Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Administrasi Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Latifah, S.Pd, M.Pd

Tujuan Pengawas Sebagai Supervisi

Dan Jenis-Jenis Kegiatan Supervisi

Disusun Oleh:

Lisa Arianti 200101080538

LOKAL B PIAUD ANGKATAN 2020

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

2021
A. Tujuan Pengawas Sebagai Supervisi
Pelaksanaan supervisi adalah kegiatan pengawasan akademik yang
dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan terhadap guru dalam melaksanakan
tugasnya, agar lebih profesional dalam bidangnya. Ada beberapa tujuan
supervisi yang kemukakan oleh para pakar, antara lain disebutkan sebagai
berikut:
1. Muriel Crosby, ia menyatakan tujuan supervisi sebagai coordinating a
upervitory program, yaitu menciptakan kondisi yang memungkinkan
pemberi bantuan kepada guru agar mampu membina dirinya sehingga
semakin mampu dan terampil dalam menjalankan usaha-usaha yang
menunjang proses belajar-mengajar.1

2. Yusak Burhanuddin, mengungkapkan tujuan supervisi adalah untuk


menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan guru menemukan
cara-cara paling tepat untuk:
a. Memahami karakteristik dan kemampuan siswa-siswi secara individual
dalam proses belajar.
b. Menciptakan suasana yang mendorong siswa aktif belajar sendiri, serta
berusaha mencoba dan menemukan sendiri jawaban soal (masalah) serta
memberi makna kepada mereka terhadap pengalaman belajar.
c. Menjadikan kegiatan belajar di sekolah bersifat dinamis dan kreatif, serta
mempunyai arti untuk kehidupan manusia.2

3. Buku kurikulum II D 1975


Tujuan supervisi dirumuskan kepada 5 hal, yaitu:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar.
b. Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

1
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm:
100.
2
Ibid, hlm: 101.
c. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan memperoleh hasil yang
optimal.
d. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan,
kekurangan, dan kekhilafan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapi sekolah, sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.3

4. Dr. Supandi, tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu


pendidikan di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.4

Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan


umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar. Secara
operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi
pendidikan yaitu :

a. Meningkatkan mutu kinerja guru


b. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah
dalam mencapai tujuan tersebut
c. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan
dan kebutuhan siswanya.
d. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam
satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling
menghargai satu dengan lainnya.
e. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan
prestasi belajar siswa.
f. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian
dan alat pengajaran.

3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit.,
4
Supandi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: UT, 1992), hlm: 253.
Tujuan pengawas supervisi adalah membantu guru mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik.
Pengembangan kemampuan guru mencapai tujuan pembelajaran selain
ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru mengajar,
juga peningkatan komitmen (commitment), kemauan (willingness) dan motivasi
(motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja
guru, kualitas pembelajaran akan lebih meningkat.

Supervisi pendidikan berfungsi untuk mengontrol dan menilai


semua komponen komponen yang terkait dalam dunia pendidikan. Ruang
lingkup supervisi begitu luas,sehingga dengan adanya supervisi dimungkinkan
peningkatan kerja pada semua sistem dan terbentuknya pendidikan yang
berkualitas serta meningkatkan peran guru sebagai tenaga edukatif agar lebih
bertanggung jawab.

Program supervisi biasanya berisikan kegiatan yang akan dijalankan


untuk memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan situasi pembelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya. Di dalam program supervisi tertuang berbagai
usaha dan tindakan yang perlu dijalankan supaya pembelajaran menjadi lebih
baik, sehingga akselerasi belajar peserta didik makin cepat dalam
mengembangkan potensi dirinya, karena guru lebih mampu mengajar.

Setiap bidang kegiatan memerlukan perencanaan yang sistemik dan


prospektif untuk mencapai tujuan secara efektif. Supervisi merupakan usaha
untuk mendorong para guru mengembangkan kemampuannya agar dapat
mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Oleh karena itu, dalam supervisi,
perencanaan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik-baiknya. Tanpa
perencanaan yang baik supervisi hanya memberikan kekecewaan kepada pihak-
pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu guru, kepala sekolah, supervisor dan
terutama murid- murid yang mengharapkan pembelajaran dapat berlangsung
secara aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan.
Sebagai gurunya guru, pengawas harus menyusun rencana untuk
memperkuat implementasi keempat kompetensi guru, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Oleh karena itu, pengawas dituntut memiliki visi dan misi
kepengawasan yang mampu dituangkan ke dalam tujuan dan strategi
pencapaiannya. Kekurangefektifan pelaksanaan supervisi selama ini karena
ditengarai kurang jelasnya visi dan misi kepengawasan yang dilakukan oleh
pengawas. Pelaksanaan supervisi pun terkesan asal dilaksanakan dan tidak
mengacu pada kebutuhan guru sehingga menimbulkan kurangnya kepercayaan
guru terhadap pengawas untuk menyelesaikan problematika pembelajaran.
Program supervisi harus mengacu pada visi, misi, tujuan dan strategi pembinaan
ditetapkan oleh pengawas. Keterlibatan guru dan kepala sekolah dalam
penyusunan rencana kerja pengawas sangat efektif dalam meningkatkan
kompetensi profesional guru dan kemampuan manajerial kepala sekolah.

Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus


mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan
kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian
ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan
preventif untuk mencegah agar para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya.

B. Jenis-Jenis Kegiatan Supervisi


Berdasarkan fungsi supervisi pendidikan diatas, maka supervisor dalam
supervisi pendidikan memiliki jenis kegiatan yang berbeda tergantung dengan
peranannya yang dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu:
a. Berperan sebagai koordinator, maka memiliki kegiatan: melakukan
koordinasi untuk kegiatan belajar dan mengajar serta koordinasi tugas-
tugas para staff maupun guru yang berbeda-beda.
b. Berperan sebagai konsultan, maka memiliki kegiatan: memberikan
bantuan, berupa konsultasi terhadap guru-guru, baik secara individu atau
kelompok terhadap masalah yang sedang dialami.
c. Berperan sebagai pemimpin kelompok, maka memiliki kegiatan:
memimpin staff-staff maupun guru-guru dalam mengembangkan potensi
untuk pengembangan kurikulum, kebutuhan profesional, maupun materi
pembelajaran.
d. Berperan sebagai evaluator, maka memiliki kegiatan: membantu para
guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil maupun proses belajar
dan mengajar.

Orang yang menduduki posisi supervisi disebut dengan supervisor.


Seorang supervisor mempunyai pekerjaan yang termasuk sulit. Dia harus
mengawasi dan juga melakukan bimbingan kepada orang-orang yang berada di
bawahnya supaya bisa bekerja denan standar yang sudah diatur dalam sebuah
perusahaan. Berikut ini adalah jenis kegiatan atau fungsi dari supervisi yang
sering dilakukan5.
1. Penelitian (Research)
Orang yang memiliki jabatan supervisi (disebut supervisor) harus
melakukan penelitian tentang kondisi dan situasi perusahaan serta
karyawan-karyawan yang berada dibawahnya. Kegiatan supervisi ini
memiliki tujuan agar supervisor bisa merumuskan masalah dengan data
yang ada selama ini.
Dengan cara ini, supervisor bisa mengumpulkan apa saja fakta dan
pendapat yang digunakan sebagai pertimbangan. Aktivitas supervisi ini bisa

5
Studinews, “Pengertian Supervisi, Fungsi & Jenis Kegiatan Supervisi (Lengkap)”,
(https://www.studinews.co.id/pengertian-supervisi-fungsi-jenis-kegiatan-supervisi/), Diakses pada
tanggal 6 Oktober 2021, pukul 10.43.
dilakukan dengan bermacam-macam teknik, seperti observasi, wawancara
dan angket.
Apabila data sudah terkumpul, supervisi bisa memanfaatkan data
tersebut untuk melaksanakan pengolahan daya yang seringkali dibantu
dengan perhitungan statistik. Setelah itu, supervisi bisa membuat
kesimpulan tentang bagaimana keadaan sebenarnya dari situasi yang ada
diperusahaan tersebut.

2. Penilaian (Evaluation)
Setelah melaksanakan penelitian, supervisi harus melakukan suatu
evaluasi atau penilaian secara kooperatif dengan karyawan yang berada
dibawahnya. Kegiatan evaluasi mencakup diantaranya:
Secara bersama-sama mencari aspek-aspek positif (kebaikan-
kebaikan, kemajuan-kemajuan) yang sudah dicapai secara bersama-sama
melakan peninjauan aspek-aspek negatif (kelemahan, kekurangan, atau
hambatan) yang masih belum diselesaikan Secara bersama-sama melakukan
analisa sebab-sebab masih adanya kekurangan-kekurangan atau hambatan-
hambatan yang dialami.

3. Perbaikan (Improvement)
Tahap evaluasi dapat dilakukan supervisi untuk mengetahui hal-hal
apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada aktivitas masa lalu.
Dengan cara ini, supervisi bisa melakukan suatu perbaikan yang tujuannya
untuk memperoleh hasil yang baik ke depannya. Tahapan improvement
dalam supervisi meliputi:
 Secara bersama menemukan cara untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan atau hambatan-hambatan yang sedang dialami.
 Secara bersama menemukan jalan dalam mempertahankan yang
sudah baik, bahkan melakukan peningkatan supaya lebih baik lagi.

4. Bimbingan (Assistence)
Supervisi mempunyai kewajiban untuk memberikan bantuan dan
bimbingan (guidence) dan penyululhan (counseling) terhadap karyawan
yang ada dibawah jabatannya. Menurut jenis aktivitas ini, supervisi
mempunyai tugas antara lain:
 Menyiapkan/menyediakan waktu dan tenaganya untuk membantu
mengadakan perbaikan-perbaikan.
 Mengusahakan sumber-sumber, baik sumber material ataupun
sumber personil dan juga menunjukkan jalan pada arah perbaikan.
 Melakukan bimbingan (guidence) dan penyuluhan (counseling)
pada arah perbaikan situasi.

5. Kerjasama (Cooperation)
Disisi memberikan bantuan, salah satu aktivitas supervisi yaitu membuat
iklik kerjasama dan gotong royong dengan cara kekeluargaan antara
supervisor dan supervisee (orang yang disupervisi). Aktivitas supervisi ini
tujuannya adalah untuk membawa supervisee pada arah perbaikan situasi
yang lebih baik.

Rifai (1982) mengemukakan pelaksanaan supervisi pendidikan


mengikuti beberapa kegiatan, sebagai berikut : 6
1. Pengumpulan data
Proses supervisi diawali dengan pengumpulan data untuk menemukan
berbagaikekurangan dan kelemahan guru. Data yang dikumpulkan
adalah mengenaikeseluruhan situasi belajar mengajar.

2. Penilaian

6
Edukasi Mandiri, Kegiatan-kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Supervisi Pendidikan,
(https://edukasimandiri.blogspot.com/2016/05/kegiatan-kegiatan-yang-dilaksanakan.html) ,
Diakses tanggal 6 Oktober 2021 pukul 11.35
Data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai. Penilaian ini
dilakukanterhadap keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor-
faktor penunjang danpenghambat dalam proses belajar mengajar.

3. Deteksi kelemahan
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau kekurangan guru
dalammengajar. Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor
memperhatikanbeberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
guru yaitu : penampilan gurudi depan kelas, penguasan materi,
penggunaan metode, hubungan antar personil danadministrasi kelas.

4. Memperbaiki kelemahan
Jika melalui deteksi ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka pada
tahap inidilakukan perbaikan atau peningkatan kemampuan.

5. Bimbingan dan pengembangan


Supervisor perlu memberikan bimbingan kepada guru agar apa yang
diperolehnyaditerapkan/diaplikasikan dalam proses belajar mengajar
yang dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA

Edukasi Mandiri, Kegiatan-kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Supervisi


Pendidikan, (https://edukasimandiri.blogspot.com/2016/05/kegiatan-
kegiatan-yang-dilaksanakan.html) , Diakses tanggal 6 Oktober 2021
pukul 11.35
Supandi, dkk, 1992, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka.
Burhanuddin, Yusak. 1998. Administrasi Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka
Setia).

Anda mungkin juga menyukai