Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN

PEMBENTUKAN PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN (PEH)


TINGKAT AHLI ANGKATAN II

MATA PELATIHAN
MP 3. MUATAN TEKNIS BIDANG PKTL

Disusun Oleh :
Nama : Ulil Amri, S.Hut
NIP : 19840104 201101 1 005

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANBADAN


PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BOGOR, NOVEMBER 2021
PROGRAM PELATIHAN : Pelatihan Pembentukan PEH Tingkat Ahli Angkatan II
MATERI POKOK : Pemantapan dan Penatagunaan Kawasan Hutan

Komponen Deskripsi Uraian


Deskripsi Materi Pokok : Mata pelatihan ini membekali peserta dengan
kemampuan memahami pemantapan dan penatagunaan
kawasan hutan
Tujuan Hasil Pelatihan : Peserta mampu melaksanakan tugasnya sebagai
tenaga fungsional PEH tingkat ahli jenjang pertama sesuai
dengan butir-butir kegiatan yang telah ditetapkan.
Indikator Hasil Belajar : Peserta mampu melakukan pemantapan dan penatagunaan
kawasan hutan (penataan batas, pengukuran kawasan,
pengumpulan data dan peta dalam rangka penetapan
kawasan hutan)
Ringkasan Materi : Peraturan turunan dari perubahan UU 41/1999 dalam UU
11 /2020 terkait dengan pemantapan dan penatagunaan
Kawasan Hutan yaitu PP 23/2021 yang kemudian diatur
lebih lanjut dalam Permen LHK No. 7/2021.

Pokok perubahan antara lain:


1. Penyederhanaan Kawasan Hutan (menghapus Hutan
Produksi Terbatas)
2. Kawasan Hutan yang belum dilakukan pengukuhan
diselesaikan paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunya
Peraturan Pemerintah
3. Kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh Menteri
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini,
dinyatakan sebagai bagian dari kecukupan luas Kawasan
hutan

Pengukuhan Kawasan Hutan dilakukan melalui


Penunjukkan, Penataan Batas, Pemetaan dan Penetapan.
Tiap provinsi memiliki Kawasan Hutan Tetap sesuai dengan
Kecukupan Luas Kawasan Hutan.

Penunjukan kawasan hutan dilakukan oleh Menteri.


Kawasan hutan yang telah ditunjuk dilakukan
penyempurnaan dengan peta penunjukan berbasis citra
satelit resolusi tinggi (CSRT) skala 1:50.000 yang telah
mengindikasikan adanya hak-hak pihak ketiga.
Apabila terdapat hak-hak pihak ketiga, maka
penyelesaiannya dilakukan dengan:
1. di sepanjang trayek batas dikeluarkan dari trayek batas
sesuai dengan ketentuan; dan
2. di dalam kawasan hutan diselesaikan dengan penataan
kawasan hutan.

Terhadap Peta penunjukan kawasan hutan yang telah


disempurnakan dilakukan pemasangan tugu batas dengan
koordinat tertentu pada beberapa titik sepanjang trayek
batas dan menjadi acuan dalam pelaksanaan tata batas.
Pelaksanaan tata batas dilaksanakan oleh Panitia Tata Batas.

Pemetaan Kawasan Hutan dilakukan terhadap hasil


Penunjukan Kawasan Hutan, Penataan Batas Kawasan
Hutan, dan Penetapan Kawasan Hutan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
informasi geospasial.

Kawasan Hutan yang telah ditata batas temu gelang


ditetapkan oleh Menteri berdasarkan:
1. Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan; dan
2. Peta Tata Batas Kawasan Hutan yang telah temu gelang.

Percepatan penetapan Kawasan Hutan terutama untuk


mencegah konflik ditempuh dengan cara:
1. Diutamakan pada lokasi yang berbatasan dengan tanah
hak
2. Memanfaatkan koordinat geografi, satelit dan teknologi
penginderaan jauh

Terhadap batas kawasan hutan yang telah ditetapkan


dilakukan pemeliharaan dan pengamanan batas kawasan
hutan, agar tanda batas dapat berfungsi sebagai acuan
penentuan posisi batas kawasan hutan di lapangan.

Terhadap tanda batas yang rusak dan/atau hilang dan untuk


hasil penataan batas yang sudah berumur sekurang-
kurangnya 5 tahun dilakukan rekonstruksi batas kawasan
hutan.
Pengukuhan Kawasan Hutan Adat dilakukan terhadap areal
yang berasal dari Kawasan Hutan Negara atau berasal dari
tanah ulayat. Ditetapkan dalam Keputusan Menteri tentang
Penetapan status Hutan Adat

Pada areal persetujuan perizinan/ penggunaan/


pengelolaan/ pelepasan Kawasan Hutan, pelaksanaan
penataan batas dilakukan sendiri oleh Pemegang Perizinan
atau menunjuk rekanan pelaksana yang mempunyai
kompetensi di bidang pengukuran dan pemetaan.

Selain Penunjukkan, Penataan Batas, Pemetaan dan


Penetapan Kawasan Hutan, pada Pengukuhan Kawasan
Hutan dalam rangka penyelesaian tanah dalam Kawasan
Hutan Negara dilakukan Penataan Kawasan Hutan.

Penataan Kawasan Hutan Dalam Rangka Pengukuhan


Kawasan Hutan tersebut meliputi:
1. Pengadaan Tanah Obyek Reforma Agraria;
2. Pengelolaan Perhutanan Sosial;
3. Perubahan Fungsi dan Peruntukan Kawasan Hutan;
dan/atau
4. Penggunaan Kawasan Hutan.

Pernah melakukan : Melaksanakan kegiatan pengukuran dan penataan batas


kegiatan yang blok dan petak pada Blok Pemanfaatan Hutan Lindung dan
sesuai materi pokok Hutan Produksi Kelompok Hutan Pelangan (RTK. 7) wilayah
pengelolaan hutan BKPH Pelangan Tastura.

Yang Belum dipahami : Tahapan penataan batas kawasan hutan dan Penataan
terkait materi pokok Kawasan Hutan Dalam Rangka Pengukuhan Kawasan Hutan
terlalu rumit grafiknya. Perlu dijelaskan contoh
pelaksanaanya di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai