Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN KECEMASAN

1. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang
samar disertai respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatan individu akan adanya bahaya dan memampuan individu
untuk bertindak menghadapi ancaman (Herdman &Kamitsaru, 2015).
Ansietas merupakan pengalaman individu yang bersifat subjektif, yang
sering bermanifestasi sebagai perilaku yang disfungsional yang diartikan
sebagai perasaan “kesulitan” dan kesusahan terhadap kejadian yang tidak
diketahui dengan pasti (Varcolis, 2007).
Ansietas menurut Caplan (2005), adalah sebagai “kesulitan” atau
“kesusahan” dan merupakan konseuensi yang normal dari pertumbuhan,
perubahan, pengalaman baru, penemuan identitas dan mana hidup.

2. Faktor Penyebab
1) Menurut Sumiati (2009:124), kecemasan dapat disebabkan karena :
a. Adanya perasaan takut tidak terima dalam satu lingkungan tertentu.
b. Adanya pengalaman traumatis, seperti trauma akan perpisahan,
kehilangan atau bencana.
c. Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan.
d. Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan
fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar.
e. Adanya ancaman terhadap konsep diri.
7

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien


menjelang pre operasi (Anik Maryunani, 2014) :
a. Kemungkinan pasien bereaksi dengan adanya stress dengan
kecemasan yang tinggi.
b. sejumlah peristiwa yang menimbulkan stress yang telah terjadi akhir-
akhir ini pada kehidupan pasien atau dalam keluarga pasien.
c. Persepsi pasien terhadap hospitalisasi dan pengalaman pembedahan.
d. Pentingnya pembedahan untuk pasien.
e. Berbagai hal yang tidak diketahui yang dihadapi pasien pada saat
masuk rumah sakit.
f. Tingkat harga diri dari image / gambaran diri pasien.
g. Sistem keyakinan dan keagamaan pasien.
3) Faktor Yang Berhubungan
Menurut Budi Anna (2017) :
a. Ancaman kematian.
b. Ancaman pada status terkini.
c. Hereditas.
d. Hubungan interpersonal.
e. Kebutuhan yang tidak dipenuhi.
f. Konflik nilai.
g. Konflik tentang tujuan hidup.
h. Krisis maturasi.
i. Krisis situasi.
j. Panjanan pada toksin.
k. Penularan interpersonal.
l. Penyalahgunaan zat.
m. Perubahan besar (misal : status ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, fungsi peran, status peran).
n. Riwayat keluarga tentang cemas.
3. Rentang Respons Tingkat Kecemasan
Rentang respons kecemasan berfluktuasi antara respons adaptif dan
maladaptif.

Adaptif Maladaptif

ringan sedang berat panik


2.1 (Sumber : Stuart, 2013)
4. Respons Kecemasan
Menurut Budi Anna (2017). Respons kecemasan dapat mempengaruhi :
a. Perilaku
1. Agitasi.
2. Gelisah.
3. Gerakan ekstra.
4. Insomnia.
5. Kontak mata yang buruk.
6. Melihat sepintas.
7. Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa
hidup.
8. Penurunan produktivitas.
9. Perilaku mengintai.
10. Tampak waspada.
b. Afektif
1. Berfokus pada diri sendiri.
2. Distress.
3. Gelisah.
4. Gugup.
5. Kesedihan yang mendalam.
6. Ketakutan.
7. Menggemerutukan gigi.
8. Menyesal.
9. Peka.
10. Perasaan tidak adekuat.
11. Putus asa.
12. Ragu.
13. Sangat khawatir.
14. Senang berlebihan.
c. Psikologis
1. Gemetar.
2. Peningkatan keringat.
3. Peningkatan ketegangan.
4. Suara bergetar.
5. Tremor tangan.
6. Wajah tegang.
d. Simpatis
1. Anoreksia.
2. Diare.
3. Dilatasi pupil.
4. Eksitasi kardiovaskular.
5. Gangguan pernapasan.
6. Jantung berdebar-debar.
7. Kedutan otot.
8. Lemah.
9. Mulut kering.
10. Peningkatan denyut nadi.
11. Peningkatan frekuensi pernapasan.
12. Peningkatan refleks.
13. Peningkatan tekanan darah.
14. Wajah memerah.
e. Parasimpatis
1. Anyang-anyangan.
2. Gangguan pola tidur.
3. Menurunnya denyut nadi.
4. Menurunnya tekanan darah.
5. Diare.
6. Kesemutan pada ekstremitas.
7. Pusing.
8. Kelelahan.
9. Mual.
10. Sensasi geli yang ekstrim.
11. Sering berkemih.
f. Kognitif
1. Gangguan perhatian.
2. Gangguan konsentrasi.
3. Menyadari gejala fisiologis.
4. Bingung.
5. Memblokir pikiran.
6. Menurunnya kemampuan untuk belajar.
7. Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah.
8. Konfusi.
9. Pelupa.
10. Preoupasi.
11. Penurunan lapang persepsi.
12. Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain.
5. Tingkat Kecemasan
Tingkat kecemasan menurut Sutejo (2017) dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan hidup dalam sehari-hari sehingga
menyebabkan seseorang menjadi orang waspada dan meningkatan lahan
persepsinya. Kecemasan menumbuhkan motivasi belajar serta
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
b. Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang dapat membuat seseorang untuk memusatkan
perhatian pada hal penting dan mengesanpingkan yang lain, sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif, tetapi dapat melakukan
sesuatu yang lebih terarah.
c. Kecemasan Berat
Kecemasan ini sangat mengurangi lahan persepsi orang. Adanya
kecenderungan untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan
spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku
ditunjukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu hal lain.
d. Panik
Kecemasan berhubungan dengan ketakutan dan merasa di teror, serta
tidak mampu melakukan apapun walaupun dengan pengarahan. Panik
meningatkan aktivitas motorik, menurunkan kemampuan berhubungan
dengan orang lain, persepsi menyimpang, serta kehilangan rasional.
6. Alat Ukur Kecemasan
Menurut Suryono (2010), alat ukur kecemasan menggunakan HRS-A
(Hamilton Rating Scale for Anxiety), yang terdiri atas 14 kelompok gejala,
masing-masing kelompok gejala diberi penilaian antara 0-4.Hal-hal yang
kurang dari 14 : tidak ada
kecemasan 14-20 : kecemasan
ringan
21-27 : kecemasan sedang
28-41 : kecemasan berat
42-56 : panik (kecemasan sangat berat)

Penilaian :
1 : tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)
2 : ringan (satu gejala dari pilihan yang ada)
3 : sedang (separuh dari gejala yang ada)
4 : berat (lebih dari separuh gejala yang ada)
5 : sangat berat (semua gejala ada)

7. Etiologi
a. Faktor Predisposisi (Pendukung)
Ketegangn dalam kehidupan dapat berupa hal-hal seperti berikut :
1) Peristiwa traumatik
2) Konflik emosional
3) Gangguan konsep diri
4) Frustasi
5) Ganggaun fisik
6) Pola mekanisme koping keluarga
7) Riwayat gangguan kecemasan
8) Mediasi
b. Faktor Presipitasi (Pencetus)
1) Faktor presipitasi dibedakan menjadi berikut :
a) Ancaman integritas seseorang meliputi ketidamampuan fisiologis
yang akan datang atau menurunnya apasitas untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
b) Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi
seseorang.

8. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala cemas adalah :
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah
tersinggung.
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut.
c. Merasa takut bila sendiri atau pada keramaian dan banyak orang.
d. Gangguan konsenterasi dan daya ingat.
e. Adanya keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang
belakang, pendengaran yang berdenging atau berdebar-debar, sesak
napas, mengalami gangguan pencernaan, berkemih atau sakit kepala.
9. Mekanisme Koping
Tingkat kecemasan sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme
koping (Sutejo, 2017),yaitu :
a. Rekasi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan
situasi stress, misalnya perilaku menyerang untuk mengubah atau
mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan. Menarik diri untuk
memindahkan dari sumber stress. Kompromi untuk mengganti tujuan
atau mengorbankan kebutuhan personal.
b. Mekanisme pertahanan ego dapat membantu mengatasi kecemasan
ringan dan sedang, tetapi berlangsung secara tidak sadar, serta
melibatkan penipun diri, distorsi realitas, dan bersifat maladaptive.
Menurut Nurhalimah (2016), mekanisme pertahanan ego yang
digunakan adalah :
1) Kompensasi
Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri
dengan secara tegas menonjolkan kelebihan yang dimilikinya.
2) Penyangkalan
Klien menyatakan ketidasetujuan terhadap realitas dengan
mengingkari realitas tersebut.Mekanisme pertahanan ini paling
sederhana dan primitive.
3) Pemindahan
Pemindahan merupakan pengalihan emosi yang semula ditujukan
pada seseorang/benda tertentu yang biasanya netral atau kurang
mengancam terhadap dirinya.
4) Disosiasi
Pemisahan dari setiap proses mental atau perilaku dari kesadaran
atau identitasnya.
5) Identifikasi
Proses dimana seseorang mencoba menjadi orang yang iakagumi
dengan mengambil/menirukan pikiran-pikiran, perilaku, dan
selera orang tersebut.
6) Intelektualisasi
Klien menggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.
7) Introjeksi
Klien mengikuti norma-norma dari luar sehingga ego tidak lagi
terganggu oleh ancaman dari luar (pembentuan superego).
8) Fisasi
Klien berhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek
tertentu (emosi atau tingah laku atau pikiran), sehingga
perkembangan selanjutnya terhalang.
9) Proyeksi
Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendri kepada orang
lain, terutama keinginan. Perasaan emosional dan motivasi tidak
dapat ditoleransi.
10) Rasionalisasi
Klien memberi keterangan bahwa siap atau tingkah lakunya
berdasarkan pada alasan yang seolah-olah rasional, sehingga
tidak menjatuhkan harga diri.
11) Reaksi Formasi
Klien bertingkah laku yang berlebihan yang langsung
bertentangan dengan keinginan-keinginan atau perasaan yang
sebenarnya.
12) Regresi
Klien kembali ketingkat perkembangan terdahulu (tingkah laku
yang primitif).
13) Represi
Klien secara tidak sadar mengesampingan pikiran, impuls atau ingatan yang
menyakitaan atau bertentangan.Hal ini merupakan pertahanan ego yang primer dan
cenderung diperkuat oleh mekanisme ego yang lainnya.
14) Acting out
Klien langsung mencetuskan perasaan bila keinginannya terhalang.
15) Sublimasi
Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia.
16) Subresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan, tetapi sebetulnya
merupakan analog represi yang disadari.
17) Undoing
Tindakan atau perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagaian dari
tindakan, perilaku atau komunikasi sebelumnya yang merupakan mekanisme
pertahan primitif.
FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR

Nama Mahasiswa : Melisa Tempat Praktik :


NIM :1701090477 Tanggal Praktik :

A. Identitas Klien
Nama : Ny. W No. RM :
Usia : 24 tahun Tanggal MRS :
Jenis Kelamin : perempuan Tgl Pengkajian : 15 september 2021
Alamat : Njetakasri Sumber Informasi : ibu pasien
No. Tlp :- Nama Keluarga yg Dapat
Status Pernikahan : sudah menikah Dihubungi : ibu
Agama :islam Status : orang tua kandung
Suku :jawa Alamat : Njetakasri
Pendidikan :- No. Tlp :
Pekerjaan :- Pendidikan :
Lama Bekerja :- Pekerjaan :
Diagnosa Medis : Covid-19
B. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama:
a. Saat MRS : Pasien mengeluh demam selama 2 hari serta batuk pilek disertai
sesak, tidak nafsu makan dan bayi jarang bergerak, selain itu pasien merasa cemas
dikarenakan masa pandemi ini.
b. Saat Pengkajian : Pasien tampak lemas,
TTV : TD : 100/70 mmhg
N : 102 x/m
S : 38,50C
RR : 22 x/m

2) Riwayat Penyakit Sekarang

pasien mengaluh demam selama 2 hari mengeluhkan batuk pilek terkadang susah bernafas,
ibu hamil juga mengatakan tidak nafsu makan, dan bayi jarang bergerak beberapa hari
trakhir sehingga ibu cemas, selain itu ibu hamil juga merasa cemas karena pada masa
pandemi jadi beliau hanya memeriksakan kandungannya sebanyak 1 kali

C. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yang pernah dialami: Tidak Ada
a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : Tidak Ada
b. Operasi (jenis dan waktu) : Tidak Ada
c. Penyakit
- Kronis :
- Akut :
d. Terakhir MRS :
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll)

Tipe Reaksi Tindakan


3. Kebiasaan

Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya


Merokok
Minum
Kopi
Alkoholisme
Lainya:
4. Obat-obatan yang digunakan
Jenis Lamanya Dosis

D. Riwayat Keluarga

Ç Ç

Ç Covid 19

Ç Covid 19

E. Riwayat Lingkungan

Jenis Rumah Pekerjaan


Kebersihan
Bahaya Kecelakaan
Polusi
Ventilasi
Pencahayaan

Masalah
:…………………………………………………………………………………………
………………………….
F. Pola Aktivitas-Latihan

Jenis Di Rumah Di RS
Makan/minum
Mandi
Berpakaian/berdandan
Toiletting
Mobilitas di tempat
tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Masalah
:…………………………………………………………………………………………
G. Pola Nutrisi-Metabolik

Jenis Di Rumah Di RS
Jenis diet/makanan
Frekuensi/pola
Porsi yang dihabiskan
Komposisi menu
Pantangan
Nafsu makan
Fluktuasi BB 6 bln terakhir
Sukar menelan (padat/cair)
Pemakaian gigi palsu (area)
Riw. Mslh penyembuhan
Luka
Masalah
:…………………………………………………………………………………………
………………………….
H. Pola Eliminasi
Jenis Di Rumah Di RS
BAB
Frekuensi/pola
Konsistensi
Warna & bau
Kesulitan
Upaya Mengatasi
BAK
Frekuensi/pola
Warna & bau
Konsistensi
Kesulitan
Upaya Mengatasi
Masalah
:…………………………………………………………………………………………
………………………….

I. Pola Tidur-Istirahat
Jenis Di Rumah Di RS
Tidur siang
Lamanya
Jam… s/d …..

Tidur malam
Lamanya
Jam… s/d …..
Kenyamanan setelah tidur
Kebiasaan sebelum tidur
Kesulitan
Upaya yg dilakukan
Masalah
:…………………………………………………………………………………………
………………………….

J. Pola Kebersihan Diri

Jenis Di Rumah Di RS
Mandi : Frekuensi
Penggunaan sabun
Keramas : Frekuensi
Penggunaan sampo
Gosok gigi : Frekuensi
Penggunaan odol
Kesulitan
Upaya yg dilakukan
Masalah
:…………………………………………………………………………………………
………………………….
K. Pola Toleransi-Koping Stres
o Pengambil Keputusan : ( ) Sendiri ( ) Dibantu orang lain, ……
o Masalah utama terkait dgn perawatan di RS atau penyakit :
………………………………………
o Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah:
…………………………………………..
o Harapan setelah menjalani perawatan:
………………………………………….............................
o Perubahan yg dirasa setelah sakit:
…………………………………………………………………………….
Masalah:…………………………………

L. Pola Peran-Hubungan
o Peran dalam keluarga :
…………………………………………………………………………………………
o Sistem pendukung : Suami / Istri / Anak / Tetangga / Saudara / Tidak ada /
Lain-lain, sebutkan
……………………………………………………………..
o Kesulitan dlm keluarga : ( ) Hub dg ortu ( ) Hub dg pasangan
( ) Hub dg sanak saudara ( ) Hub dg anak
Lain-lain, sebutkan
…………………………………………………………
o Masalah tentang peran/hubungan dg keluarga selama perawatan di RS :
………………..
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………
o Upaya yg dilakukan utk mengatasi :
…………………………………………….................................
Masalah:………………………………………………………………………………
……………………………………
M. Pola Komunikasi
o Bicara : ( ) Normal ( ) Bahasa utama :
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah :
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian :
( ) Mampu mengerti pembicaraan orla ( ) Afek :
o Tempat tinggal : ( ) Sendiri
( ) Kos/Asrama
( ) Bersama orang lain, yaitu: ……………………………
o Kehidupan keluarga :
1) Adat istiadat yg dianut :jawa
2) Pantangan adapt dan agama yg dianut : agama dianut Islam
3) Penghasilan keluarga :
( ) Dibawah Rp 1 juta
( ) Diatas Rp 1juta-2juta
( ) Diatas 2 juta Rp
-3juta
( ) Lebih dari Rp 3 juta

N. Pola Seksualitas
o Masalah dalam hubungan seksual selama sakit :
( ) Ada ( ) Tidak ada, ………………..
Ketrangan : ............................
o Upaya yg dilakukan pasangan :
( ) Perhatian ( ) Lain-lain, seperti ………………
( ) Sentuhan

O. Pola Nilai dan Kepercayaan


o Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting utk anda : ( ) Ya ( ) Tidak
o Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan di rumah (jenis & frekuensi)
…………………………………………………………………………………….
o Kegiatan agama/kepercayaan yg tidak dapat dilakukan di RS (jenis & frekuensi)
…………………………………………………………………………………….
o Harapan klien terhadap perawat utk melaksanakan ibadahnya : …………………
………………………………………………………………………………….....

P. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Kesadaran :composmetis…………………………….
b. Tanda-tanda vital : TD : ……… Suhu : ………
RR : ……… Nadi : ………
c. Tinggi badan : …………… Berat badan : …………
2. Kepala dan leher
a. Kepala : Bentuk ……………. Massa …………….
Distribusi rambut …………. Warna kulit kepala .………
Keluhan pusing/sakit kepala/migrein/lainnya, …………………

b. Mata : Bentuk ………………. Konjungtiva ………………


Ikterus : ( ) Ya ( ) Tidak
Pupil : ( ) Reaksi terhadap cahaya
( ) Isokor ( ) Midriasis
( ) Pin point ( ) Miosis
Fungsi penglihatan : ( ) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya ( ) Tidak
Apabila ya menggunakan : ( ) kacamata ( ) lensa kontak
( ) Minus ….ka/….ki ( ) Plus …ka/….ki
( ) Silinder ….ka/…. Ki
Pemeriksaan mata terakhir : …………………………………
Riwayat operasi : ……………………………………………
c. Hidung : Bentuk ………….. Warna ………..
Pembengkakan …… Nyeri ………….
Perdarahan ……….. Sinus …………..
Riw. Alergi ………. Cara mengatasinya ……………
Penyakit yg pernah terjadi …………………………………..
Frekuensi ………….. Cara mengatasi ………………..
d. Mulut dan tenggorokan
Warna bibir ……………. Mukosa ………………..
Ulkus ………………….. Lesi ……………………
Massa ………………….. Warna Lidah …………..
Perdarahan gusi …………... Karies ………………….
Kesulitan menelan ……….. Gigi geligi ……………..
Sakit tenggorokan ………….. Gangg. bicara ………….
Pemeriksaan gigi terakhir …………………………………….
e. Telinga : Bentuk ……………………. Warna ………………….
Lesi ……………………….. Massa …………………..
Nyeri ……………………… Fgs pendengaran …………
Alat bantu pendengaran ………………………………………..
Masalah yg pernah terjadi ………………………………………
Upaya utk mengatasi …………………………………………..
f. Leher : Kekakuan ………………….. Nyeri/nyeri tekan …………
Benjolan/massa ……………. Keterbatasan gerak ……….
Vena Jugularis …………….. Tiroid ……………………..
Limfe ………………………
Trakhea …………………...
Keluhan ………………………………………………………….
Upaya utk mengatasi …………………………………………..

3. Dada :
Inspeksi dan palpasi dada: ......................................................................................
1) Jantung :
a. Inspeksi :
b. Palpasi :
c. Perkusi :
d. Auskultasi :
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus.
2) Paru :
a. Inspeksi :
b. Palpasi :
c. Perkusi :
d. Auskultasi :
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus.
4. Payudara dan ketiak
Benjolan/massa ……………. Nyeri/nyeri tekan …………
Bengkak …………………… Kesimetrisan ……………...
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus

5. Abdomen :
a. Inspeksi :
b. Auskultasi :
c. Palpasi :
d. Perkusi :
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus

6. Genitalia : Inspeksi …………………………………………………………


Palpasi …………………………………………………………...
Perempuan : Siklus menstruasi ………………………………….
Kontrasepsi ……………………………………….
Kehamilan ………………………………………...
Keluhan …………………………………………...
Pria : Keluhan ………………………………………….............
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus

7. Ekstremitas : Kekuatan otot …………………………………………................


Kontraktur ……….................. Pergerakan ………………..
Deformitas ………………….. Pembengkakan ……………
Edema ………………………. Nyeri ……………………...
Nyeri tekan …………………. Pus/luka …………………..
Refleks: Sensasi:
- Biseps : - Raba/sentuhan :
- Trisep : - Panas :
- Brakioradialis : - Dingin :
- Patelar : - Tekanan/tusuk :
- Achilles :
- Plantar (babinski) :
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus

8. Kulit dan kuku


Kulit : Warna ……………….. Jaringan parut …………….
Lesi ………………….. Suhu ………………………
Tekstur ………………. Turgor …………………….
Kuku : Warna ……………….. Bentuk …………………….
Lesi ………………….. CRT ………………………
* Keterangan tambahan disesuaikan dengan kasus
Q. Hasil Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
 Radiologi
 EKG
 USG
 CT Kepala
 Dll
R. Pengobatan
Pasien rutin dalam

S. Persepsi Klien terhadap Penyakitnya

T. Kesimpulan

U. Perencanaan Pulang
o Tujuan pulang : ( ) ke rumah ( ) Tidak ada tujuan
( ) Lain-lain, …………………………….
o Transportasi pulang : ( ) Mobil ( ) Taksi ( ) Lain-lain, ………
( ) Ambulans ( ) Belum dapat ditentukan sekarang
o Dukungan keluarga : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Pengobatan :
………………………………………………………………………………………..…
…………………………………………………………………………………………
o Rawat jalan ke : ………….. Waktu ………………. Frekuensi …………
o Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah :
……………………………………………………………............................................
o Keterangan lain : ……………………………
........……………………………………………………………………………………

Malang,
…………………………………
Mahasiswa

TTD

NIM 1701090477
FORMAT ANALISA DATA

No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan


DS: pasien mengeluh Corona virus disease Hipertermi bd proses
demam 2 hari penyakit
Jaringan alveoli dan
DO : bronkus terinfeksi
TTV : suhu : 38,5 C
Peradangan

Suhu tubuh meningkat

hipertermi

DS: pasien mengatakan Corona virus disease Ansietas


mencemaskan kondisi
bayinya karena bayinya Peningkatan auto imun
jarak bergerak berlbihan

DO: Auto imun menyerah organ


- tampak bingung tubuh
- tampak cemas karena
kondisi bayinya bagaimana Prediksi antibodi terus
menerus sehingga menjadi
kompleks

Mencetus inflamasi multi


organ

Perubahan status kesehatan


, manifestasi klinis

Ansietas
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanda
Muncul Teratasi Tangan
1 Ansietas
2 Hipertermi
3

INTERVENSI

N SDKI SLKI SIKI


O
1. Ansietas Terapi relaaksasi
Tingkat ansietas
Definisi : kondisi emosi dan Definisi : kondisi emosi dan pengalaman subjektif terhadap objek yang Tindakan
pengalaman subjektif tidaak jelas akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu Observasi :
individu terhadap objek yang melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. - Identifikasi
tidak jelas dan spesifik tingkat energi
akibat antisipasi bahaya Ekspektasi : menurun tidak
yang menginginkan individu Kritaria hasil : mamampuan
melakukan tindakan untuk Kriteria hasil meningka Cukup sedang menuru Cukup konsentrasi atas
menghadapi ancaman t meningkat n menurun gejala lain yang
Ferbalisasi 1 2 3 4 5 mengganggu
Penyebab : kebingungan kemampuan
- Krisis situasional Ferbalisasi 1 2 3 4 5 kognitif
- Kebutuhan tidak khawatir - Identifikasi teknik
terpenuhi aklibat relaksasi yang
- Krisis maturasi kondisi yang pernah efektif
- Ancaman terhadap dihadapi digunakan
potensi diri Prilaku 1 2 3 4 5 - Identifikasi
- Ancaman terhadap gelisah kesediaan
kematian Prilaku 1 2 3 4 5 kemampuan dan
- Khawatiran tegang penggunaan
mengalami Keluhan teknik
kegagalan pusing sebelumnya
- Disfungsi sistem Anoreksia - Periksa
kluarga ketegangan otot,
- Hubungan orangtua Kriteria meningka Cukup sedang menurun Cukup nadi, suhu,
dan anak tidak hasil t meningka menurun sebelum dan
memuaskan t sesudah latihan
- Faktor keturunan Konsentrasi - Monitor respon
- Penyalahgunaan Pola tidur terhasap terapi
- Terpapar bahaya Frekuensi relaksasi
lingkungan pernafasan
- Kurang terpapar Frekuensi trapeutik :
informasi nadi - Ciptakan
Tekanan lingkungan
Gejala dan tanda mayor darah tenang dan tanpa
Subjektif gangguan dan
Kontak
(tidak tersedia) pencahayaan
mata
dan suhu
Pola
Objektif ruangan yang
berkemih
- Tampak gelisah nyamanjika
Orientasi
- Tampak tegang memungkinkan
- Sulit tidur - Berikan informasi
Gejala dan tanda minor tertulis tentang
Subjektif prosedur
(tidak tersedia) relaksasi
- Gunakan
Objektif pakaian longgar
- Mengeluh pusing - Gunakan nada
- Anoreksia suara lembut dan
- Palpitasi berirama
- Metasa tidak - Gunakan
berdaya relaksasi sbg
- Frekuensi nafas strategi
meningkat penunjang
- Frekuensi nadi dengan
meningkat analgesik atau
- Tekanan darah tindakan medis
meningjkat lainnya jika perlu
- Diaforesis
- Tremor edukasi
- Muka tampak pucat - Jelaskan
- Suara bergetar manfaat batasan
- Kontak mata buruk dan jenis
- Sering berkemih relaksasi yang
- Berorientasi pada tersedia
masa lalu - Jelaskan secara
rinci relaksasi
Kondisi klinis yang dipilih
- Penyakit kronis - Anjurkan
progresif mengambil posisi
- Penyakit akut nyaman
- Hospitalisasi - Anjurkan
- Rencana oprasi mengulangi
- Kondisi diagnosiss relaksasi dan
Penyakit belum jelas teknik yang
- Penyakit neurologis dipilih
- Tahap tumbuh - Demonstrasikan
kembang dan latih teknik
relaksasi

Anda mungkin juga menyukai