Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN HYDROCEPHALUS
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal 4 – 17 Oktober 2021

Oleh :
Maulinda, S.Kep
NIM. 2030913320072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN HYDROCEPHALUS
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh :

Maulinda, S.Kep
NIM. 2030913320072

Banjarmasin, 4 Oktober 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lahan,

Noor Diani, Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB Nama


NIP. 19780615 200812 2 001 NIP.
HYDROCEPHALUS

Definisi Hidrosefalus adalah pembesaran Pemeriksaan Penunjang


ventrikulus otak sebagai akibat peningkatan jumlah Untuk keperluan diagnostik hidrosefalus dilakukan
cairan serebrospinal (CSS) yang disebabkan oleh pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yaitu :
ketidakseimbangan antara produksi, sirkulasi dan
absorbsinya. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai 1. Rontgen foto kepala
gangguan hidrodinamik. 2. Transimulasi
3. Lingkaran kepala
4. Ventrikulografi
5. Ultrasonografi
6. CT Scan kepala
7. MRI (Magnetic Resonance Imagin)
Etiologi

Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran


CSS pada salah satu tempat antara tempat Klasifikasi
pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat
absorbsi dalam ruang subarackhnoid.
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering Jenis Hidrosefalus dapat diklasifikasikan menurut:
terdapat pada bayi dan anak yaitu kelainan bawaan, 1. Waktu Pembentukan: Hidrosefalus Congenital
infeksi, neoplasma dan perdarahan. & Hidrosefalus Akuisita
2. Proses Terbentuknya Hidrosefalus:
1. Kelainan bawaan Hidrosefalus Akut & Hidrosefalus kronik
2. Infeksi 3. Sirkulasi Cairan Serebrospinal:
3. Neoplasma Communicating & non communicating
4. Proses Penyakit: Acquired & Ex-Vacuo

Manifestasi Klinis Penatalaksanaan


1. Hidrosefalus dibawah usia 2 tahun
a. Sebelum usia 2 tahun yang lebih menonjol
1. Terapi konservatif medikamentosa
adalah pembesaran kepala. Untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dan pleksus choroid
b. Ubun-ubun besar melebar, terba 2. Ventriculoperitoneal shunting
tegang/menonjol dan tidak berdenyut.
Tube dimasukkan melalui lubang kecil di tengkorak ke dalam ruang (ventrikel) dari otak yang berisi
2. Hydrochepalus pada anak diatas usia 2 tahun.
cairan serebrospinal (CSF).
Yang lebih menonjol disini ialah gejala-gejala 3. Terapi etiologi
peninggian tekanan intra kranial oleh karena pada pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin A, reseksi radikal lesi massa yang
usia ini ubun-ubun sudah tertutup. mengganggu aliran liquor, pembersihan sisa darah dalam liquor atau perbaikan suatu malformasi.
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan

Pengkajian 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan


1. Riwayat kesehatan serebral
2. keluhan utama
2. Risiko Infeksi
3. kondisi fisik
4. kebutuhan fungsional 3. Nyeri akut
5. hasil pemeriksaan fisik
6. Pemeriksaan Radiologi

Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral Risiko Infeksi Nyeri akut

NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan NOC: Setelah dilakukan tindakan NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam masalah risiko ketidakefektifan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah pasien selama 1x24 jam diharapkan pasien dapat mengontrol
perfusi jaringan otak dapat teratasi dengan kriteria teratasi, dengan kriteria hasil: nyeri:
hasil:
Status sirkulasi (0401): Kontrol nyeri (1605):
Kontrol risiko: proses infeksi (1924):
1. saturasi oksigen dari skala (3-4) sedang 1. mengenali kapan nyeri terjadi dari skala (3-
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
menjadi ringan 4) kadang menunjukkan menjadi sering
dari skala (2-3) jarang menunjukkan
2. capilalary refill dari skala (3-4) sedang menunjukkan
menjadi kadang menunjukkan
menjadi ringan 2. menggambarkan faktor penyebab dari skala (3-
3. penurunan suhu kulit dari skala (3-4) 2. Memonitor faktor lingkungan yang 4) kadang menunjukkan menjadi sering
sedang menjadi ringan berhubungan dengan risiko infeksi dari menunjukkan
4. suara nafas tambahan dari skala (3-4) skala (2-3) jarang menunjukkan menjadi 3. menggunakan tindakan pengurangan nyeri
sedang menjadi ringan kadang menunjukkan tanpa analgesik dari skala (3-4) kadang
menunjukkan menjadi sering menunjukkan

NIC: NIC:
NIC:
Monitor tekanan intra kranial (TIK) (2590): Perlindungan Infeksi (6550) :
Manajemen nyeri (1400):
1. Rekam pembacaan tekanan intra kranial 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
(TIK) 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi
2. Monitor tekanan aliran darah di otak 3. pertahankan asepsis untuk pasien beresiko
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
3. monitor jumlah, nilai, karakteristik 4. periksa kulit dan selaput lender untuk
2. Berikan informasi mengenai nyeri sepert I
pengeluaran cairan serebrospinal (CSF) adanya kemerahan kehangatan ekstrin atau
penyebab nyeri, berapa lama nyeri dirasakan,
4. Monitor intake dan output drainase
dan antisipasi ketidaknyamanan
3. Gali bersama pasien faktor yang dapat
Manajemen edema serebral (2540):
menurunkan atau memperberat nyeri
1. Monitor TTV
2. monitor karakteristik cairan serebrospinal:
warna, kejernihan, konsistensi Pemberian obat (2390):
3. monitor TIK dan CPP pasien 1. Evaluasi tanda dan gejala dari masalah
4. berikan sedasi sesuai kebutuhan kesehatan saat ini
2. Identifikasi obat- obatan yang memiliki
indikasi untuk masalah kesehatan saat ini
3. Kaji kemampuan keluarga dalam memberikan
obat-obatan
PATHWAY
REFERENSI

Ngastiyah. 2007. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.

Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan
bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Price. Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep klinis proses-proses


penyakit. Jakarta: EGC.

Riyadi. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai