D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok 2
1. Fadilla Rahayu
2. Fatya Salsabilah
3. Febby Safitri
4. Hanna Ulina Purba
5. Hengky Chandra
6. Isna Musfirah
7. Khairunnisa
8. Khoirun Nisa
9. Kurnia Indra Yanti Gea
10. Lastiar Pane
11. Laila Noviana Siregar
12. M. Risky Sukanda
13. Melati Arista
14. Milatul Hayatina
15. Meilina Kristianti Br. Tarigan
16. Meylida
Fakultas Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan Program Sarjana
Institut Kesehatan Deli Husada delitua
T.A 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmad dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tept pada
waktunya. Makalah ini di buat untuk memenuhi mata kuliah keperawatan
Bencana.
Penulisan makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan dari
pihak lain. Maka dari itu, saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Ns.
Hizkianta Sembiring,M.kep, CWCCA selaku dosen mata kuliah keperawatan
bencana.
Penulis menyadari ini masih jauh dari taka sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran supaya makalah ini menjadi lebih sempurna.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak
yang terkait dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….4
1.1 Latar belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................4
1.3 Tujuan ......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................5
2.1 Definisi trauma urinaria ……………………………………………….5
2.2 Klasifikasi urinaria....................................................................................5
2.3 Etiologi.....................................................................................................7
2.4 Patofisiologi..............................................................................................7
2.5 Manifestasi klinis......................................................................................8
2.6 Pemeriksaan diagnostic............................................................................8
2.7 Komplikasi................................................................................................8
2.8 Penatalaksanaan........................................................................................8
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.......................9
BAB IV PENUTUP.....................................................................................15
Kesimpulan...................................................................................................15
Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA 16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah gawat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
reseksi kolon atau uteroskopi. Seringkali terjadi kebocoran air kemih dari luka
yang terbentuk atau berkurangnya produksi air kemih. Trauma ureter jarang sekali
terjadi karena struktunya fleksibel dan terlindung oleh tulang dan otot.
2.2.3 Trauma Vesika Urinaria
Trauma bledder atau trauma vesica urinaria merupakan keadaan darurat
bedah yang memerlukan pelaksanaan segera. Bila tidak ditanggulangi dengan
segera dapat menimbulkan komplikasi seperti peritoritis dan sepsis.
Cedera kandung kemih disebabkan oleh trauma tumpul atau penetrasi.
Kemungkinan cedera kandung kemih bervariasi menurut isi kandung kemih
sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih mungkin untuk menjadi luka
daripada saat kosong (arif muttaqin : 211)
2.2.4 Trauma Uretra
Ruptur uretra bisa sebagian atau total, biasanya rupture terjadi pada pars
membranesea. Dapat juga uretra pars pandibulum, trauma lebih sering dialami
pria.
2.2.5 Trauma Penis
Trauma pada penis yang sedang ereksi disebabkan oleh pembalut karet
atau penyempit lain yang merobek jaringan kavernosa dan dapat menyebabkan
necrosis. Kadang-kadang terjadi kerusakan jaringan penis pada kecelakaan rupture
dalam hal ini mungkin diperlukan skin graf.
2.2.6 Trauma Scrotum
Trauma pada testis jarang terjadi. Nyeri hebat, muntah dan bahkan syok
bila testis mengalami kontosio, laserasi / rupture total, mungkin diperlukan
eksplorasi scrotum. Penyembuhan setelah trauma hebat biasanya disertai atropi
testis.
2.2.7 Trauma Testis
Pada luka tembak, cedera ekstensif, luka compang-camping dan terdapat
jaringan nekrosis serta cedera ikutan pada daerah sekitarnya. Pada rudapaksa
tumpul, besarnya pembengkakan skrotum dan ekimosis bisa berbeda. Cedera
akibat rudapaksa tajam segera setelah trauma biasanya penderita mengeluh sakit,
mual, muntah, kadang sinkop. Terdapat tanda cairan atau darah di dalam skrotum.
Ditemukan testis yang membesar dan nyeri.
6
2.3 ETIOLOGI
1. Kecelakaan lalu lintas/ kerja yang memnyebabkan patah tulang pelvis
Fraktur tulang panggul
Trauma tembus
7
terutama bia kandung kemih penuh atau dapat kelainan patogenik seperti tuber
colosis,tumor atau obtruksi sehingga rudapaksa kecil menyebabkan ruptur.
2.8 PENATALAKSANAAN
Atasi syok dan perdarahan.
IstirahatIstirahat baring sampai hematuri hilang.
8
BilaBila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria
intra peritoneal dilakukan operasi sectio alta yang dilanjutkan dengan
laparatomi.
RobekanRobekan kecil (laserasi) bisa diatasi dengan memasukkan kateter
ke dalam uretra untuk mengeluarkan air kemih selama 7-10 hari dan
kandung kemih akan membaik dengan sendirinya.
UntukUntuk luka yang lebih berat, biasanya dilakukan pembedahan untuk
menentukan luasnya cedera dan untuk memperbaiki setiap robekan.
Selanjutnya air kemih dibuang dari kandung kemih dengan menggunakan
2 kateter, 1 terpasang melalui uretra (kateter trans-uretra) dan yang lainnya
terpasang langsung ke dalam kandung kemih melalui perut bagian bawah
(kateter suprapubik).Kateter tersebut dipasang selama 7-10 hari atau
diangkat setelah kandung kemih mengalami penyembuhan yang sempurna.
9
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
TRAUMA VESIKA URINARIA
10
Data obyektif :
Nyeri pada daerah trauma
Hematuri
HT menurun
HB menurun
Pada pemeriksaan BNO :Memperlihatkan suatu daerah yang berwarna
abu-abu di daerah trauma dan memperlihatkan ekstravasase urine
Urogram ekskresi : Memperlihatkan gangguan fungsi / ekstravasasi urine
pada sisi yang terkena.
CT Scan : Memperlihatkan adanya hematom retropenial dan konfigurasi
ginjal.
1. Pemeriksaan ABC
A (Air Way)
B (Beathing)
C (Cirkulasi)
TD menurun
Nadi perifer teraba lemah
Terjadi hematuri
2. Head to too
a. Kepala
Bentuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, posisi kepala
tegak dapat digelengkan ke kiri / kekanan, tidak terdapat luka
jahitan.
b. Rambut
11
Bentuk rambut lurus, berwarna hitam, kebersihan cukup baik.
c. Mata (Penglihatan)
Terlihat bersih (tidak ada kotoran), struktur mata simetris, fungsi
penglihatan baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
klien tidak memakai alat bantu penglihatan / kacamata.
d. Hidung (Penciuman)
Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada perdarahan,
polip dan tidak ada peradangan, terlihat bersih (tidak ada benda
asing atau secret serta kotoran yang menempel.
e. Telinga (Pendengaran)
Bentuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik, tidak terdapat
luka danj klien tidak mengguanakan alat bantu pendengaran.
g. Leher
Terlihat bersih(tidak terdapat kotoran dilipatan kulit), tidak
terdapat pembesaran getah bening maupun kelenjar tiroid, dan
tidak ada keterbatasan gerak pada leher.
j. Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, terpasang kateter dan keluar darah
saat BAK melalui kateter.
k. Ekstremitas
Atas
Ekstremitas atas sebelah kanan terpasang infus RL 20
Tetes/menit dan ekstremitas atas sebelah kiri dan kanan terdapat
Luka lecet.
12
Bawah
Ekstremitas bawah terdapat luka lecet pada kedua
Lutut dan nyeri apabila digerakkan.
Integument
Turgor kulit baik kembali kurang dari 2 detik, warna kulit sawo
matang, suhu 36,5 ºC, dan terdapat hematume serta lesi.
13
3. mengatakan dapat BAk 2. Waktu
dengan teratur. yang ade
3. mengatakan BAk dengan kuat un
teratur antara
ingin
BAK dan
mengeluar
kan BAK
di toilet
3. Menentuk
an pola
BAk
4. Ketidak efektifan NOC : NIC :
pola nafas 1. Respiratory status Airway
berhubungan dengan 2. Vital sign Management :
dispneu. Kriteria hasil : 1. Posisikan
Defenisi : 1. Mendemonstrasi pasien
Inspirasi atau kan batuk untuk
ekspirasi yang tidak efektif. memaksi
memberikan 2. Menunjukan malkan
ventilasi jalan napas yang ventilasi
paten 2. Lakukan
3. Tanda-tanda fisiotrafi
vital sign dalam dada jika
rentan normal di
perlukan
3. Pasang
mayo bila
di
perlukan.
3.6 IMPLEMENTASI
Melakukan pendekatan kepada pasien dan keluargapasien untuk
mempermudah proses keperawatan
Memberikan penjelasan dan motivasi kepada pasien tentang penyakitnya
Melakukan pengkajian pada pasien untuk mengetahui tindakan selanjutnya
Mengobservasikan TTv
Mengkaji pasien.
3.7.EVALUASI
S : px mengatakan masih terasa nyeri pada bagian perut
O: TD : 110 mmhg N:65 x/menit S: 36,5 RR:20x/menit
A: masalah teratasi
P: planning selanjutnya
14
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Trauma pada system perkemihan adalah kejadian dimana saluran kemih
mengalami gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh tetapi
adanya gangguan dari luar. Saluran kemih (termasuk ginjal, ureter,
kandung kemih dan uretra) dapat mengalami trauma karena luka tembus
(tusuk), trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. Gejala
yang paling banyak ditemukan adalah terdapatnya darah di urin
(hematuria), berkurangnya proses berkemih dan nyeri. Beberapa trauma
dapat menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup
berat, dapat menurunkan tekanan darah (syok).
4.2.SARAN
Saran kepada pendidikan: Diharapkan kepada pendidik supaya
memperlengkapi perpustakaan terutama buku buku yang membahas
tentang penyakit system perkemihan agar mempermudah proses belajar
dan mengajar.
Saran kepada mahasiswa: Diharapkan kepada mahasiswa untuk bisa
memahami isi makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/81798526/Askep-Trauma-Ginjal
http://www.slideshare.net/nufrz/dradam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
http://caramengecilkanpaha.com/tips-menurunkan-kolesterol/
http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-ginjal-dan-saluran-
kemih/trauma-saluran-kemih.html
http://www.scribd.com/doc/40369056/Asuhan-Kekperawatan-Klien-
Dengban-Trauma-Sistem-Perkemihan
17