Disusun Oleh:
2021
A. Tujuan Pengawas Sebagai Supervisi
Pelaksanaan supervisi adalah kegiatan pengawasan akademik yang
dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan terhadap guru dalam melaksanakan
tugasnya, agar lebih profesional dalam bidangnya. Ada beberapa tujuan
supervisi yang kemukakan oleh para pakar, antara lain disebutkan sebagai
berikut:
1. Muriel Crosby, ia menyatakan tujuan supervisi sebagai coordinating a
upervitory program, yaitu menciptakan kondisi yang memungkinkan
pemberi bantuan kepada guru agar mampu membina dirinya sehingga
semakin mampu dan terampil dalam menjalankan usaha-usaha yang
menunjang proses belajar-mengajar.1
1
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm:
100.
2
Ibid, hlm: 101.
c. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan memperoleh hasil yang
optimal.
d. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan,
kekurangan, dan kekhilafan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapi sekolah, sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.3
3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit.,
4
Supandi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: UT, 1992), hlm: 253.
Tujuan pengawas supervisi adalah membantu guru mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik.
Pengembangan kemampuan guru mencapai tujuan pembelajaran selain
ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru mengajar,
juga peningkatan komitmen (commitment), kemauan (willingness) dan motivasi
(motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja
guru, kualitas pembelajaran akan lebih meningkat.
5
Studinews, “Pengertian Supervisi, Fungsi & Jenis Kegiatan Supervisi (Lengkap)”,
(https://www.studinews.co.id/pengertian-supervisi-fungsi-jenis-kegiatan-supervisi/), Diakses pada
tanggal 6 Oktober 2021, pukul 10.43.
dilakukan dengan bermacam-macam teknik, seperti observasi, wawancara
dan angket.
Apabila data sudah terkumpul, supervisi bisa memanfaatkan data
tersebut untuk melaksanakan pengolahan daya yang seringkali dibantu
dengan perhitungan statistik. Setelah itu, supervisi bisa membuat
kesimpulan tentang bagaimana keadaan sebenarnya dari situasi yang ada
diperusahaan tersebut.
2. Penilaian (Evaluation)
Setelah melaksanakan penelitian, supervisi harus melakukan suatu
evaluasi atau penilaian secara kooperatif dengan karyawan yang berada
dibawahnya. Kegiatan evaluasi mencakup diantaranya:
Secara bersama-sama mencari aspek-aspek positif (kebaikan-
kebaikan, kemajuan-kemajuan) yang sudah dicapai secara bersama-sama
melakan peninjauan aspek-aspek negatif (kelemahan, kekurangan, atau
hambatan) yang masih belum diselesaikan Secara bersama-sama melakukan
analisa sebab-sebab masih adanya kekurangan-kekurangan atau hambatan-
hambatan yang dialami.
3. Perbaikan (Improvement)
Tahap evaluasi dapat dilakukan supervisi untuk mengetahui hal-hal
apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada aktivitas masa lalu.
Dengan cara ini, supervisi bisa melakukan suatu perbaikan yang tujuannya
untuk memperoleh hasil yang baik ke depannya. Tahapan improvement
dalam supervisi meliputi:
Secara bersama menemukan cara untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan atau hambatan-hambatan yang sedang dialami.
Secara bersama menemukan jalan dalam mempertahankan yang
sudah baik, bahkan melakukan peningkatan supaya lebih baik lagi.
4. Bimbingan (Assistence)
Supervisi mempunyai kewajiban untuk memberikan bantuan dan
bimbingan (guidence) dan penyululhan (counseling) terhadap karyawan
yang ada dibawah jabatannya. Menurut jenis aktivitas ini, supervisi
mempunyai tugas antara lain:
Menyiapkan/menyediakan waktu dan tenaganya untuk membantu
mengadakan perbaikan-perbaikan.
Mengusahakan sumber-sumber, baik sumber material ataupun
sumber personil dan juga menunjukkan jalan pada arah perbaikan.
Melakukan bimbingan (guidence) dan penyuluhan (counseling)
pada arah perbaikan situasi.
5. Kerjasama (Cooperation)
Disisi memberikan bantuan, salah satu aktivitas supervisi yaitu membuat
iklik kerjasama dan gotong royong dengan cara kekeluargaan antara
supervisor dan supervisee (orang yang disupervisi). Aktivitas supervisi ini
tujuannya adalah untuk membawa supervisee pada arah perbaikan situasi
yang lebih baik.
2. Penilaian
6
Edukasi Mandiri, Kegiatan-kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Supervisi Pendidikan,
(https://edukasimandiri.blogspot.com/2016/05/kegiatan-kegiatan-yang-dilaksanakan.html) ,
Diakses tanggal 6 Oktober 2021 pukul 11.35
Data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai. Penilaian ini
dilakukanterhadap keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor-
faktor penunjang danpenghambat dalam proses belajar mengajar.
3. Deteksi kelemahan
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau kekurangan guru
dalammengajar. Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor
memperhatikanbeberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
guru yaitu : penampilan gurudi depan kelas, penguasan materi,
penggunaan metode, hubungan antar personil danadministrasi kelas.
4. Memperbaiki kelemahan
Jika melalui deteksi ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka pada
tahap inidilakukan perbaikan atau peningkatan kemampuan.