Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUH.

ARYA HIDAYAT BAHRUM

NIM : C031201062

KELAS : KEDOKTERAN HEWAN B

RESUME MATERI 1 PROTEIN

1. Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau
subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton.

Istilah protein berasal dari bahasa Yunani proteos yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Protein merupakan bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler
dan sebagainya adalah protein. Protein bertindak sebagai prekursor
sebagian koenzim, hormon, asam nukleat dan molekulmolekul yang
esensial bagi kehidupan.

Protein bagi tubuh berfungsi untuk perbaikan semua jaringan di dalam


tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein
pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang
aus, perkembangan seks dan metabolisme. Protein juga berguna untuk
melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan
jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam
tubuh.
Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah
karbon 55%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan
kurang dari 1% fosfor. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena
terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat pada karbohidrat
dan lemak. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak
dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya.

2. Peranan Protein
Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses
biologi. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel
hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita,
maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama
dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Untuk dapat melakukan
fungsi biologis, protein melipat ke dalam satu atau lebih konformasi spasial
yang spesifik, didorong oleh sejumlah interaksi non-kovalen seperti ikatan
hidrogen, interaksi ionik, gaya van der Waals, dan sistem kemasan
hidrofobik. Struktur tiga dimensi perotein sangat diperlukan untuk
memahami fungsi protein pada tingkat molekul.
Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu sebagai
enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut.
Sebagai zat-zat pengatur, protein mengatur proses-proses metabolisme
dalam bentuk enzim dan hormon. Proses metabolik (reaksi biokimiawi)
diatur dan dilangsungkan atas pengaturan enzim, sedangkan aktivitas
enzim diatur lagi oleh hormon, agar terjadi hubungan yang harmonis antara
proses metabolisme yang satu dengan yang lain.
Menurut Almatsier fungsi protein adalah sebagai berikut:
• Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
• Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon
seperti tiroid, insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula
berbagai enzim.
• Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam
tiga kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/
interselular (di luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
• Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai
buffer, yaitu bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf
konstan.
• Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi
infeksi bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti
bodi.
• Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari
darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-
sel.
• Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat
karena menghasilkan 4 kalori/g protein.

3. Struktur Protein
Struktur protein mengacu pada susunan/urutan linier dari konstituen
asam amino yang secara kovalen dihubungkan melalui ikatan peptida.
Susunan tersebut merupakan suatu rangkaian unik dari asam amino yang
menentukan sifat dasar dari berbagai protein. Berikut macam-macam
bentuk struktur dari protein:
• Struktur Protein Primer
Struktur primer protein merupakan struktur paling sederhana dari
protein yang tersusun atas asam amino dari N-terminal ke C-terminal
dan dihubungkan dengan ikatan peptida. Contoh struktur primer dapat
dilihat pada transteri n yaitu jenis protein globular dalam darah. Protein
ini terdiri atas 4 polipeptida identik dengan jumlah asam amino 127 aa.
Struktur primer protein menggambarkan sekuens linear residu asam
amino dalam suatu protein. Sekuens asam amino selalu dituliskan dari
gugus terminal amino ke gugus terminal karboksil. Struktur 3 dimensi
protein tersusun dari struktur sekunder, tersier, dan kuarterner. Faktor
yang menentukan untuk menjaga atau menstabilkan ketig tingkat
struktur tersebut adalah ikatan kovalen yang terdapat pada struktur
primer.
• Struktur Protein Sekunder
Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang
linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di
sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur
sekunder adalah α-heliks dan β-pleated. Struktur ini memiliki segmen-
segmen dalam polipeptida yang terlilit atau terlipat secara berulang.
Pada struktur sekunder protein, polipeptida terlipat secara berulang
dan membentuk pola-pola yang berperan dalam pembentukan protein
secara keseluruhan. Struktur sekunder terbentuk karena adanya ikatan
hidrogen pada bagian tulang punggung polipeptida (backbone). Ada dua
struktur sekunder utama yaitu alfa-helix dan beta-sheet
Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen
karbonil pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke
gugus amida pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di
sepanjang rantai polipeptida. Pada struktur sekunder β-pleated
terbentuk melalui ikatan hidrogen antara daerah linear rantai
polipeptida. β-pleated ditemukan dua macam bentuk, yakni antipararel
dan pararel. Keduanya berbeda dalam hal pola ikatan hidrogennya.
Pada bentuk konformasi antipararel memiliki konformasi ikatan sebesar
7 Å, sementara konformasi pada bentuk pararel lebih pendek yaitu 6,5
Å. Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara dua rantai polipeptida
yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai tunggal yang
melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino, maka
dikenal dengan istilah β turn.
• Struktur Protein Tersier
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih
di atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak
beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam
amino.. Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu
pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan
oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan
kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik
sangat penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik
akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan
dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara
umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di
sekelilingnya.
• Struktur Protein Kuartener
Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau
promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari
sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein
kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini
adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan
hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga
dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit
disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit
disebut dengan protein tetrameric.
Struktur kuartener adalah struktur keseluruhan protein yang
merupakan hasil agregasi dari subunit-subunit polipeptida. Contoh
struktur kuartener pada protein seperti protein globular lengkap yang
tersusun atas 4 polipetida. Hemoglobin merupakan salah satu jenis
protein globular yang terdiri atas dua subunit polipeptida berbentuk
alpha-helix dan dua lainnya berbetuk beta-sheet. Setiap sub unit terdiri
atas nonplipeptida yang disebut dengan hem (heme) dan satu atom besi
yang mengikat oksigen.

4. Klasifikasi Protein
Klasifikasi Protein diliat berdasarkan komponen kimiawi dan
berdasarkan bentuknya. Untuk protein berdasarkan komponen kimiawi
yaitu:
• Protein sederhana, yaitu golongan protein apabila dihidrolisa oleh
asam alkali atau eter akan menghasilkan asam amino-asam amino
(derivatnya), contohnya : globulin, albumin, keratin, kolagen, elastin,
globin, zein, gliadin dan glutenin, legumen, lactabumin dan
lactaglobulin.
• Protein majemuk, yaitu : protein yang merupakan kombinasi protein
sederhana dengan bahan lain, contohnya : nukleoprotein,
phosphoprotein, mukoprotein, chromoprotein dan flavoprotein.
• Protein turunan, yaitu : protein hasil pemisahan/dekomposisi protein
sederhana maupun protein majemuk, contohnya : proteose, peptine
dan peptida.

Protein berdasarkan bentuknya yaitu:


• Protein bentuk serabut, terdiri atas beberapa rantai peptida
berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai
batang yang kaku. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur tubuh
seperti kolagen, elastin, keratin dan miosin.
• Protein globular, berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan
tubuh. Protein yang merupakan kelompok ini adalah albumin,
globulin, histon dan protamin
• Protein konjugasi, adalah protein sederhana yang terikat dengan
bahan-bahan non-asam amino. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah : nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein dan metaloprotein.

Protein berdasarkan sumbernya yaitu:


• Protein hewani. Protein hewani adalah protein yang berasal dari
hewan, dimana hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein
nabati menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, daging ayam,
susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.
• Protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau,
dan jenis kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein tinggi.
5. Unsur Komponen Penyusun Protein
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Asam amino
adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah
gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama
dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan
dihubungkan bersama oleh ikatan peptida. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan. Ada 20 macam
asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai
samping dari asam amino.Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino
berbeda.Contohnya asam amino serin, asam aspartat dan leusin memiliki
perbedaan hanya pada jenis gugus R saja. Gugus R dari asam amino
bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan, kapasitas pengikatan
hidrogen serta reaktivitas kimia.Keduapuluh macam asam amino ini tidak
pernah berubah.Asam amino yang paling sederhana adalah glisin dengan
atom H sebagai rantai samping. Berikutnya adalah alanin dengan gugus
metil (-CH3) sebagai rantai samping.

Anda mungkin juga menyukai