Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen yang terjadi secara tiba-tiba
dan berlangsung kurang dari 24 jam, biasanya menimbulkan gejala nyeri yang
dapat terjadi karena masalah bedah dan non bedah.  Pada beberapa pasien dengan
akut abdomen perlu dilakukan resusitasi dan tindakan segera (Sabiston et al,
2011).
Keadaan klinis akut abdomen memerlukan pemeriksaan yang seksama dan
cepat untuk memutuskan perlunya tindakan operasi dan dimulainya terapi yang
tepat. Oleh karena itu, diagnosis awal yang tepat dapat menentukan terapi yang
dipilih seperti perlunya tindakan laparoskopi atau laporotomi segera (Chen, 2015).

Etiologi
Penyebab akut abdomen dapat dibagi menjadi penyebab non bedah dan bedah.
Penyebab non bedah dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Gangguan metabolik dan endokrin :  uremia, krisis diabetic, krisis
penyakit Addison.
2. Gangguan hematologi : krisis anemia sel sabit, leukemia akut, dan
penyakit darah lainnya.
3. Obat-obatan dan racun : keracunan logam berat, ketergantungan obat
narkotik.
Sedangkan penyebab bedah dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
1. Perdarahan : Trauma organ viscera, ruptur aneurisma arteri, kehamilan
ektopik terganggu, ulkus intestinal, perdarahan pankreas.
2. Infeksi : appendicitis, kolesistitis, abses hati, abses diverticular.
3. Perforasi : perforasi ulkus gastrointestinal, perforasi kanker
gastrointestinal, perforasi diverticulum.
4. Obstruksi : adhesi yang berhubungan dengan obstruksi usus besar, hernia
incarserata, kanker gastrointestinal.
5. Iskemia : thrombosis atau emboli arteri mesenterika, colitis iskemik, torsi
ovarium, hernia strangulata. 
(Sabiston et al, 2011).
Keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan akut abdomen dapat dibagi
menjadi 6 bagian besar kategori, yaitu:
1. Inflamasi
Kategori inflamasi ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu yang
disebabkan bakteri dan kimiawi. Inflamasi akibat bakterial seperti
appendisitis akut divertikulitis, dan beberapa kasus Pelvic Inflammatory
Disease. Inflamasi akibat kimiawi antara lain perforasi dan ulkus
peptikum.
2. Obstruksi
Penyebab obstruksi misalnya keadaan mekanis, seperti hernia inkarserata,
perlengkapan, intussusepsi, malrotasi usus dengan volvulus, atresia
kongenital atau stenosis usus. Penyebab tersering obstruksi mekanik usus
besar adalah Ca kolon.
3. Neoplasma
4. Vaskular
Kelainan vaskular seperti trombosis atau embolisme a. mesenterika yang
menyebabkan aliran darah terhenti sehingga timbul nekrosis jaringan,
dengan ganggren usus.
5. Defek Kongenital
Defek congenital yang dapat menyebabkan akut abdomen seperti atresia
duondenum, omphalocele atau hernia diaphragmatica.
6. Trauma
Penyebab traumatik dari akut abdomen bervariasi dari luka tusuk dan
tembak sampai luka tumpul abdominal yang menyebabkan keadaan
rusaknya organ visera seperti ruptur lien.
(Potter, 2010).
Penyebab nyeri perut terkadang dapat diprediksi berdasarkan lokasi dan
jenis rasa sakit sehingga membantu dalam menegakkan diagnosis. Perkiraan
penyebab berdasarkan fakta bahwa patologi struktur yang mendasari di setiap
regio cenderung memberikan nyeri perut maksimal di regio tersebut
(Sjamsuhidajat, 2011).
Tabel Etiologi Nyeri Abdomen Berdasarkan Lokasi (Frederick, 2018)

Epidemiologi
Istilah akut abdomen merupakan tanda dan gejala yang disebabkan
penyakit intra abdominal dengan nyeri sebagai keluhan utama, timbul mendadak,
dan biasanya membutuhkan terapi pembedahan. Sindrom acute abdominal
pain menyebabkan sejumlah besar kunjungan ke rumah sakit dan dapat terjadi
pada mereka yang sangat muda, sangat tua, laki-laki maupun perempuan, dan
semua tingkatan sosio ekonomi.  Kasus acute abdominal pain tercatat  5% sampai
10% dari semua kunjungan gawat darurat atau 5 sampai 10 juta pasien di Amerika
Serikat. Studi lain menunjukkan bahwa 25% dari pasien yang datang ke gawat
darurat mengeluh nyeri perut. Diperkirakan bahwa hampir 50% orang dewasa
pernah mengalami sakit perut. Hal ini menyumbang 5-10% pasien di instalasi
gawat darurat (Abdullah, 2012). Penelitian yang telah dilakukan Takhur dan
Kumar tentang epidemiologi nyeri perut akut di rumah sakit perawatan tersier di
India Timur mengatakan bahwa total 348 dari populasi penelitian adalah laki-laki
dan 176 adalah perempuan. Berdasarkan umur, berusia antara 18 tahun sampai
kurang dari 21 tahun. 278 orang adalah kelompok usia 21-40 tahun, 154 orang
adalah kelompok usia 41 sampai 60 tahun dan 34 orang adalah usia diatas 60
tahun (Takhur, 2019). Diagnosis bervariasi sesuai kelompok usia, yaitu anak dan
geriatrik (Abdullah, 2012). Gastroenteritis akut, apendisitis akut, dan trauma
abdomen adalah peyebab umum terjadinya nyeri abdomen pada anak dan dewasa
muda. Obstruksi usus, penyakit bilier, diverticulitis serta apendisitis adalah
penyebab umum pada pasien paruh baya dan lanjut usia (Takhur, 2019).
Appendisitis merupakan salah satu kasus tersering dalam bidang bedah abdomen
yang menyebabkan nyeri abdomen akut dan memerlukan tindakan bedah segera
untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya seperti gangrenosa,
perforasi bahkan dapat terjadi peritonitis generalisata (Amalina, 2018). Di Asia
Tenggara, Indonesia menempati urutan pertama sebagai angka kejadian
Appendisitis akut tertinggi dengan prevalensi 0.05%, diikuti oleh Filipina sebesar
0.022% dan Vietnam sebesar 0.02%. Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) 2014 di Indonesia, Apendisitis menempati urutan tertinggi di antara kasus
kegawatdaruratan abdomen. Prevalensi appendisitis akut di Indonesia berkisar
24,9 kasus per 10.000 populasi (Wijaya dkk, 2020).

Sumber :
Sabiston et al. Sabiston texbook of surgery the biological basis of modern
surgical practice. 18th ed. Saunders: An Imprint of Elsevier; 2011.
Chen L CJ. The gastrointestinal tract. In Kumar V, Abul KA, Fausto N. Robbins
and Cotran pathologic basis of disease. 9th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2015.
Potter PA, Perry AG. Buku Ajar Ilmu Bedah. 7th ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2010.
Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. 3rd ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.
Frederick. Acute abdominal pain. In Feldman M, Lawrence SF, Lawrence JB.
Sleisenger and Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disesase. 10th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015. 168 p.
Abdullah M, Firmansyah MA. Diagnostic Approach and Management of Acute
Abdominal Pain. The Indonesian Journal of Internal Medicine.2012
Takhur JW, Kumar R. Epidemiology of Acute Abdominal Pain: a Cross-Sectional
Study in a Tertiary Care Hospital of Eastern India. International Surgery
Journal. 2019
Amalina A. Hubungan Leukosit Pre Operasi Dengan Kejadian Komplikasi Pasca
Operasi Apendiktomi Pada Pasien Apendisitis Perforasi Di RSUP DR. M.
Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018. 7(4): 491-497
Wijaya W, Eranto M, Alfarisi M. Perbandingan Jumlah Leukosit Darah Pada
Pasien Appendisitis Akut Dengan Appendisitis Perforasi. Jiksh.2020

Anda mungkin juga menyukai