Blanko D
Blanko D
Telah melalui proses pengecekan naskah ilmiah dengan hasil sebagai berikut:
Plagiasi : 21% 1
Skor Reviewer : 80 2
Demikian surat ini dibuat dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Surakarta, 2021-07-14
Editorial Jurnal S1 Akuntansi
http://unggah.feb.uns.ac.id 1
Draft Artikel 111104
1
Pengecekan dengan Turnitin, Prosentase kemiripan maksimal 30%
2
Hasil Review Naskah oleh Reviewer dengan komponen penilaian meliputi Originalitas, Signifikansi, Relevansi, Penyajian dan Isi
http://unggah.feb.uns.ac.id 2
Draft Artikel 111104
The Effect Of Good Corporate Governance And Intellectual Capital To Firm Value With
Dividend Policy As A Moderating Variable On Manufacturing Companies Listed In
Indonesian Stock Exchange 2015-2019
1
E-mail korespondensi: theresiaevas99@gmail.com
Abstract
These purposes of this research are to explain the effects of good corporate governance and
intellectual capital on firm’s values on manufacturing testing by a moderating variable as measured
by dividend policy listed on the Indonesian Stock Exchange (ISE) in 2015-2019. The final sample used
for this study was 195 samples over these 5 years. Data analysis in this study used mutiple regression
analysis and moderated regression analysis (MRA). The result of this study indicated institutional
ownership structure, board size, number of audit committee and intellectual capital have a positive
effect on firm value. The results of the MRA testing show that dividend policy with Dividend Payout
Ratio (DPR) weaken the influence of institutional ownership structure, board size, and intellectual
capital on firm values. However strengthens the effect of the number of audit committee on firm
value. The limitations of study are that many companies have negative profit and do not routinely
distribute dividends.
Keyword: good corporate governance, intellectual capital, dividend policy, firm value, manufacturing
companies
PENDAHULUAN
Nilai sebuah perusahaan menjadi suatu hal utama bagi investor sebagai penilaian
kinerja perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan. Tingginya
harga saham suatu perusahaan akan menjadikan nilai perusahaanya tinggi pula
(Marcella & Mungniyati, 2019). Indikator dalam menilai perusahaan ditinjau dari
pergerakan harga saham perusahaan tersebut maka memudahkan investor untuk
mengukur apakah nilai suatu perusahaan baik atau buruk. Nilai suatu perusahaan yang
baik berdampak positif untuk kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
Konflik kepentingan (agency problem) pasti muncul dalam setiap peningkatan nilai
suatu perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika pemilik perusahaan dan manajemen
perusahaan memiliki perbedaan kepentingan. Pemilik perusahaan memiliki kepentingan
dalam jangka panjang sedangkan beberapa manajemen yang bekerja dalam kontrak akan
memaksimalkan kinerjanya hanya dalam masa kontrak. Untuk mengatasi hal ini maka
perusahaan harus memiliki sistem good corporate governance.
http://unggah.feb.uns.ac.id 3
Draft Artikel 111104
http://unggah.feb.uns.ac.id 4
Draft Artikel 111104
2019) maka peneliti tertarik untuk menggunakan variabel moderasi yaitu kebijakan
dividen yang diharapkan akan memperkuat hubungan variabel independen dan variabel
dependen yang digunakan.
LANDASAN TEORI
Teori Agensi (Agency Theory)
Teori Agensi dicetuskan oleh Jensen & Meckling (1976) adalah teori yang
memandang mengenai pemisahaan diantara manajemen perusahaan (agent) dan pemilik
perusahaan (principal). Kepentingan yang berbeda diantara manajemen dan pemilik
terjadi ketika pemilik memberikan tugas dan tanggung jawab kepada manajemen untuk
mengelola dan menjalankan perusahaan termasuk pengambilan keputusan sehingga
menimbulkan asimetri informasi. Asimetri informasi terjadi ketika agent memiliki
informasi yang terlengkap dibandingkan principal. Dengan terdapatnya asimetri
informasi maka besar kemungkinan jika agent dapat memanipulasi hasil kinerja
perusahaan agar terlihat bagus oleh principal yang akhirnya dalam jangka panjang dapat
merugikan principal.
Stakeholder Theory
Stakeholder theory merupakan teori yang membahas mengenai organisasional
manajemen dan etika bisnis terkait moral dan nilai yang mengatur organisasi.
Stakeholder theory pertama kali dikemukakan oleh R. Edward Freeman (1984)
menyatakan bahwa perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya bukan hanya
untuk kepentingan sendiri melainkan pengelolaan kinerja perusahaan yang dijalankan
dapat bermanfaat bagi para stakeholder nya (Freeman & McVea, 2001).
Bird In The Hand Theory
Menurut pendapat Lintner (1956) mengungkapkan pemilik saham sebenarnya lebih
tertarik dengan dibaginya dividen daripada penerimaan keuntungan. Hal tersebut
disebabkan karena pembagian dividen adalah aspek yang bisa perusahaan kendalikan.
Sementara penerimaan keuntungan adalah aspek yang dapat pasar kendalikan yang
penerimaannya pada waktu yang akan datang.
Corporate Governance
Corporate Governance ialah konsep yang berhubungan dengan penjaminan
akuntanbilitas manajemen perusahaan dan memonitoring kinerja manajemen perusahaan
terhadap stakeholder. Berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (2006) bahwa
melaksanakan manajemen kerja yang baik ialah dengan menerapkan asas good corporate
governance dalam setiap aspek bisnisnya dan disetiap lini perusahaannya. Ada 5 prinsip
penting dalam good corporate governance yakni transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independen, dan kewajaran juga kesetaraan.
Modal Intelektual
Modal intelektual ialah intangible asset yang perusahaan miliki sebagai nilai
tambah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya dari suatu entitas.
Steward (1977) yang ditulis oleh Fauziah & Wahyuni (2017) mendefinisikan modal
intelektual menjadi wawasan, kekayaan intelektual, pengalaman untuk menciptakan
kesejahteraan yang harus dikelola oleh perusahaan. Fanni & Fuad (2019) juga
menyatakan bahwa perusahaan harus berusaha keras untuk membangun keunggulan
kompetitif dengan memanfaatkan kekuatan modal intelektual.
http://unggah.feb.uns.ac.id 5
Draft Artikel 111104
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen yakni kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan keuangan terkait
laba periode perusahaan tentang pengambilan keputusan apakah dibagi pada pemegang
sahamnya atau ditahan. Apabila suatu dividen dibagi, hal tersebut akan menunjukkan
seberapa porsi tingkat keuntungan yang dibagi pada pemegang sahamnya. Sedangkan
jika ditahan, hal tersebut menunjukkan seberapa porsi tingkat keuntungan yang
digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah aspek utama berinvestasi atau penanaman modal oleh
investor terkait bagaimana perusahaan dinilai dalam pasar (Lestari & Satyawan, 2019).
Kinerja perusahaan yang baik secara otomatis nilai perusahaan akan meningkat. Suatu
perusahaan yang bernilai tinggi akan menarik investor untuk menaruh kepercayaan ke
perusahaan untuk menanamkan investasinya bukan hanya dalam masa sekarang namun
dalam prospek jangka panjang (Fauziah & Wahyuni, 2017).
Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional terhadap Nilai
Perusahaan
Kepemilikan saham institusional oleh institusi bank, investasi, asuransi, dan lainnya
bisa membuat kepentingan lain seperti kepentingan pribadi manajer maupun debtholder
berkurang (Fauziah & Wahyuni, 2017). Kepemilikan institusional berperan penting dalam
mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap manajemen
perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya selain keuntungan yang
diperoleh juga berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan (Fahdiansyah et al.,
2018). Kemudian penelitian Kao et al. (2019) juga mengungkapkan kepemilikan
institusional mempunyai dampak yang baik dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Berdasarkan penjelasan, sehingga bisa dikembangkan hipotesis:
http://unggah.feb.uns.ac.id 6
Draft Artikel 111104
perusahaan (Rusli et al., 2020). Penelitian tersebut diperkuat oleh Dakhlallh et al. (2020)
yang mengungkapkan bahwasanya komite audit berpengaruh positif pada nilai suatu
perusahaan. Berdasarkan penjelasannya, sehingga bisa dikembangkan hipotesis :
H6: Ukuran direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan
http://unggah.feb.uns.ac.id 7
Draft Artikel 111104
H7: Jumlah Komite Audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan
kebijakan dividen sebagai variabel moderasi.
H8: Modal Intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan
dividen sebagai variabel moderasi.
METODE PENELITIAN
Sampel Penelitian
Sumber data penelitian dengan data sekunder dan mengambil sampel semua
perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rentang
tahun 2015-2019. Peneliti ketika menentukan sampelnya pada penelitian, memakai
teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti, yakni
sebagai berikut.
http://unggah.feb.uns.ac.id 8
Draft Artikel 111104
Teknik Analisis
Peneliti dalam melakukan pegujian hipotesis menggunakan uji asumsi klasik
terlebih dahulu sebagai persyaratan dua pengujian yang akan dilakukan, yaitu pengujian
analisis regresi berganda dan moderated regression analysis (MRA). Saat melakukan
pengujian hipotesis, peneliti menggunakan microsoft excel dan software SPSS 20.
Keterangan:
Tobin’s Q = Nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q
β1 – β9 = Koefisien regresi
ε = Errors
SKI = Struktur Kepemilikan Institusional
UKD = Ukuran Direksi
KOA = Jumlah Komite Audit
MOI = Modal Intelektual
DPR = Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan Dividend
Payout Ratio
http://unggah.feb.uns.ac.id 9
Draft Artikel 111104
Ukuran Direksi
Direksi dipandang sebagai kunci dari penerapan good corporate governance.
Pelaksanaan tugas direksi yang optimal memungkinkan dalam pengambilan keputusan
yang tepat dan fokus pada tujuan perusahaan (Radhitiya & Purwanto, 2017). Pelaksanaan
optimal inilah yang dipengaruhi oleh jumlah direksi suatu perusahaan.
Modal Intelektual
Modal intelektual yang dikembangkan Ulum et al. (2014) yaitu Modified Value
Added Intellectual Capital (M-VAIC). Komponen modal intelektual ini terdiri dari human
capitals efficiency coefficients, structural capitals efficiency coefficients, capitals
employed efficiency coefficients, dan relational capitals efficiency. Terdapat enam
langkah pengukuran.
Value added (VA) didefinisikan seluruh antara hasil pengeluaran (output) dan hasil
pemasukan kecuali beban karyawan (input).
http://unggah.feb.uns.ac.id 10
Draft Artikel 111104
Variabel Moderasi
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan faktor penting yang mempengaruhi nilai bisnis (Dang
et al., 2020). Kebijakan yang diambil perusahaan terkait pembagian dividen terhadap
para pemegang sahamnya menjadi perhatian khusus bagi pemegang saham terkait harga
saham perusahaan. Pengukuran yang dipakai yakni dividend payout ratio guna mengukur
kebijakan dividen.
Variabel Dependen
Variabel dependen yang dilakukan dalam penelitian yaitu nilai suatu perusahaan
yang diukur dengan rasio Tobin’s Q. Pengukuran Tobin’s Q dicetuskan oleh James Tobin
(1968) yang melakukan perbandingan dari nilai pasar aset terhadap nilai buku aset
perusahaan. Dewi & Dewi (2020) menyatakan bahwa Tobin’s Q ialah pengukuran nilai
pasar perusahaan menurut perspektif investor.
http://unggah.feb.uns.ac.id 11
Draft Artikel 111104
Unstandardized Residual
N (Jumlah Sampel) 146
Normal Mean 0.0000000
Parameters Std. Deviation 0.43744881
Most Extreme Differences Absolute 0.110
Positif 0.110
Negatif -0.058
Kolmogorov-Smirnov Z 1.328
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.059
Sumber : Olah data SPSS
Uji multikolinearitas bisa ditinjau dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai
Tolerance. Kriteria uji ini yakni apabila nilai VIF < 10 dan Tolerance value > 0,10 atau
10% sehingga data dapat dikatakan lolos dari uji multikolinearitas. Hasil uji
multikolinearitas memperlihatkan bahwa semua variabelnya mempunyai nilai tolerance >
0,10 atau 10% dan VIF < 10, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadinya
multikolinearitas.
Unstandardized Residual
a
Test Value -0.07461
http://unggah.feb.uns.ac.id 12
Draft Artikel 111104
Uji autokorelasi memakai uji Run Test. Kriteria dari pengujian Run Test ialah jika
nilai Asymp.Sig lebih > 0,05 atau 5%. Uji autokorelasi pada tabel menunjukkan
bahwasanya model regresi yang dipakai telah terbebas dari gejala autokorelasi
disebabkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebanyak 0,506 > 0,05.
Unstandardized Residual
Spearman's X1(SKI) Sig. (2-tailed) .420
rho N 146
X2(UKD) Sig. (2-tailed) .768
N 146
X3(KOA) Sig. (2-tailed) .750
N 146
X4(MOI) Sig. (2-tailed) .334
N 146
X5(DPR) Sig. (2-tailed) .285
N 146
Sumber : Olah data SPSS
http://unggah.feb.uns.ac.id 13
Draft Artikel 111104
Hasil pengujian yang ditinjau Adjusted R square yang memperlihatkan hasil 0,21
atau 21% memiliki arti bahwa variabel dependen yaitu Tobin’s Q bisa dijelaskan oleh ke
empat variabel independen yakni SKI, UKD, KOA, dan MOI sebesar 21%. Sementara
untuk yang tersisa sejumlah 79 % dijelaskan oleh faktor diluar variabel independen.
Uji Statistik F
Pengujian regresi selanjutnya yaitu uji statistik F yang memiliki tujuan
menganalisis variabel independen yang ada yaitu SKI, UKD, KOA, dan MOI apakah
secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen yang di proksikan dengan
Tobin’s Q. Kriteria pengujian apabila nilai sig. < 0,05 yang berarti model telah layak
digunakan. Dibawah ini adalah hasil pengujian statistik F.
Menurut tabel 8 memperlihatkan nilai signifikasi 0,000 dan nilai F sebesar 10,629.
Dari hasil yang didapat, maka bisa disimpulkan bahwa variabel independen yakni SKI,
UDK, KOA, MOI secara serentak memberikan pengaruh pada variabel dependen yakni
Tobin’s Q.
Uji Statistik T
Tujuan uji statistik T yaitu untuk mengetahui apakah variabel independen secara
khusus mempengaruhi variabel dependen. Kriteria dari pengujian ini yaitu jika nilai
signifikasi menunjukkan hasil dibawah 0,05 artinya variabel independen memiliki
pengaruh pada variabel dependen. Berikut merupakan hasil statistik T.
http://unggah.feb.uns.ac.id 14
Draft Artikel 111104
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -0.972 0.398 -2.442 0.016
SKI 0.807 0.253 0.246 3.202 0.002
UKD -0.034 0.015 -0.178 2.291 0.023
KOA 0.355 0.097 0.283 3.643 0.000
MOI 0.070 0.020 0.264 3.462 0.001
Dependent Variabel: TobinsQ
Sumber : Olah data SPSS
http://unggah.feb.uns.ac.id 15
Draft Artikel 111104
Uji Statistik F
Uji analisis regresi moderasi berikutnya merupakan uji statistik F. Nilai signifikasi
bisa ditinjau dalam tabel ANOVA, apabila nilai signifikasi < 0,05% atau 5%, sehingga
model regresi layak dipakai.
Hasil uji statistik F untuk persamaan regresi yang kedua menunjukkan nilai
signifikansi di bawah α =0,05 yakni sebesar 0,000 dengan nilai F sebesar 6,837. Dengan
hasil tersebut maka variabel independen yakni SKI, UKD,KOA, DPR, Z1, Z2, Z3, Z4 dapat
mempengaruhi variabel dependen yakni Tobin’s Q secara bersama-sama dalam model
persamaan regresi tersebut.
http://unggah.feb.uns.ac.id 16
Draft Artikel 111104
Uji Statistik T
Pengujian untuk persamaan regresi moderasi terakhir yaitu uji statistik T. Hasil
dari pengujian ini ditinjau dari nilai sig. dari setiap variabel independen. Jika nilai
signifikasi menunjukkan hasil dibawah 0,05, variabel independen memiliki pengaruh
pada variabel dependen.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .439 .773 .568 .571
SKI .575 .384 .175 1.499 .136
UKD .047 .022 .246 2.189 .030
KOA -.123 .212 -.098 -.579 .563
MOI .109 .029 .408 3.693 .000
DPR -.338 .159 -4.092 -2.126 .035
Z1 .017 .066 .122 .259 .796
Z2 -.003 .004 -.236 -.699 .486
Z3 .119 .051 4.323 2.345 .020
Z4 -.005 .004 -.351 -1.422 .157
Dependent Variabel: TobinsQ
Sumber : Olah Data SPSS
http://unggah.feb.uns.ac.id 17
Draft Artikel 111104
DAFTAR PUSTAKA
Anton, S. G. (2016). The Impact of Dividend Policy on Firm Value: A Panel Data Analysis
of Romanian Listed Firms. Journal of Public Administration, Finance and Law, 10,
107–112.
Ashary, F., & Kasim, M. Y. (2019). Pengaruh Kebijakan Dividen Dan Leverage Terhadap.
Jurnal Ilmu Manajemen, 5(3), 330–338.
Badan Kordinasi Penanaman Modal. (2020). Siaran Pers - BKPMâ¯: Industri Makanan
Paling Diminati di Sektor Manufaktur (pp. 1–2).
Bursa Efek Jakarta. (2001). Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta, Surat Keputusan
Kep-339/BEJ/07-2001 (pp. 1–12).
Dakhlallh, M. M., Rashid, N., Wan Abdullah, W. A., & Al Shehab, H. J. (2020). Audit
Committee and Tobin’s Q As A Measure of Firm Performance Among Jordanian
http://unggah.feb.uns.ac.id 18
Draft Artikel 111104
http://unggah.feb.uns.ac.id 19
Draft Artikel 111104
http://unggah.feb.uns.ac.id 20