Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Volume 3 Nomor 3, Agustus 2021


e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PAKAI


SABUN PADA MAHASISWA/I ERA PANDEMI COVID –19

Veronika Lumbantoruan*, Lyna Hutapea


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Masturi No.288, Cihanjuang
Rahayu, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559, Indonesia
*abayudin80@gmail.com (+6285805244901)

ABSTRAK
Virus corona atau Covid-19 ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, bahkan kematian. Peningkatan jumlah kasus COVID-19
mengindikasikan tidak terputusnya rantai penularan. Maka dari itu penelitian ini penting untuk
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memberikan deskripsi mengenai tingkat
pengetahuan dan perilaku mencuci tangan mahasiswa/i SMA Universitas Advent Indonesia
pada era pandemi COVID-19 guna memutuskan rantai penularan. Desain penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dengan wawasan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan non-
probability sampling dengan teknik total sampling menggunakan pendekatan survey analitik.
Jenis data adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner online yang dibagikan kepada
mahasiswa/i Universitas Advent Indonesia dengan teknik sampling berupa total sampling dan
data sekunder berupa buku dan literature yang menguatkan hasil penelitian . Data yang
diperoleh diolah secara deskriptif dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel
distribusi. Hasil dari penelitian ini ialah dari 50 orang responden, sebanyak 35 orang (70%)
memiliki tingkat pengetahuan dan perilaku mencuci tangan yang baik (skor 17 – 26) dan 12
orang (24%) memiliki tingkat pengetahuan dan perilaku mencuci tangan yang cukup (skor 9 –
16) serta 6% (3 orang) memiliki tingkat pengetahuan dan perilaku mencuci tangan yang cukup.
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku mencuci tangan
mahasiswa/I Universitas Advent Indonesia didominasi oleh kategori baik.

Kata kunci: covid-19; mahasiswa/I; mencuci tangan; pengetahuan; perilaku

LEVEL OF KNOWLEDGE AND BEHAVIOR OF WASHING HANDS WITH SOAP


ON STUDENTS IN THE COVID-19 PANDEMIC ERA

ABSTRACT
This corona virus or Covid-19 can cause mild disorders of the respiratory system, severe lung
infections, and even death. The increase in the number of COVID-19 cases indicates an
unbroken chain of transmission. Therefore, it is important to conduct this research with the aim
of knowing and providing a description of the level of knowledge and hand washing behavior of
Indonesian Adventist University High School students during the COVID-19 pandemic era in
order to break the chain of transmission. The design of this research is descriptive quantitative
with descriptive insight. Sampling was done by non-probability sampling with a total sampling
technique using an analytical survey approach. The type of data is primary data obtained
through online questionnaires distributed to students at Adventist Indonesia University with a
sampling technique in the form of total sampling and secondary data in the form of books and
literature that corroborate the results of the study. The data obtained were processed
descriptively and analyzed and then presented in the form of a distribution table. The results of
this study were from 50 respondents, 35 people (70%) had a good level of knowledge and hand
washing behavior (score 17 – 26) and 12 people (24%) had a sufficient level of knowledge and
hand washing behavior (score 9 – 16) and 6% (3 people) have a sufficient level of knowledge

611
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

and hand washing behavior. From the results of data processing, it is known that the level of
knowledge and hand washing behavior of Indonesian Adventist University students is
dominated by the good category.

Keywords: behavior; covid-19; knowledge; students; washing hands

PENDAHULUAN atau keluarga dapat menolong dirinya


Covid-19 adalah penyakit menular sendiri di bidang kesehatan dan
yang disebabkan oleh jenis corona virus berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
baru yaitu Sars-coV-2 ditemukan kesehatan di masyarakat (Depkes RI,
pertama kali di Wuhan, Tiongkok pada 2008). Menurut Setyaningrum.,dkk
tanggal 31 desember 2019. Virus corona (2016) salah satu indikator dari Perilaku
atau Covid-19 ini bisa menyebabkan Hidup Bersih dan Sehat adalah CTPS.
gangguan ringan pada sistem Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
pernapasan, infeksi paru-paru yang adalah salah satu tindakan sanitasi
berat, bahkan kematian. Penyebaran dengan membersihkan tangan dan jari-
pandemik Corona atau yang dikenal jemari menggunakan air dan sabun
dengan Covid-19 saat ini sudah untuk menjadi bersih. Infeksi dapat juga
menyebar di berbagai belahan dunia didapat dari menyentuh permukaan
salah satunya adalah Indonesia (Barus, yang terkontaminasi oleh virus dan
2021). Di Indonesia, kasus covid-19 kemudian menyentuh hidung, mulut dan
pertama kali dikonfirmasi pada mata. Droplets yang terinfeksi ini dapat
tanggal 02 Maret 2020 sejumlah dua menyebar 1-2 m dan tersimpan di
kasus (Nurani, 2020). Pada bulan Mei permukaan. Virus dapat tetap hidup di
2020, angka kematian juga masih terus permukaan selama berhari-hari apabila
terjadi walaupun diimbangi dengan berada pada kondisi atmosfer yang
jumlah kesembuhan pasien.Secara menguntungkan tetapi virus ini dapat
global kasus covid-19 sebanyak hancur oleh desinfektan umum seperti
4.170.424 kasus dengan 287.399 kasus natrium hipoklorit, hidrogen peroksida
kematian (WHO Report, 2020). dll (Singhal, 2020). Perilaku cuci tangan
pakai sabun merupakan salah satu
Setiap negara melalui otoritasnya perilaku yang dapat menghindari kita
meminta rakyatnya untuk tetap terkena virus Covid-19 (Sinaga et al.,
dirumah, menjaga jarak baik secara fisik 2020). Dengan mencuci tangan
(physical distancing) maupun sosial menggunakan sabun dapat membunuh
(social distancing) bahkan melalui kuman atau virus yang menempel di
lockdown (karantina wilayah) untuk tangan. Mencuci tangan merupakan
menghambat penyebaran virus corona. usaha oleh masyarakat yang dianggap
Strategi menghadapi pandemi covid-19 sepele namun dapat ber kontribusi
yaitu perlawanan menggunakan senjata penting pada upaya pencegahan covid-
mematikan covid-19 seperti sabun dan 19 (Candra & Sriningsih, 2021).
desinfektan, pertahanan: melindungi
dengan cara peningkatan imunitas: Membiasakan diri mencuci tangan
Iman, Gizi, vitamin, olahraga dan dengan sabun dan air mengalir ini
semakin menerapkan Perilaku Hidup penting dilakukan. Ini yang akan jadi
Bersih dan Sehat. Perilaku Hidup kunci untuk membunuh, merusak, dan
Bersih dan Sehat adalah semua perilaku mematikan virus yang mencemari
kesehatan yang dilakukan atas tangan kita. Menurut Depkes RI (2007),
kesadaran sehingga anggota keluarga masyarakat harus mengetahui

612
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

bagaimana mencuci tangan dengan air telah diketahui dengan benar. Aplikasi
dan sabun dengan benar. Air yang tidak (Application) suatu kemampuan untuk
bersih banyak mengandung kuman dan menggunakan materi yang telah
bakteri penyebab penyakit, dan apabila dipelajari pada situasi atau kondisi
digunakan maka kuman akan berpindah sebenarnya. Analisis (Analysis) yaitu
ke tangan. Pada saat makan, kuman mampu untuk menjabarkan suatu objek
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, ke dalam komponen-komponen, tetapi
yang bisa menimbulkan penyakit. masih di dalam suatu struktur organisasi
Sabun dapat membersihkan kotoran dan dan berkaitan antara satu dengan yang
membunuh kuman, karena tanpa sabun lain. Sintesis (Synthesis) mampu untuk
kotoran dan kuman masih tertinggal di meletakkan atau menghubungkan
tangan (Sinaga et al., 2020). Manfaat bagian-bagian di dalam suatu bentuk
mencuci tangan sendiri dalam keseluruhan yang baru. Evaluasi
Notoatmodjo (2007) adalah untuk (Evaluation) mampu untuk melakukan
membersihkan tangan dari kuman penilaian terhadap suatu materi atau
penyakit; serta mencegah penularan objek.
penyakit seperti diare, kolera,disentri,
typhus, kecacingan, penyakit kulit, Menurut budiman & riyanto (2013)
Infeksi Saluran Pemapasan Akut pengukuran tingkat pengetahuan dibagi
(ISPA), Tangan menjadi bersih dan menjadi tiga kategori yaitu baik skor ≥
bebas dari kuman. 75%, cukup skor 56-74%, kurang skor ≤
55%. Sementara perilaku adalah
Pengetahuan merupakan suatu hasil tindakan atau semua aktivitas manusia
dari rasa ingin tahu melalui proses yang dapat diamati secara langsung
sensoris, terutama pada mata dan telinga maupun tidak langsung oleh orang lain.
terhadap objek tertentu (Purnamasari & Menurut Green (1991) dalam Rusmanto
Ell Raharyani, 2020). Sedangkan (2013), perilaku manusia ditentukan dan
menurut Robert Kwick dalam Donsu terbentuk dari 3 faktor yaitu faktor
(2017) perilaku adalah sebagian predisposisi (predisposing factor), yang
tindakan seseorang yang dapat terwujud dalam pengetahuan, sikap,
dipelajari dan diamati. Salah satu factor kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan
yang mempengaruhi perilaku manusia sebagainya. Faktor pendukung
atau masyarakat adalah tingkat (enabling factor), yang terwujud dalam
pengetahuan (Donsu, 2017). Pada kasus lingkungan fisik, tersedia atau tidak
pandemi covid-19 di Indonesia, tersedianya fasilitas-fasilitas atau
pengetahuan masyarakat mengenai sarana-sarana kesehatan, misalnya
perilaku mencuci tangan yang baik puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril
sangat diperlukan sebagai dasar dan sebagainya. Faktor pendorong
masyarakat dalam menunjukan perilaku (reinforcing factor), yang terwujud
pencegahan covid-19. Menurut dalam sikap dan perilaku petugas
Mubarak, dkk (dalam Arifin & Sri, kesehatan atau petugas lain, yang
2016), pengetahuan memiliki enam merupakan kelompok referensi dari
tingkatan, yaitu tahu (Know) mengingat perilaku masyarakat.
kembali (recall) suatu materi yang telah
dipelajari dan diterima sebelumnya. Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan
Memahami (Comprehension) suatu yang dilakukan peneliti berupa
kemampuan untuk menjelaskan dan wawancara secara daring kuisioner
dapat menginterpretasikan objek yang kepada responden yang disebarkan

613
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

melalui whatssapp.pada beberapa enganalisis tingkat pengetahuan dan


Mahasiswa/i Univesitas Advent perilaku mencuci tangan Mahasiswa/i
Indonesia didapatkan hasil bahwa dari Universitas Advent Indonesia dan
10 mahasiswa/i terdapat 2 orang saja mengetahui sumber informasi
yang berpengetahuan tidak baik dan 8 Mahasiswa/i Universitas Advent
orang tidak patuh mencuci tangan dan Indonesia tentang hal-hal yang
menggunakan masker. Mereka mencuci berhubungan dengan mencuci tangan
tangan hanya saat tangan kotor saja, pada era pandemi Covid-19. Manfaat
sebelum makan juga jarang mencuci penelitian bagi subjek adalah untuk
tangan. Dari hasil wawancara juga mendapatkan data untuk diolah. Dan
diketahui bahwa belum ada pendidikan bagi penduduk untuk mengingatkan
atau penyuluhan kesehatan yang datang kembali betapa pentingnya mencuci
untuk memberikan informasi kesehatan tangan pakai sabun di masa pandemi
khususnya tentang mencuci tangan yang Covid-19 dan memberikan informasi
baik dalam rangka pencegahan kepada Mahasiswa/i Universitas Advent
penularan penyakit covid 19. Indonesia serta kepada pembaca tentang
Pengetahuan tentang penyakit mencuci tangan yang baik dan benar
Covid-19 merupakan hal yang pada era pandemi Covid-19 sebagai
sangat penting agar tidak tindakan pencegahan.
menimbulkan peningkatan jumlah
kasus penyakit Covid-19 (Sabarudin et METODE
al., 2020). Pengetahuan pasien Covid- Pengambilan sampel dilakukan dengan
19 dapat diartikan sebagai hasil tahu non-probability sampling dengan teknik
dari pasien mengenai penyakitnya, total sampling menggunakan
memahami penyakitnya, cara pendekatan survey analitik. Penelitian
pencegahan, pengobatan dan ini dilakukan secara daring melalui
komplikasinya (Devi Pramita Sari & google form yang disebarkan dengan
Nabila Sholihah ‘Atiqoh, 2020). Untuk bantu media social whatssapp kepada
itu, salah satu upaya pencegahan virus responden dan dilakukan dalam waktu 2
COVID-19 adalah peningkatan minggu. Populasi dari penelitian ini
pengetahuan dan perilaku untuk ialah seluruh mahasiswa/i Universitas
mencuci tangan agar penyebaran virus Advent Indonesia. Adapun jumlah
dapat dikendalikan dan memutus rantai sampel ditentukan dengan metode
penyebaran. Berdasarkan latar belakang sampling yaitu total sampling, dimana
tersebut, peneliti ingin melakukan kuesioner online akan didistribusikan ke
penelitian tentang tingkat pengetahuan seluruh Mahasiswa/i Universitas
dan perilaku mencuci tangan Advent Indonesia. Semua responden
Mahasiswa/i Univesitas Advent yang mengisi kuesioner dan telah
Indonesia pada era pandemi Covid –19. memenuhi kriteria inklusi akan diolah
datanya.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengtetahuan dan Adapun kriteria inklusi sebagai berikut:
perilaku mencuci tangan mahasiswa/i 1)mahasiswa/i universitas advent
universitas advent indonesia serta indonesia, 2)bersedia berpartisipasi
menambah wawasan tentang mencuci dalam penelitian dengan
tangan sebagai salah satu langkah menandatangani informed, 3)consent.
pencegahan covid di universitas advent Lembar informed consent dilakukan
Indonesia. Dengan tujuan khusus untuk dengan dicatumkan pada lembar

614
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

kuesioner halaman pertama yang akan Interpretasi dari data yang didapatkan
disediakan dalam bentuk link untuk di dapat dikategorikan menjadi tiga
klik. Penelitian ini akan menggunankan bagian, yaitu kategori kurang (skor 0-8),
kuesioner yang nantinya akan di buat kategori cukup (skor 9-16), dan kategori
dalam bentuk google form, kemudian baik (skor 17-26). Hasil validasi
subjek tersebut akan dihubungi melalui menunjukan bahwa dari 26 item
Whatsapp untuk mengkomunikasikan pernyataan tentang uji tingkat
informasi penelitian ini dan peneliti pengetahuan dan perilaku mencuci
meminta persetujuan. Kriteria eksklusi tangan mahasiswa/i Universitas Advent
sebagai berikut: 1)kuesioner yang tidak Indonesia pada era pandemi COVID-19
diisi secara lengkap, 2)tidak bersedia dinyatakan semua valid. Dengan r tabel
mengikuti penelitian sebagai responden untuk 50 responden sebesar 0,2573
maka yang memenuhi syarat validitas (
Instrumen adalah alat untuk r hitung ˃ r tabel).
mengumpulkan data yang akan dijawab
responden yang telah dibuat oleh Besar reabilitias menunjukan bahwa
peneliti. Kuesioner terdiri dari nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,918
karakteristik responden, perilaku yang (>0,90) yang berarti bahwa pertanyaan
terdiri dari pengetahuan dan perilaku variabel tingkat pengetahuan dan
terhadap cuci tangan pakai sabun perilaku mencuci tangan mahasiswa/i
mahasiswa/I universitas advent Universitas Advent Indonesia pada era
Indonesia. Adapun aspek yang diukur pandemi memiliki reliabilitas sempurna.
dalam penelitian ini adalah Tingkat Berdasarkan kedua hasil uji tersebut
Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswa/I maka Variabel tingkat pengetahuan dan
Universitas Advent Indonesia dengan perilaku mencuci tangan mahasiswa/i
jumlah pertanyaan pada kuisiober Universitas Advent Indonesia pada era
sebanyak 10 dan total skor sebanyak 10 pandemi diukur menggunakan 26 item
dengan tiap pemilihan jawaban benar pada 50 responden sudah valid dan
diberi point 1 dan salah diberi point 0. reliabel.
Kemudian hasil pengolahan data
dipersentasekan disajikan dalam bentuk HASIL
tabel distribusi frekunsi kemudian data Karakteristik Responden
tersebut dinterpretasikan. Berdasarkan hasil penelitian, distribusi
karakteristik berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.
Karakteristik Responden (n=50)
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 16 32
Perempuan 34 68

Table 1 menjelaskan karakterisitik Tingkat Pengetahuan dan Perilaku


demografi responden yang Responden
menunjukkan bahwa sebagian besar Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
responden sebanyak 34 responden dan perilaku mencuci tangan
(68%) adalah perempuan dan 16 mahasiswa/I universitas advent
responden (32%) adalah laki-laki. indonesia pada era pandemi COVID-19.

615
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

Maka dilakukan pengambilan data uji tingkat pengetahuan dapat dilihat


dengan menggunakan kuisioner. Hasil pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2.
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Responden (n=50)
Kategori Skor f %
Baik 17-26 35 70
Cukup 9-16 12 24
Kurang 0-8 3 6

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 50 Pengetahuan memegang peranan


orang responden, sebanyak 35 orang penting dalam penentuan perilaku yang
(70%) memiliki tingkat pengetahuan utuh karena pengetahuan akan
dan perilaku mencuci tangan yang baik membentuk kepercayaan yang
(skor 17 – 26) dan 12 orang (24%) selanjutnya dalam mempersepsikan
memiliki tingkat pengetahuan dan kenyataan, memberikan dasar bagi
perilaku mencuci tangan yang cukup pengambilan keputusan dan
(skor 9 – 16) serta 6% (3 orang) menentukan perilaku terhadap objek
memiliki tingkat pengetahuan dan tertentu (Novita dkk, 2018) sehingga
perilaku mencuci tangan yang kurang. akan mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku. Hal ini juga didukung oleh
PEMBAHASAN penelitian yang telah dilakukan Fani,
Terjadinya perbedaan presentase Theo (2020) dimana dikatakan bahwa
tersebut karena terdapat macam-macam tindakan atau ketetapan dari dicapainya
karakteristik manusia meliputi tingkat sesuatu oleh individu sangat
pengetahuan, tingkat emosional, jenis dipengaruhi oleh pengetahuannya.
kelamin yang dilihat dari data yang
telah diperoleh. Juga dapat diketahui Pengetahuan juga efektif dalam
bahwa dari 3 responden yang memiliki peningkatan kesehatan, yaitu menjauhi
tingkat pengetahuan dan perilaku penyebab penyakit, sehingga menambah
mencuci tangan dengan kategori kurang wawasan dan pemahaman masing-
merupakan mahasiswa (laki-laki), dan masing individu seperti yang
sebagainya. Selain itu, faktor disampaikan Devi Pramita Sari &
lingkungan juga mempengaruhi Nabila Sholilah ‘Atiqoh (2020) dalam
perilaku serta tingkat pengetahuan yang penelitiannya. Pengetahuan yang baik
dimiliki oleh seseorang. ajan menciptakan perilaku maupun
sikap yang positif (Peng et al., 2020).
Hasil uji yang telah dilakukan pada
Tabel 4 juga didapatkan mayoritas Berdasarkan data yang telah diperoleh
responden memiliki perilaku yang baik, juga dapat kita ketahui bahwa perlunya
yaitu sebanyak 35 orang atau 70% dari diadakan pembinaan atau penyuluhan
keseluruhan responden artinya kepada mahasiswa/i secara terus
mayoritas responden pada penelitian ini menerus, melalui baik oleh petugas
telah memiliki tingkat pengetahuan dan kesehatan maupun guru di sekolah
perilaku dalam mencuci tangan yang dengan cara penjelasan melalui poster,
baik. lembar balik maupun pemutaran film
untuk seluruh mahasiswa terutama yang

616
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

berada pada kategori kurang maupun Devi Pramita Sari, & Nabila Sholihah
cukup. ‘Atiqoh. (2020). Hubungan
Antara Pengetahuan Masyarakat
SIMPULAN Dengan Kepatuhan Penggunaan
Berdasarkan hasil penelitian dari data Masker Sebagai Upaya
yang diperoleh, kesimpulan yang dapat Pencegahan Penyakit Covid-19 Di
diambil dalam penelitian ini adalah Ngronggah. Jurnal Ilmiah Rekam
tingkat pengetahuan dan perilaku Medis Dan Informatika
mencuci tangan mahasiswa/i didominasi Kesehatan, 10(1), 52–55.
oleh kategori baik sebanyak 35 orang https://doi.org/10.47701/infokes.v
dengan persentase 70% (12 orang 10i1.850
mahasiswa dan 23 orang mahasiswi).
dan pada kategori kurang sebanyak 6% Depkes RI. Panduan Manajemen PHBS
dari keseluruhan responden (3 Menuju Kabupaten/Kota
mahasiswa dan 1 mahasiswi). Dari data Sehat.Jakarta: Depkes RI; 2008
tersebut dapat disimpulkan tingkat
Donsu, J, D, T. (2017).Psikologi
pengetahuan dan perilaku mencuci
Keperawatan. Yogyakarta :
tangan mahasiswa/I Universitas Advent
Pustaka Baru Press. Cetakan I
Indonesia berada pada kategori baik.
Advent Indonesia memiliki tingkat Fani, T., & Sirait, T. (2020).
pengetahuan dan perilaku cuci tangan Pengetahuan Perawatan Luka
yang baik dan benar. Anggota Pathfinder Jemaat
Universitas Advent Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Dalam Program Peningkatan
Arifin, R. & Sri, S. 2016, 'Hubungan Kapasitas Bencana Gempa Bumi.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Jurnal Kesehatan Love That
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Renewed, 8(2), 20-28.
Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di http://ejournal.borromeus.jayakari
Puskesmas Pleret Bantul', .com/index.php/jurnalkesehatanlo
Universitas Muhammadiyah vethatrenewed/article/view/10
Yogyakarta, pp. 9–29.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan
Barus, D. A. B. (2021). Work From Indonesia. Jakarta: Kementrian
Home Pada Masa Pandemi Covid- Kesehatan Republik Indonesia;
19 Ditinjau Dari Persepsi Guru Di 2010.
Kabupaten Sikka Maumere Nusa
Tenggara Timur. Psychophedia Notoadmodjo, Soekidjo 2007. Promosi
Jurnal Psikologi Universitas Kesehatan Dan Ilmu Perilaku PT
Buana Perjuangan Karawang, Rineka Cipta Jakarta
5(2), 9–16.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
Candra, Y. P., & Sriningsih, N. (2021). kesehatan dan perilaku kesehatan.
Pengetahuan Cuci Tangan Dan Jakarta: Rineka Cipta
Penggunaan Masker Terhadap
Pencegahan Penularan Penyakit Novita, dkk. 2014. Tingkat Pengetahuan
Menular Covid 19 Pada Tentang TB Paru Mempengaruhi
Masyarakat Rt 10 Rw 02 Penggunaan Masker Di Ruang
Kampung Jambe. Nusantara Paru Rumkital Dr. Ramelan
Hasana Journal, 1(1), 95–101. Surabaya. Jurnal Ilmiah

617
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

Kesehatan. Vol 7. No. 12. Rachmayanti, R. D. (2013). Penggunaan


Surabaya : STIKES Hang Tuah media panggung boneka dalam
pendidikan personal hygiene cuci
Nursalam (2016). Metodologi Penelitian tangan menggunakan sabun di air
Ilmu Keperawatan, Edisi 4. mengalir. Jurnal Promosi
Jakarta: Salemba Medika. Kesehatan, 1(1), 1-9.
Pranadji, Diah K. 2000, Perencanaan Rusmanto. 2013, 'Faktor-faktor yang
Menu Untuk Penderita Diabetes Mempengaruhi Sikap dan
Mellitus, Penebar Swadaya, Perilaku Masyarakat Terhadap
Jakarta Kepatuhan Minum Obat Anti
Filaria di RW II Kelurahan
Peng, Y., Pei, C., Zheng, Y., Wang, J.,
Pondok Aren', Institutional
Zhang, K., Zheng, Z., & Zhu, P.
Repository UIN Syarif
(2020). A cross sectional survey
Hidayatullah Jakarta,
of knowledge, attitude and
practice associated with COVID- Sabarudin, Mahmudah, R., Ruslin, Aba,
19 among undergraduate students L., Nggawu, L. O., Syahbudin,
in China. BMC Public Health, Nirmala, F., Saputri, A. I., &
20(1), 1–24. Hasyim, M. S. (2020). Efektivitas
Pemberian Edukasi secara Online
https://doi.org/10.1186/s12889-
melalui Media Video dan Leaflet
020-09392-z
terhadap Tingkat Pengetahuan
Purwandari, R., Ardiana, A., Program Pencegahan Covid-19 di Kota
Studi Ilmu Keperawatan Baubau. Jurnal Farmasi Galenika
Universitas Jember Kampus Bumi (Galenika Journal of Pharmacy)
Tegal Boto, D., & Kalimantan, J. (e-Journal), 6(2), 309–
N. 2013. Hubungan antara 318.https://doi.org/10.22487/j244
Perilaku Mencuci Tangan dengan 28744.2020.v6.i2.15253
Insiden Diare Pada Anak Usia
SAIJO, H. R. (2021). Gambaran
Sekolah di Kabupaten Jember.
Perilaku Mencuci Tangan Pada
Jurnal 122–130. Keperawatan
Lansia Selama Masa Pandemi
4(2),
Covid 19 Di Kelurahan Sikumana
http://ejournal.umm.ac.id/index.p
Kota Kupang (Doctoral
hp/keperawatan/article/view/2362.
dissertation, UNIVERSITAS
Purnamasari, I., & Ell Raharyani, A. CITRA BANGSA).
(2020). Tingkat Pengetahuan Dan
Satuan Tugas Penanganan Covid-19
Perilaku Masyarakat Kabupaten
(2020) Tanya Jawab. Diakses
Wonosobo Tentang Covid -19.
online dari
Living Islam: Journal of Islamic
https://covid19.go.id/tanya-jawab
Discourses, 3(1), 125.
pada 20 Juli 2021.
Rahmawati, D. (2021). Sosialisasi Cuci
Setyaningrum, R., Rofi’i, A., &
Tangan Pakai Sabun ( CTPS )
Setyanti, A. (2016). Tingkat
sebagai Upaya Peningkatan
Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Kualitas Kesehatan dan
Cuci Tangan Pakai Sabun (Ctps)
Penerapan Perilaku Hidup Bersih
Pada Siswa Sdn Batuah I Dan
dan Sehat. 2(1), 17–23.
Batuah Iii Pagatan. Jurnal

618
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

Berkala Kesehatan, 1(1), 43–47. S. (2014). Tingkat pengetahuan tb


https://doi.org/10.20527/jbk.v1i1. paru mempengaruhi penggunaan
660 masker pada penderita tb
paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sinaga, L. R. V., Munthe, S. A., & (Journal of Health
Bangun, H. A. (2020). Sosialisasi Sciences), 7(2), 122-137.
Perilaku Cuci Tangan Pakai
Sabun Di Desa Sawo Sebagai -
Bentuk Kepedulian Terhadap
Masyarakat Ditengah
Mewabahnya Virus Covid-19.
Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2),
19–28.
Singhal, T. 2020, 'A review of the
coronavirus disease-2019', Indian
J Pediatr, vol. 87, pp. 281-286
Situmorang, D. A. C. (2021). Analisis
Penerapan Cuci Tangan Pakai
Sabun pada Lansia dalam
Mencegah Covid-19 di Panti
Jompo Pemenang Jiwa Kota
Medan. Universitas Sumatera
Utara.
Triwibowo dan Cecep. (2015).
Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Nuha Medika:
Yogyakarta Umam
WHO (2020) Pertanyaan dan jawaban
terkait Coronavirus. Diakses
online dari
https://www.who.int/indonesia/ne
ws/novel-coronavirus/qa-for-
public Pada tanggal 20 Juli 2021.
WHO. (2020). The World Health
Organization Declared The
Coronavirus Outbreak A Global
Public Health Emergency.
World Health Organization (2020)
Corona Virus. Diakses online dari
https://www.who.int/health-
topics/coronavirus#tab=tab_3
pada tanggal 20 Juli 2021.
Yuliastuti, C., Novita, N. W., & Narsih,

619
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 3 Hal 611 - 620, Agustus 2021
Global Health Science Group

620

Anda mungkin juga menyukai