Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PELAKSANAAN PROGRAM

PENDIDIKAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Oleh:
Zahrotul Munawwaroh
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(e-mail: zahrotulmunawwaroh642@gmail.com)

ABSTRAK

Risiko dalam konteks pendidikan merupakan sesuatu yang potensial. Risiko tersebut tidak dapat dihindari tetapi dapat
dikelola dan dikendalikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan pada umumnya,memerlukan serangkaian prosedur dan
metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang
timbul dari pelaksanaan program pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
manajemen risiko pada pelaksanaan program pendidikan di SD/Primary Madania dan MI Pembangunan UIN Jakarta.
Dikarenakan jika risiko tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian serta hambatan yang terjadi
sehingga program pendidikan tidak berjalan dengan baik. Namun, jika risiko dikelola dengan baik, tepat dan cepat
maka segala kerugian dapat dimiinimalisir, dan program pendidikan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan sampel berdasarkan proposive sampling dan
snowball sampling. Adapun hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa jenis risiko yang terjadi di SD/Primary
Madania dan MI Pembangunan adalah risiko spekulatif berdasarkan sifat dari risiko tersebut. Sedangkan jenis risiko
berdasarkan kemunculannya yakni risiko internal dan risiko eksternal. Tahapan manajemen risiko yang dilakukan di
SD/Primary Madania dan MI Pembangunan UIN Jakarta yaitu, identifikasi masalah, pengukuran risiko, pengendalian
risiko (risk advoidance, risk mitigation, risk tranfer dan risk retention) dan evaluasi risiko.

Kata Kunci: Risiko, Manajemen Risiko

ABSTRACT

Risks in an educational context is something that potential. Such risks can not be avoided but can be managed and
controlled. Therefore, educational institutions in general, requires a series of procedures and methodologies that can
be used to identify, measure, control and evaluate the risks arising from the implementation of educational programs.
The purpose of this study was to determine how the risk management in the implementation of educational programs in
SD / Primary Madania and MI Development UIN Jakarta. Is because if the risk is not managed properly it will result in
losses as well as the barriers that occur so that the educational program is not going well. However, if the risks are
managed properly, precisely and faster then any losses can be dimiinimalisir, and educational programs will be
implemented as planned. This study uses a qualitative method with sampling based on proposive sampling and
snowball sampling. The results of this study suggests that the types of risks that occur in SD / Primary Madania and MI
Development is a speculative risk based on the nature of the risk. While this type of risk is based on the emergence of
internal risks and external risks. Stages of risk management is done in SD / Primary Madania and MI Development
UIN Jakarta, namely, problem identification, risk measurement, risk control(riskavoidance, risk mitigation, risk
transfer and risk retention) and the evaluation of risks.

Keyword: Risk, Risk Management

PENDAHULUAN

Risiko merupakan kata yang sering terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan
didengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut (Lokobal, 2014, hlm. 110). Sehingga semua itu
mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang menuntut untuk melakukan antisipasi dari awal
tidak disukai, sesuatu yang ingin dihindari (Hanafi, dalam menghadapi risiko agar risiko yang dihadapi
2014, hlm. 1). Dengan begitu risiko adalah sesuatu tidak menimbulkan sebuah kerugian. Risiko yang
yang mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya ada merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang Dengan demikian, perlu adanya
mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu pengelolaan risiko yang menjadi hal penting bagi
kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak begitu suatu organisasi, termasuk organisasi sekolah
berarti maupun kerugian besar yang berpengaruh karena kegiatan pendidikan tidak terlepas dari

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 71


adanya risiko yang dapat mengganggu efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
keberlangsungan pencapaian tujuan pendidikan di konsekuensi risiko tertentu (Hanafi dalam
sekolah. Lembaga pendidikan sebagaimana halnya Purnama, 2014, hlm. 2).
dengan organisasi lainnya pasti akan selalu Pada penelitian ini manajemen risiko
berhadapan dengan risiko, baik itu risiko yang dikaitkan dengan pelaksanaa program pendidikan
berasal dari dalam maupun dari luar instansi di sekolah. Adapun risiko-risiko yang akan dibahas
pendidikan. Banyaknya permasalahan yang dibatasi pada pelaksanaan program berdasarkan
membelenggu dunia pendidikan mulai dari pendekatan delapan Standar Nasional Pendidikan
pengelolaan asset dan keuangan oleh instansi yang terdapat pada Undang-undang Republik
pendidikan hingga rendahnya mutu lulusan yang Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dihasilkan dari setiap jenjang sekolah kesemuanya Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
membawa efek negatif bagi dunia pendidikan di Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Indonesia. Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
Salah satu risiko, dalam lembaga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pendidikan yang dihadapi bisa berupa kenaikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
SPP di sekolah. Hal tersebut, dapat sangat oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
mempengaruhi keputusan siswa dalam memilih Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
sekolah/madrasah. Jika SPP dinaikan, (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
sekolah/madrasah berharap akan dapat membiayai disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
lebih banyak program unggulan, namun demikian (BSNP). Dengan adanya Standar Nasional
jika tidak diantisipasi dan tidak membandingkan Pendidikan, maka diperlukan adanya perancangan
dengan lingkungan kompetitif, maka akan dapat dan pengembangan terhadap program pendidikan
menurunkan perolehan siswa, yang tentu pada yang dijalankan sekolah. Setiap sekolah dituntut
akhirnya akan dapat mempengaruhi pancapaian untuk berusaha mewujudkan pendidikan yang
tujuan sekolah/madrasah tersebut. Namun bermutu, berkarakter dan dapat menjawab segala
demikian, jika SPP diturunkan juga akan tantangan zaman. Hal ini, dimaksudkan agar tujuan
memunculkan risiko, baik itu risiko keuangan pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik.
dengan menurunnya sekolah/madrasah dalam Tujuan yang akan dicapai oleh setiap lembaga
pengadaan asset, maupun risiko reputasi, yaitu pendidikan harus memiliki visi, misi, motto, dan
menurunnya reputasi sekolah/madrasah tersebut. program-program unggulan yang telah
Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut dapat direncanakan dan disepakati. Untuk mewujudkan
dilakukan dengan manajemen risiko. Pada tujuan tersebut, dibutuhkan cara dalam
dasarnya manajemen risiko merupakan suatu pencapainnya yang sering dikenal dengan istilah
sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh rencana stretegi. Rencana strategis adalah
organisasi secara komprehensif untuk tujuan pernyataan rencana spesifik mengenai bagaimana
meningkatkan nilai perusahaan. Strategi yang dapat untuk mencapai ke arah masa depan yang akan
diambil antara lain adalah memindahkan risiko diambil oleh entitas.
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang


kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. spesifik dari para partisipan, menganalisis data
Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian yang secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus
memiliki maksud untuk mengeksplorasi dan ke tema-tema yang umum, dan menafsirkan makna
memahami makna yang dianggap berasal dari data. (Creswell, 2007). Sedangkan penelitian
masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian deskriptif dipilih karena jenis penelitian ini
kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup
seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan dari semua aktivitas, proses, dari objek penelitian

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 72


(Basuki, 2006, hlm. 110). Sedangkan menurut begitu, teknik ini digunakan untuk memperdalam
Arikunto (2006, hlm. 234) penelitian deskriptif pengetahuan peneliti dalam mengetahui gambaran
menggambarkan “apa adanya” tentang suatu gejala secara umum terkait risiko-risiko yang dihadapi SD
atau keadaan. Dengan begitu penelitian deskriptif Madania dan MI Pembangunan UIN Jakarta serta
dimaksudkan bahwa pada penelitian ini akan pengelolaan/manajemen risiko terhadap
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, pelaksanaan program pendidikan terkait Standar
berbagai situasi dan kondisi objek penelitian dan Nasional Pendidikan yang dilakukan oleh
mengumpulkan langsung dari pihak SD/Primary SD/Primary Madania dan MI Pembangunan UIN
Madania dan MI Pembangunan UIN Jakarta Jakarta. Teknik yang digunakan adalah teknik
sebagai objek penelitian. observasi partisipasi, dengan cara berperan serta
Lokasi penelitian menurut Sukardi (2013, atau pengamatan dan mendengarkan langsung
hlm. 53) yaitu tempat dimana proses studi yang terhadap objek yang di teliti.
digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah 2. Wawancara
penelitian berlangsung. Adapun tempat atau lokasi Menurut Donald Ary (2010, hlm. 438) the
dalam penelitian ini yaitu SD/Primary Madania dan interview is one of the most widely used and basic
MI Pembangunan UIN Jakarta. Alasan memilih methods for obtaining qualitative data. Interviews
tempat ini karena dua sekolah tersebut adalah are used to gather data form people about
sekolah terbaik baik di daerah Bogor maupun di optinions, beliefs, and feeling about situations in
daerah Ciputat dengan dibuktikannya banyak siswa their own words. Wawancara adalah salah satu
yang hendak masuk ke sekolah tersebut meski metode yang paling banyak digunakan dan dasar
biaya pendidikannya relatif mahal. untuk memperoleh data kualitatif. Wawancara
Teknik pengumpulan data merupakan hal digunakan untuk mengumpulkan data dari
yang perlu dilakukan dalam penelitian karena masyarakat tentang pendapat, keyakinan dan
teknik pengumpulan data merupakan cara yang perasaan tentang situasi dalam kata-kata. Metode
membantu peneliti dalam mengumpulkan data ini dapat memberikan informasi yang tidak dapat
yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam diperoleh melalui observasi atau dapat digunakan
penelitian kualitatif terdapat empat cara teknik untuk memferifikasi pengamatan. Teknik
pengumpulan data, yakni observasi partisipan, wawancara yang digunakan adalah wawancara
wawancara secara mendalam, studi dokumentasi, secara tidak terstruktur. Wawancara tidak
dan gabungan ketiganya atau triangulasi (Trianto, terstruktur adalah wawancara yang berpedoman
2010, hlm. 243). Hal serupa juga dijelaskan pada garis- garis besar permasalahan yang akan
menurut Sugiyono (2010, hlm. 309) bahwa teknik diteliti (Sugiyono, 2007:197). Teknik ini
pengumpulan data terdiri dari observasi, digunakan untuk mengetahui secara jelas, rinci dan
wawancara, dokumentasi dan triangulasi atau mendalam mengenai keadaan yang sebenarnya
gabungan. Pendapat yang berbeda disampaikan yaitu dengan cara mengadakan wawancara dengan
oleh Donald (2010, hlm. 431) mengemukakan berbagai sumber yang dapat memberikan informasi
bahwa terdapat tiga teknik pengumpulan data pada tentang gambaran umum atau data mengenai
metode kualitatif, yaitu observasi (observation), kondisi objektif tentang risiko-risiko yang terdapat
wawancara (interview), dan studi dokumentasi. di SD/Primary Madania dan MI Pembangunan UIN
Adapun penjelasan dari teknik pengumpulan data Jakarta serta manajemen risiko pada pelaksanaan
sebagai berikut: program pendidikan berdasarkan pendekatan
1. Observasi delapan standar nasional pendidikan yang
Observasi menurut Purwanto (dalam dilakukan terhadap risiko-risiko tersebut. Dalam
Basrowi dan Suwandi, 2008), menyatakan bahwa proses wawancara tersebut pertanyaan-pertanyaan
metode atau cara-cara menganalisis dan yang diajukan didasarkan pada pedoman penelitian
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai yang sudah tersedia sebelumnya, kemudian dari
tingkah laku dengan melihat atau mengamati pedoman tersebut dikembangkan sesuai dengan
individu atau kelompok secara langsung. Dengan jawaban semua dan keadaan yang terjadi di

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 73


lapangan. Penetepan wawancara terhadap subjek- yang telah ada. Triangulasi merupakan teknik
subjek dalam penelitian ini dilakukan atas untuk menguji kredibilitas data dengan berbagai
pertimbangan dengan memilih subjek yang lebih teknik data dan sumber data.
memahami dan terkait dengan informasi yang akan Pengujian keabsahan data pada penelitian
dikumpulkan. Penentuan partisipannya juga ini dilakukan melalui kepercayaan, keteralihan,
dilakukan dengan cara purposive sampling dan kebergantungan dan kepastian. Hal ini seperti yang
snowball sampling. Menurut Sugiyono (2010, hlm. dikatakan oleh Satori dan Komariah (2011, hlm.
124-125) menjelaskan purposive sampling dan 164).
snowball sampling, Analisis data yang dipergunakan dalam
3. Dokumentasi penelitian ini adalah mengikuti konsep Miles and
Dokumentasi merupakan suatu catatan Huberman, yang mengemukakan bahwa aktivitas
peristiwa yang telah berlalu. Dokumen dapat dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dan berlangsung secara terus menerus pada setiap
monumental dari seseorang. Menurut Creswell tahapan penelitian sehingga sampai tuntas.
(2012, hlm. 223) A valuable source of information Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction,
in qualitative research can be documents. Sumber data display dan conclution drawing/ verification.
informasi yang berharga dalam penelitian dapat Langkah-langkah analisis menurut Sugiono (2010,
diperoleh dari dokumen. Untuk mengkaji dokumen hlm. 210) ditunjukkan pada gambar berikut:
sebagai kelengkapan terhadap data-data penunjang
karya ilmiah, peneliti menampung sumber-sumber
informasi non manusia yang berupa catatan, buku
panduan, dan sebagainya.
Dokumentasi yang dikumpulkan
disesuaikan dengan kerangka pemikiran dan fokus
penelitian. Proses pengumpulan dokumentasi
dilakukan secara terus menerus baik untuk
mentriangulasi data yang diperoleh dari teknik
wawancara dan observasi maupun menelusuri
datadata yang sulit dikemukakan melalui
wawancara. Gambar 3.1: Langkah-langkah analisis data.
4. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari beberapa teknik pengumpulan data dan sumber

HASIL PENELITIAN

Konsep Manajemen Risiko pendidikan. Dalam pengelolaannya dilakukan


Berdasarkan beberapa wawancara, maka penyeimbangan antara strategi pengelolaan
dapat ditarik benang merah bahwa konsep manajemen dan pelaksanaan pendidikan dengan
manajemen risiko merupakan salah satu elemen pengelolaan risikonya sehingga lembaga
penting dalam menjalankan lembaga pendidikan pendidikan akan mendapat hasil optimal dari
saat ini yang semakin berkembang serta operasionalnya.
meningkatnya kompleksitas aktivitas lembaga
pendidikan yang dapat meningkatnya tingkat risiko Risiko yang teridentifikasi di SD/Primary
yang dihadapi lembaga pendidikan. Sasaran utama Madania dan MI Pembangunan UIN Jakarta
dari implementasi risiko adalah melindungi Pelaksanaan identifikasi risiko dilakukan
lembaga pendidikan terhadap kerugian yang dengan menganalisis dan memantau faktor-faktor
mungkin timbul pada proses pelaksanaan program internal dan eksternal. Merujuk pada hasil

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 74


penelitian bahwa penetepan risiko membentuk standar nasional pendidikan, yang pasti akan
terjadinya proses alternatif risiko guna menangani mengalami hambatan yang menimbulkan risiko,
risiko tersebut agar dapat diminimalisir. pengendalian risiko di sini meliputi upaya untuk
Selanjutnya SD/Primary Madania dan MI menyeleksi pilihan-pilihan yang dapat dilakukan
Pembangunan juga melakukan pemetaan kerugian untuk mengurangi risiko negatif, atau
dari aspek-aspek risiko yang timbul pada saat memindahkan risiko yang akan muncul. Proses
mengidentifikasi risiko. pengendalian risiko di SD/Primary Madania dan
Risiko internal yang teridentifikasi adalah MI Pembangunan UIN Jakarta merupakan proses
terkait dengan pemenuhan standra nasional yang berulang, mulai dari melakukan assessment
pendidikan dimana risikonya lebih menitikberatkan terhadap sebuah perlakuan risiko sampai
kepada teknis terlaksananya program pendidikan memperkirakan apakah tingkat risiko dapat
seperti siswa yang tidak naik kelas, kebakaran, diterima atau tidak oleh madrasah, bila belum
listik mati, dan lain sebagainya. diterima oleh ke dua sekolah tersebut maka harus
dicari alternatif penanggulangan risiko lainnya.
Pengukuran Risiko Kemudian dilakukan proses pengendalian dengan
Pengukuran risiko adalah usaha untuk memilih alternatif mana yang tepat untuk risiko
mengetahui besar atau kecilnya risiko yang akan yang sedang dihadapi, hingga perkiraan hasil dari
terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi perlakuan tersebut menghasilkan tingkat risiko
rendahnya risiko yang dihadapi lembaga yang tersisa dan risiko tersebut dapat diterima oleh
pendidikan, kemudian bisa melihat dampak dari SD/Primary Madania dan MI Pembangunan UIN
risiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa Jakarta.
melakukan prioritisasi risiko, risiko yang mana Proses strategi pengendalian risikonya
yang paling relevan. Pengukuran risiko dilakukan dilakukan dengan menerapkan dan melaksanakan
setelah pengidentifikasian risiko. Hal ini dilakukan program-program yang dilaksanakan. Dari
untuk menentukan relatif pentingnya risiko, untuk program-program tersebut dapat dimaksudkan agar
memperoleh informasi yang akan menolong untuk dapat menghindari risiko (risk advoidnace),
menetapkan kombinasi peralatan manajemen mengurangi risiko (risk management),
risiko yang cocok untuk menanganinya. memindahkan risiko (risk transfer), penahanan
Pada pelaksanaan program pendidikan baik risiko (risk retention).
di SD Madania maupun di MI Pembangunan UIN
Jakarta ketika melakukan pengukuran risiko pasti Evaluasi Risio
akan melihat dampak dari terjadinya risiko, baik kriteria evaluasi yang dilakukan di
risiko tersebut akibat kelalaian manusia maupun Primary/SD Madania dan MI Pembangunan UIN
risiko tersebut akibat bencana alam atau faktor- Jakarta memiliki kesamaaan yaitu dilakukannya
faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya risiko. beberapa rapat untuk memantau terlaksananya
Sebelum melakukan pengukuran risiko maka program pendidikan dan risiko-risiko yang terjadi,
terlebih dahulu dilakukan identifikasi risiko. adapun evaluasi yang dilakukannya adalah sebagai
berikut, rapat satuan pendidikan, rapat pimpinan
Strategi Pengendalian Risiko (Rapim), rapat tinjauan manajemen,Audit Mutu
Strategi pengendalian risiko di Internal, Audit Mutu Eksternal, dan Evaluasi
SD/Primary Madania dan MI Pembangunan UIN kepuasan pelanggan.
Jakarta dilakukan pada pelaksanaan pemenuhan

PEMBAHASAN

Risiko merupakan ketidakpastian akibat sesuai dengan wewenang masing-masing, risiko


dari keputusan dan kondisi saat ini. Karena bisa muncul di seluruh lapisan manajemen.
keputusan dalam perusahan dibuat oleh semua Keragaman tersebut menyebabkan sulitnya
lapisan manajemen, bahkan oleh semua karyawan mengidentifikasi seluruh risiko dalam suatu

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 75


perusahaan, apalagi mengklasifikasikannya 2) Risiko eksternal yaitu risiko yang berasal
(Yushita, 2008, hlm. 80). Pada lembaga pendidikan dari luar perusahaan, misalnya risiko
juga memiliki risiko. Dimana risiko tersebut sangat pencurian, penipuan, perubahan kebijakan
mungkin terjadi dalam setiap kebijakan yang dan lain sebagainya.
diambil oleh lembaga pendidikan, meskipun semua
program telah direncanakan dengan baik. Hal ini Berdasarkan jenis risiko di atas, bahwa jenis
sesuai dengan pendapat Labombang (2011, hlm. pelaksanaan program pendidikan berdasarkan sifat
39) bahwa walaupun suatu kegiatan telah dari risiko tersebut cenderung untuk mengambil
direncanakan sebaikmungkin, namun tetap risiko spekulatif. Risiko spekulatif, memungkinkan
mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan lembaga untuk berkreativitas, berinovasi, dan juga
berjalan sepenuhnya sesuai rencana. Dalam ada keuntungan darinya. Hal ini sesuai dengan
menghilangkan risiko adalah satu kemungkinan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2011,
yang dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan hlm.30) yang menyatakan bahwa risiko spekulatif
dalam mengelola risiko. Akan tetapi, ketika risiko dikenal sebagai risiko dinamis, yang dapat
tersebut dapat dihilangkan hampir dapat dikatakan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
bahwa risiko tersebut tidak memberikan Sedangkan risiko berdasarkan
keuntungan terhadap lembaga pendidikan. Artinya kemunculannya, pada pelaksanaan progam
bahwa risiko tersebut berada pada risiko murni. pendidikan terdapat dua jenis risiko yaitu risiko
Adapun jenis-jenis risiko dikemukakan oleh internal dan eksternal. Jenis risiko tersebut juga
Pramana (2011, hlm. 14). Berikut ini uraiannya: sejalan dengan pendapat Sopuntan, (2014, hlm.
a. Risiko berdasarkan sifat, berdasarkan sifatnya, 230) yang mengatakan bahwa menurut
risiko dibagi kedalam dua jenis, yaitu: sumber/penyebab timbulnya, risiko dapat
1) Risiko Spekulatif (Speculative Risk), ini dibedakan ke dalam :
adalah risiko yang memang sengaja a. Risiko intern, yaitu risiko yang berasal dari
diadakan agar di lain pihak dapat dalam perusahaan itu sendiri, seperti:
diharapkan hal-hal yang menguntungkan. kerusakan aktiva karena ulah karyawannya
2) Risiko Murni (Pure Risk). Ini adalah yang sendiri, kecelakaan kerja, miss manajemen
tidak di sengaja, yang jika terjadi dapat dan sebagainya.
menimbulkan kerugian secara tiba- tiba. b. Risiko ekstern, yaitu risiko yang berasal
b. Risiko berdasarkan kemungkinannya untuk luar perusahaan, seperti risiko pencurian,
dialihkan penipuan, persaingan, fluktuasi harga,
1) Risiko yang dapat dialihkan, ini adalah perubahan policy pemerintah dan
risiko yang dapat dipertanggungjawabkan sebagainya
sebagai obyek yang terkena risiko kepada
perusahaan. Pendapat yang disampaikan oleh Sopuntan
2) Risiko yang tidak dapat dialihkan, ini tersebut faktor internal menekankan kepada
adalah semua risiko yang termasuk dalam perbuatan manusia, manajemen yang kurang baik,
risiko spekulatif (keuntungan) yang tidak keuangan dan lain sebagainya. Sedangkan risiko
dapat dipertanggungjawabkan pada eksternal menekankan kepada kerugian yang
perusahaan. berasal dari luar organisasi. Oleh sebab itu pelu
c. Risiko berdasarkan kemunculannya dilakukan tata kelola terhadap risiko yang terjadi
1) Risiko internal yaitu risiko yang berasal pada lembaga pendidikan agar pengembangan
dari dalam perusahaan itu sendiri. progam pendidikan dapat bejalan dengan baik. jika
Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja program pendidikan berjalan dengan baik maka
pada proyek karena kesalahan operasi, mutu pendidikan akan tecapai.
risiko kecelakaan kerja, dan lain Dimana saat ini, mutu merupakan hal yang
sebagainya. sangat penting bagi keberlangsungan hidup
lembaga pendidikan. Orientasi masyarakat modern

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 76


telah berubah, dari yang dulunya fokus pada aspek Dengan begitu manajemen risiko itu
kuantitas, menjadi fokus pada aspek kualitas. Perlu sendiri merupakan suatu yang penting dalam
diketahui bahwa untuk menciptakan suatu lembaga kehidupan. Risiko mungkin hadir dalam berbagai
pendidikan yang berkualitas dibutuhkan suatu situasi yang mana keputusan harus dibuat
paradigma yang komprehensip terhadap walaupun dengan informasi yang tidak lengkap.
pengelolaan lembaga pendidikan. Paradigma yang Istilah risiko mungkin tidak akan muncul apabila
komprehensip dimaksudkan adalah suatu aktifitas-aktifitas yang dilakukan berjalan baik.
pandangan yang menyeluruh atas berbagai Manajemen risiko tersebut ditujukan untuk
komponen dalam lembaga pendidikan. Paradigma memastikan kesinambungan, profitabilitas dan
pengelolaan lembaga pendidikan yang berkualitas pertumbuhan usaha sejalan dengan visi dan misi
adalah terkait dengan organisasi yang sehat. Untuk perusahaan (Suhendra, dkk., 2013, hlm.44).
itu mutu pendidikan berkaitan dengan proses Pada lembaga pendidikan manajemen
pendidikan sesuai dengan pendapat Karwati dan risiko memiliki peran yang penting dimana sekolah
Priansa (2013, hlm. 51): tidak terlepas dari adanya risiko. Kenyataan di
Pada dasarnya upaya peningkatan mutu dalam lapangan manajemen risiko telah dilaksanakan
bidang pendidikan difokuskan kepada mutu pada lembaga pendidikan. Namun, proses dan
proses pendidikan. Inti dari proses pendidikan prosedurnya agak berbeda dibandingkan dengan
adalah pembelajaran peserta didik. Proses perusahaan dibidang keuangan dan bisnis.
pembelajaran ini mencakup sejumlah unsur Pelaksanaan Manajemen risiko di SD Madania dan
utama yang mendasar yang membentuk mutu MI Pembangunan UIN Jakarta dilakukan dengan
pembelajaran. Unsur-unsur tersebut adalah prosedur sesuai sertifikat ISO 9001:2008 yang
tujuan pembelajaran, isi kurikulum, guru, dimiliki oleh dua sekolah tersebut yang
sarana dan prasarana, dana, manajemen dan memastikan kepada mutu sekolah. Proses
evaluasi. Tujuan penting yang diperlukan manajemen risiko dimulai dari identifikasi risiko,
dalam peningkatan mutu adalah ketepatan dan pengukuran risiko, pengendalian risiko dan
kejelasannya. evaluasi risiko. Proses-proses tersebut seharusnya
Sekolah yang memiliki proses yang sehat bersifat berkelanjutan dan mengembangkan proses
terbentuk apabila terdapat akuntabilitias. yang bekerja dalam keseluruhan strategi oganisasi
Akuntabilitas tersebut tidak hanya dipahami pada dan strategi dalam mengimplementasikan.
aspek keuangan, namun juga dibutuhkan .manajem risiko seharusnya ditujukan untuk
penjelasan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan. menanggulangi permasalahan sesuai dengan
Selain daripada akuntabilitas, dibutuhkan otonomi metode yang digunakan dalam melaksanakan
atas unit-unit dalam struktur organisasi lembaga aktifitas dalam suatu organisasi di masa lalu, masa
pendidikan, sulit dibayangkan apabila lembaga kini dan masa depan. Manajemen risiko harus
pendidikan berharap menjadi sekolah yang diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis
berkualitas, sehat, dan akuntabel, jika tidak dan sasaran operasional, pemberian tugas dan
diberikan otonomi pada unit-unit yang berada di tanggung jawab serta kemampuan merespon secara
dalamnya. Setiap pelaksanaan tersebut pasti akan menyeluruh pada suatu organisasi, di mana setiap
mengalami risiko baik risiko tersebut memiliki manajer dan pekerja memandang manajemen risiko
dampak yang besar maupun risiko berdampak kecil sebagai bagian dari deskripsi kerja. Manajemen
dan masih dapat ditangani. Oleh karena itu, risiko mendukung akuntabilitas (keterbukaan),
manajemen risiko dalam dunia pendidikan perlu kinerja pengukuran dan reward, mempromosikan
dilkaukan agar dapat mengantisipasi, mengelola efisiensi operasional dari semua tingkatan.
serta mengantispasi risiko yang terjadi.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang


ditemukan dapat diintisarikan bahwa manajemen

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 77


risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, kependidikan serta jumlah siswa dan rombongan
pengendalian, dan penghindaran, minimalisasi, belajarnya sedikit. Namun, jika melihat pada
atau penghapusan risiko yang tidak dapat diterima. proses pembelajaran kedua sekolah tersebut
Dengan adanya manajemen risiko maka sekolah memiliki risiko yang sangat harus diperhatikan.
mampu mengantisipasi, mengelola segala risiko- Jika di SD/Primary Madania Telaga Kahuripan
risiko yang dapat terjadi, sedang terjadi dan bahkan Bogor risiko yang kerap kali terjadi terkait dengan
dengan adanya manajemen risiko, risiko-risiko anak berkebutuhan khusus dan kemampuan siswa
yang telah terjadi dapat menjadi acuan dasar terhadap Bahasa inggris sedangkan di MI
perbaikan dan pengembangan sekolah agar risiko- Pembangunan UIN Jakarta terkait dengan adanya
risiko tersebut tidak terjadi kembali di kemudian target hafalan surat pendek dan doa sehari-hari
hari. yang mungkin menjadi beban untuk sebagian
Adapun jenis risiko berdasarkan sifat siswanya.
risiko yang terdapat pada SD/Primary Madania Pelaksanaan manajemen risiko di SD/
Telaga Kahuripan Bogor dan MI Pembangunan Primary Madania Telaga Kahuripan Bogor dan MI
UIN Jakarta adalah risiko spekulatif dimana risiko Pembangunan UIN Jakarta berjalan cukup baik dan
ini menuntut lembaga pendidikan untuk berinovasi, telah dilaksanakan proses tersebut. Namun,
berkreasi dalam mengelola organisasi. Sedangkan istilahnya saja yang berbeda dalam dunia
jenis risiko berdasarkan kemunculannya terhadap pendidikan. Adapun proses manajemen risikonya
pelaksanaan program pendidikan yaitu risiko terdiri dari identifikasi jenis risiko, pengukuran
internal dan risiko eksternal. Dimana risiko internal risiko, melakukan strategi dalam pengendalian
tersebut dilihat kepada risiko-risiko yang terjadi risiko dan dilakukan evaluasi terus-menerus, maju
terhadap pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dan berkelanjutan.
yang meliputi risiko operasional, risiko sumber
daya manusia, risiko kerugian, risiko waktu. Rekomendasi
Sedangkan risiko eksternal terkait dengan risiko 1. Disarankan semua sekolah menerapkan
reputasi sekolah. Adapun sekolah yang lebih manajemen risiko yang telah dilakukan di dua
banyak mengandung risiko dilihat dari sekolah tersebut yang prosesnya diawali dari
manajemennya adalah MI Pembangunan UIN identifikasi risiko, pengukuran risiko,
Jakarta dikarenakan banyaknya jumlah rombongan pengendalian risiko dan evaluasi risiko.
belajar dan siswanya serta masih kurangnya jumlah 2. Disarankan semua sekolah dapat menganalisis
karyawan dalam departemen kasubag umum setiap kerugian yang disebabkan adanya risiko.
khususnya karyawan kebersihan dan maintenance 3. Dalam pelaksanaan progam pendidikaan
serta security mengingat jumlah siswa dan gedung hendaknya semua pihak ikut andil.
yang besar. Sedangkan risiko di SD/Primary 4. Evaluasi manajemen risiko harus dioptimalkan.
Madania Telaga Kahuripan Bogor cenderung lebih
sedikit dengan melihat banyaknya tenaga

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian Creswell John. 2015. Riset Pendidikan,
Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi,
Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Ary, Donald, dkk. 2010. Introduction to Research Pustaka Pelajar.
in Education Eight Edition. Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta:
USA:Wadsworth. UPP STIM YKPM
Basuki, Sulistiyo. 2014. Metode penelitian. Hanafi, M. Mahmud. 2014. Manajemen Risiko.
Jakarta:Wedatama Widya Sastra Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 78


Karwati, Eius dan Priansa Donni Juni. 2013. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Kinerja dan Profesionalisme Kepala Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sekolah Membangun Sekolah yang
Bermutu. Bandung: Alfabeta. Yushita, Amanita Novi. 2008. Implementasi Risk
Management Pada Industri Perbankan
Labombang, Mastura. Manajemen Risiko dalam Nasional. “Jurnal Pendidikan Akuntansi
Proyek Kontruksi. “Jurnal SMART-ek”. Indonesia”. Volume VI, No. 1 –Tahun
Volume 9, No. 1. 2008, Hal. 75 – 86.
Lokobal, Arif, dkk.. 2014. Manajemen Risiko Pada
Perusahaan Jasa Pelaksana Kontruksi di
Propinsi Papua (Studi Kasus di Kabupaten
Sarmi). “Jurnal Ilmiah Media
Engineering”. Volume 4, No. 2 September
2014, Hal. 109-118.
Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pramana, Tony. 2011. Manajemen Risiko Bisnis,


Sinar Ilmu Publishing.
Satori, Djam’an & Komariah, Aan. 2011.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Soputan, Gabby, E.M. 2014. Manajemen Risiko
Keselamatan Kerja (K3) Studi Kasus Pada
Pembangunan SMA Eben Haezar. “Jurnal
Ilmiah Media Engineering”. Volume 4,
No. 4, Desember 2014.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, Dan Kombinasi. Bandung:
Alfabeta.
Suhendra, dkk. 2013. Peran Business Contuinity
Plan and Contingency Plan dalam
Meminimalisir Risiko Teknologi Informasi
Pada Industri Asuransi. “Jurnal Asuransi
dan Manajemen Risiko Jakarta:
Universitas Gunadarma”. Volume 1, No.
1, 2013.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Bumi Askara.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan


bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan. Jakarta:
Kencana.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.2 Oktober 2017 79

Anda mungkin juga menyukai