Anda di halaman 1dari 3

Name: Muhammad Raditya Rahagi

NIM: C1H019004

Dividend Policy in Indonesia: A Life-Cycle Explanation

1. Background

a. Phenomenon/Event/Corporate Action
Para peneliti mempelajari, mengapa perusahaan membayarkan porsi tertentu atas keuntungan
yang dimiliki berupa dividen untuk pemegang saham. Keputusan pembayaran dividen
berhubungan dengan penentuan besarnya laba yang dihasilkan perusahaan setiap periode
untuk dibagikan kepada pemegang saham berupa dividen atau dijadikan sumber internal
pembiayaan bagi perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang
bisa mempengaruhi perusahaan menetapkan kebijakan dividen, salah satunya yaitu adanya
siklus hidup dari dividen itu sendiri.

Kebijakan dividen dibeberapa negara berbeda. Seperti Kebijakan dividen perusahaan di


negara maju dan negara berkembang. Indonesia termasuk negara berkembang dengan indeks
corporate governance yang relatif rendah. Isu berpusat pada apakah kebijakan dividen harus
diatur atau tidak. Di Indonesia, terdapat kebijakan atau prosedur standar yang mengatur
pembayaran dividen. Namun, perusahaan di Indonesia bebas memutuskan kapan dan berapa
banyak untuk membayar dividen. Ini menyiratkan bahwa apa yang membuat perusahaan
membayar dividen masih merupakan kotak hitam.

b. Research gap

Tandelilin dan Wilberforce (2002) Mereka tidak menemukan hubungan antara kepemilikan
manajerial dan dividen. Mahadwarta (2003) menemukan hubungan antara kepemilikan
manajerial dengan dividen.

2. Literature Review

a. Theoritical Review
o Indonesian Listed Firms Characteristic and Institutional Settings

o Dividend life-cycle

o Tax effect of devidend

b. Previous Research
o Tandelilin dan Wilberforce (2002) tidak menemukan hubungan antara kepemilikan
manajerial dan dividen. Sedangkan Mahadwarta (2003) menemukan hubungan antara
kepemilikan manajerial dengan dividen.
o Ratnaningsih dan Hartono (2003) menemukan bahwa kebijakan dividen digunakan
untuk mendorong manajer meningkatkan tingkat utang, sehingga meningkatkan
kekayaan pemegang saham.
o Wardhana dan Tandelilin (2011) menemukan bahwa dividen memiliki hubungan
positif dengan nilai perusahaan, dan dividen dipengaruhi secara positif oleh pemilik
mayoritas.
o Erkaningrum (2013) menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara dividen dan
utang.
o Temuan Mahadwarta (2010) serta Satwiko et al. (2005) mungkin menunjukkan bahwa
perusahaan Indonesia memiliki perilaku yang berbeda dalam kebijakan dividen
dengan negara lain, terutama negara maju.
o Baker dan Powell (2012), melalui survei komprehensif, melaporkan bahwa manajer
perusahaan Indonesia percaya bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap
nilai perusahaan.

3. Research Purposes

o Untuk memberikan bukti baru tentang perilaku kebijakan dividen di Indonesia dengan
menggunakan hipotesis siklus hidup dengan mempertimbangkan karakteristik
perusahaan Indonesia.

o Memberikan bukti empiris untuk mendukung perumusan regulasi yang waspada


terhadap kebijakan dividen di Indonesia.

4. Hypothesis Development

Terdapat temuan yaitu, mempertimbangkan ketidaksempurnaan pasar dengan


menggambarkan bagaimana kebijakan dividen perusahaan berubah melalui tahap siklus
hidup mereka.

Terdapat temuan bahwa negara-negara pasar berkembang memiliki aturan yang lebih lemah
dan praktik yang mempengaruhi kebijakan dividen.

5. Metodhology and Research Model

Variabel penelitian adalah proksi siklus hidup, RE/TE.


Langkah-langkah penelitian:
(1) Pengumpulan data perusahaan yang tidak membayar dividen dari data BEI.
(2) Pola dividen tunai perusahaan.
(3) Melakukan model penelitian normatif

6. Data Analysis or Finding Result

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks siklus hidup berpengaruh positif dan signifikan
terhadap probabilitas membayar dividen, menunjukkan kesimpulan yang sama dengan proxy
siklus hidup lainnya.

RE/TE, usia perusahaan, dan FCF/TA menunjukkan hubungan positif yang kuat dengan
indeks siklus hidup. Koefisien korelasi antara proxy ini tampaknya merupakan hubungan
positif.
Variabel kontrol institusional pemegang saham (CISH) berpengaruh positif terhadap
probabilitas pembayaran dividen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan
saham CISH, semakin besar kemungkinan untuk membayar dividen.

7. Conclusion

Banyak perusahaan tidak membayar dividen meskipun jumlah pembayar dividen meningkat
karena persentase perusahaan yang membayar dividen relatif stagnan dibandingkan dengan
pertumbuhan jumlah perusahaan di BEI. Artinya, banyak perusahaan yang tidak membayar
dividen. Jumlah dividen meningkat, dan ini menunjukkan konsentrasi dividen yang serupa
dengan apa yang terjadi di negara lain. Seperti yang ditunjukkan dalam hasil kami, karena
kecenderungan menurun untuk membayar dan perubahan karakteristik perusahaan.

Secara keseluruhan, kebijakan dividen perusahaan di BEI sebagian besar konsisten dengan
hipotesis siklus hidup dividen dan ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa perusahaan
tidak membayar dividen. Perolehan atau kontribusi ekuitas, usia perusahaan, arus kas bebas,
dan indeks siklus hidup yang menangkap siklus hidup perusahaan atau kematangan
perusahaan memiliki kekuatan penjelas yang signifikan pada probabilitas untuk membayar
dividen. Ditemukan sedikit bukti bahwa perubahan pajak memiliki pengaruh terhadap
kebijakan dividen perusahaan karena fenomena kecenderungan menurun untuk membayar.

Anda mungkin juga menyukai