Anda di halaman 1dari 7

POAC ( PLANNING, ORGANIZING, ACTUACING, AND

CONTROLING)
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manejemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Semester Ganjil 2020/2021
Dosen Pengampu Rahmat Ibal , S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

Aldi hidayat 1810631070116


Kelas Pjkr 7 G

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
PEMBAHASAN

POAC adalah singkatan dari Planning, Organizing, Actuating, Controlling dan


merupakan fungsi dasar ilmu manajemen.

Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
George R. Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:10)
membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu Perencanaan (planning),
Pengorganisasian (organizing), Pelaksanaan/Penggerakan (actuating), Pengawasan
(controlling). Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.
Jadi dapat disimpulkan fungsi manajemen adalah serangkaian bagian-bagian dalam
manajemen yang harus diaplikasikan sehingga tujuan serta visi dan misi perusahaan
dapat tercapai. Adapun bagian dalam manajemen tersebut lebih dikenal dengan
POAC.

1. Perencanaan (Planning)

Planning/Perencanaan merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan


fungsi fundamental manajemen, karena organizing, actuating, dan controlling harus
terlebih dahulu direncanakan.

Adapun pengertian planning adalah kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-


fakta dan membuat, serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan
datang dalam hal memvisualiasasikan serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang
diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan planning atau
perencanaan, yakni harus S.M.A.R.T = Spesific, Measurable, Achievable, Realistic,
Time. Penjelasan singkatnya sebagai berikut:
 Spesific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak
terlalu melebar dan terlalu idealis.
 Measurable artinya program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur
tingkat keberhasilannya.
 Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam
merencanakan dan tidak dapat dilaksanakan.
 Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
 Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwualn,
semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

Salah satu cara menilai kegiatan perencanaan yang bermacam-macam menurut Terry
ialah meninjau dari dimensi waktu yaitu:
 Perencanaan jangka panjang. Biasanya mempunyai jangka waktu 5 - 10 tahun
bahkan lebih, tergantung besar tidaknya suatu perusahaan, organisasi maupun
lembaga itu sendiri.
 Perencanaan jangka menengah. Biasanya mempunyai jenjang waktu 2 - 5 tahun.
 Perencanaan jangka pendek. Biasanya mempunyai jangka waktu 1 - 3 tahun.

Adapun perencanaan dilihat dari substansi perencanaan tersebut adalah sebagai


berikut:

1. Objective (Sasaran)
Perencanaan yang berbentuk objective ini sebenarnya bentuk khusus dari tujuan (goal,
end). Sasaran tersebut tergantung pada kegiatan masing-masing yang terdapat dalam
suatu organisasi, seperti keanggotaan dan sebagainya.

2. Policy (Kebijakan)
Policy atau kebijakan ialah pernyataan umum tentang perilaku dari organisasi dalam
menentukan pedoman untuk pengambilan keputusan mengenai sumber-sumber yang
diperlukan.
3. Procedure (Prosedur)
Prosedur sama dengan kebijakan, tetapi prosedur banyak ditekankan dalam
menentukan jawaban yang tertentu dalam mengendalikan kegiatan untuk waktu yang
akan datang.

4. Method (Metode)

Metode merencanakan atau cara bagaimana setiap tugas dari suatu prosedur akan
diselenggarakan oleh seseorang. Jadi ringkasnya, metode adalah cara melaksanakan
atau melakukan sesuatu.

5. Standart (Ukuran Baku)


Suatu standart merupakan suatu nilai yang dalam manajemen digunakan sebagai
norma atau sebagai dasar rujukan.

6. Budget (Anggaran)
Budget adalah rencana yang mempunyai dua segi yaitu segi penerimaan dan
pengeluaran. Suatu budget merupakan kategori penting dari rencana sehingga kadang-
kadang dianggap segi terpenting pada setiap organisasi ataupun perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Sebagaimana yang diungkapkan Malayu (1989) Pengorganisasian (organizing) adalah
suatu proses penentuan pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas
yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap
aktifitas, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

Menurut George R. Terry, Organizing ialah penentuan, pengelompokkan, dan


penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan
faktor-faktor fisik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan
wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.

Terry (Sukarna, 2011:46) juga mengemukakan tentang asas-asas organizing yaitu


sebagai berikut:

1. Tujuan atau the objective.


2. Pembagian kerja atau Departementation.
3. Penempatan tenaga kerja atau Assign the personel.
4. Wewenang dan tanggung jawab atau Authority and Responsibility.
5. Pelimpahan wewenang atau Delegation of authority.

3. Penggerakan (Actuating)

Menurut George R. Tery, Penggerakan (actuating) adalah membangkitkan dan


mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras
untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-
usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Fungsi actuating (penggerak dan pelaksanaan) dalam istilah lainnya


yaitu motivating (membangkitkan motivasi), directing (memberikan
arah), influencing (mempengaruhi) dan commanding (memberikan perintah atau
komando).

Faktor-faktor yang diperlukan untuk penggerakan yaitu:

1. Kepemimpinan (Leadership)
2. Sikap dan moril (Attitude and morale)
3. Tata hubungan (Communication)
4. Perangsang (Incentive)
5. Supervisi (Supervision)
6. Displin (Discipline).
Tujuan dari fungsi penggerakan (actuating) adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien.


2. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf.
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
4. Menguasahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja staf.
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, secara singkatnya yaitu:
1) Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para anggota untuk bekerja dengan baik.
2) Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan.
3) Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk yang benar, jelas, dan tegas.

4. Pengawasan (Controlling)
Menurut George R. Terry, Pengawasan (controlling) dapat dirumuskan sebagai proses
penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu
pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu melakukan perbaikan-
perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard
(ukuran).

Terry (Sukarna, 2011:116), mengemukakan proses pengawasn sebagai berikut, yaitu:

1. Menentukan standard atau dasar bagi pengawasn (Determining the standart of


basis for control).
2. Ukuran pelaksanaan (Measuring the performance).
3. Bandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukan jika ada perbedaan
(Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any).
4. Perbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat (Correcting the
deviation by means of remedial action).
DAFTAR PUSTAKA

ARDHIYANTI, Lusyta Puri. Implementasi pengembangan usaha kesehatan sekolah untuk


meningkatkan mutu kesehatan sekolah (studi kasus Sekolah Dasar Negeri Babat 1 Lamongan).
2011. PhD Thesis. UNS (Sebelas Maret University).

ASNETI, Asneti, et al. MELALUI MANAJEMEN USAHA KESEHATAN SEKOLAH, SMP NEGERI
36 PALEMBANG MENDAPAT PREDIKAT SEKOLAH SEHAT TINGKAT KOTA. In: PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. 2019.

AKBAR, Khairul, et al. Manajemen POAC pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus BDR di
SMP Negeri 2 Praya Barat Daya). Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian
Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 2021, 7.1: 167-175.

http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/EBK/article/download/873/848
https://ensiklopediasli.blogspot.com/2019/05/pengertian-poac-dalam-fungsi-dasar-manajemen.htm

Anda mungkin juga menyukai