Anda di halaman 1dari 10

FILUM MOLLUSCA

Istilah 'mollusca' diberikan oleh seorang ahli


bernama Johnston. Hewan yang termasuk ke dalam filum
mollusca adalah hewan invertebrata yang bertubuh lunak.
Seperti snail (siput), limax (siput tanpa cangkang), mussel
(remis/kepah), kerang, tiram, dentalium (dentis: gigi),
cumi-cumi, gurita, nautili, dan lainnya.

Mollusca adalah filum terbesar kedua


setelah filum Arthropoda. Studi / ilmu yang
mempelajari mollusca disebut dengan
'Malacology'. Studi / ilmu yang mempelajari
cangkang dari mollusca disebut dengan
'Conchology'.

Karakteristik Umum:

 Sebagian besar hidupnya di laut, namun ada juga yang di air tawar dan terrestrial.

 Tubuh moluska tidak memiliki segmen (kecuali Monoplacophora) dengan kepala yang
berbeda, kaki berotot dan punuk visceral. Kaki berguna dalam bergerak.
 Massa visceral dorsal ditutupi oleh lapisan kulit tebal yang disebut mantel atau Pallium.
itu membungkus ruang yang disebut mantel atau rongga pallial, antara dirinya dan tubuh.

 Tubuhnya simetris bilateral. Pada beberapa moluska seperti pila (siput) dewasa menjadi
asimetris karena torsi selama pertumbuhan.

 Tubuh dilindungi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan zat organik yang
disebut conchin. Ini disekresikan oleh kelenjar cangkang mantel.

 Rongga tubuh adalah hemocoel. Selom sejati terbatas pada ginjal, gonad, dan ruang
perikardial.
 Rongga bukal berisi "struktur serak" yang disebut radula (radula tidak ada pada bivalvia).

 Organ pernapasan mollusca adalah ctenidia/gill (insang). Pada beberapa spesies terdapat
kantung paru dan bronkus sekunder, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada spesies
molusca yang bernafas menggunakan paru-paru. Contohnya molusca yang hidup di darat
(bekicot).

 Sistem peredaran darah molusca adalah tipe terbuka (tipe tertutup pada cephalopoda,
contoh : cumi). Darah mengalir melalui "sinus" besar. Peredaran darah terbuka, artinya
darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga di antara sel-
sel dalam organ. Jantung moluska umumnya memiliki dua serambi (auricles) dan satu
bilik (ventrikel), jantung ini terdapat dalam rongga perikardium.

 Pigmen pernapasan adalah hemosianin (yang mengandung tembaga).

 Ekskresi terjadi oleh metanefridia tubular yang biasa disebut ginjal (nefridia). Kelenjar
perikardium mengeluarkan limbah ke dalam selom dan nefridia mengeluarkannya.
 Setiap nefridium dihubungkan dengan selom perikardial melalui nefrostom
(nephrostome). Ujung lainnya terbuka ke dalam rongga mantel (mantle cavity) melalui
nefridiopori (nephridiopore).
 Sistem saraf berkembang dengan baik dengan ganglia, komisura dan ikat.

 Organ/alat indera khusus seperti osphradium (osfradium berfungsi sebagai


kemoreseptor), juga dapat mendeteksi jumlah sedimen yang terbawa aliran air masuk. Ini
terjadi pada bivalvia (kerang) dan gastropoda.
 Organ indera lainnya seperti tentakel dan mata.
 Statocysts terdapat pada sebagian besar moluska. Statocysts merupakan reseptor sensorik
keseimbangan yang ada pada beberapa invertebrata, termasuuk molusca.
 Molusca kebanyakan uniseksual (berkelamin tunggal) hanya sedikit yang hermaprodit.
 Pembelahan yang terjadi pada molusca adalah holoblastik dan spiral.

 Perkembangannya secara langsung atau tidak langsung.


 Larva trochophore yang dimodifikasi disebut larva veliger hadir dalam sejarah hidup
banyak moluska.
 Torsion/torsi adalah fitur/bagian mendasar dari gastropoda. Torsion/torsi meningkatkan
stabilitas pada saat dewasanya.
Klasifikasi Mollusca

Terbagi menjadi 7 kelas yaitu:


1. Aplacophora
2. Polyplacophora
3. Monoplacophora
4. Gastropoda
5. Scaphopoda
6. Pelecypoda

1. Kelas Aplacophora
 Ukurannya kecil
 Tidak memiliki cangkang
 Mollusca primitive
 Kutikula mengandung kapur/spikula

 Kaki jika ada adalah lipatan yang terletak di alur pedial


 Organ pernapasan terdiri dari 1 pasang insang atau insang sekunder
 Tidak memiliki Nephridia, tetapi podosit terjadi dinding pericardial
 Sistem saraf seperti tangga
 Perkembangannya secara langsung dan tidak langsung
Contohnya: Neomenia, Chaetoderma

2. Kelas Polyplacophora

 Cangkang dibagi 8 katup, secara melintang atau pelat cangkang


 Kaki lebar dan rata
 Insangnya ada 6 sampai 88 pasang

 Sistem saraf seperti tangga tetapi tidak memiliki ganglia


 Perkembangannya tidak langsung dan terdapat larva trochopore

Contoh: Chiton, Lepidopleurus


3. Kelas Monoplacophora

Awalnya monoplacophora telah dianggap punah, namun pada tahun 1952 kembali
ditemukan spesiesimen-spesimen Neopilina dari laut dalam di pesisir pasifik Costa
Rica. Monoplacophora dianggap sebagai fosil hidup karena pertama kali ditemukan
dalam bentuk fosil.

Monoplacophora memiliki limpet (siput) seperti cangkang. Kakinya lebar dan


rata/tipis. Monoplacophora memiliki tiga sampai enam pasang insang.

Tambahan:
Bentuk tubuhnya seperti siput berukuran 3 mm – 3 cm. Tubuh bagian dorsal
tertutup sebuah cangkang. Dibagian lateral dan posterior kaki dikelilingin mantel
yang luas. Memiliki 2 pasang kelenjar kelamin (gonad) dan beberapa pasang organ
ekskresi (diantaranya 4 yang berfungsi sebagai gonoducts). Mulut monaplacophora
dilengkapi dengan radula, yaitu setiap baris memiliki gigi pusat, tiga pasang gigi
lateral dan dua pasang gigi marjinal. Anus terdapat dibagian posterior.
Pengulangan organ dalam beberapa sistem adalah salah satu faktor yang paling
mencolok dari monoplacophora. Contohnya, Neopilina

4. Kelas Gatropoda

Gastropoda merupakan hewan terestrial (ditemukan di tanah), hidup di air tawar


dan laut. Gastropoda merupakan golongan/kelas terbesar dalam filum mollusca.
Umumnya kelas gastropoda dikenal/disebut siput. Gastropoda ini memiliki kepala
dengan mata dan tentakel serta radula.

Memiliki cangkang eksternal dan spiral melingkar. Pada hewan gastropoda ada
yang ditemukan memiliki cangkang dan tidak memiliki cangkang pada beberapa
spesies (siput telanjang).
Kakinya luas dan datar/pipih yang digunakan untuk merayap atau merekat dan
terletak di daerah ventral tubuh.

Tambahan:
Umumnya gastropoda memiliki cangkang yang sudah terbentuk sejak embrio.
Karakterstik yang khas yang dimiliki gastropoda adalah proses perkembangan yang
disebut torsi, yaitu ketika embrio gastropoda berbentuk pipih pada abalone dan
limpet. Cangkang gastrooda yang melingkar-lingkar itu memilin ke kanan namun ada
pula yang memilin ke kiri. Struktur umum cangkang gastropoda terdiri atas Apex
(puncak cangkang), Aperture (Lubang tempat keluar masuknya kepala dan kaki),
Operculum (penutup cangkang), Whorl (satu putaran cangkang), Spire (susunan
whorl), suture (garis yang terbentuk oleh perlekatan spire) dan Umbilicus (luang
yang terdapat di ujung kolumela (pusat putaran cangkang)).
Susunan tubuhnya terdiri atas: kepala, badan dan alat gerak. Didalam badan terdapat
organ-organ internal, terdapat pula mantel yang berfungsi untuk proses respirasi.
Aalat pergerakannya berupa kaki yang terdapat pada bagian perut.
Sejarah atau siklus hidupnya biasanya mencakup larva veliger yang dapat berenang
bebas. Selama metamorfosis dari torsion larva akan muncul sehingga ketika dewasa
menunjukkan perbedaan (asimetris).

Contohnya: Pila (siput), Aplysia (ditemukan di laut), Doris (kosmopolit), Helix (siput
darat), Limax (keong), Patella (lintah laut)

Anda mungkin juga menyukai