Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul Filsafat IPA ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Filsafat IPA. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Abad
Renaisans dan Modern Abad 17 bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua belah pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makassar, 7 Mei 2021

Kelompok III

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Latar Belakang Munculnya Renaissance....................................................................................5
B. Tokoh-Tokoh Penting Pada Masa Renaissance..........................................................................7
C. Dampak Renaissance.................................................................................................................9
D. Filsafat Barat Modern Abad Ke-17 Aliran Idealisme................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan
budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari
seluruh lini kehidupan. Memahami tradisi pemikiran Barat sebagaimana tercermin
dalam pandangan filsafatnya merupakan kearifan tersendiri, karena kita akan dapat
melacak segi-segi positifnya yang layak kita tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya
untuk tidak kita ulangi.
Ditinjau dari sudut sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi.
Periodisasi ini didasarkan atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu.
Pertama, adalah zaman Yunani Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno
adalah ditujukannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik
sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal
terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini mempertanyakan asal usul alam
semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran filsafat pada zaman ini disebut
kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada
zaman ini di sebut teosentris. Para filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat
untuk memperkuat dogma-dogma agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam
pemikiran Eropa pada abad pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk
disesuaikan dengan ajaran agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan
dipandang seakan-akan tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya.
Ketiga, adalah zaman Abad Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia
sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut
antroposentris.

Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat mendasar, sehingga
semua disiplin ilmu yang lain akan mendapat pijakan filsafat. Dengan demikian,
kajian ilmiah yang terdapat dalam ilmu pengetahuan akan ditemukan hakikat, seluk
beluk dan sumber pengetahuan yang mendasarinya. Pencarian kebijaksanaan
bermakna menelusuri hakikat dan sumber kebenaran. Alat untuk menemukan
kebijaksanaan adalah akal yang merupakan sumber primer dalam berpikir. Oleh

3
karena itu kebenaran filosofis tidak lebih dari kebenaran berpikir yang rasional dan
radikal.
Dalam perkembangan sejarahnya, filsafat terbagi menjadi beberapa zaman
sejarah, yaitu Zaman Patristik, Zaman Awal Skolastik, Zaman Keemasan Skolastik,
Zaman Akhir Abad Pertengahan, Zaman Modern (1600-1800) dan Zaman Baru
(1800-1950 M). Pada zaman Barat Modern, disebut sebagai masa pencerahan atau
disebut juga “aufklarung”, dimana pikiran orang-orang dibebaskan dari doktrin-
doktrin gereja yang memabatasi pemikiran para filsufnya. Sehingga pemikiran para
filsufnya lebih kepada ilmu pengetahuan bukan pada kitab injil.

B. Rumusan Masalah
1. Latar belakang terjadinya Renaissance
2. Tokoh-tokoh penting pada masa Renaissance
3. Dampak Renaissance
4. Filsafat Barat Modern abad ke-17 Aliran Idealisme

C. Tujuan
1. Pembaca dapat mengetahui latar belakang terjadinya Renaissance
2. Pembaca dapat mengetahui tokoh-tokoh Zaman Renaissance
3. Pembaca dapat mengetahui dampak Renaisssance
4. Pembaca dapat mengetahui filsafat barat modern abad ke-17 aliran idealisme

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Munculnya Renaissance


Datangnya sejarah yunani di Eropa karena minat orang-orang terhadapnya
kebudayaan Yunani pada khususnya dan kebudayaan kuno pada umumnya. Orang
mau mengambilnya kebudayaan kuno itu di dunia itulah yang dianggap
kebudayaan yang sempurna. Masa itu terkenal dengan sejarah sebagai lahirnya
kembali zaman kuno atau renaissance. Dalam pandangan pun tidak ketinggalan.
Orang tidak lagi memutuskan pikirannya kepada Tuhan dan  Surga.
Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah
gerakan cultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan
kemasyarakatan, di kegerejaan di Italia pada abad pertengahan abad XIV, berakar
pada cita-cita keksatrian abad pertengahan yang menginginkan kemewahan,
kemegahan, keperkasaan dan kemasyhuran, mereka mensitesakan gagasan
Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi).
Pada masa renaissance muncul aliran yang menetapakan kebenaran
berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini
lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan
manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaanya, gereja telah meredam para
filosofis dan ilmuwan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah
mengingkari kitab suci yang selama in diacu oleh kaum Kristiani.
Selain itu pada saat itu mengalami kegelapan karena kepentingan pemikiran
yang dikuasai oleh para pemmipin Gereja. Middle Age merupakan zaman dimana
Orang Eropa  sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur
oleh gereja. Pemikiran pada abad pertengahan diatur oleh gereja, termasuk ilmu
pengetahuan. Seperti kasus pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya
yang menyebutnya bahwa matahari pusat tata surya, tetapi bertolak belakang dari
gereja.
Berbeda dari pandangan filsafat yang berkembang pada abad pertengahan,
pada zaman ini banyak filsuf berpegang teguh pada pendirian bahwa manusia
pada hakikatnya bukan sebagai viator mundi (penjiarah dimuka bumi), melainkan

5
sebagai vaber mundi (pekerja atau pencipta dunianya). Manusia harus mencari
sendiri kebenaran, bukan bersandar pada ajaran yang telah diberikan oleh gereja
dan agama.
Pada saat itu manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu
terlihat secara nyata dalam karya-karya seniman zaman renaissance seperti
Donatello, Botticelli, Michelangelo (1475-1564), Raphael (1483-1520, Perugino
(1446-1526, dan Leonardo da Vinci (1452-1592). Dalam bidang penjelajahan
terlihat beberapa nama besar seperti Cristopher Colombus (1451-1506) dan
Ferdinand Magellan (1480-1521). Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan
terdapat beberapa tokoh hebat antara lain Nicolaus Copernicus (1478-1543),
Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler
(1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632) bangsawan Inggris yang meletakkan
dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan
mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori Aristoteles
tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum
Organon.
Selain penejelasan diatas latar belakang timbulnya renaissance secara garis
besar disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :
1. Kondisi sosial.
Saat itu kehidupan masayarakat eropa terikat pada doktrin Gereja,
segala kegiatan kehidupan ditujukan untk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga diri. Kehidupn
manusia tidak tenteram karena selalu diintip oleh intelejen gereja, sehingga
menimbulkan sikap saling  mencurigai dalam massyarakat.
2. Kondisi budaya.
Terjadi pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tetnatang tokoh-
tokoh injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada
kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidanag ilmu enegethuan karena segala kebanaran hanya kebenaran gereja.
3. Kondisi politik.
Raja secara teoritis merupakan pusata kekuasaan politik dalam Negara,
kenyataanya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan poltik ada pada kelompok
bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang

6
sewaktu-waktu dapat untk melancarkan ambsisnya. Adakalanaya kekuatan
militer kaum bangswan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.
4. Kondisi ekonomi.
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya
golongan penguasa, kondisi diatas menyebabkan masyarakat Eropa
terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai mansia. Oleh
karena itu timbulah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.
Selaian itu Mahmud hamdi juga mengemukakan pendapatanya mengenai
beberapa faktor yang mempengaruhi Renaissance, yaitu:
1.      Implikasi yang sangat signifikan yang ditimbulkan oleh gerakan
keilmuan dan filsafat. Gerakan tersebut lahir sebagai hasil dari penerjemahan
ilmu-ilmu Islam ke dalam bahasa latin selama dua abad (13-14). Bahkan
sebelumnya telah terjadi penerjemahan kitab-kitab Arab di bidang filsafat dan
ilmu penegetahuan. Hal ini dilakukan setelah Barat sadar bahwa Arab memiliki
kunci-kunci Khasanah turas klasik Yunani.
2.      Pasca penaklukan konstantnopel oleh Turki Usmani, terjadi migrasi
para pendeta dan sarjana ke Italia dan Negara-negara Eropa lainya. Para sarjana
tersebut menjadi pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di eropa. Mereka
menghidupakan turas klasik Yunani di Florensia dengan membawa teks dan
manuskrip yang belum dikenal sebelumnya.
3.      Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan ilmu.

B. Tokoh-Tokoh Penting Pada Masa Renaissance


Pada zaman renaissance ada banyak penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Di
antara tokoh-tokohnya adalah:
1. Nicolaus Copernicus (1473-1543 M)

Ia dilahirkan di Torun, Polandia dan belajar di


Universitas Cracow. Walaupun ia tidak
mengambil studi astronomi, namun ia
mempunyai koleksi buku-buku astronomi dan
matematika. Ia sering disebut sebagai Founder
of Astronomy. Ia mengembangkan teori

7
bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi mempunyai dua macam
gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan
mengitari matahari. Teori itu disebut heliocentric menggeser teori Ptolemaic.
Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang lebih penting adalah metode yang
dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup penelitian terhadap benda-benda
langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan benda-benda tersebut.

2. Johannes Kepler (1571 M-1630 M)


Adalah astronom jerman,
Matematikawan dan astrolog. Ia paling di
kenal melalui hukum gerakan planetnya.
Kepler juga ahli optic dan astronomi.
Penjelasannya tentang pembiasan cahaya
tertuang dalam buku Supplement To
Witelo, Expounding The Optical Part Of
Astronomy. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
Ia menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe
sebelumnya, yaitu :
1) Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan
circle, namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk
elips.
2) Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari
selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
3) Dalam perhitungan matematika terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua
planet A dan B dengan matahari adalah X dan Y, sedangkan waktu untuk
melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 = X3 : Y3.
3. Galileo Galilei (1564-1642 M)
Galileo Galilei adalah salah seorang penemu terbesar
di bidang ilmu pengetahuan. Ia menemukan bahwa
sebuah peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak
parabola, bukan gerak horizontal yang kemudian
berubah menjadi gerak vertikal. Ia menerima
pandangan bahwa matahari adalah pusat jagad raya.
Dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa bintang
8
Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang banyak sekali jumlahnya dan
masing-masing berdiri sendiri. Selain itu, ia juga berhasil mengamati bentuk
Venus dan menemukan beberapa satelit Jupiter.

4. Francis Bacon (1561-1626 M)


Francis Bacon adalah seorang
filosof dan politikus Inggris. Ia
belajar di Cambridge University
dan kemudian menduduki jabatan
penting di pemerintahan serta
pernah terpilih menjadi anggota
parlemen. Ia adalah pendukung
penggunaan scientific methods, ia berpendapat bahwa pengakuan tentang
pengetahuan pada zaman dahulu kebanyakan salah, tetapi ia percaya bahwa
orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan inductive method, tetapi lebih
dahulu harus membersihkan fikiran dari prasangka yang ia namakan idols
(arca). Bacon telah memberi kita pernyataan yang klasik tentang kesalahan-
kesalahan berpikir dalam Idols of the Mind.
Pertama, Arca-arca Suku (Idols of the Tribes). Kita condong menerima
bukti-bukti dan kejadian-kejadian yang menguntungkan pihak atau kelompok
kita (suku atau bangsa). Kedua, Arca-arca Gua (Idols of Cave). Kita
cenderung memandang diri kita sebagai pusat dunia dan menekankan
pendapat kita yang terbatas. Ketiga, Arca-arca Pasar (Idols of the Market)
yang menjadikan kita terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang kita
kenal dalam percakapan kita sehari-hari. Kita disesatkan oleh kata-kata yang
diucapkan secara emosional. Sebagai contoh, dalam Masyarakat (Amerika)
kata-kata komunis, radikal dan teroris. Keempat, Arca-arca Panggung (Idols of
Theatre) yang timbul karena sikap kita berpegang pada partai, kepercayaan
atau keyakinan. Tingkah laku, cara-cara dan aliran-aliran pikiran adalah
seperti panggung, dalam arti bahwa mereka membawa kita ke dunia khayal.
Akhirnya arca panggung membawa kita kepada kesimpulan yang salah dasar.
Bacon menolak silogisme, sebab dipandang tanpa arti dalam ilmu
pengetahuan karena tidak mengajarkan kebenaran-kebenaran yang baru. Ia
juga menekankan bahwa ilmu pengetahuan hanya dapat dihasilkan melalui
9
pengamatan, eksperimen dan harus berdasarkan data-data yang tersusun.
Dengan demikian Bacon dapat dipandang sebagai peletak dasar-dasar metode
induksi modern dan pelopor dalam usaha sitematisasi secara logis prosedur
ilmiah.

C. Dampak Renaissance
1. Positif
Pada zaman renaissance ini manusia barat mulai berpikir secara baru dan
secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang
selama ini membelenggu kebebasan Dalam mengemukaan kebenaran filsafat
dan ilmu. Tradisi-tradisi yang diwariskan oleh bangasa Yunani kepada bangsa
Barat inilah yang melahirkan kebangkitan dan kemajuan bangsa barat dengan
begitu cepatnya dengan kemampuan akal dan pemikiran dalam memahami
gejala yang ada dalam kehidupanya. Filosofisnya membuat pemikiran manusia
ketingkat mutlak.
Selain perkembangan di bidanag ilmu dan kekebebasan berpikir yang
melahirkan humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absotulisme serta
berani mempersolakan kepercayaan dan pmikiran, renaissance juga
memberikan damapak positif terhadapa bidang laian, diantaranya adalah :
a. Terbentuknya masayarakat perdagangan yan berdaya maju. Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal.
b. Melahirkan tokoh-tokoh pemikir.
c. Melahirkan ahli sains dan perubahan
d. Melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri
sehnigga membawa kepada aktivitas penelajahan dan pergerakan.
e. Masayarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota
industri. Dan kota beralih fungsi dari kota politis menjadi kota menjadi
pusat perdagangan dan industry.
f. Munculnya kaum borjuis yang dapat menyaingi kaum bangasawan dan
gereja.

2. Negatif

10
Selain memiliki dampak positive, renaissance juga melahirkan dampak
negatif, diantaranya adalah :
a. Pada masa itu selain terjadi kebangunan kembali juga tejadi kebobrokan
moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatau norma yang bisa mengatur
kehidupan .
b. Pada zaman abad tengah segala sesuatu dilakukan secara kolektif.
Sebalaiknya pada zaman renaissance, segala sesutau dilakukan secara
individu.
c. Pada zaman renaissance, segala sesuatu dilakukan berdasarkan materi.

D. Filsafat Barat Modern Abad Ke-17 Aliran Idealisme


Idealisme berasal dari kata idea yang berarti sesuatu yang hadir dalam jiwa
dan isme yang berarti paham atau pemikiran. Sehingga, idealisme adalah doktrin
yang mengajarkan bahwa hakekat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam
kebergantungannya pada jiwa (mind) dan spirit (roh) Pandangan ini telah dimiliki
oleh Plato yang sudah jauh ada sebelum adanya tokoh-tokoh idealisme.
Idealisme mempunyai argumen epistimologi tersendiri. Penganut aliran
idealisme menggunakan argumen yang mengatakan bahwa objek-objek fisik pada
akhirnya adalah ciptaan Tuhan. Idealisme secara umum selalu berhubungan
dengan rasionalisme yang mengajarkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh
dengan akal manusia. Lawan rasionalisme ialah empirisme yang mengatakan
bahwa pengetahuan tidak diperoleh melalui akal, akan tetapi dengan pengalaman.
Orang-orang empiris amat sulit menerima paham bahwa semua realitas
bergantung kepada jiwa atau roh karena pandangan itu melibatkan dogma
metafisik atau doktrin yang fokusnya kepada hal-hal yang terlihat nyata maupun
abstrak.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Renaissance berasal dari bahasa Prancis (renaissance) yang berarti kelahiran
kembali. Istilah ini sering digunakan untuk menamai berbagai gelombang kebudayaan
dan pemikiran di Eropa yang terjadi mulai dari Italia, kemudian meluas ke beberapa
negara Eropa lainnya. Kemunculan renaisans telah membawa hidupnya kembali ilmu
pengetahuan, filsafat dan perubahan di berbagai lini kehidupan, sehingga para
sejarawan menganggapnya sebagai awal zaman modern. Berbagai perubahan yang
terjadi selama era renaisans menjadi persiapan bagi pembentukan filsafat pad abad ke-
17, atau yang dikenal dengan filsafat modern. Suasana kefilsafatan abad pertengahan
yang bercorak teosentris, dan latar belakang masyarakat Eropa yang terkekang oleh
otoritas geraja, menimbulkan pemberontakan terhadap nilai-nilai (tradisi) gerejawi,
menjadi penyebab lahirnya renaissance dan filsafat modern.

12
DAFTAR ISI

Muntasyir, Rizal. Filsafat Ilmu. Yokyakartaa: Pustaka Belajar, 2004.

Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Cet. IX; Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet. VII; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008.

Titus, Harold H., et al. Living Issues in philosophy. Diterjemahkan oleh H.M. Rasjidi dengan
judul Persoalan-Persoalan Filsafat. Cet. I; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984.

Waris, Filsafat Umum. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009.

Ihsan, Fuadi. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Adi, Filsafat Umum Renaissance, dalam http://adipustakawan.blogspot.com, (diakses pada


tanggal 16 Mei 2014, jam 09:00).

Tuan Guru, Latar Belakang Renaissance dalam http://www.tuanguru.com, (diakses pada


tanggal 16 Mei 2014, jam 09:00).

Abidin, Zainal. Pengantar Filsafat Barat. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

13

Anda mungkin juga menyukai