Permasalahan Korupsi Kolusi Dan Nepotism A86737af
Permasalahan Korupsi Kolusi Dan Nepotism A86737af
ABSTRACT
Corruption, Collusion, and Nepotism in Indonesian is no more
representing a phenomenon, but this have been representing
factually which is famous everywhere. However, KKN (Corruption,
Collusion, and Nepotism) will be shares that are not dissociated
from bureaucrat government system. Nowdays, KKN (Corruption,
Collusion, and Nepotism) many cases in Indonesian, but there are
not strategy of problem. This article will try explaining Good
Governance and strategy of problem Corruption, Collusion, and
Nepotism.
I. PENDAHULUAN
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Sumartana,2 menyatakan bahwa
(KKN) di Indonesia bukan lagi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
merupakan sebuah fenomena, (KKN) akhir-akhir ini dianggap
melainkan sudah merupakan fakta sebagai wujud paling buruk dan
yang terkenal di mana-mana.1 Kini, paling ganas dari gejala kemerosotan
setelah rezim otoriter Orde Baru moral dari kehidupan masyarakat dan
tumbang, tampak jelas bahwa praktik bernegara di negeri kita. KKN adalah
KKN selama ini terbukti telah produk dari relasi sosial-politik dan
menjadi tradisi dan budaya yang ekonomi yang pincang dan tidak
keberadaannya meluas, berurat akar manusiawi. Relasi yang dikembang-
dan menggurita dalam masyarakat kan adalah relasi yang diskriminatif,
serta sistem birokrasi Indonesia, alienatif, tidak terbuka, dan meleceh-
mulai dari pusat hingga lapisan kan kemanusiaan. Kekuasaan dianggap
kekuasaan yang paling bawah. sebagai sebuah privilege bagi
kelompok (kecil) tertentu, serta
bersifat tertutup dan menempatkan
semua bagian yang lain sebagai
1
Fathurrahman Djamil dkk, ³.RUXSVL .ROXVL,
dan Nepotisme (KKN): Dalam Perspektif
2
+XNXP GDQ 0RUDO ,VODP´; dalam Menying- Sumartana. µEtika dan Penanggulangan
kap Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Era
Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media, ReforPDVL´, Yogyakarta: Aditya Media,
1999, hlm. (103-115), 103 1999, hlm. (97-102), 100.
8
Jeff Huther dan $ 6KDK ³Applying a Simple
Measure of Good Governance to the
Debate on Fiscal Decentralization´, dalam
World Bank Policy Research Working
Papers, Washington, Maret 1998
Melihat data dan berbagai hasil studi korup dan paling banyak melakukan
di atas maka secara obyektif harus penyalahgunaan kewenangan.9
diakui bahwa kualitas governance di Dengan kata lain, korupsi telah
Indonesia masih jauh dari kategori merajalela terutama di kalangan
good governance. Dari indikator birokrasi pada institusi publik atau
efisiensi peradilan dan efisiensi lembaga pemerintah, baik departemen
birokrasi, misalnya, terlihat bahwa maupun non departemen. HS. Dillon,
keduanya masih jauh dari harapan. misalnya, mengungkapkan bahwa
Seringkali terdengar pencari keadilan jaksa merupakan aparat penegak
harus berlama-lama menunggu proses hukum yang paling banyak menerima
penyelesaian putusan perkara mereka. suap (51,8%), disusul oleh hakim
Kelemahan yang paling (46,2L%), aparat-aparat lain dari
mencolok dalam proses tercapainya kantor kejaksaan (38,8%), panitera
good governance di Indonesia selama (23,1%), pengacara (7,7%), polisi
ini adalah tingginya tingkat korupsi (7,7%) dan aparat-aparat penegak
yang bahkan telah merajalela di hukum lainnya (2,6%).10
hampir seluruh lapisan masyarakat, Uraian di atas mengindikasikan
baik di sektor publik maupun swasta bahwa korupsi benar-benar telah
dan sering pula terjadi di kedua sektor menjadi permasalahan akut dan
tersebut secara simultan / bersamaan. sistemik yang sangat membahayakan
Korupsi juga telah berkembang dan merugikan negara maupun
dan mengakar di lembaga-lembaga masyarakat, terlebih di negara kecil
pemerintahan, lembaga perwakilan dan berkembang seperti Indonesia.
rakyat (DPR maupun DPRD), bahkan
di dalam lembaga peradilan sendiri. 9
Lihat, HS Dillon, Partnership for Govern-
Kepolisian, kejaksaan dan lembaga ment Reform: Facilitating Government
peradilan yang seharusnya menjadi Reform in the Indonesian Judiciary and
ujung tombak bagi upaya pem- Public Prosecution, makalah dibacakan
GDODP 6HPLQDU 1DVLRQDO ³0HQXMX Good
berantasan korupsi justru dipandang Governance dan Clean Government
oleh banyak kalangan sebagai Melalui Peningkatan Integritas Sektor
institusi-institusi publik yang paling Publik dan Swasta (Dalam Semangat
Konvensi PBB Menentang Korupsi,
Jakarta, 14-15 September 2004.
10
Ibid.
DAFTAR KEPUSTAKAAN