Anda di halaman 1dari 2

Dividend Policy in Indonesia: A Life-Cycle Explanation

Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena ekonomi dibeberapa negara
yaitu ketidakteraturan dalam penentuan pembayaran deviden. Di Indonesia,
pembagian dividen bukan merupakan kewajiban utama karena banyak
perusahaan yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. BEI
membuat kebijakan bahwa perusahaan di Indonesia wajib melaporkan laba
bersih positif minimal tiga tahun berturut-turut untuk membayar dividen.
Namun fakta di lapangan diketahui bahwa meskipun perusahaan telah
melaporkan laba bersih lebih dari 3 tahun, perusahaan belum membagikan
dividen. Berdasarkan temuan kami, kami merekomendasikan bahwa
peraturan harus mempertimbangkan siklus hidup perusahaan. Perusahaan
hanya diwajibkan membayar dividen apabila telah mencapai tahap tertentu
dan/atau memenuhi karakteristik tertentu, dan tindakan tersebut hanya
dilakukan terhadap perusahaan yang tidak membayar dividen meskipun
harus mampu, sesuai dengan tahap atau karakteristiknya. Kami menyarankan
komite BEI untuk menghindari pendekatan kebijakan satu-untuk-semua
dalam pembayaran dividen.
GAP Kurangnya kesadaran perusahaan dalam membagikan deviden meskipun
Penelitian perusahaan tersebut sudah memenuhi kualifikasi dan lemahnya regulasi
terkait itu
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait perilaku
Penelitian kebijakan dividen di Indonesia dan mendukung dibuatnya perumusan
regulasi yang ketat kepada perusahaan untuk membagikan dividen jika
sudah memenuhi kualifikasi.
Literatur Tinjauan Teoritis
Review o Indonesian Listed Firms Characteristic and Institutional Settings
o Corporate structure and Dividend
o Indonesian Corporate governance and Ownership Structure
o Dividend Taxation
Penelitian sebelumnya
o DeAngelo, H., DeAngelo, L., 2000. Controlling Stockholders and the
Disciplinary Role of Payout Policy: A Study of the Times Mirror
Company. Journal of Financial Economics 56, 153-207
Pengembangan Adanya pengaruh regulasi pembagian deviden di Indonesia terhadap tingkat
Hipotesis kesadaran perusahaan dalam membagikan deviden
Metodelogi Variabel penelitian adalah proksi siklus hidup, RE/TE. Langkah-langkah
Penelitian penelitian ini adalah (1) pengumpulan data perusahaan yang tidak membayar
dividen dari data BEI. (2) pola dividen tunai perusahaan. (3) melakukan
model penelitian normatif
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks siklus hidup berpengaruh
positif dan signifikan terhadap probabilitas membayar dividen, menunjukkan
kesimpulan yang sama dengan proksi siklus hidup lainnya. RE/TE, usia
perusahaan, dan FCF/TA menunjukkan hubungan positif yang kuat dengan
indeks siklus hidup. Koefisien korelasi antara proxy ini tampaknya
merupakan hubungan positif. Variabel kontrol institusional pemegang saham
(CISH) berpengaruh positif terhadap probabilitas pembayaran dividen. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan saham CISH, semakin
besar kemungkinan untuk membayar dividen.
Pembahasan Penelitian berdasarkan data dari BEI diketahui banyak perusahaan tidak
membayar dividen meskipun sudah memenuhi kualifikasi. Secara
keseluruhan, kebijakan dividen perusahaan di BEI sebagian besar konsisten
dengan hipotesis siklus hidup dividen dan ini mungkin menjelaskan mengapa
beberapa perusahaan tidak membayar dividen. Perolehan atau kontribusi
ekuitas, usia perusahaan, arus kas bebas, dan indeks siklus hidup yang
menangkap siklus hidup perusahaan atau kematangan perusahaan memiliki
kekuatan penjelas yang signifikan pada probabilitas untuk membayar
dividen.
Kesimpulan Hasil kami memiliki kontribusi penting untuk literatur kebijakan dividen di
Indonesia dan peraturan tata kelola perusahaan. Diketahui faktor perusahaan
tidak membayar deviden adalah konflik keagenan, informasi asimetris, dan
pajak pemegang saham perusahaan, ketidaksempurnaan pasar dan siklus
hidupnya. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat dipaksa untuk membayar
dividen dengan peraturan satu kebijakan untuk semua. Dengan demikian,
peraturan tentang pembayaran dividen, jika ada, harus fleksibel, mengingat
pada tahap mana perusahaan tersebut berada.

Anda mungkin juga menyukai