5. Dalam klasifikasi jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan jeruk
keprok (Citrus nobilis), termasuk dalam satu kelompok yaitu pada tingkat…
A. kelas
B. ordo
C. famili
D. genus
E. spesies
Jawaban: D
Pembahasan: Citrus maxima, Citrus aurantifolia, Citrus nobilis dalam klasifikasi menempati
takson spesies (nama jenis). Nama jenis (spesies) terdiri dari 2 kata, dimana, kata pertama
ditulis denmgan huruf besar yang merupakan nama marga (genus).
Sedangkan kata yang kedua ditulis dengan huruf kecil menunjukkan nama jenisnya
(spesiesnya). Jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk keprok mempunyai nama depan yang sama,
yaitu Citrus, berarti ketiganya berada dalam kelompok tingkat genus yang sama.
PERTANYAAN ESSAY
1. Keanekaragaman hayati terbagi dalam berapa tingkat? Sebutkan!
Jawaban :
Keanekaragaman hayati terbagi dalam 3 tingkat, yaitu keanekaragaman genetik,
keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem.
4. Bentuk spesiasi alopatrik yang terjadi ketika populasi yang telah menjadi terisolasi
memiliki sangat sedikit individu di sebut dengan ......... (spesiasi peripatrik)
5. Kasus spesiasi yang sangat langka yang terjadi ketika populasi terus didistribusikan dalam
area geografis tanpa hambatan khusus untuk aliran gen disebut sebagai istilah dari .......
(spesiasi parapatrik)
7. Sebutkan dan jelaskan faktor lingkungan apa sajakah yang dapat menyeleksi makhluk
hidup di alam?
Jawaban :
1) Makanan
Apabila pada suatu pulau kecil hidup 100 ekor burung dara yang memakan
jagung dan biji-bijian. Yang kemudian lama-kelamaan jumlah merpati akan
menjadi lebih dari 1000 ekor karena akan terus berkembang biak. Sementara
itu jumlah makanan seperti jagung dan biji-bijian jumlahnya terbatas dan
hanya cukup untuk 500 ekor burung. Hal tersebut yang kemudian membuat
burung-burung bersaing dan memperebutkan makanan. Burung dara yang
paling kuat serta paling cepat akan mendapatkan makanan yang cukup. Dan
sebaliknya , burung merpati yang lemah dan kurang gesit akan mati karena
kalan dalam memperebutkan makanan.
2) Suhu pada Lingkungan
Maksud dari suhu pada lingkunga yaitu, contohnya ketika suatu sekolah
mengadakan piknik digunung bromo atau gunung semeru. Tentunya tidak
semua anak cocok dengan cuaca atau suhu pada lingkungan yang dingin
tersebut. Bisa jadi malah diantara anak-anak yang mengikuti piknik tersebut
akan sakit. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang atau makhluk hidup
memiliki kemampuan dalam beradaptasi yang berbeda-beda. Contoh pada
hewan yaitu ada hewan-hewan tertentu yang hanya ada dikutub, dan jenisnya
berbeda dengan hewan-hewan yang hidup di gurun atau padang pasir atau
pada daerah tropis. Didaerah yang dingin, akan dijumpai hewan-hewan
mamalia yang berambut tebal dan lebat, sedangkan pada daerah yang tropis
akan dijumpai mamalia berambut tipis. Jenis makhluk hidup yang paling
adaptif (dapat menyesuaikan diri) dengan suhu lingkungannya akan lolos
seleksi alam dan dapat hidup terus, sementara makhluk hidup yang tidak
adaptif akan mati karena seleksi alam. Jadi faktor yang mempengaruhi seleksi
alam yaitu suhu pada lingkungan.
3) Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat penting bagi keberlangsungan hidup organisme,
contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
fotosintesis dan menghasilkan makanan dengan bantuan cahaya matahari.
Fotosintesis merupakan proses berubahnya karbondioksida dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen. Tumbuhan yang kekurangan cahaya matahari akan
mengalami fotosintesis yang tidak maksimal, sehingga berpengaruh terhadap
oksigen yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh organisme lainnya.
4) Habitat
Habitat merupakan tempat tinggal makhluk hidup. Dalam habitat ini tersedia
sumber-sumber pendukung kehidupan, seperti air, sumber makanan, tempat
berlindung dan lain sebagainya. Kerusakan lingkungan akibat penebangan
secara liar akan merusak habitat berbagai macam organisme, seperti harimau
sumatera yang kini terdesak oleh manusia dan diperkirakan akan segera punah.
12. Sebutkan dan jelaskan peran manusia yang dapat merusak Biodiversitas ?
Jawaban :
a) Penebangan liar dan pembakaran hutan
Kebakaran hutan dan penebangan liar akan menghancurkan tanaman langka
dan menghilangkan habitat hewan. Ini dapat menyebabkan punahnya flora dan
fauna ini. Ekosistem akan rusak ketika hujan karena tidak ada lapisan
pepohonan, sehingga tanah akan terbawa hujan dan menimbulkan banjir dan
longsor.
b) Membuang sampah sembarangan.
Pembuangan sampah akan menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
Sampah juga akan menyebabkan kerusakan pada tanah dan meracuni hewan di
air.
c) Perburuan binatang liar
Perburuan akan membuat binatang punah atau berkurang dan menyebabkan
gangguan pada ekosistem. Misalnya bila rusa dan babi hutan berkurang maka
populasi harimau juga akan terganggu.
d) Praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan
Praktik penangkapan ikan seperti penggunaan cantrang, pukat harimau, racun
ikan dan bom ikan akan sangat merusak lingkungan laut dan membuat
kelestarian flora dan fauna laut terancam metode di atas akan membunuh ikan
kecil yang belum berkembang dan menghancurkan terumbu karang yang
merupakan habitan ikan dan hewan laut lainya.
e) Perdagangan satwa dilindungi
Perdagangan satwa dan produk satwa seperti gading gajah dan kulit haromau
sangat mengancam kelestarian hewan langka. Perdagangan satwa adalah
pemicu utama perburuan ilegal hewan dilindungi.