Disusun Oleh :
Mbak Putri Harapani 18.22.1.0024
Neneng Nurhasanah 18.22.1.0013
M. Fahmi Ilmi 18.22.1.0025
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................iii
1.3 Tujuan.........................................................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya saat proses pembelajaran berlangsung guru dituntut untuk memiliki
sejumlah keterampilan dalam mengajar peserta didiknya, seperti: terampil membuka
pelajaran, terampil menutup pelajaran, terampil menjelaskan, terampil variasi gaya
mengajar, terampil bertanya dan memberi penguatan, dan terampil membimbing diskusi
kelompok kecil. Semua keterampilan itu harus bisa dilakukan oleh seorang guru di dalam
kegiatan belajar mengajar sehari-hari tentunya sesuai dengan prosedur minimal (standar
proses) yang telah ditetapkan, atau bahkan akan lebih baik bila guru berkreativitas dan
berinovasi lebih sesuai tuntutan perkembangan zaman.
Namun demikian, masih banyak guru dalam pembelajaran sering tidak melakukan
usaha membuka dan menutup pelajaran tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mental
siswa tidak siap untuk menerima pelajaran dan perhatian siswa belum terpusat pada hal-
hal yang akan dipelajari. Sebagai akibatnya adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran
yang diterimanya membosankan, tidak bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka
akan tidak berusaha keras untuk memahaminya.
Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan menutup
pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum mempunyai
keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka dan menutup
pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk
memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif dalam membuka dan menutup
pelajaran.
Dalam makalah ini, kami mencoba memberikan informasi mengenai keterampilan
mentup pelajaran dari berbagai sumber. Karena keterampilan menutup pelajaran adalah
salah satu hal terpenting yang ada dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari maka perlu
diperhatikan dengan seksama setiap bagian dari penutup.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran
3. Untuk mengetahui manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
5. Mengetahui komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat yang antara lain :
1. Pembaca sadar akan pentingnya keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Menambah wawasan mengenai keterampilan membuka dan menutup pelajaran
3. Mengetahui betapa pentingnya keterampilan membuka dan menutup dalam sebuah
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
D. Membuka pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk memusatkan perhatian siswa kepada
pelajaran yang akan dipelajarinya dan dengan begitu ia akan konsentrasi selama
proses pembelajaran berlangsung. Uzer Usman memaparkan tujuan membuka
pelajaran adalah sebagai berikut: (1) Menyiapkan mental siswa. Kegiatan membuka
pelajaran bertujuan untuk menyatukan jiwa dan raga siswa dalam satu tempat dan
waktu agar ia ikut merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas dan
memicu minat serta pemusatan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan
dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran, (2) Menumbuhkan semangat, motivasi, dan
perhatian siswa agar siswa menyadari batas-batas tugasnya, (3) Agar siswa
memahami hubungan antara materi yang telah dikuasainya dengan materi yang akan
dipelajarinya, (4) Agar siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah dicapainya.
Sementara itu Wina Sanjaya menyebutkan tujuan khusus membuka pelajaran
adalah sebagai berikut: Pertama, menarik perhatian siswa, yang bisa dilakukan
melalui: meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan
dilakukan berguna untuk dirinya, melakukan hal-hal yang dinggap aneh bagi siswa,
dan melakukan interaksi yang menyenangkan.
Kedua, menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
membangun suasana yang akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa
atau berkomunikasi secara kekeluargaan, menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya
mengajak membahas peristiwa atau topik yang sedang hangat dibicarakan oleh
masyarakat, mengemukakan ide yang bertentangan, misalnya mengemukakan
pendapat yang berbeda dengan pendapat masyarakat umum, mengaitkan materi atau
pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa, mengambil topik
yang menarik dan guru meyakinkan siswa bahwa topik tersebut berguna bagi dirinya.
Ketiga, memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan yang dapat dilakukan dengan cara: mengemukakan tujuan yang akan
dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan
pencapaian tujuan, menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran sehingga
siswa memahami apa yang harus dilakukan, menjelaskan target atau kemampuan
yang harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung,[8]membuat kaitan atau
hubungan antara pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa dengan
materi atau pengalaman pelajaran yang akan diberikan kepada siswa.
Keempat, membuka pelajaran juga dapat digunakan untuk
mengetahui entering behavior atau tingkat kesiapan dan penguasaan siswa terhadap
materi yang akan diajarkan.
E. Menutup pelajaran
Tujuan menutup pelajaran, antara lain:
a. Untuk meberikan pemahaman siswa terhadap materi pokok yang telah
dilakukan.
b. Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah diperoleh
siswa sekaligus berfungsi sebagai umpan balik bagi guru.
d. Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses dan hasil
pembelajaran.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat
dan perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Guru dikatakan telah
membuka pelajaran apabila telah berhasil membuka konflik psikis pada diri siswa
siswa. Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah untuk membantu
mempersiapkan diri, menimbulkan minat dan perhatian dalam pelajaran, membantu
peserta didik untuk mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan, dan
membantu peserta didik untuk mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman
yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan atau yang belum dipelajari
atau yang belum dikenalnya. Sedangkan tujuan keterampilan menutup pelajaran
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari
materi pelajaran dan mengetahui tingkat keberhasilan tenaga pendidik dalam
pembelajaran.
Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran untuk siswa dapat
menimbulkan perhatian dan motivasi, mengetahui batas-batas tugas yang akan
dikerjakan, mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan,
mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai. dengan
hal-hal baru, dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau
konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa, dan dapat mengetahui tingkat
keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu, Sedangkan untuk guru dapat
mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.