Anda di halaman 1dari 32

MODUL PERKULIAHAN

Sistem Cerdas

Keanggotaan, Operator ,
Penalaran Monoton Fuzzy

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Fakultas Teknik Teknik Elektro Triyanto Pangaribowo,ST,MT

Abstract Kompetensi
Pada modul ini dibahas mengenai Himpunan dan fungsi Mampu
keanggotaan serta penalaran monoton Fuzzy menjelaskan
dan
memahami
tentang
Himpunan
Fuzzy
2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kurva GAUSS

Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan 2 parameter yaitu (γ) dan (β), kurva GAUSS

juga menggunakan (γ) untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang

menunjukkan lebar kurva (dibawah). Nilai kurva untuk suatu nilai domain x diberikan

sebagai:

Gambar Karakteristik fungsional kurva GAUSS.

Fungsi Keanggotaan:

g. Koordinat Keanggotaan

Himpunan fuzzy berisi urutan pasangan berurutan yang berisi nilai domain dan kebenaran

nilai keanggotaannya dalam bentuk:


2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Skalar(i) / Derajat(i)

‘Skalar’ adalah suatu nilai yang digambar dari domain himpunan fuzzy, sedangkan ‘Derajat’

skalar merupakan derajat keanggotaan himpunan fuzzynya.

Gambar Titik-titik koordinat yang menunjukkan PENGENDARA BERESIKO

TINGGI

Gambar diatas merupakan contoh himpunan fuzzy yang diterapkan pada sistem asuransi yang

akan menanggung resiko seorang pengendara kendaraan bermotor berdasarkan usianya, akan

berbentuk ‘U’. Koordinatnya dapat digambarkan dengan 7 pasangan berurutan sebagai

berikut:

16/1 21/.6 28/.3 68/.3 76/.5 80/.7 96/1

Gambar memperlihatkan koordinat yang menspesifikasikan titik-titik sepanjang domain

himpunan fuzzy. Semua titik harus ada di domain, dan paling sedikit harus ada satu titik yang

memiliki nilai kebenaran sama dengan 1. Apabila titik-titik tersebut telah digambarkan, maka

digunakan interpolasi linear untuk mendapatkan permukaan fuzzy-nya seperti terlihat pada

Gambar dibawah.

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Kurva yang berhubungan dengan PENGENDARA BERESIKO TINGGI
Fuzzy Logic Toolbox

Matlab menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk perhitungan logika Fuzzy dimulai

dari perhitungan fungsi keanggotaan sampai dengan inferensi Fuzzy

Fungsi Keanggotaan

1. Trimf

Fungsi ini untuk membuat fungsi keanggotaan kurva segitiga (Gambar dibawah ). Ada 3

parameter yang dapat digunakan, yaitu [a b c]

Fungsi keanggotaan

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Syntax
y = trimf(x,params)
y = trimf(x,[a b c])
Contoh 1:
x=0:0.1:20;
y=trimf(x,[4 10 16]);
plot(x,y);
grid;
title('Fungsi Segitiga');
xlabel('x')
ylabel('mu[x]');
Untuk mencari nilai keanggotaan x = 12 dapat dituliskan:
>> trimf(12, [4 10 16])
ans =
0.6667

Hasil grafik ketika syntax di running:

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Output perintah
2. Trapmf

Fungsi ini untuk membuat fungsi keanggotaan kurva trapesium (Gambar dibawah).

Ada 4 parameter yang dapat digunakan, yaitu [a b c d].Fungsi keanggotaan:

Gambar Grafik fungsi Trapmf

Syntax

y = trapmf(x,[a b c d])

Contoh 2

x=0:0.1:16;

y=trapmf(5,[2 6 8 12]);

plot(x,y);

grid;

title('Fungsi Trapesium');

xlabel('x');

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai fungsi keanggotaan x = 5, dapat ditulis

>> trapmf(5,[2 6 8 12])

ans =

0.7500

Gambar Output perintah


3. Gbellmf

Fungsi keanggotaan:

Gambar Grafik fungsi gbellmf

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Parameter: [a b c]

parameter b biasanya positif.


Syntax

y = gbellmf(x,params)

Contoh 3

x=0:0.1:16; y=gbellmf(x,[2 5 8]);

plot(x,y);

grid;

title('Fungsi kurva Bell');

xlabel('x');

ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x=3, dapat dituliskan

>> gbellmf(3,[2 5 8])

ans =

1.0485e004

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Output perintah contoh 3
4.Gaussmf

Fungsi keanggotaan:

Gambar Grafik fungsi gaussmf

Parameter: [σ c]
2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Syntax

y = gaussmf(x,[sig c])

Contoh 4

x=0:0.1:15;

y=gaussmf(x,[2 7.5]);

plot(x,y);

grid;

title('Fungsi kurva Gauss');

xlabel('x');

ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x = 5 , dapat dituliskan

>> gauss

mf(5,[2 7.5])

ans=

0.4578

Gambar Output perintah contoh


5. Pimf

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi keanggotaan:

f(x;a,b,c,d) = smf(x;a,b)*zmf(x;c,d)

Parameter: [a b c d]

Gambar Grafik fungsi pimf

Syntax

y = pimf(x,[a b c d])

Contoh 5

x=0:0.1:15;

y=pimf(x,[2 6 8 12]);

plot(x,y);

grid;

title('Fungsi kurva Phi');

xlabel('x');

ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x=10, dapat dituliskan

>> pimf(10,[2 6 8 12])

ans =0.5000

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Output perintah Contoh5

6. Sigmf

Fungsi keanggotaan:

Parameter: [a c]

Gambar Grafik fungsi sigmf


Parameter a dapat bernilai positif maupun negatif.

Syntax

y = sigmf(x,[a c])
2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 6

x=0:0.1:8;

y=sigmf(x,[2 4]);

plot(x,y);

grid;

title('Kurva Sigmoid');

xlabel('x');

ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x=3, dapat dituliskan

>> sigmf(3,[2 4])

ans =

0.1192

Gambar Output perintah contoh 6


7. Smf:
Fungsi keanggotaan:

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Parameter: [a b]

Gambar Grafik fungsi smf

Syntax

y = smf(x,[a b])

Contoh 7

x=0:0.1:12;

y=smf(x,[2 10]);

plot(x,y);

grid;

title('Kurva S');

xlabel('x')

ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x=6, dapat dituliskan


2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
>> smf(6,[2 10])

ans

0.5000

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x=6, dapat dituliskan


>> smf(6,[2 10])
ans =
0.5000

Gambar Output perintah contoh7


8. Zmf

Fungsi keanggotaan:

Parameter: [a b]

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Grafik fungsi zmf

Syntax

y = zmf(x,[a b])

Contoh 8

x=0:0.1:10;

y=zmf(x,[2 8]);

plot(x,y);

grid;

title('Kurva Z');

xlabel('x');

ylabel('mu[x]');

Untuk mencari nilai keanggotaan untuk x=5, dapat dituliskan


>> zmf(5,[2 8])
ans =
0.5000

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Output perintah contoh 8

FUZZY LOGIC MATLAB TOOLBOX


Agar dapat mengunakan fungsi-fungsi logika fuzzy yang ada paad Matlab, maka harus

diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox adalah

fasilitas yang tersedia dalam program matlab untuk membangun suatu sistem fuzzy logic.

Fuzzy Logic Toolbox memberikan fasilitas Graphical User Interface (GUI) untuk

mempermudah dalam membangun suatu sistem fuzzy. Pada gambar dibawah

menunjukkan tampilan windows untuk tiap-tiap GUI yang ada dalam Fuzzy Logic

Pada saat kita membangun sistem fuzzy dengan fuzzy logic toolbox, maka kita harus

melakukan editing yang meliputi: Jumlah Masukan/Keluaran, Klasifikasi

Masukan/Keluaran, Jenis MF Masukan/Keluaran, Rule, Metode Defuzzyfikasi, dst.

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan

mengobservasi sistem penalaran, yaitu :


2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fuzzy Inference System (FIS) Editor

1 Membership Function Editor

2 Rule Editor

3 Rule Viewer

4 Surface Viewer

Dengan memanfaatkan 3 fasilitas GUI yang pertama (FIS Editor, MF Editor dan Rule

Editor) kita dapat membaca dan memodifikasi data tentang sistem fuzzy yang akan kita

bangun. Sedangkan dengan 2 fasilitas GUI yang lainnya (Rule Viewer dan Surface

Viewer), maka kita akan bisa membaca saja tanpa dapat memodifikasi data tentang sistem

fuzzy yang telah kita buat.

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar . Lima Buah GUI Yang Terdapat Dalam Fuzzy Logic Toolbox
FUZZY INFERENCE SYSTEM EDITOR (FIS EDITOR)

Untuk mengaktifkan FL Toolbox atau kita ingin memulai membangun sistem fuzzy

dengan memanfaatkan toolbox, maka kita cukup menuliskan fuzzy pada command line

pada command windows pada program matlab.

>> fuzzy (lalu tekan enter)

Kemudian pada layar akan muncul GUI untuk FIS Editor seperti pada gambar 10.2.

Dengan menggunakan FIS Editor ini kita dapat memulai melakukan editing terhadap

sistem fuzzy yang ingin kita bangun.

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a
c

b
d

h
f

g i
Gambar . Tampilan GUI Untuk FIS Editor
Keterangan gambar :

• Menu pilihan yang mengijinkan kita untuk membuka, menyimpan, dan

mengedit atau menampilkan sistem fuzzy

• Ikon variabel input. Kita dapat mengedit fungsi keanggotaan tiap-tiap variabel

input dengan cara menekan ikon ini 2 kali (double-click).

• Ikon diagram sistem. Kita dapat mengedit aturan (menuju ke rule editor) dengan

cara menekan ikon ini 2 kali (double click) .

• Ikon variabel output. Kita dapat mengedit fungsi keanggotaan tiap-tiap variabel

output dengan cara menekan ikon ini 2 kali (double-click).

• Nama sistem fuzzy yang akan kita bangun akan ditampilkan disini. Nama ini dapat

kita ubah dengan save as

• Pop-up menu yang digunakan untuk mengatur fungsi-fungsi penalaran fuzzy,


2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
seperti : AND, OR, fungsi implikasi, fungsi komposisi aturan (agregasi) atau metode

defuzzyfikasi.

• Menunjukkan operasi yang sedang dikerjakan.

• Kolom edit, digunakan untuk mengedit nama input atau output

• Tombol untuk mencari tahu informasi lebih lanjut tentang kerja FIS

Editor.

Dalam program matlab, apabila kita menginginkan membuka sistem fuzzy yang telah

dibuat sebelumnya (misalnya : produksi.fis), maka kita bisa langsung mengetikkan dari

command line pada command windows :

>> fuzzy produksi

Membership Function Editor

b
c
d

e i
j
f k
g

Gambar . Editor Fungsi Keanggotaan

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Editor fungsi keanggotaan seperti yang terlihat pada gambar 10.3, berfungsi untuk
mengedit fungsi keanggotaan himpunan fuzzy untuk tiap-tiap variabel input dan output.
Editor ini dapat dipanggil dengan memilih menu View – Edit membership functions… atau
menekan tombol Ctrl+2 atau dengan menekan 2 kali (double click) ikon variabel input
atau variabel output (point b atau point d pada gambar 10.2).

Keterangan Gambar :

1. Menu pilihan untuk menyimpan, membuka, mengedit, dan melihat sistem

fuzzy.

2. Daerah variabel. Untuk mengedit fungsi keanggotaan salah satu variabel,

tekan satu kali.

3. Gambar ini akan menampilkan semua fungsi keanggotaan himpunan fuzzy

pada suatu variabel.

4. Untuk mengedit atribut suatu fungsi keanggotaan himpunan fuzzy (nama, tipe,

parameter), cukup ditekan satu kali.

5. Menunjukkan nama dan tipe variabel yang ditunjuk.

6. Daerah untuk mengedit range variabel.

7. Daerah untuk mengedit range variabel yang akan ditampilkan.

8. Menunjukkan operasi yang sedang berjalan.

9. Daerah untuk mengedit nama himpunan fuzzy yang ditunjuk.

10. Pop-up menu untuk memilih tipe atau jenis fungsi keanggotaan himpunan

fuzzy yang ditunjuk.

11. Daerah untuk mengedit parameter-parameter himpunan fuzzy yang ditunjuk.

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Rule Editor

Rule editor merupakan digunakan baik untuk mengedit maupun menampilkan aturan

yang akan atau telah dibuat. Editor ini dapat dipanggil dengan cara memilih menu View

– Edit rules… atau menekan tombol Ctrl + 3 atau menekan 2 kali (double click) ikon

diagram sistem (point-c pada Gambar 10.2.). Maka akan muncul rule editor seperti

terlihat pada Gambar dibawah

d
c

f g h i

Gambar . Rule Editor

Keterangan Gambar. :

4. Menu pilihan untuk menyimpan, membuka, mengedit dan melihat sistem


fuzzy.

5. Daerah yang berisi aturan-aturan fuzzy.

6. Listbox yang berisi himpunan-himpunan fuzzy untuk input1.


2015 Sistem Cerdas
1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Listbox yang berisi himpunan-himpunan fuzzy untuk output1.

8. Pilihan operator yang digunakan.

9. Bobot untuk aturan yang ditunjuk.

10. Tombol untuk menghapus aturan yang ditunjuk.

11. Tombol untuk menambahkan aturan.

12. Tombol untuk mengubah aturan yang ditunjuk.

Rule Viewer

Viewer ini berguna untuk melihat alur panalaran fuzzy pada sistem, meliputi pemetaan

input yang diberikan ke tiap-tiap variabel input, aplikasi operator dan fungsi implikasi,

komposisi (agregasi) aturan, sampai pada penentuan output tegas pada metode

defuzzifikasi.

ab
d c

e
f
g
h

Gambar 10.10. Rule Viewer

2015 Sistem Cerdas


1 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Viewer ini dapat dipanggil dengan cara memilih View – View rules… atau menekan
tombol Ctrl + 5, maka akan muncul rule viewer seperti terlihat pada Gambar 10.10.

Keterangan Gambar :

1. Menu pilihan untuk menyimpan, membuka, mengedit dan melihat sistem


fuzzy.

2. Kolom ini (kuning) menunjukkan variabel input yang digunakan dalam aturan.

3. Kolom ini (biru) menunjukkan variabel output yang digunakan dalam aturan.

4. Tiap-tiap baris menunjukan satu aturan. Apabila ingin mengetahui aturan


tersebut, tekan nomor aturan satu kali, kemudian akan muncul aturan tersebut
pada status bar.

5. Menunjukkan kombinasi output dari tiap-tiap aturan yang terbentuk dari


fungsi komposisi (agregasi) yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan
proses defuzzifikasi.

6. Tempat untuk mengedit input yang diberikan.

7. Tombol-tombol untuk melihat aturan ke samping kiri, kanan, turun atau naik.

8. Status bar yang menunjukkan operasi yang sedang dijalankan.

OPERATOR DASAR ZADEH UNTUK OPERASI HIMPUNAN FUZZY

Seperti halnya himpunan konvensional, ada beberapa operasi yang didefinisikan secara

khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai

hasil dari operasi 2 himpunan sering dikenal dengan nama fire strength atau α–predikat. Ada

3 operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu:

Operator AND

2013 Sistem Cerdas


96 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan. α– predikat sebagai hasil

operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar

elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.

μA∩B = min(μA[x], μB[y])

Contoh 1:

Misalkan nilai keanggotaan 27 tahun pada himpunan MUDA adalah 0,6 (μMUDA[27]=0,6); dan

nilai keanggotaan Rp 2.000.000,- pada himpunan penghasilan TINGGI adalah 0,8

(μGAJITINGGI[2x106]=0,8); maka α–predikat untuk usia MUDA dan berpenghasilan TINGGI

adalah:

μMUDA∩GAJITINGGI = min(μMUDA[27], μGAJITINGGI[2x106)

= min(0,6; 0,8)

= 0,6

Contoh 2:
Misalkan nilai keanggotaan IP 3.2 pada himpunan IPtinggi adalah 0.7 dan nilai keanggotaan 8
semester pada himpunan LulusCepat adalah 0.8 maka a-predikat untuk IPtinggi dan LulusCepat:

IPtinggiLulusCepat = min(IPtinggi[3.2], LulusCepat[8])

= min(0.7,0.8) = 0.7

Operator OR

Operator ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan. α– predikat sebagai hasil

operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar

elemen pada himpunanhimpunan yang bersangkutan.

μA∪B = max(μA[x], μB[y])

Contoh 1:

2013 Sistem Cerdas


97 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada contoh dapat dihitung nilai α–predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilan TINGGI

adalah:

μMUDA∪GAJITINGGI = max(μMUDA[27], μGAJITINGGI[2x106)

= max(0,6; 0,8)

= 0,8

Contoh 2:

α–predikat untuk IPtinggi atau LulusCepat

IPtinggiLulusCepat = max(IPtinggi[3.2], LulusCepat[8])

= max(0.7,0.8)

= 0.8

Operator NOT

Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. α– predikat sebagai

hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan

elemen pada himpunan yang bersangkutan dari 1.

A’ = 1-A[x]

Contoh 1:

Pada contoh , dapat dihitung nilai α–predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah:

μMUDA’ [27] = 1 - μMUDA[27]

= 1 - 0,6

= 0,4

Contoh 2:

a-predikat untuk BUKAN IPtinggi


IPtinggi‘ = 1 - IPtinggi[3.2] = 1 - 0.7 = 0.3

PENALARAN MONOTON (Aturan Fuzzy If Then)

2013 Sistem Cerdas


98 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Metode penalaran secara monoton digunakan sebagai dasar untuk teknik implikasi fuzzy.

Meskipun penalaran ini sudah jarang sekali digunakan, namun terkadang masih digunakan

untuk penskalaan fuzzy. Jika 2 daerah fuzzy direlasikan dengan implikasi sederhana sebagai

berikut :

IF x is A THEN y is B

transfer fungsi:

y = f((x,A),B)

maka sistem fuzzy dapat berjalan tanpa harus melalui komposisi dan dekomposisi fuzzy.

Nilai output dapat diestimasi secara langsung dari nilai keanggotaan yang berhubungan

dengan antesedennya.

Contoh:

Misalkan ada 2 himpunan fuzzy: TINGGI (menunjukkan tinggi badan orang Indonesia) dan

BERAT (menunjukkan berat badan orang Indonesia) seperti terlihat pada Gambar dibawah.

Gambar Himpunan fuzzy: TINGGI dan BERAT.

Relasi antara kedua himpunan diekspresikan dengan aturan tunggal sebagai berikut:

IF TinggiBadan is TINGGI THEN BeratBadan is BERAT

Implikasi secara monoton akan menyeleksi daerah fuzzy A dan B dengan algoritma sebagai

berikut:

 Untuk suatu elemen x pada domain A, tentukan nilai keanggotannya dalam daerah

fuzzy A, yaitu: μA[x];

2013 Sistem Cerdas


99 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Pada daerah fuzzy B, nilai keanggotaan yang berhubungan dengan tentukan

permukaan fuzzy-nya. Tarik garis lurus ke arah domain. Nilai pada sumbu domain, y,

merupakan solusi dari fungsi implikasi tersebut. Dapat dituliskan:

yB = f(μA[x],DB)

Gambar dibawah menunjukkan kerja algoritma tersebut. Seseorang yang memiliki tinggi

badan 165 cm, memiliki derajat keanggotaan 0,75 pada daerah fuzzy TINGGI; diperoleh dari:

μTINGGI[165] = (165 – 150)/(170 – 150)

= 15/20

= 0,75

Nilai ini dipetakan ke daerah fuzzy BERAT yang akan memberikan solusi berat badan orang

tersebut yaitu 59,4 kg; diperoleh dari:

μBERAT[y] = S(y; 40,55,70) = 0,75

Karena 0,75 > 0,5 maka letak y adalah antara 52,5 sampai 70, sehingga:

⇔ 1-2[(70-y)/(70-40)]2 = 0,75

⇔ 1-2(70-y)2/900 = 0,75

⇔ 2(70-y)2/900 = 0,25

⇔ (70-y)2 = 112,5

⇔ (70-y) = √(112,5)

⇔y = 70 10,6 ---> ambil (-) nya, karena nilainya harus < 70
⇔y = 59,4

2013 Sistem Cerdas


10 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

0
Gambar Implikasi monoton: TINGGI ke BERAT.

FUNGSI IMPLIKASI

Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu

relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah:

IF x is A THEN y is B

dengan x dan y adalah skalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang mengikuti

IF disebut sebagi anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut sebagai

konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan operator fuzzy, seperti:

IF (x1 is A1) • (x2 is A2) • (x3 is A3) • ...... • (xN is AN) THEN y is B

dengan • adalah operator (misal: OR atau AND).

Secara umum, ada 2 fungsi implikasi yang dapat digunakan, yaitu:

2013 Sistem Cerdas


10 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

1
a. Min (minimum). Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy. Gambar dibawah

menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi min.

Gambar Fungsi implikasi: MIN.

b. Dot (product). Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy. Gambar dibawah

menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi dot.

Gambar Fungsi implikasi: DOT.

2013 Sistem Cerdas


10 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

2
DaftarPustaka
1. Kusumadewi; Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik & Aplikasinya). Yogyakarta:
Graha Ilmu
2. Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan (Teori dan Pemrograman). Yogyakarta : Gava
media.
3. Sutojo, T. Edy ,Mulyanto dan Suhartono,Vincent. 2010. Kecerdasan Buatan. Andi
Offset. Yogyakarta.

4. Kusumadewi; Sri. 2004. Membangun Jaringan Syaraf Tiruan dengan Matlab & Excel
Link. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Kuswadi; Son. 2004. Kendali Cerdas: Teori dan Aplikasi Praktisnya. Yogyakarta :
Andi
6. Away, gunaldi, 2010, the shortcut of matlab programing, informatic bandung.
7. Kusumadewi; Sri. 2002, analisis dan disain sistem fuzzy menggunakan toolsbox
matlab, Yogyakarta: Graha Ilmu.
8. Murata, Tadao, 1989, petri net properties, analysis and application, proceding of
IEEEVol4 april 1989.
9. Jan Jantzen, (1998), Tutorial On Fuzzy Logic, Denmark, Technical University of Denmark,
Department of Automation,
10. Khaled Hammouda and Prof. Fakhreddine Karray, (1996), A Comparative Study of Data
Clustering Techniques, Canada , Department of Systems Design EngineeringUniversity of
Waterloo.

2013 Sistem Cerdas


10 Triyanto Pangarbowo,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai