencegahnya terkontaminasi.
Tabung Reaksi Berfungsi untuk tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau lebih, serta sebagai
tempat mengembangbiakan mikroba dalam
media cair.

Erlenmeyer Digunakan untuk menjadi wadah dari bahan


kimia cair. Gelas ini juga sering digunakan
untuk proses titrasi untuk menampung larutan
yang akan digunakan.

Gelas Ukur Digunakan  untuk mengukur volume larutan


atau zat cair dengan tepat.

Neraca Digunakan untuk menimbang benda dengan


berat yang sangat ringan. Alat yang biasanya
dipakai di laboratorium sebagai alat ukur
dalam kegiatan penelitian ini dapat mengukur
massa zat yang kecil, bahkan dalam satuan sub
miligram.
Vortex Digunakan untuk menyeragamkan cairan
dalam volume kecil.

Kawat Ose Digunakan untuk menginokulasi mikrobia dari


suatu media ke media lainnya. 

Pipet Volumetrik Digunakan untuk memindahkan cairan-cairan


yang digunakan dalam proses pengujian
dengan jumlah mulai sangat kecil hingga
ukuran lainnya yang diinginkan sang penguji.
BAB IV

PEMBAHASAN

Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenisorganisme hidup, dalam hal ini adalah
mikroorganisme (fungi, mycoplasma, virus, bakteri, protozoa) yang terdapat dalam suatu benda.
Sedangkan steril adalah keadaandimana suatu bahan atau alat terbebas dari mikroorganisme baik
bentuk vegetatif maupun sporanya.Sterilisasi wadah merupakan langkah awal dalam pembuatan
sediaanfarmasi steril. Sterilisasi dalam sediaan farmasi berarti penghancuran secara
lengkapsemua mikroba dan sporanya atau penghilangan secara lengkap semua mikroba
darisediaan. Dalam pembuatan sediaan steril, wadah sangat berperan penting dalamsterilitas
sediaan, sehingga perlu adanya sterilisasi wadah sediaan. Hal ini disebabkankarena wadah
berinteraksi langsung dengan obat.Terdapat beberapa cara sterilisasi yaitu cara fisika
(pemanasan), carakimia (dengan zat kimia), cara mekanik (penyaringan), cara gabungan
mekanik dankimia. Dan pada praktikum ini sterilisasi dilakukan dengan cara fisika yaitu dengan
pemanasan kering dan pemanasan lembab. Pemanasan kering merupakan prosessterilisai dengan
menggunakan panas tanpa bersama-sama dengan uap air. Carasterilisasi pemanasan kering
dilakukan dengan menggunakan oven, dan zat–zat yang boleh disterilisasi dengan oven adalah
alat dari kaca dan gelas, alat-alat bedah.Sedangkan cara sterilisasi pemanasan lembab adalah bila
panas digunakan bersama-sama dengan uap air. Cara panas lembab ini dilakukan dengan
autoklaf. Bahan yang boleh disterilisasi dengan autoklaf adalah alat yang tidak rusak pada
pemanasan dantekanan tinggi seperti alat-alat dari gelas, kain kasa, kapas.Isolasi
mikroorganisme adalah proses yang dilakukan bertujuan untuk memisahkan satu jenis
mikroorganisme dengan mikroorganisme lainnya yang terdapat di alam dan menumbuhkannya
dalam satu medium buatan, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-
sel mikroorganismenya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Manfaat dilakukannya
isolasi adalah untuk mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk menelaah ciri-ciri kultural,
morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu
macam mikroorganisme saja. Prinsip isolasi mikroorganisme adalah memisahkan satu jenis
mikroorganisme dari mikroorganisme lainnya yang berasal dari bermacam-macam spesies
mikroorganisme.

DAFTRA PUSTAKA

- https://id.scribd.com/doc/311800946/JURNAL-MIKROBIOLOGI-sterilisasi
- https://id.scribd.com/doc/134032924/PEMBAHASAN-sterilisasi
- https://siat. ung. ac. id

Anda mungkin juga menyukai