Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS

PEMERIKSAAN CK-MB

PROBANDUS
Nama :
Nama : Destiana S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Pria Kelas : 3A.1
Jenis sampel/kasus : Serum
Tanggal Praktikum : 05 November 2021

METODE : Fotometrik
I. TUJUAN :
Untuk mengetahui kadar CK-MB dalam serum seseorang dalam U/L.

II. PRINSIP :
CK-MB terdiri dari subunit CK-M dan CK-B. Antibodi yang spesifik terhadap CK-M
menghambat aktivasi seluruh CK-MM (bagian utama dari total aktivitas CK) dan
submit CK-M dari CK-MB. Hanya aktivitas CK-B yang diukur, setengah dari
aktivitas CK-MB.
CK
Creatine phosphate + ADP Creatine + ATP
HK
Glucose + ATP Glucose-6-phosphate + ADP
G6P-DH
Glucose-6-phosphate + NADP+
6-Phospho-glucono lactone + NADHP + H+
III. ALAT dan BAHAN :
- Alat : Fotometer Clima MC. Yellow tip, blue tip, clinipet 100 µl, 250 µl,
1000 µl, stopwatch
- Bahan : Sampel Serum, Reagen R1, Reagen R2 dan blank reagen

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
IV. CARA KERJA :
- Panjang gelombang : 340 nm, Hg 334 nm
- Diameter kuvet : 1 cm
- Suhu : 37 °C
- Pengukuran : Terhadap blanko reagen
Pengukuran substart
Blank Sampel atau Kalibrator
Sampel atau Kalibrator - 50 µL
Aquadest 50 µL -
Reagen 1 1000 µL 1000 µL
Campurkan, inkubasi 3 menit, lalu tambahkan :
Reagen 2 250 μL 250 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 2 menit dan nyalakan
stopwatch. Baca kembali absorbansinya setelah 1, 2, 3, 4 dan 5
menit.

Pengukuran Sampel
Blank Sampel atau Kalibrator
Sampel atau Kalibrator - 40 µL
Aquadest 40 µL -
Monoreagen 1000 µL 1000 µL
Campurkan, baca absorbansinya setelah 5 menit dan nyalakan
stopwatch. Baca kembali absorbansinya setelah 1, 2, 3, 4 dan 5
menit.

V. NILAI NORMAL :
CK-Pria : > 190 U/L 3.12 µkat/L
CK Wanita : > 167 U/L 2.78 µkat/L
CK-MB : > 24 U/L 0.40 µkat/L
Aktivitas CK-MB adalah antara 6 dan 25% dari total aktivitas CK

VI. HASIL : 32 U/L

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
VII. KESIMPULAN :
Berdasarkan sampel serum pasien yang diperiksa didapatkan hasil 32 U/ atau
lebih dari normal.

VIII. PEMBAHASAN :

Pengukuran CKMB di dalam serum digunakan sebagai standar baku untuk


mendeteksi adanya IMA, namun CKMB ini tidak spesifik untuk mendeteksi
kerusakan pada otot jantung. Enzim CKMB dalam serum dapat meningkat pada
trauma otot. Penanda kimia ini hampir spesifik dan sangat sensitif dalam
mendeteksi adanya IMA.
Keuntungan dari pemeriksaan CK-MB adalah alat diagnostik yang established,
Indikator IMA yang sensitive dan spesifik berguna untuk diagnosis reinfark yang
terjadi 48 jam setelah IMA awal, sedangkan kekurangannya adalah peningkatan
kadar dipengaruhi oleh kerusakan otot skeletal, gangguan atau trauma termasuk
kardioversi dan pembedahan, dan kadar serum akan meningkat 6-8 jam setelah
iskemik serta jendela diagnostic sampai 72 jam setelah IMA.
CK dan CK-MB biasanya mulai meningkat 3-12 jam setelah kerusakan sel
miokardium. Puncaknya 24 jam dan kembali normal setelah 48-72 jam 9 . Pada
kerusakan (nekrosis) otot jantung, protein intraseluler masuk kedalam ruang
interstitial dan masuk ke sirkulasi sistemik.
Peningkatan dalam enzim spesifik jantung CK-MB sebagai ciri khas infark
miokard akut, dan peningkatan kadar sering ditafsirkan sebagai kerusakan dari sel
miokardium. Peningkatan biomarker jantung dalam pembuluh darah
mencerminkan cidera yang nantinya akan menyebabkan nekrosis sel miokardium.
Kemungkinan keadaan yang dapat mengeluarkan protein struktural dari
miokardium, antara lain onset normal sel miokardium, apoptosis, peningkatan
permeabilitas dinding sel, dan nekrosis miosit (Carvalho, et, al., 2016).
Pria cenderung memiliki kadar CK-MB yang lebih tinggi dibandingkan wanita,
hal ini disebabkan karena massa otot pria lebih banyak, sehingga pria
membutuhkan protein lebih banyak yang mengakibatkan tingginya kadar CK-MB
pada pria dibandingkan wanita.

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |


LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOSTASIS
DAFTAR PUSTAKA

Chalik, M. Novran, dkk. 2014. Kadar CK-MB Pasien Penyakit Jantung Koroner Yang
Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS. Muhammad Hoesin Palembang
Berdasarkan Waktu Pengambilan Darah. MKS, Th. 46, No. 3, Juli 2014
Firdaus, Abraham Ahmad Ali,. Dkk. 2018. Hubungan Peningkatan Nilai Kadar Creatine
Kinase - Mb Mortalitas Pasien Sindroma Koroner Akut (SKA). The Indonesian Journal
Of Health Science ISSN (Print) : 2087-5053 Vol. 10, No.2
Prasetyo, Rendi Dwi,. Dkk. 2014. Gambaran Kadar Troponin T dan Creatinin Kinase
Myocardial Band pada Infark Miokard Akut. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)

| Laporan Prak. Homeostasis 2021 |

Anda mungkin juga menyukai