OLEH:
KELOMPOK 6
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020/2021
A. Pengertian Tanah
hara untuk tanaman. Pada umumnya tanah memasok 13 dari 16 unsur hara
Unsur hara esensial tersebut harus terus menerus tersedia dalam takaran yang
berimbang. Tanah tersusun dari bermacam macam lapisan, yang warna dan
tebalnya yang tidak sama, serta terbentuk dari bahan yang tidak sama. Dilihat dari
segi pertanian, tanah ialah tempat bercocok tanam yang tersusun atas batuan-
batuan, mineral, dan bahan organik yang membusuk atau lapuk pada lapisan atas
Definisi tanah menurut (Soil Survey Staff, 1999) adalah tubuh alami
yang terdiri atas bahan-bahan padatan (berupa mineral dan bahan organik), cairan
dan gas yang terbentuk dari permukaan bumi, menempati ruang dan ditandai oleh
salah satu atau kedua hal berikut: terdapat horizon, atau lapisan, yang berbeda dari
bahan asalnya sebagai hasil dari proses penambahan, kehilangan, translokasi, dan
transformasi energi dan bahan atau merupakan tubuh alami yang berkemampuan
untuk mendukung tanaman berakar di suatu lingkungan alami. Tanah tidak selalu
berasal dari batuan kukuh, tetapi dapat berasal dari bahan-bahan lunak speerti
bahan aluvial, bahan marin, bahan volkan dan lain-lain. Tanah menutupi
gundul, di daerah yang membeku abadi, di perariran dalam, atau di gletser yang
gersang. Dalam hal ini, tanah memiliki ketebalan yang ditentukan oleh kedalaman
perakaran tumbuhan. Tanah dapat memiliki tebal beberapa sentimeter, atau
B. Pentingnya Tanah
menghasilkan sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
kebutuhan hidup (economic factor) bagi masyarakat tersebut. Arti penting tanah
dalam kehidupan manusia ialah karena kehidupan manusia sama sekali tidak bias
dipisahkan dari tanah. Manusia hidup diatas tanah (bermukim) dan memperoleh
bahan pangan dengan cara mendayagunakan tanah. Lebih dari itu juga
C. Komposisi Tanah
air. Bentuk kimia suatu unsure sangat mempengaruhi bagaimana unsure tersebut
bereaksi dengan unsur dan senyawa lainnya yang berada dalam tanah. ion adalah
unsure kimia atau sekelompok unsure kimia yang berada dalam bentuk partikel
bermuatan listrik. Kation adalah ion dengan muatan positif sedangkan anion
cepat larut dalam air yang kemudian melepaskan kation natrium dan ion klorida.
dan unsure esensial lainnya. Padatan berion ini agak kurang larut sehingga tidak
segera bias melepaskan ion-ionnya jika dicampur dengan air. Karena strukturnya
yang unik liat silikat dalam tanah merupakan padatan dengan muatan negatif.
kimia dan struktur tanah. Tetapi secara mendasar bahan organic memiliki muatan
negative yang besar. Di dalam tanah, bahan organic juga bereaksi kuat dengan
Bahan organic merupakan suatu zat yang terbentuk dari hasil pelapukan
atau pembusukan sisa-sisa tanaman dan hewan. Bahan organik yang terkandung
dalam tanah antara lain nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S), besi (Fe), mangan
(Mn), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Sedangkan zat organic dalam tanah berasal
dari hancuran bebatuan dan mineral yang biasanya tersebar di lapisan tanah bawah
antara lain kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan boron (B). Komposisi
tanah yang berasal dari udara dan air antara lain karbon (C), hydrogen (H), dan
oksigen (O).
D. ManfaatdariKomposisi Tanah
1. Medium untukTumbuh-tumbuhan
tanaman pangan, tanaman perkebunan sampai hutan tidak bias hidup tanpa
dipenuhi. Sebagai medium tumbuh, tanah berfungsi sebagai (1) penyangga secara
fisik, (2) penyedia udara, (3) penyedia air, (4) pengatur suhu, (5) pengendali
tumbang jika ada angin kencang, ini penting sebab jika tumbang, tumbuhan bias
kedalamantanah dan jenis tanah. Tanah yang dalam akan lebih kuat dalam
menopang tumbuhan dari padatan tanah gambut. Untuk mendapatkan energi, akar
diperlukan ruang porit anah yang mampu mengalirkan oksigen dalam tanah dan
sekaligus membuang CO2 hasil respirasi ke udara. Tanah yang padat akan
tumbuhan. Sebaliknya, tanah yang terlalu gembur akan memacu degradasi tanah
sehingga akan mengurangi bahan organic tanah dan meningkatkan emisi gas CO2.
Melalui ruang pori, tanah juga dapat menyerap air hujan, menahannya
dalam pori tanah atau meneruskannya keakuifer (air bawahtanah). Air tanah
yang dalam dapat menyimpan air lebih banyak dari pada tanah dangkal dan tanah
yang mengandung bahan organic tinggi juga mampu menyimpan air lebih tinggi
dari pada tanah berbahan organic rendah. Air tanah bukan hanya penting dalam
proses fisologis tumbuhan, tetapi juga sebagai pengatur suhu tanah. Dengan
adanya air tanah, suhu tanah permukaan yang tinggi dapat “diencerkan” dan
diteruskan kelapisan yang lebih dalam, sehingga suhu tanah menjadi rendah.
Dengan demikian, air tanah dapat mengurangi fluktuasi ektrem suhu tanah,
sehingga akar tanaman terhindar dari dampak pengaruh suhu ekstrem panas
hasil dari reaksi kimia alami di dalam tanah. Tanah secara alami mampu
melindungi tanaman dari bahan beracun melalui proses ventilasi gas, dekomposisi
bahan beracun organic atau melalui organisme penhancur bahan beracun. Selain
tumbuh organik yang jika diserap tanaman dalam jumlah kecil mampu
dibutuhkan tumbuhan dalam bentuk ion anorganik. Tanah subur secara terus-
menerus akan menyediakan hara terlarut dalam jumlah dan propor sirelatif yang
terdiri dari hara metalik, yaitu K, Ca, Fe, dan Cu, dan hara nonmetalik yaitu N, S,
P, dan B. tanaman mengambil hara tersebut dari dalam larutan tanah dan
langsung dari tanah, yaitu dari pakan ternak. Tanaman juga dapat mengambil
sedikit bahan organic dari dalam tanah, tetapi bahan ini biasanya tidak diperlukan
untuk pembentukan biomassa yang terdiri dari C, H, dan O di peroleh dari proses
fotosintesis. Tanaman juga dapat ditanam dalam larutan hara tanpa tanah, tetapi
fungsi ekosistem tanah masih diperlukan, sehingga harus direkayasa dalam suatu
sisa bahan organic menjadi humus, dan melepas mineral untuk dimanfaatkan
kembali oleh biota tanah. Walaupun dekomposisi CO2 akan terlepas, tetapi
sebelum ke atmosfer gas CO2ini juga diserap oleh tumbuhan mealului proses
ke tanah dan mengalami proses dekomposisi menjadi bahan organic tanah. Ada
beberapa jenis tanah yang mampu menyimpan bahan organic tanah dalam waktu
lama dan dalam jumlah besar, sehingga berperan dalam mengurangi perubahan
iklim global.
dan gas-gas lainnya. Melalui runag pori, tanah mampu mengalirkan dan melepas
O2 dan melepas gas CO2 melalui ruang pori tanah. Berkaitan dengan isu perubahan
iklim, emisi gas CO2 dari dalam tanah menjadi penting Karena akan memengaruhi
Sebagian besar produksi gas CO2 dalam tanah berasal dari proses biologi
tanah (respirasi tanah) dan sebagian kecil dari proses oksidasi kimiawi yang
terjadi pada suhu tinggi. Menurut sumber substratnya, produksi gas CO2 dari
dalam tanah diperoleh dari respirasi akar di rhizosfir, proses dekomposisi serasah
alamiah emisi gas CO2 berpotensi lepas ke atmosfer. Akan tetapi, melalui daur
ulang alami dan pengelolaan tanah berkelanjutan, emisi gas CO2 dapat dikurangi,
Fosfor tersedia adalah P larut yang dapat memasuki larutan tanah dan
diserap oleh tanaman. Sebagian besar p dalam tanah berada dalam bentuk tidak
larut (disebut P tidak tersedia), dan akan tetapi tidak tersedia selama tetap dalam
bentuk tidak larut. Dua macam ketidaktersediaan P, yakni (a) bentuk organik dan
(b) bentuk anorganik. P tidak tersedia dalam bentuk organic berada dalam bentuk
senyawa organic (termasuk yang berada dalam humus) dan akan menjadi tersedia
Pada proses mineralisasi ion ortofosfat dilepaskan kedalam larutan tanah dan
kemudian digunakan oleh tanaman atau organisme tanah atau membentuk ikatan
dengan senyawa lain. Fosfor tidak tersedia dalam bentuk anorganik terutama
dalam bentuk senyawa tidak larut dengan unsure lain terutama besi, aluminium,
dan kalsium. Pada tanah masa mumumnya terikat dengan besi bebas atau
aluminium bebas membentuk besi fosfat dan aluminium fosfat yang tidak larut.
dengan struktur seperti silikat yang tersusun dari kalsium fosfor dan komponen
ketiga yang mungkin dalam bentuk hidroksil (OH), fluorin (F) atau klorin (Cl).
Jika komponen ketiga adalah F maka dibentuk flourapatit yang paling penting di
AgroMediaPustaka. 2007.
Dewa, Rachmad, dkk. “Status Kepemilikan Tanah Druwe Desa Di Bali”. Jurnal
Kencana. 2016.