Disusun Oleh:
NAMA : AFI KUSTIYANINGSIH, S.Pd. I
NIP : 19881212 202012 2 001
NO. DAFTAR HADIR : 05
JABATAN : GURU AGAMA ISLAM
SKPD : SD 5 KARANGROWO
COACH : Drs. SUMARNO, M.Si
MENTOR : SUNARTO, S.Pd. I
Coach, Mentor,
Kepala SD 5 KARANGROWO
PENGUJI / NARASUMBER
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diseminarkan dan diperbaiki sesuai saran dan masukan dari narasumber
coach dan mentor pada::
Hari : Rabu
Tanggal : 19 Mei 2021
Tempat : SMP 2 UNDAAN KUDUS
Coach, Mentor,
Kepala SD 5 KARANGROWO
Penguji/Narasumber
iii
PRAKATA
iv
3. Bapak Drs. Catur Widiyatno, M.Si. selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Kudus telah memberikan fasilitas, sarana prasarana sehingga
kegiatan Latihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dapat berlangsung dengan baik.
4. Bapak Drs. Sumarno, M.Si. selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak Ir. Nugroho In Saputro, MM. selau Penguji / Narasumber yang telah
memberikan masukan dan saran serta pengarahan demi kesempurnaan
rancangan aktualisasi ini.
6. Bapak Sunarto, S.Pd.I selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam pembelajaran Synchronous
maupun Ansynchronous dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA
untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh panitia dari pihak BKPP Kudus yang telah membantu dan memfasilitasi
kegiatan ini.
9. Dewan guru dan Staff keluarga besar SD 5 Karangrowo Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus yang telah memberikan motivasi dalam setiap langkah.
10. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XX atas inspirasi,
kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi
nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN),
Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan kerja dan masyarakat.
Akhirnya, penulis menyadari jika rancangan ini tentu belum sempurna. Oleh
karena itu, kritik konstruktif senantiasa penulis harapkan guna mengoptimalkan
perencanaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dari nilai dasar PNS
nantinya, serta semoga dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
Kudus, 18 Mei 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR BAGAN
ix
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Visi misi Kota Kudus
a. Visi Kota Kudus
"Kudus Bangkit Menuju Kabupaten Modern, Religius, Cerdas dan
Sejahtera"
b. Misi Kota Kudus
1. Mewujudkan Masyarakat Kudus yang Berkualitas, Kreatif, Inovatif
dengan Memanfaatkan Teknologi dan Multimedia
2. Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal Untuk
Peningkatan Pelayanan Publik
3. Mewujudkan Kehidupan yang Toleran dan Kondusif
4. Memperkuat Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Keunggulan
Lokal dan Membangun Iklim Usaha yang Berdaya Saing
1
a. Nama Sekolah : SD 5 Karangrowo
b. NPSN : 20317663
c. Nomor Statistik : 101031904048
d. Alamat :
Desa : Karangrowo Rt 01/IV
Kecamatan : Undaan
Kabupaten : Kudus
Provinsi : Jawa Tengah
Kodepos : 59372
e. Status Sekolah : Negeri
f. Waktu Pembelajaran : Pagi Hari
g. Status Tanah : Milik desa
h. Gedung : Milik Sendiri
i. Sifat Gedung : Permanen
j. Lantai : Keramik
k. Atap : Genteng pres
Pendidikan dasar telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 28 tahun 1990. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa pendidikan dasar
diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk
hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Sebagai
pelaksanaan ketentuan Pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dipandang perlu mengatur syarat-
syarat dan tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan dan
penyelenggaraan pendidikan dasar dengan Peraturan Pemerintah.
Pendidikan Dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan
tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun
di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau satuan pendidikan yang
sederajat. Sekolah Dasar adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang
menyelenggarakan program enam tahun.
Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan
dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
2
pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia
serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
SD 5 KARANGROWO merupakan sekolah yang terletak di wilayah
Karangrowo, Undaan, Kudus, Jawa Tengah. Meskipun terletak di wilayah
pedesaan, SD 5 KARANGROWO selalu berbenah mempercantik diri, baik
secara fisik maupun mental di bawah kepemimpinan SUNARTO, S.Pd. I
sebagai kepala sekolah.
3
3) Membina siswa dalam bertutur kata dan bertingkah laku sesuai
dengan norma yang yang berlaku di masyarakat
4) Membekali siswa dengan ketrampilan dasar
5) Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang telah
dimiliki sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman
6) Meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya kelestarian
lingkungan hidup
c. Tujuan SD 5 KARANGROWO
Untuk mencapai visi tersebut SD 5 KARANGROWO menetapkan
tujuan sekolah sebagai berikut:
1) Terwujudnya profesioanlisme tenaga pendidik melalui pendidikan
dan pelatihan.
2) Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, sehat, dam
kondusif untuk belajar.
3) Terwujudnya sekolah yang agamis dan berbudaya serta budi pekerti
luhur.
4) Terciptanya sarana prasarana sesuai standar pelayanan minimal
5) Terwujudnya kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan pengembangan
diri guna menumbuhkembangkan potensi siswa
d. Nilai Organisasi dan kegiatan
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SD 5
KARANGROWO adalah
1) Memiliki Integritas (Keselarasan antara pikiran, perkataan dan
perbuatan)
a) Berani menyampaikan pendapat bila terjadi hal yang
menyimpang.
b) Melaksanakan Pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan
yang berlaku.
c) Masuk kerja tepat waktu.
d) Memakai seragam dengan ketentuan.
2) Kreatif dan inovatif
a) Memiliki pola piker,cara pandang,dan pendekataan variatif.
b) Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan
berkelanjutan.
4
c) Bersikap Terbuka dalam menerima ide-ide baru yang kontrukstif.
d) Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memacahkan
masalah.
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
bekerja secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif
a) Responsif melayani kebutuhan stakeholder.
b) Bersikap proaktif terhadap organisasi.
c) Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah.
4) Pembelajar
a) Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan
memperluas wawasan.
b) Mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran setiap kesalahan.
5) Menjunjung Meritokrasi
a) Berkompetensi secara professional.
b) Memberikan kesempatan yang setara dala mengembangkan
kompetnsi pegawai.
6) Terlibat aktif
a) Terlibat langsung dalam setiap kegiatan.
b) Memberikan dukungan kepada rekan kerja.
7) Tanpa Pamrih
a) Penuh Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan.
b) Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya.
c) Menunjukan sikap 4s (senyum,sapa,sarapan dan santun).
5
5. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
SUNARTO, S.Pd. I
KOMITE PUSTAKAWAN
SUMARDI DENNY S H, S. Pd
GURU KLS I GURU KLS II GURU KLS III GURU KLS IV GURU KLS V GURU KLS VI
SUNARTO, A. Ma. KATWADI, S. Pd NURMALA, S. Pd KHALIMATUS, S. Pd TEGUH. P., S. Pd MUHROZI, S. Pd
GURU PAI GURU PAK GURU PJOK GURU B.ING GURU B.JAWA GURU SBdP
AFI K , S. Pd DENNY S H, S. Pd YOGA ADHI, S. Pd ISMAWATI, S. Pd 1.NURUL A,S. Pd. I 1.ULYA, S. Pd
2. SLAMET S,S. Pd 2. DWI B S, S. Pd
SISWA
6
6. Keadaan Murid
Tabel 1.1 Jumlah Murid SD 5 KARANGROWO per Mei 2021
Jumlah
Kelas L P Jumlah
Kelas
I 1 8 7 15
II 1 9 7 16
III 1 17 14 31
IV 1 8 13 21
V 1 19 13 32
VI 1 8 16 24
Jml 6 69 70 139
(Sumber: SD 5 KARANGROWO, 2021)
7. Keadaan Guru dan Tenaga Pendidik
Tabel 1. 2 Jumlah Guru dan Tenaga Pendidik SD 5 KARANGROWO per Mei
2021
Jenis
Jabatan L P Jml
Kepegawaian
PNS Guru 5 3 8
PNS Penjaga Sekolah 1 0 1
Honorer Petugas Perpus 0 1 1
Honorer Admin 0 1 1
Honorer Guru 1 3 4
Jumlah 7 8 15
(Sumber: SD 5 KARANGROWO 01, 2021)
7
B. Profil Peserta
Peserta memiliki nama lengkap Afi Kustiyaningsih, merupakan asli putra
daerah Kudus yang lahir pada tanggal 12 Desember 1988. Domisili peserta saat
ini di Desa Gulang, RT 02/RW 06, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
Riwayat Pendidikan formal peserta dimulai dari MI Raudhotut Tholibin Kudus,
lulus pada tahun 2000. Melanjutkan jenjang pendidikan di MTs NU BANAT
Kudus, kemudian melanjutkan jenjang MA NU BANAT Kudus pada jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam. Setelah lulus MA pada tahun 2006, peserta melanjutkan
studi S1 jurusan Tarbiyah Pendidikan Guru Agama Islam di STAIN Kudus.
Peserta lulus studi S1 pada tahun 2010.
Setelah menyelesaikan studi S1, peserta memulai karir sebagai guru
wiyata bhakti di salah satu sekolah dasar negeri di Kudus mulai tahun 2014
hingga tahun 2020. Dalam seleksi CPNS tahun 2019, peserta melamar formasi
Guru Agama Islam pada instansi SD 5 KARANGROWO, dan dinyatakan lulus
pada 2 tahap seleksi yaitu Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Seleksi
Kemampuan Bidang (SKB).
C. Tugas Peserta
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 pasal 10 tentang ASN,
pegawai ASN berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik; Pelayan Publik;
Perekat dan Pemersatu Bangsa. Tugas ASN sesuai Undang-Undang No 5
Tahun 2014 pasal 11 tentang ASN sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009, tugas jabatan
fungsional Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dalam
pelaksanaannya di SD 5 KARANGROWO, seorang guru memiliki tugas
diantaranya :
8
1. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan.
2. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan yang dilakukan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
3. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan.
4. Membimbing dan melatih peserta didik.
5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru.
D. Role Model
Dalam melaksanakan tugas serta rancangan aktualisasi, peserta memiliki
seseorang yang menjadi role model atau panutan yang diteladani dalam
menerapkan dasar nilai ASN. Role Model adalah Panutan, yang dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang
patut ditiru atau baik untuk dicontoh seperti deladan, kelakuan, perbuatan, sifat
dan sebagainya.
10
BAB II
RENCANA AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu
Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertera dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan
melalui pendidikan. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dinyatakan bahwa, “pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara
Adapun Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengarahkan
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demoktratis serta
memiliki tanggung jawab. Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar dalam Undang-
undang Dasar 1945 disebutkan sebagaimana berikut: (1) Pasal 31 Ayat 3
menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu Sistem
Pendidikan Nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur oleh Undang-
undang”.
Nilai akademik yang tinggi tidak akan menjadi prestasi yang
membanggakan jika tidak diseimbangkan dengan pendidikan karakter serta
akhlak pada anak didik. Munculnya banyak kasus yang destruktif dalam konteks
kebangsaan, misalnya terjadinya sentimen antar etnis, perselisihan antar suku,
kasus-kasus narkoba, tawuran antar pelajar, kekerasan terhadap anak, begal di
mana-mana, kasus bullying, menunjukkan karakter kebangsaan yang lemah.
Pembentukan karakter sedari dini akan menumbuhkan budaya karakter bangsa
yang baik dan kunci utama dalam membangun bangsa.
11
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik.
Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang baik sehingga
peserta didik menjadi paham tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan
nilai yang baik dan biasa melakukannya. Pada periode anak sekolah dasar, metode
yang dilakukan guru untuk mengembangkan karakter adalah pengarahan, pembiasaan,
keteladanan, penguatan, hukuman. Nilai-nilai karakter yang bisa digali dalam
pembelajaran seperti religius, jujur, kerja keras, disiplin, rasa tanggung jawab,
nasionalis, peduli terhadap lingkungan sekitar, jiwa sosial yang kuat. Guru merupakan
salah satu penentu keberhasilan pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Pendidikan pada masa pandemi Covid-19 telah menghambat proses
pembentukan karakter peserta didik di sekolah, sehingga dibutuhkan koordinasi yang
baik antara orang tua, sekolah dan masyarakat sebagai faktor pendukung dalam
pembentukan karakter siswa. Selain itu untuk menumbuhkan karakter pada siswa juga
dibutuhkan keteladanan dari para guru. Guru harus mampu konsisten memberikan
keteladanan baik di sekolah maupun di luar sekolah serta menjadi jembatan antara
orang tua dan anak. Guru bisa memberikan pendidikan karakter melalui pembiasaan
nilai-nilai keagamaan yang akan dilaksanakan di lingkungan rumahnya masing-masing
yang akan dipantau serta dinilai oleh guru melalui daring. Dan jika pembiasaan nilai-
nilai keagamaan dimungkinkan dapat dilaksanakan di sekolah tetap dengan aturan
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Ada beberapa isu yang menjadi dasar peserta menyusun rancangan aktualisasi
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai guru Agama Islam di SD 5
Karangrowo. Secara umum, beberapa isu yang dapat diidentifikasi diantaranya :
1. Kurang optimalnya penggunaan sarana prasarana sekolah dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SD 5 Karangrowo.
2. Kurang optimalnya pembiasaaan nilai-nilai keagamaan dalam pembentukan
karakter siswa islami kelas IV SD 5 Karangrowo.
3. Kurang optimalnya guru dalam membimbing kegiatan membaca Al-Qur’an dengan
fasih siswa kelas IV SD 5 Karangrowo.
4. Kurangnya penanganan guru dalam mendampingi peserta didik melakukan
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri kelas IV SD 5 Karangrowo.
12
5. Kurang optimalnya pengawasan dan kolaborasi orang tua dengan guru terhadap
kesadaran kewajiban shalat lima waktu pada siswa kelas IV SD 5 Karangrowo.
Adapun kondisi yang terjadi saat ini dan kondisi yang diharapkan pada
pembelajaran kelas IV SD 5 Karangrowo nantinya dapat dijabarkan dalam tabel 2.1
berikut ini:
Tabel 2.1: Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat Ini Solusi Yang Diharapkan
1 Kurang optimalnya Pelayanan Guru belum Optimalnya Penggunaan
penggunaan sarana publik pernah sarana prasarana
prasarana sekolah melakukan tatap sekolah dalam kegiatan
dalam kegiatan muka dengan pembelajaran Pendidikan
pembelajaran siswa saat Agama Islam di SD 5
Pendidikan Agama pembelajaran Karangrowo
Islam Kelas IV SD 5 Pendidikan Agama
Karangrowo Islam
2 Kurang optimalnya Manajemen Adanya Optimalnya pembiasaan
pembiasaan nilai- nilai ASN pembelajaran nilai-nilai keagamaan
keagamaan dalam daring sehingga dalam pembentukan
pembentukan karakter Nilai-nilai karakter siswa di SD 5
islami siswa kelas IV keagamaan belum Karangrowo.
SD 5 Karangrowo. maksimal
diterapkan untuk
membentuk
karakter siswa
pada masa
pandemi covid 19
3 Kurang optimalnya guru Pelayanan Sebagian siswa Optimalnya guru dalam
dalam membimbing publik Ada yang belum membimbing kegiatan
kegiatan membaca Al- faham dan fasih membaca Al-Qur’an
Qur’an dengan fasih tentang bacaan Al dengan fasih di SD 5
pada siswa kelas IV SD Qur’an Karangrowo
5 Karangrowo
4 Kurang optimalnya Manajemen Siswa kurang Optimalnya penanganan
penanganan guru ASN memiliki sikap guru dalam mendampingi
dalam mendampingi tanggung jawab peserta didik melakukan
peserta didik terhadap dirinya tanggung jawab terhadap
melakukan tanggung sendiri, misal tidak dirinya sendiri di SD 5
jawab terhadap dirinya mengerjakan PR, Karangrowo
sendiri pada siswa dan kurang peduli
kelas IV SD 5 terhadap
Karangrowo lingkungan di SD
5 Karangrowo
5 Kurang optimalnya Whole of Pengawasan dan Optimalnya pengawasan
pengawasan dan Govern Ment kolaborasi orang dan kolaborasi orang tua
kolaborasi orang tua tua dengan guru dengan guru terhadap
dengan guru terhadap terhadap kesadaran kewajiban
kesadaran kewajiban kesadaran shalat lima waktu pada
shalat lima waktu pada kewajiban shalat siswa SD 5 Karangrowo
siswa kelas IV SD 5 lima waktu pada
Karangrowo anak masih minim
13
B. Analisis Isu
Dari hasil pemetaan isu yang disebutkan diatas, langkah selanjutnya
adalah mempertimbangkan isu yang akan dicari prioritasnya, berdasarkan pada
tugas pokok dan wewenang peserta di instansi yang ditempati. Isu yang
ditemukan tersebut dianalisis menggunakan tapisan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan), agar dapat diperoleh isu yang paling dominan.
Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:
1. Aktual (terjadi/ akan terjadi)
Isu yang benar-benar terjadi adalah isu yang sedang terjadi atau
sedang dalam proses, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat
(bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah
jbasi), atau isu yang akan terjadi/isu yang diperkirakan akan terjadi dalam
waktu dekat.
Skala nilai (1-5) dengan rincian sebagai berikut :
a. Pernah benar-benar terjadi
b. Benar-benar sering terjadi
c. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
d. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
e. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
2. Problematik
Isu yang mempunyai nilai problematik adalah isu yang menyimpang
dari harapan, standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan pemecahanya. Skala nilai (1-5) dengan rincian
sebagai berikut:
a. Masalah sederhana
b. Masalah kurang kompleks
c. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
d. Masalah kompleks
e. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
3. Kekhalayakan
Isu yang mempunyai nilai kekhalayakan adalah isu yang secara
langsung menyangkut orang banyak atau pelanggan dan bukan hanya untuk
14
kepentingan seseorang tertentu saja. Skala nilai (1-5) dengan rincian
sebagai berikut :
a. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
b. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Menyangkut hajat hidup orang banyak
e. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan
Kelayakan isu adalah isu yang logis, pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab. Skala
nilai (1-5) dengan rincian sebagai berikut :
a. Masuk akal
b. Realistis
c. Cukup masuk akal dan realistis
d. Masuk akal dan realistis
e. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Isu-isu yang sudah diidentifikasi selanjutnya dinilai berdasarkan kriteria
APKL dan akan dijumlahkan hasilnya. Tapisan APKL yang digunakan peserta
dapat dilihat dalam tabel 2.2 :
Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Tapisan APKL
Kriteria (Skor)
No Identifikasi Isu Jumlah Peringkat
A P K L
Kurang optimalnya penggunaan sarana
1. prasarana sekolah dalam kegiatan 4 3 3 4 14 V
pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Kurang optimalnya pembiasaan nilai-nilai
2. keagamaan dalam meningkatkan 5 5 5 5 20 I
karakter islami siswa di sekolah
Kurang optimalnya guru dalam
3. membimbing kegiatan membaca Al- 5 5 4 4 18 III
Qur’an dengan fasih
15
Kurang optimalnya pengawasan dan
kolaborasi orang tua dengan guru
5. 5 5 5 4 19 II
terhadap kesadaran kewajiban shalat
lima waktu pada siswa
16
Kurang optimalnya
pengawasan dan
kolaborasi orang tua
3 dengan guru terhadap 4 5 4 13 II
kesadaran kewajiban
shalat lima waktu pada
siswa
Berdasarkan analisis isu dengan metode tapisan APKL dan USG diatas,
maka yang menjadi isu prioritas yang harus diselesaikan adalah pembiasaan
nilai-nilai keagamaan dalam meningkatkan karakter islami siswa.
C. Analisis Penyebab
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah belum optimalnya pembiasaan nilai-nilai keagamaan
dalam pembentukan karakter siswa kelas IV SD 5 Karangrowo.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone
diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan
yang digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia),
material (alat dan bahan), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau
melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama rekan
kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):
MAN MATERIAL
Kurangnya
motivasi dan Terbatasnya
pengetahuan sumber
siswa Kurang bacaan siswa Belum
Kurangnya tersedianya optimalnya
kreatifitas guru media pembiasaan
pembelajaran nilai-nilai
keagamaan
dalam
Belum maksimalnya pembentuk
kegiatan pembiasaan nilai Siswa tidak an karakter
keagamaan dapat islami
berinteraksi siswa
Belum optimalnya Kurangnya dengan guru
kegiatan membaca koordinasi
Al-Quan dengan orang
tua
METHOD MILIEU
17
Setelah dilakukan analisis untuk menemukan penyebab terhadap isu
prioritas dengan menggunakan fishbone, maka ditemukan beberapa penyebab
yang perlu diselesaikan, yang antara lain :
1. MAN
Merupakan penyebab permasalahan yang berasal dari sumber daya
manusianya. Dalam permasalahan optimalisasi pembiasaan nilai-nilai
keagamaan adalah motivasi dan pengetahuan siswa rendah, kurangnya
kreatifitas guru, dan tidak semua orang tua memantau kegiatan anak di
rumah
2. MATERIAL
Merupakan penyebab permasalahan yang berasal dari bahan yang
diolah. Bahan baku yang dimaksud dalam optimalisasi pembiasaan nilai-
nilai keagamaan adalah kurang tersedianya media pembelajaran dan
terbatasnya sumber bacaan siswa.
3. METHOD
Dalam pelaksanaan pembiasaan nilai-nilai keagamaan, belum
optimalnya kegiatan membaca Al-Qur’an dan penerapan nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari belum maksimal.
4. MILIEU
Kurangnya koordinasi dengan orang tua dan faktor siswa yang tidak
bisa berinteraksi dengan guru berpengaruh terhadap efektivitas
pembiasaan nilai-nilai keagamaan.
18
2. Pembiasaan Nilai-Nilai Keagamaan yang tidak efektif menyebabkan
menurunnya karakter islami siswa kelas IV SD 5 Karangrowo.
3. Pembiasaan Nilai-Nilai Keagamaan yang tidak tepat akan menyebabkan
siswa berani berkata kasar pada orang tua.
4. Visi dan misi SD 5 Karangrowo yaitu Membentuk pribadi siswa yang
beriman, bertaqwa, dan berbudi pekerti serta bertuturkata sesuai norma
yang berlaku di masyarakat tidak dapat terwujud
19
F. Rancangan Aktualisasi Habituasi
Unit Kerja : SD 5 KARANGROWO
Identifikasi Isu (USG) : 1. Kurang optimalnya pembiasaan nilai-nilai kegamaan dalam meningkatkan karakter siswa
kelas IV SD 5 KARANGROWO
2. Kurang optimalnya guru dalam membimbing kegiatan membaca Al-Qur’an dengan fasih
siswa kelas IV SD 5 KARANGROWO
3. Kurang optimalnya pengawasan dan kolaborasi orang tua dengan guru terhadap
kesadaran kewajiban shalat lima waktu pada siswa kelas IV SD 5 KARANGROWO
Isu yang Diangkat : Pembiasaan nilai-nilai keagamaan dalam meningkatkan karakter islami siswa.
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Melaksanakan Home Visit (Sumber : Tugas Pokok dan Inovasi)
2. Melaksanakan pembiasakan GENDUT (Gerakan Wudhu Tertib) dan SHALIBAR (Shalat Lima
Waktu yang baik dan benar) (Sumber : Arahan atasan dan Inovasi)
3. Membuat KARDAL kartu kendali SHOLIMA (Shalat Lima Waktu) (Sumber : Inovasi)
4. Mengadakan kegiatan hari jum’at dengan GRAHA SUPEN (Gerakan Hafalan Surat Pendek)
(Sumber : Inovasi)
5. Menayangkan FILDAN (film keteladanan) yang berisi tentang akhlak yang baik / pembentukan
karakter islami (Sumber: Inovasi)
6. Membuat PATOAK (Papan Foto Akhlak)
20
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan Home visit Kegiatan ini adalah Kegiatan ini
kegiatan Home Perwujudan Visi SD 5 menguatakan
visit a. Berkonsultasi dengan Adanya Nasionalisme Sila ke 4 Karangrowo yaitu: nilai organisasi
Sumber pimpinan. kesepakatan Berkonsultasi dengan “Membentuk pribadi Integritas
kepala sekolah untuk yang beriman, Inisiatif
Kegiatan :
memusyawarahkan bertaqwa, berprestasi, Inovatif
Tugas pokok Terlibat aktif
dan inovasi kegiatan home visit berbudi luhur dan
Anti korupsi berketrampilan, serta Tanpa pamrih
peduli terhadap perbaikan cinta lingkungan”
atau saran yang
disampaikan oleh kepala
sekolah. Pelaksanaan kegiatan
Home visit sesuai
b. Menyiapkan form Form wawancara Nasionalisme Sila ke 3
dengan misi SD 5
wawancara dengan dan poin-poin Merancang form
Karangrowo yaitu
orang tua siswa serta yang akan di wawancara menggunakan
menyusun daftar poin- diskusikan bahasa Indonesia yang Memfasilitasi
poin yang akan dengan orang tua baik dan benar siswa untuk
dikonsultasikan dengan siswa Akuntabilitas mengembangkan
orang tua siswa. Sebelum form wawancara ketrampilan yang
digunakan diteliti terlebih telah dimilki
dahulu dengan sesuai dengan
tanggungjawab. tuntutan
perkembangan
c. Melaksanakan kegiatan Terlaksananya Etika publik zaman
home visit. kegiatan home Melaksanakan kegiatan
visit home visit dengan sopan,
ramah, santun dan
menggunakan bahasa
21
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
daerah yang mudah
dipahami.
22
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
cara wudhu dan berjalan dengan jelas kata dan
shalat yang baik dan baik bertingkah laku
benar sesuai dengan
norma yang
berlaku di
c. Mengevaluasi secara Hasil Akuntabilitas : masyarakat
bergilir dengan kemampuan Mengevaluasi
memberikan test siswa dalam kemampuan siswa
melakukan tata tentang cara wudhu dan
kemampuan siswa
cara wudhu dan sholat dengan
dalam melakukan sholat dengan tanggung jawab
tata cara wudhu yang baik dan benar
tertib dan shalat yang
baik dan benar
dengan mengirimkan
hasil video ke
Whatshap Grup
23
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
24
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
terhadap Tuhan
b. Membuat KARDAL Kartu kendali Komitmen mutu: YME serta
(kartu kendali) sholat lima waktu Pembuatan kartu toleransi antar
SHOLIMA yang akan kendali dilakukan umat beragama
diberikan kepada
dengan Membekali siswa
mempertimbangkan dengan
siswa kejelasan target ketrampilan dasar
(efisien) Memfasilitasi
siswa untuk
c. Mendistribusikan dan Kartu kendali Nasionalisme: Sila ke 2
mengembangkan
sosialisasi KARDAL sholat lima waktu Saya membagikan kartu
ketrampilan yang
(kartu kendali) dapat sampai ke kendali SHOLIMA tanpa
telah dimilki
orang tua dan membeda-bedakan (tidak
SHOLIMA kepada diskriminatif) sesuai dengan
siswa
orang tua dan siswa tuntutan
perkembangan
zaman
. d. Pengisian kartu Kartu kendali Akuntabilitas :
kendali SHOLIMA Sholat lima Pengisian kartu kendali
dan ditandatangani waktu yang dilaksanakan dengan
sudah ditanda tanggung jawab
orang tua, serta
tangani oleh
ditandatangani oleh orang tua dan
Guru Agama Islam guru
e. Mengadakan evaluasi Hasil program Akuntabilitas :
rutin untuk menjaga gerakan Mengevaluasi
konsistensi program SHOLIMA yang kemampuan siswa
dilakukan setiap tentang cara wudhu dan
gerakan SHOLIMA
akhir pekan sholat dengan
25
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang telah dilakukan tanggung jawab
setiap akhir pecan
26
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
keputusan bersama dalam bertutur
kata dan
b. Menyampaikan Surat pendek Etika Publik: bertingkah laku
kepada siswa untuk dari Juz Amma Dalam menyampaikan sesuai dengan
membaca surat kepada siswa menjalin norma yang
komunikasi dan kerja berlaku di
pendek dari juz
sama dengan siswa masyarakat
Amma
Membekali siswa
c. Membuat kartu Kartu GRAHA Komitmen Mutu: dengan
GRAHA SUPEN SUPEN Dalam pembuatan buku ketrampilan dasar
yang dilaksanakan (Gerakan menggunakan prinsip Memfasilitasi siswa
hafalan surat efektif dan efisien untuk
satu hari dalam
pendek) mengembangkan
seminggu yaitu setiap
ketrampilan yang
hari Jum’at dengan
telah dimilki sesuai
penerapan one week dengan tuntutan
one surat (satu perkembangan
minggu satu surat) zaman
d. Membagikan kartu Siswa Akuntabilitas:
hafalan surat pendek mendapatkan Kartu hafalan surat
kepada siswa kartu hafalan pendek dibagikan
surat pendek kepada siswa secara
adil
27
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
individu menggunakan
prinsip kemandirian,
disiplin dan tanggung
jawab
28
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
guru kelas guna notulen bermusyawarah dengan toleransi beragama
mendukung dan guru kelas Membina siswa
melancarkan membicarakan tentang dalam bertutur
kegiatan pemutaran kegiatan secara kata dan
video/film konsisten bertingkah laku
sesuai dengan
c. Membagikan video/ Pemutaran film Anti Korupsi:
Pemutaran film tentang norma yang
film tentang akhlak tentang akhlak
akhlak tanggung jawab berlaku di
yang baik
dalam menggunakan masyarakat
peralatan yang disediakan
sekolah agar tidak rusak
d. Mendiskusikan dan Pesan/amanat Komitmen Mutu
menyimpulkan yang dapat Efektif dan efisien
amanat yang bisa diambil dari dalam menciptakan
penayangan film kegiatan pembelajaran
diambil dari video
yang kondusif
yang telah
ditayangkan
e. Mendokumentasikan Foto kegiatan Akuntabilitas:
kegiatan menonton atau video Mendokumentasikan
film tentang akhlak kegiatan dengan jelas
yang baik
6. Membuat Pembuatan Kegiatan ini adalah Pembuatan
PATOAK papan foto akhak Perwujudan Visi SD 5 papan foto
(papan foto yang akan Karangrowo yaitu: akhlak
membentuk “Membentuk pribadi menguatkan nilai
akhlak) yang beriman,
karakter yang organisasi :
baik atau bertaqwa, berprestasi, Integritas
29
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
karakter berbudi luhur dan Kreatif,
a. Mengkonsultasikan Arahan dan Etika Publik: berketrampilan, serta inovafif dan
papan foto kegiatan saran kepala Dalam pelaksanaan cinta lingkungan” insiatif
kepada kepala sekolah konsultasi dengan
sekolah atasan saya bersikap Sesuai dengan Misi
sopan SD 5 Karangrowo
yaitu:
b. Bermusyawarah dan Hasil koordinasi Nasionalisme (sila 4): Membina siswa
berkoordinasi dengan guru Bermusyawarah dalam bertutur
dengan guru tentang kelas ditulis dengan guru kelas kata dan
pemasangan papan dalam buku menggunakan prinsip bertingkah laku
foto akhlak guna notulen menerima hasil sesuai dengan
mendukung dan keputusan bersama norma yang
melancarkan berlaku di
kegiatan masyarakat
c. Membuat papan foto Papan foto Komitmen mutu
seperti mading di akhlak Pembuatan papan
setiap kelas masing- dengan efektif dan
masing kelas efisien
30
Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang berkaitan kaitannya Memberikan
dengan akhlak di dengan akhlak pemahaman yang
papan foto berorientasi mutu
f. Mendokumentasikan Foto atau video Anti Korupsi:
kegiatan papan foto kegiatan Mendokumentasikan
akhlak pada setiap kegiatan dengan
kelas transparan
31
G. Jadwal Kegiatan
Tabel. 2.5 Rencana Jadwal Kegiatan
MEI JUNI
No Kegiatan Bukti
31
01
02
03
04
05
06
07
08
09
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Melaksanakan Home Visit Foto /
1. V V V gambar
Membiasakan GENDUT
2. (Gerakan wudhu tertib) dan Foto / video
SHALIBAR (shalat yang baik V V V V V V V V V V V V V V V
dan benar)
Melaksanakan program
3. gerakan SHOLIMA (Sholat Foto /
Lima Waktu) kepada siswa Gambar
V V V V V V V V V V V V V V V
dengan baik dan benar
mengguanakan KARDAL
(kartu kendali)
Mengadakan kegiatan hari Foto /
4. jum’at dengan GRAHA Video
V V
SUPEN (Gerakan Hafalan
Surat Pendek)
5. Menanyangkan FILDAN (film Foto /
keteladanan) yang berisi Gambar
V V
tentang akhlak yang baik /
pembentukan karakter
6. Membuat PATOAK (Papan V Foto /
foto akhlak) Gambar
32
Juni Bukti
No Kegiatan
20
21
22
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1. Melaksanakan Home Visit Foto / gambar
33
H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN akan
dilaksanakan pada November 2019 sampai dengan Desember 2019 pada
institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya kendala-
kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah direncanakan menjadi
kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi
kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang menghambat kegiatan
tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala
selama aktualisasi dan habituasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.6 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Aktualisasi
Kendala yang Antisipasi dan Strategi
No Kegiatan
Mungkin Terjadi Menghadapi Kendala
1 Orang tua
Melaksanakan Bagi orang tua yang
mendadak meminta
Home Visit meminta pergantian
pergantian jadwal
jadwal akan diberikan
Sumber: Home Visit
jadwal di hari terakhir
Tupoksi dan
jadwal home visit.
inovasi
Membiasakan Siswa lupa urutan Memotivasi siswa untuk
2. tata cara wudlu menghafalkan dan
GENDUT
mengingat tata cara wudlu
(gerakan wudhu yang tertib
tertib) dan Siswa masih salah Memberikan contoh berupa
SHALIBAR dalam gambar atau video tentang
(shalat yang baik melaksanakan gerakan sholat yang baik
dan benar) gerakan sholat dan benar.
34
yang baik/ mengakses kesulitan mengakses
karakter. tayangan film jaringan supaya
(sumber: keteladanan memanfaatkan fasilitas Wifi
inisiatif sendiri di balai desa.
yang disetujui
atasan)
Anak malu dalam Memotifasi untuk minta ijin
6. Membuat proses penggambilan kepada yang bersangkutan
PATOAK/ foto supaya mau diambil fotonya
Papan foto Biaya cetak yang Cetak print dikertas
akhlak mahal
35
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/livia_prasetya/592d55f1f692732264caad6b/karakter-
religius-yang-harus-dimiliki-oleh-seorang-siswa
36
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
C. RIWAYAT PEKERJAAN
1. Mei 2014 – September 2020 : Guru kelas II SD 4 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus
2. Desember 2020 – Sekarang : CPNS ( Guru Agama Islam SD 5 Karangrowo
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus )
37