Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kajian mengenai hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga

muslim telah beberapa kali dikaji oleh peneliti lain, namun komparasi antara

kajian tersebut dengan pemikiran feminis muslim dan kajian fikih salaf belum

tersentuh secara mendalam (Mahmudah, 2008; Purwanto, 2010). Terlebih lagi

pembahasan mengenai hak dan kewajiban yang berubah apabila perempuan

juga menjalani karir di luar rumah. Di dalam perkembangan ilmu pengetahuan

sosiologi agama, hal ini menjadi penting karena keadaan sosial di lapangan

dapat mempengaruhi perkembangan dan pertimbangan dalam ilmu fikih

Islam. Dari perubahan status yang disandang oleh laki-laki dan perempuan

tadi menimbulkan pula adanya peran baru yang mengakibatkan adanya hak

dan kewajiban. Hak dan kewajiban yang diemban oleh pasangan suami istri

tidak bisa terlepas dari norma dan nilai sosial masyarakat. Terlebih lagi

adanya norma agama yang lebih mengikat meskipun sanksinya tidak terlihat

secara langsung. Oleh karena itu, akan dilaksanakan penelitian yang berfokus

pada hak dan kewajiban suami istri keluarga muslim dengan keadaan suami

dan istri juga bekerja di luar rumah. Pembagian kerja dan upaya penyelesaian

masalah yang muncul dalam keluarga merupakan bagian yang akan dianalisis

bersama dengan kajian fikih salaf dan pemikiran feminis muslim.

Tuntutan ekonomi keluarga dan perkembangan kebutuhan di

masyarakat menyebabkan perempuan dan laki-laki dibutuhkan dalam kegiatan

1
2

di sektor publik. Adanya tuntutan tersebut tidak didukung oleh budaya

masyarakat yang masih diselimuti budaya patriarkhi. Masyarakat belum bisa

menghargai peran perempuan yang bekerja di sektor publik karena upaya

perempuan yang bekerja hanya disebut dengan “membantu” mencukupi

kebutuhan keluarga. Ketika seorang suami di PHK dari pekerjaannya dan

perempuan menjadi tulang punggung keluarga, sulit untuk mengubah peran

laki-laki di dalam domestik rumah tangga seperti halnya peran perempuan.

Perempuan yang telah membanting tulang menghidupi keluarganya masih

pula dihadapkan dengan pekerjaan menumpuk sepulang dari kerja.

Pembakuan kodrat wanita dalam masyarakat Jawa yang disebut dengan

“konco wingking”, menyebabkan perempuan merasa bersalah apabila

pekerjaan rumahnya tidak terselesaikan karena kesibukannya diluar (Fayumi,

dkk., 2001:58-59). Dalam hal ini terdapat bias antara hak dan kewajiban suami

istri di dalam suatu keluarga.

Kehidupan perempuan di dalam keluarga muslim juga telah ditetapkan

secara pasti di dalam hukum-hukum Islam. Di dalam ilmu-ilmu fikih dan kitab

yang dianut oleh umat Islam, perempuan selalu ditempatkan sebagai the

second, diamana keberadaannya seharusnya berada di dalam rumah tidak di

luar rumah. Segala yang dilakukan perempuan harus seijin suaminya,

termasuk untuk bekerja atau berkarir di luar rumah (As-Subki, 2010). Hukum-

hukum seperti ini menurut Nasyitotul Jannah (2013: 13) disebabkan oleh para

penafsir Al-Qur’an dan Al-hadits pada zaman sepeninggal Rasulullah yang

sangat patriarkhi. Keadaan ini yang menyebabkan banyak perempuan muslim


3

pada saat ini yang kurang dapat mengaktualisasikan diri mereka di sektor

publik karena adanya hukum-hukum yang mengikat keberadaannya.

Berdasarkan pada beberapa masalah yang telah diungkapkan di atas,

maka muncul beberapa pertanyaan yang ingin dipecahkan melalui cara

akademis. Oleh karena itu, akan dilaksanakan penelitian dengan judul Tugas

dan Kewajiban Suami Istri dalam Keluarga Muslim (Studi pada Perempuan

Karir di Kecamatan Sanden Bantul D.I.Yogyakarta). Maksud penelitian ini

ingin menunjukkan bagaimana kedudukan serta hak dan kewajiban suami istri

di dalam keluarga muslim ketika istri bekerja di luar rumah. Selain itu,

penelitian ini juga akan digunakan untuk mengetahui komparasi kenyataan

perempuan karir di lapangan dengan pemikiran feminis muslim moderat dan

tafsiran fikih salaf. Harapannya, akan didapatkan keterangan antara kenyataan

dan pernyataan untuk menanggapi permasalahan yang ada, sehingga bisa

dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Adanya superioritas laki-laki dalam penafsiran Al-Qur’an dan praktek

sosial keagamaan di dalam keluarga Muslim.

2. Belenggu patriarkhi dalam kehidupan modern yang menciptakan

perbedaan status dan peran antara suami dan istri.

3. Beban ganda yang tinggi bagi perempuan sebagai istri/ibu rumah tangga

dan mengejar karir di ruang publik.

4. Ketidakseimbangan dalam hak dan kewajiban suami-istri di dalam

keluarga Muslim khususnya di Yogyakarta.


4

C. PEMBATASAN MASALAH

Penelitian ini fokus pada kajian tentang pengaruh nilai-nilai agama

khususnya Islam terkait dengan kesetaraan gender dan dinamisasinya dalam

peran istri yang bekerja/memiliki karir di ruang publik dan keharmonisan

keluarga Muslim. Masalah-masalah tersebut saling berkaitan satu sama lain,

tetapi hanya ada beberapa yang akan difokuskan agar tidak ambigu terhadap

judul. Oleh karena itu, peneliti akan memfokuskan masalah penelitian pada

hak dan kewajiban suami istri pada keluarga muslim dilihat dari sudut

pandang masyarakat yang akan disandingkan dengan pemikiran para penafsir

moderat dan feminis muslim.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pembagian tugas antara suami dan istri dalam keluarga Muslim

di Kecamatan Sanden Bantul D.I.Yogyakarta khususnya apabila istri aktif

bekerja di luar rumah/berkarir?

2. Bagaimana pengaruh nilai-nilai Islam dalam kehidupan perempuan/istri

yang aktif bekerja di luar rumah atau memiliki karir di ruang publik?

3. Bagaimana dampak istri berkarir di ruang publik dalam kehidupan

keluarga Muslim di Kecamatan Sanden Bantul D.I.Yogyakarta?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian Tugas dan Kewajiban Suami Istri dalam

Keluarga Muslim (Studi pada Perempuan Karir di Kecamatan Sanden Bantul

D.I.Yogyakarta) adalah:
5

1. Untuk mengetahui pembagian tugas antara suami dan istri dalam keluarga

Muslim di Kecamatan Sanden Bantul D.I.Yogyakarta khususnya apabila

istri aktif bekerja di luar rumah/berkarir.

2. Untuk mengetahui pengaruh nilai-nilai Islam dalam kehidupan

perempuan/istri yang aktif bekerja di luar rumah atau memiliki karir di

ruang publik.

3. Untuk mengetahui dampak istri berkarir di ruang publik dalam kehidupan

keluarga Muslim di Kecamatan Sanden Bantul D.I.Yogyakarta.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai

referensi kajian mengenai kedudukan dan peran gender di dalam Islam

berdasarkan tafsiran salaf, tafsiran feminis, dan kenyataan yang ada di

lapangan. Penelitian ini diharapkan akan menjadi karya ilmiah yang dapat

digunakan sebagai referensi bacaan untuk memperkaya pengetahuan

gender dan Islam atau digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat secara praktis

bagi pihak-pihak terkait. Pertama, bagi instansi (Universitas Negeri

Yogyakarta: dosen dan mahasiswa), penelitian ini diharapkan mampu

menambah sumber kajian penelitian dan sumber bacaan dalam bidang

gender di dalam Islam. Kedua, bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan

mampu membuka wacana mengenai kedudukan perempuan dan laki-laki


6

di dalam agama Islam melalui dimensi pemikiran yang berbeda dari

sebelumnya. Ketiga, bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan mampu

memberikan sumbangan menganai kebijakan yang mengatasnamakan

keadilan gender. Keempat, bagi peneliti, penelitian ini menambah

pengalaman dan pengetahuan yang dapat dijadikan bekal untuk penelitian-

penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai