Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul Filsafat IPA ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Filsafat IPA. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Abad
Renaisans dan Modern Abad 17 bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua belah pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kelompok III
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Latar Belakang Munculnya Renaissance....................................................................................5
B. Tokoh-Tokoh Penting Pada Masa Renaissance..........................................................................7
C. Dampak Renaissance.................................................................................................................9
D. Filsafat Barat Modern Abad Ke-17 Aliran Idealisme................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan
budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari
seluruh lini kehidupan. Memahami tradisi pemikiran Barat sebagaimana tercermin
dalam pandangan filsafatnya merupakan kearifan tersendiri, karena kita akan dapat
melacak segi-segi positifnya yang layak kita tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya
untuk tidak kita ulangi.
Ditinjau dari sudut sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi.
Periodisasi ini didasarkan atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu.
Pertama, adalah zaman Yunani Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno
adalah ditujukannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik
sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal
terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini mempertanyakan asal usul alam
semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran filsafat pada zaman ini disebut
kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada
zaman ini di sebut teosentris. Para filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat
untuk memperkuat dogma-dogma agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam
pemikiran Eropa pada abad pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk
disesuaikan dengan ajaran agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan
dipandang seakan-akan tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya.
Ketiga, adalah zaman Abad Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia
sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut
antroposentris.
Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat mendasar, sehingga
semua disiplin ilmu yang lain akan mendapat pijakan filsafat. Dengan demikian,
kajian ilmiah yang terdapat dalam ilmu pengetahuan akan ditemukan hakikat, seluk
beluk dan sumber pengetahuan yang mendasarinya. Pencarian kebijaksanaan
bermakna menelusuri hakikat dan sumber kebenaran. Alat untuk menemukan
kebijaksanaan adalah akal yang merupakan sumber primer dalam berpikir. Oleh
3
karena itu kebenaran filosofis tidak lebih dari kebenaran berpikir yang rasional dan
radikal.
Dalam perkembangan sejarahnya, filsafat terbagi menjadi beberapa zaman
sejarah, yaitu Zaman Patristik, Zaman Awal Skolastik, Zaman Keemasan Skolastik,
Zaman Akhir Abad Pertengahan, Zaman Modern (1600-1800) dan Zaman Baru
(1800-1950 M). Pada zaman Barat Modern, disebut sebagai masa pencerahan atau
disebut juga “aufklarung”, dimana pikiran orang-orang dibebaskan dari doktrin-
doktrin gereja yang memabatasi pemikiran para filsufnya. Sehingga pemikiran para
filsufnya lebih kepada ilmu pengetahuan bukan pada kitab injil.
B. Rumusan Masalah
1. Latar belakang terjadinya Renaissance
2. Tokoh-tokoh penting pada masa Renaissance
3. Dampak Renaissance
4. Filsafat Barat Modern abad ke-17 Aliran Idealisme
C. Tujuan
1. Pembaca dapat mengetahui latar belakang terjadinya Renaissance
2. Pembaca dapat mengetahui tokoh-tokoh Zaman Renaissance
3. Pembaca dapat mengetahui dampak Renaisssance
4. Pembaca dapat mengetahui filsafat barat modern abad ke-17 aliran idealisme
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
sebagai vaber mundi (pekerja atau pencipta dunianya). Manusia harus mencari
sendiri kebenaran, bukan bersandar pada ajaran yang telah diberikan oleh gereja
dan agama.
Pada saat itu manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu
terlihat secara nyata dalam karya-karya seniman zaman renaissance seperti
Donatello, Botticelli, Michelangelo (1475-1564), Raphael (1483-1520, Perugino
(1446-1526, dan Leonardo da Vinci (1452-1592). Dalam bidang penjelajahan
terlihat beberapa nama besar seperti Cristopher Colombus (1451-1506) dan
Ferdinand Magellan (1480-1521). Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan
terdapat beberapa tokoh hebat antara lain Nicolaus Copernicus (1478-1543),
Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler
(1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632) bangsawan Inggris yang meletakkan
dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan
mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori Aristoteles
tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum
Organon.
Selain penejelasan diatas latar belakang timbulnya renaissance secara garis
besar disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :
1. Kondisi sosial.
Saat itu kehidupan masayarakat eropa terikat pada doktrin Gereja,
segala kegiatan kehidupan ditujukan untk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga diri. Kehidupn
manusia tidak tenteram karena selalu diintip oleh intelejen gereja, sehingga
menimbulkan sikap saling mencurigai dalam massyarakat.
2. Kondisi budaya.
Terjadi pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tetnatang tokoh-
tokoh injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada
kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidanag ilmu enegethuan karena segala kebanaran hanya kebenaran gereja.
3. Kondisi politik.
Raja secara teoritis merupakan pusata kekuasaan politik dalam Negara,
kenyataanya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan poltik ada pada kelompok
bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang
6
sewaktu-waktu dapat untk melancarkan ambsisnya. Adakalanaya kekuatan
militer kaum bangswan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.
4. Kondisi ekonomi.
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya
golongan penguasa, kondisi diatas menyebabkan masyarakat Eropa
terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai mansia. Oleh
karena itu timbulah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.
Selaian itu Mahmud hamdi juga mengemukakan pendapatanya mengenai
beberapa faktor yang mempengaruhi Renaissance, yaitu:
1. Implikasi yang sangat signifikan yang ditimbulkan oleh gerakan
keilmuan dan filsafat. Gerakan tersebut lahir sebagai hasil dari penerjemahan
ilmu-ilmu Islam ke dalam bahasa latin selama dua abad (13-14). Bahkan
sebelumnya telah terjadi penerjemahan kitab-kitab Arab di bidang filsafat dan
ilmu penegetahuan. Hal ini dilakukan setelah Barat sadar bahwa Arab memiliki
kunci-kunci Khasanah turas klasik Yunani.
2. Pasca penaklukan konstantnopel oleh Turki Usmani, terjadi migrasi
para pendeta dan sarjana ke Italia dan Negara-negara Eropa lainya. Para sarjana
tersebut menjadi pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di eropa. Mereka
menghidupakan turas klasik Yunani di Florensia dengan membawa teks dan
manuskrip yang belum dikenal sebelumnya.
3. Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan ilmu.
7
bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi mempunyai dua macam
gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan
mengitari matahari. Teori itu disebut heliocentric menggeser teori Ptolemaic.
Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang lebih penting adalah metode yang
dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup penelitian terhadap benda-benda
langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan benda-benda tersebut.
C. Dampak Renaissance
1. Positif
Pada zaman renaissance ini manusia barat mulai berpikir secara baru dan
secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang
selama ini membelenggu kebebasan Dalam mengemukaan kebenaran filsafat
dan ilmu. Tradisi-tradisi yang diwariskan oleh bangasa Yunani kepada bangsa
Barat inilah yang melahirkan kebangkitan dan kemajuan bangsa barat dengan
begitu cepatnya dengan kemampuan akal dan pemikiran dalam memahami
gejala yang ada dalam kehidupanya. Filosofisnya membuat pemikiran manusia
ketingkat mutlak.
Selain perkembangan di bidanag ilmu dan kekebebasan berpikir yang
melahirkan humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absotulisme serta
berani mempersolakan kepercayaan dan pmikiran, renaissance juga
memberikan damapak positif terhadapa bidang laian, diantaranya adalah :
a. Terbentuknya masayarakat perdagangan yan berdaya maju. Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal.
b. Melahirkan tokoh-tokoh pemikir.
c. Melahirkan ahli sains dan perubahan
d. Melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri
sehnigga membawa kepada aktivitas penelajahan dan pergerakan.
e. Masayarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota
industri. Dan kota beralih fungsi dari kota politis menjadi kota menjadi
pusat perdagangan dan industry.
f. Munculnya kaum borjuis yang dapat menyaingi kaum bangasawan dan
gereja.
2. Negatif
10
Selain memiliki dampak positive, renaissance juga melahirkan dampak
negatif, diantaranya adalah :
a. Pada masa itu selain terjadi kebangunan kembali juga tejadi kebobrokan
moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatau norma yang bisa mengatur
kehidupan .
b. Pada zaman abad tengah segala sesuatu dilakukan secara kolektif.
Sebalaiknya pada zaman renaissance, segala sesutau dilakukan secara
individu.
c. Pada zaman renaissance, segala sesuatu dilakukan berdasarkan materi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Renaissance berasal dari bahasa Prancis (renaissance) yang berarti kelahiran
kembali. Istilah ini sering digunakan untuk menamai berbagai gelombang kebudayaan
dan pemikiran di Eropa yang terjadi mulai dari Italia, kemudian meluas ke beberapa
negara Eropa lainnya. Kemunculan renaisans telah membawa hidupnya kembali ilmu
pengetahuan, filsafat dan perubahan di berbagai lini kehidupan, sehingga para
sejarawan menganggapnya sebagai awal zaman modern. Berbagai perubahan yang
terjadi selama era renaisans menjadi persiapan bagi pembentukan filsafat pad abad ke-
17, atau yang dikenal dengan filsafat modern. Suasana kefilsafatan abad pertengahan
yang bercorak teosentris, dan latar belakang masyarakat Eropa yang terkekang oleh
otoritas geraja, menimbulkan pemberontakan terhadap nilai-nilai (tradisi) gerejawi,
menjadi penyebab lahirnya renaissance dan filsafat modern.
12
DAFTAR ISI
Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Cet. IX; Yogyakarta: Kanisius, 1993.
Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet. VII; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008.
Titus, Harold H., et al. Living Issues in philosophy. Diterjemahkan oleh H.M. Rasjidi dengan
judul Persoalan-Persoalan Filsafat. Cet. I; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984.
13