Anda di halaman 1dari 5

ASSIGNMENT OF INDUSTRIAL RELATION CLASS C

NAME : - Bunga Akmalunnisa – 205160217


- Meiske Olga Putri S. - 205160227

Nomor : Pekanbaru, 22 Februari 2020


Sifat : Penting. Kepada Yth
Lamp : 1. Pimpinan Perusahaan
Perihal : A n j u r a n. 2. Sdr Sriwendari

Sehubung dengan permohonan mediasi Perselisihan pemutusan hbungan kerja yang


telah dicatatkan oleh PT. Maju Terus melalui kuasanya Meiske Bunga & Partner yang
beralamatkan --------- tanggal 16 Desember 2019, yang telah dilimpahkan
penanganannya oleh Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Pekanbaru melalui surat nomor:------- tanggal 12 Januari 2020 kepada Mediator
Hubungan Industrial dengan pokok perkara Perselisihan pemutusan hubungan kerja
sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perelisihan Hubungan
Perindustrial, maka setelah mmperhatikan keterangan dan data yang disampaikan oleh
para Pihak dalam sidang mediasi dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:

A. KETERANGAN PENGUSAHA/KUASANYA

- Bahwa Sriwedari merupakan karyawan PT. Maju Terus ("PT MT") yang
dipekerjakan Sejak tanggal 17 Agustus 2019 berdasarkan Commitment Letter
No.23/JI/HR/DCP/V/2019 tanggal 17 Agustus 2019 Tentang Penerimaan
Calon Karyawan, dengan jabatan terakhir sebagai Adm. Penjualan dan
merupakan karyawan tetap dengan upah Rp4.500.000,- (empat juta lima ratus
ribu rupiah).
- Bahwa terhitung sejak tanggal 7 Desember 2020, pekerja telah diputuskan
hubungan kerja (“PHK”) oleh PT MT secara sepihak oleh karena kesalah
pahaman atas pemahaman atas pemesanan buah pada tanggal 05 Desember
2019.
- Bahwa terjadi kesalahan pemesanan buah sebanyak 100(seratus) buah yang
dilakukan oleh pekerja menjadi 150 (seratus lima puluh), telah ada cross check
ulang tugas pekerja yang dilakukan oleh perusahaan, yang mana dilakukan
oleh Ibu Tere, dalam hal ini menjabat sebagai Accounting.
- Bahwa benar pekerja telah menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan
dalam menjalankan tugas dan Ibu tere meminta pekerja untuk mengganti
semua kerugian atas kesalahan pelaporan yang tanpa disengaja tersebut.
- Bahwa benar dengan itikad baik, pekerja meminta keringanan dan berjanji
akan mengganti kerugian yang diakibatkan oleh perbuatannya.
- Bahwa benar terjadi pertemuan dengan Bapak Togar selaku Direktur
perusahaan bahwa terdapat kekecewaan dan tindakan pekerja dianggap
tindakan yang memanipulasi uang perusahaan.
- Bahwa pada tanggal 6 Desember 2019 disampaikan oleh Ibu Tere bahwa
pekerja harus mengganti semua kerugian perusahaan atas kelalaian pekerja
beserta pernyataan yang pada intinya menyatakan bahwa pekerja berjanji tidak
akan mengulangi kesalahannya dan akan mengganti kerugian.
- Bahwa pada tanggal 7 Desember 2019, pekerja masuk kerja dan menemui Ibu
Rumi yang menjabat sebagai Personalia. Ibu Rumi menyampaikan bahwa hari
ini adalah hari terakhir pekerja sebagai karyawan di PT MT dan tetap harus
membayar setiap kerugian yang di akibatkan olehnya.
- Bahwa pada tanggal 10 Desember 2019, dengan itikad baik Pekerja datang ke
PT MT dengan membawa uang untuk mengganti rugi, namun PT MT menolak
uang tersebut dan meminta pekerja untuk menyerahkan surat “pengunduran
diri”.
- Bahwa pekerja merasa keberatan dengan tindakan PT MT yang menyuruhnya
membuat surat “pengunduran diri”.
- Bahwa perusahaan telah menyatakan bahwa per tanggal 7 Desember 2019,
pekerja tidak lagi berkerja di perusahaan, dan tanggal 10 desember 2019
perusahaan memutuskan untuk menolak uang ganti rugi dan meminta pekerja
membuat surat "pengunduran diri".
- Bahwa perusahaan memutuskan untuk tidak memberikan sanksi ganti rugi
pada pekerja yang awalnya telah diberikan, melainkan meminta pekerja untuk
membuat surat "pengunduran diri" karena perusahaan menganggap pekerja
lalai dan tidak dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
- Bahwa perusahaan menganggap kerugian yang ditimbulkan oleh pekerja telah
masuk dalam kategori kesalahan yangmana telah memanipulasi uang
perusahaan.

B. KETERANGAN PEKERJA

- Bahwa pekerja tidak membantah keterangan perusahaan mengeni masa kerja,


jabatan serta upah pekerja setiap bulan.
- Bahwa pada tanggal 5 Desember 2019 pekerja mengakui dan meminta maaf
kepada Ibu Tere selaku Accounting diperusahaan telah terjadi kesalah
pahaman atas pemesanan buah yang dikirimkan oleh pekerja sebagai Adm.
Penjualan yang seharusnya berjumlah 100 buah tetapi pekerja mengirim 150
buah.
- Bahwa Ibu Tere selaku Accounting meminta pekerja untuk bertanggungjawab
atas yang telah diperbuat dengan membayar semua kerugian dan membuat
surat pernyataan yang pada intinya pekerja berjanji tidak mengulangi
kesalahannya dan akan mengganti kerugian.
- Bahwa saat menemui Bapak Togar (Direktur), Bapak Togar langsung marah-
marah dan mengaku kecewa kepada pekerja dan mengatakan bahwa pekerja
telah memanipulasi uang perusahaan.
- Bahwa pada tanggal 7 Deesember 2019 Ibu Rumi sebagai Personalia
menyampaikan hari itu adalah hari terakhi pekerja sebagai karyawan di PT.
MT dan tetap harus membayar setiap kerugian yang diakibatkan oleh nya.
- Bahwa pekerja terlah membawa uang untuk membayar kerugian kepada PT.
MT pada tanggal 10 Desember 2019 tetapi ditolak dan diminta untuk
memberikan surat pengunduran diri, dengan merasa keberatan pekerja
mengingat bahwa PT. MT melalui Ibu Rumi telah memecat secara sepihak
atau PHK pekerja.
- Bahwa perusahaan tidak mengikuti peraturan yang tertuang di Perjanjian
Kerja Bersama yakni Pasal 25 ayat (2) yakni Perusahaan wajib memberikan
surat peringatan terlebih dahulu kepada pekerja sebanyak 3x atau
memindahkan jabatan pekerja ditingkat yang lebih rendah, apabila pekerja
tidak menjalankan pekerjaan dan kewajiban dengan baik, maka perusahaan
berhak memberhentikan pekerja.
- Berdasarkan hal-hal tersebut diatas pekerja tidak dapat menerima tuduhan
perusahaan telah memanipulasi uang perusahaan dan keputusan perusahaan
yang tidak konsisten.
- Bahwa pekerja tidak keberatan untuk mengganti uang kerugian yang
disebabkannya dan keberatan dengan pemecatan sepihak oleh perusahaan dan
tidak mendapatkan haknya sebagai pegawai tetap.

C. PENDAPAT DAN PERTIMBANGAN HUKUM MEDIATOR HUBUNGAN


PRINDUSTRIAL

- Bahwa Pekerja Sriwedari telah ekerja di PT. MT sejak tanggal 17 Agustus


2019 dengan jabatan sebagai Adm. Penjualan dengan menerima upah sebesar
Rp. 4.500.000,- (Empat juta lima ratus ribu rupiah)
- Bahwa pekerja telah melakukan pelanggaran pertama kalinya dengan kesalah
pahaman dalam pengiriman buah.
- Bahwa pekerja tidak bekerja lagi di perusahaan PT. Maju Terus.
- Bahwa perusahaan belum memberikan surat peringatan tertulis dan langsung
menerapkan pemecatan sepihak terhadap pekerja yang dimana perusahaan
melanggar Perjanjian Kerja Bersama Pasal 25 ayat (2).
- Bahwa pekerja tidak keberatan untuk membayar ganti rugi uang perusahaan
-

MENGANJURKAN:

1. Agar pihak perusahaan PT. Maju Terus dapat memberikan surat peringatan pertama
dan memperkerjakan kembali Sdr. Sriwedari dengan status karyawan tetap dan
penurunan jabatan ditingkat yang lebih rendah
2. Agar pihak Pekerja melaksanakan sanksi dari perusahaan yaitu membayar kerugiian
yang telah diperbuat
3. Agar kedua belah pihak melaksanakan kewjibannya masing-masing sebelum adanya
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
4. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah menerima Anjuran ini;
5. Apabila salah satu atau kedua belah pihak menolak Anjuran, maka pihak yang merasa
dirugikan dapat engajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial.

Demikian disampaikan untuk mendapatkan perhatian.

Mengetahui,
KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI KOTA PEKANBARU MEDIATOR

Anda mungkin juga menyukai