OLEH :
RINDI AFRITA
041480302
2020.2
BAB I
PENDAHULUAN
Kemiskinan adalah permasalahan mendasar yang terjadi pada seseorang, maka harus
diselesaikan. Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara sinergis dan sistematis
agar seluruh masyarakat dapat menikmati kehidupan yang bermartabat. Persoalan
kemiskinan bukan hanya berdimensi pada aspek ekonomi semata, tetapi juga pada
dimensi sosial, budaya, politik, pendidikan, bahkan juga sampai pada tingkat ideologi.
Secara umum kondisi kemiskinan tersebut ditandai oleh kerentanan, ketidakberdayaan,
keterisolasian, dan ketidakmampuan untuk menyampaikan kebutuhan dan aspirasinya.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu gerakan yang dirancang guna meningkatkan taraf
hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif dari masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat harus selalu berupaya untuk memaksimalkan partisipasi, dengan
tujuan membuat setiap orang dalam masyarakat terlibat dalam proses-proses dan kegiatan
masyarakat. Serta untuk menciptakan kembali masa depan masyarakat individu.
Tujuan dari penulisan paper ini adalah, untuk menarik pembaca untuk bisa lebih peduli
terhadap oendidikan kaum masyarakat miskin. Serta membahas tindakan yang harus di lanjuti
agar masyarakat miskin mendapatkan pendidikan yang sederajat dengan masyarakat kaum
menengah. Juga membahas faktor-faktor apa saja yang menjadi pemghambat dalam proses
pendidikan mayarakat miskin.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Moh. Ali Aziz dkk dalam buku Dakwah, Pemberdayaan adalah sebuah
konsep yang fokusnya adalah kekuasaan. Pemberdayaan secara substansial merupakan proses
memutus (break down) dari hubungan antara subjek dan objek. Proses ini mementingkan
pengakuan subjek akan kemampuan atau daya yang dimiliki objek. Secara garis besar proses
ini melihat pentingnya mengalirkan daya dari subjek ke objek Hasil akhir dari pemberdayaan
adalah beralihnya fungsi individu yang semula objek menjadi subjek (yang baru), sehingga
relasi sosial yang nantinya hanya akan dicirikan dengan relasi sosia l antar subyek dengan
subyek lain.
Menurut Ife yang dikutip dalam bukunya Edi Suharto, mengatakan bahwa,
pemberdayaan memuat dua pengertian kunci, yakni kekuasaan dan kelompok lemah.
Kekuasaan disini diartikan bukan hanya menyangkut kekuasaan politik dalam arti sempit,
melainkan kekuasaan atau penguasaan klien atas:
a. Pilihan-pilihan personal dan kesempatan hidup, kemampuan dalam membuat
keputusan-keputusan mengenai gaya hidup, tempat tinggal dan pekerjaan.
2. Strategi compulsion, membuat situasi sedemikian rupa sehingga orang terpaksa secara
tidak langsung mengubah sikapnya
3. Strategi pervasion, mengulang apa yang diharapkan akan masuk dalam bidang bawah
sadar seseorang sehingga mengubah diri sesuai dengan apa yang diulangi
a) Persiapan kerjasama
b) Pembentukan kemitraan
c) Artikulasi tantangan
d) Identifikasi sumber kekuasaan
e) Penentuan arah
2. Penemuan
3. Pengembangan
a) Mengaktifkan sumber
b) Memperluas kesempatan
c) Mengakui temuan-temuan
d) Mengintegrasikan kemajuan
c. Muncul potensi pengelolaan dana yang tidak sesuai (penyimpangan dana); dan
Selain itu, menurut Wadu L.B, Dkk. (2018) ada beberapa faktor penghambat dalam
sebuah upaya pemberdayaan masyarakat, diantaranya:
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
file:///C:/Users/eHP/Downloads/1222-2222-1-
SM.pdfhttp://digilib.uinsby.ac.id/8576/4/BAB%20II.pdfhttp://e-
journal.uajy.ac.id/1756/3/2EP15294.pdf
https://www.researchgate.net/publication/296796310_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT
_MISKIN_MELALUI_PROSES_PENDIDIKAN_NONFORMAL_UPAYA_MENINGKAT
KAN_KESEJAHTERAAN_SOSIAL_DI_KABUPATEN_HALMAHERA_BARAT
file:///C:/Users/eHP/Downloads/1222-2222-1-SM.pdf