Disusun Oleh :
4A S1 Keperawatan
Alif Alin Arifah Suhada
(17142011004)
5. Manifestasi Klinis
Manisfestasi sindrom gout mencakup artiritis gout yang akut
(serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat),
tofus (endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan aritukuler,
jaringan oseus, jaringan lunak, serta kartilago), nefropati gout
(gangguan ginjal) dan pembentukan assam urat dalam traktus
urunarus. Gout terjadi dalam 4 tahap :
a. Asymptomatic stage
Uric acid dalam darah meningkat tetapi tidak muncul gejala
b. Acute stage
Gejala biasanya muncul setelah 5 – 10 hari
1) Serangan sakit sendi secara tiba-tiba
2) Bengkak pada sendi
3) Sendi terasa panas, tendernes, serta terlihat kemerahan dan
lebam
c. Intercritical stage
Gejala yang muncul ada interval waktu. Dari gejala gout yang
pertama kemudian muncul gejala gout kedua dapat terjadi dalam
6 bulan sampai 2 tahun, atau 5 – 10 tahun.
d. Chronic stage
1) Sakit sendi yang berkelanjutan,pengumpulan asam urat yang
tinggi padacartilage, tendon dan soft tissue.
2) Terjadi penekanan pada kulit dan terdapatnanah
3) Joint stiffness (kekakuan pada sendi)
4) Keterbatasan pergerakan
6. Pathway
Primer : Sekunder :
Kelainan metabolisme Diit
purin bawaan Obat – obatan
Proses penyakit
Purin tinggi
Metabolisme di hati
(teroksidasi)
Gangguan filtrasi di
ginjal
Darah Urin
inflamansi
Gangguan pergerakan
Nyeri Kaku
Resiko jatuh
7. Pemeriksaan Penunjang Asam Urat
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu =
> 6 mg % normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg
%.
2) Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan
diagnosa yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat
kental sekali.
3) Pemeriksaan darah lengkap
4) Pemeriksaan ureua dan kratinin
5) Kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl
6) Kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl
b. Pemeriksaaan fisik
1) Inspeksi
a) Deformitas
b) Eritema
2) Palpasi
a) Pembengkakan karena cairan / peradangan
b) Perubahan suhu kulit
c) Perubahan anatomi tulang/ jaringan kulit
d) Nyeri tekan
e) Krepitus
f) Perubahan range of motion
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengakhiri serangan akut secepat
mungkin, mencegah serangan berulang dan pencegahan komplikasi.
a. Medikasi
1) Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO,
Colchine 1,0 – 3,0 mg (dalam Nacl/IV), phenilbutazon,
Indomethacin.
2) Terapi farmakologi (analgetik dan antipiretik)
3) Colchines (oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah
fagositosis dari Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri
berkurang.
4) Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri
dan inflamasi.
5) Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat
dan untuk mencegah serangan.
6) Uricosuric untuk meningkatkan eksresi asam urat dan
menghambat akumulasi asam urat.
7) Terapi pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat
menggunakan probenezid 0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone
( Anturane ) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid
atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol
100 mg 2x/hari.
b. Perawatan
1) Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang
mengandung purin yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal,
usus ), sarden, kerang, ikan herring, kacang – kacangan,
bayam, udang, dan daun melinjo.
2) Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan
kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
3) Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi,
singkong, roti dan ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita
gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran
asam urat melalui urin.
4) Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.
5) Anjurkan pasien untuk banyak minum.
6) Hindari penggunaan alkohol.
9. Komplikasi
Asam urat dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Tiga
komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan
ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-
25% pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat
meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, pada suasana
urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu.
Gout dapat merusak ginjal sehingga pembuangan asam urat akan
bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil
dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi
tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan
asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal
ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat
menyebabkan gangguan ginjal kronik.
B. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Asam Urat
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
dalam praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota
keluarga pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan (WHO, 2014). Asuhan
keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu sebagai berikut
(Heniwati, 2008) :
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Agama
Pekerjaan
Status Marital
Alamat
Diagnosa Medis
Sumber Biaya
Sumber Informasi
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan Masuk RS
2) Keluhan Utama
3) Kronologis Keluhan
Faktor pencetus
Timbulnya keluhan
Lamanya
Upaya mengatasi
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Riwayat imunisasi
2) Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan)
3) Riwayat kecelakaan
4) Riwayat di rawat di RS
5) Riwayat pemakaian obat
c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)
Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi
factor resiko
d. Riwayat Psikososial dan Spiritual
1) Adakah orang yang terdekat dengan pasien
2) Interaksi dalam keluarga
Pola Komunikasi
Pembuat Keputusan
Kegiatan Kemasyarakatan
3) Dampak penyakit pasien pada keluarga
4) Masalah yang mempengaruhi pasien
5) Mekanisme koping terhadap pasien
6) Persepsi pasien terhadap penyakitnya
7) Tugas perkembangan menurut usia saat ini
8) Sistem nilai kepercayaan
e. Kondisi Lingkungan Rumah
f. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
3) Pola Personal Hygiene
4) Pola Istirahat dan Tidur
5) Pola Aktivitas dan Latihan
3. Pengkajian Fisik
1) Sistem Penglihatan
2) Sistem Pendengaran
3) Sistem Wicara
4) Sistem Pernafasan
5) Sistem Kardiovaskuler
6) Sistem Hematologi
7) Sistem Saraf Pusat
8) Sistem Pencernaan
9) Sistem Endokrin
10) Sistem Urogenital
11) Sistem Integumen
12) Sistem Muskuloskeletal
13) Sistem Kekebalan Tubuh
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Penatalaksanaan Medis (Terapi Farmakologis)
6. Analisa Data
7. Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian asuhan keperawatan di atas maka diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus asam
urat adalah :
b) Intervensi Keperawatan
kesehatan
Menggunakan jurnal d)Klien mampu
Level 1 lingkungan :
kesehatan yang
dirasakan Tentukan tujuan
f) Klien mampu
memanaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan
Konsultasi
Intruksikan pasien
konsultasi ke dokter
bedah atu tim
kesehatan
Rujukan
Rujuk pasien untuk
kontrol nyeri
2. Gangguan sikap 00085 Domain : 4 TUK 1: 1.Klien Mampu
Setelah dilakuan intervensi Mengenal Masalah
berjalan Kelas : 2
klien mampu mengenal Pendidikan
Penurunan masalah dengan kriteria
kesehatan
hasil:
keterampilan motorik Hambatan
Level : 1
Mobilitas Level: 1
halus Fisik Domain: 4 Pengetahuan Domain : 3 Perilaku
tentang kesehatan &
Penurunan 5602 Level : 2
perilaku
Keterampilan motorik Kelas: S Pengetahuan Kelas S : Pendidikan
tentang kesehatan
kasar pasien
Level: 3
Penurunan rentang
Pengetahuan : proses
gerak Pengajaran proses
penyakit
Ketidaknyamanan 1803 penyakit :
Karakter spesifik
Kaji tingkat
kondisi pasien
180302 Faktor penyebab pengetahuan pasien
hambatan mobilitas fisik terkait dengan
Faktor resiko hambatan
180303 mobilitas fisik hambatan mobilitas
180304 Strategi untuk fisik
meminimalkan
hambatan mobilitas fisik Review pengetahuan
180308 pasien mengenai
TUK 2 :
hambatan mobilitas
Setelah dilakukan
intervensi keluarga mampu fisik
mengambil keputusan Diskusikan pilihan
dengan kriteria hasil :
Level :1 terapi/penanganan
Domain : 4 pengetahuan hambatan mobilitas
tentang kesehatan & fisik
prilaku
Jelaskan alasan
Level :2
Kelas Q : perilaku sehat dibalik
Level : 3 manajemen/terapi/pe
Outcome
nanganan yang
partisipasi dalam 5250 direkomendasikan
keputusan perawatan
kesehatan:
Membuat keputusan
terkait hambatan
1606 mobilitas fisik
Menggunakan teknik
pemecahan masalah
160601 untuk mencapai hasil
yang maksimal
Negosiasi perawatan
160608 yang diinginkan 2.Keluarga Mampu
Monitor hambatan untuk Mengambil Keputusan
mencapai hasil
Level : 1
Domain : 3
160612 Perilaku
160613 (Lanjutan)
Level : 2
Kelas : R.
Bantuan Koping
Level : 3
TUK 3 :
Intervensi :
Setelah dilakukan
intervensi, klien mampu
melakukan perawatan Dukungan
dengan kriteria hasil :
pengambilan
Level : 1
Domain 1. Fungsi keputusan (Y)
Kesehatan
Tentukan apakah
Level : 2
Kelas C : Mobilitas terdapat perbedaan
Level : 3 antara pandangan
Outcome
pasien dan
Pergerakan Sendi : Lutut pandangan penyedia
Ekstensi 0 derajat (R)
Fleksi 130 derajat (R) perawatan kesehatan
Hiperekstensi 15 derajat mengenai hambatan
(R)
0224 mobilitas fisik
Ekstensi 0 derajat (L)
Fleksi 130 derajat (L) Bantu pasien untuk
Hiperekstensi 15 derajat
mengklarifikasi nilai
(L)
dan harapan
0217 kesembuhan
021701 terhadap hambatan
021702 mobilitas fisik
021703 Informasikan pada
021704 pasien mengenai
021705 pandangan-
021706 pandangan atau
TUK 4 :
solusi alternatif
Setelah dilakukan
mengenai hambatan
intervensi keperawatan
mobilitas fisik
klien mampu memelihara
Bantu pasien
lingkungan rumah untuk
mengidentifikasi
meningkatkan kesehatan
keuntungan dan
dengan kriteria hasil :
kerugian alternatif
Level 1
untuk hambatan
Domain 5 : kondisi
mobilitas fisik
kesehatan yang
Dapatkan informed
dirasakan
consent dari pasien
Level 2
mengenai alternatif
Kelas U : Kesehatan dan hambatan mobilitas
kualitas hidup fisik
Level 3
Outcome 3. Klien mampu
Status Kenyamanan Fisik : merawat anggota
Lingkungan keluarga yang sakit
Suplai dan peralatan Intervnsi
keperawatan
yang dibutuhkan berada Level 1
dalam jangkauan Domain : 1.
Fisiologi Dasar
Suhu ruangan yang Level 2
2009 sesuai Kelas : A
Manajemen
200901 Lingkungan yang Aktivitas dan
kondusif Latihan
Konsultasi/mengajukan
pertanyaan yang Tentukan tujuan
berhubungan dengan pasien dan keluarga
nyeri dalam mengelola
lingkungan dan
1603 Level 1 kenyamanan yang
5.Klien mampu
memanaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Konsultasi
Intruksikan pasien
konsultasi ke dokter
bedah atu tim
kesehatan
Rujukan
Rujuk pasien untuk
kontrol nyeri
4. Implementasi
Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan, pada
tahap ini, perawat yang mengasuh keluarga sebaiknya tidak bekerja
sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan
yang menjadi tim perawatan kesehatan di rumah.(Setiadi,2008)
5. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistimatis dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang
telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambugan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah
untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan, ( Setiadi,
2008).