Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama perjalanan teori evolusi, sejak pertama kali digagas sampai sekarang
masih menimbulkan banyak perdebatan. Banyak teori yang dikemukakan oleh para
ahli, tetapi tampaknya belum ada teori yang mampu menjawab semua fakta dan
fenomena tentang sejarah perkembanagan makhluk hidup. Secara ringkas evolusi
menyatakan bahwa keanekaragaman bentuk kehidupan muncul sebagai hasil
perubahan susunan genetiknya. Organisme-organisme modern merupakan keturunan
dari bentuk-bentuk kehidupan sebelumnya yang mengalami modifikasi. Studi evolusi
biologi memerlukan banyak pemahaman mengenai genetika, biokim, embriologi,
biogeografi, geologi, biologi, paleontologi, biologi molekuler, dan lainnya. Sebagai
ilmu pengetahuan, kajian evolusi didasarkan atas data keanekaragaman dan
keseragaman makhluk hidup dalam tingkat komunitas, dan kemudian dalam
perkembangan berikutnya didukung oleh data penemuan fosil. Dokumentasi fakta-
fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi
evolusioner.
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaiamana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan
secara menyeluruh sebagaimana telah dipastikan oleh ilmu tentang susatukenyatanan
mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata . hal ini berarti bahwa
evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berdasarkan teori
dan prinsip Darwin mengungkapkan bahawa petunjuk adanya evolusi bisa dilihat dari
variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan, adanya pengaruh penyebaran
geogradi, ditemukannya fosil-fosil diberbagai lapisan batuan bumi yang
menunjukkkan adanya perubahan secara berangsur-angsur, adanya homology antara
organ system pada makhluk hidup, sertaadanya data sebagai hasil studi mengenai
komparatif perkembangan embrio.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Petunjuk Evolusi?
2. Apa saja bukti-bukti adanya evolusi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Petunjuk adanya Evolusi.
2. Untuk mengetahui bukti apa saja mengenai adanya Evolusi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Petunjuk-Petunjuk Adanya Evolusi
1. Adanya Variasi Antar Individu Dalam Satu Keturunan.
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan
anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang
termasuk dalam satu spesies terdapat variasi. Bahkan anak kembar pun pasti
mempunyai suatu perbedaan. Jadi, antara individu dalam satu spesies pun terdapat
variasi. Hal ini terjadi, karena pengaruh berbagai faktor, seperti suhu, tanah, dan
makanan. Misalnya adanya variasi atau perbedaan warna, ukuran, berat, kefaalan,
kebiasaan dan lain sebagainya. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat
variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu
dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti
suhu, tanah, makanan, dan habitat. Variasi-variasi satu species dalam
perkembangan berikutnya akan menurunkan keturunan yang berbeda. Seleksi
yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan
munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya
variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah
terbentuknya spesies baru.
2. Pengaruh Penyebaran Geografis.
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat
setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan
itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi
demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan
makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi
atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali.
Pada awalnya isolasi reproduksi muncul sebagai akibat adanya faktor
geografis, yang sebenarnya populasi tersebut masih memiliki potensi untuk
melakukan interbreeding dan masih dapat dikatakan sebagai satu spesies.
Kemudian kedua populasi tersebut menjadi begitu berbeda secara genetis,
sehinggagene flow yang efektif tidak akan berlangsung lagi jika keduanya
bercampur kembali. Jika titik pemisahan tersebut dapat tercapai, maka kedua
populasi telah menjadi dua spesies yang terpisah (Widodo dkk, 2003). Isolasi

2
geografi dari sistem populasi diprediksi akan mengalami penyimpangan karena
kedua sistem populasi yang terpisah itu mempunyai frekuensi gen awal yang
berbeda, terjadi mutasi, pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan yang berbeda,
serta adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift), ini memunculkan peluang
untuk terbentuknya populasi kecil dengan membentuk koloni baru.
Suatu penghalang (barier) adalah keadaaan fisis ekologis yang mencegah
terjadinya perpindahan-perpindahan spesies tertentu melewati batas ini dan suatu
barier suatu spesies belum tentu merupakan barier bagi spesies lain. Perubahan
waktu yang terjadi pada isolasi geografis menyebabkan terjadinya isolasi
reproduktif sehingga menghasilkan dua spesies yang berbeda. 1
3. Anatomi Perbandingan
a. Analogi
Analog adalah organ-organ dari makhluk hidup yang fungsinya sama
tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan alat-alat tubuh dari
berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda 9 namun
karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut mempunyai
fungsi yang sama.
b. Homologi
Alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya
berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar sama. Hewan vertebrata
berevolusi, tulang yang sama kadang-kadang dimasukkan untuk penggunaan
yang berbeda, kenyataan ini walaupun tulang masih keberadaan mereka
berbeda dengan masa lalu evolusi mereka. Sebagai contoh, forelimbs
vertebrata semua struktur homolog, yaitu struktur dengan penampilan dan
fungsi berbeda yang semua berasal dari bagian tubuh serta dalam nenek
moyang yang sama. Seperti pada gambar dibawah ini, bagaimana tulang tubuh
depan telah dimodifikasi dengan cara yang berbeda untuk verterbata yang
berbeda. Jika evolusi tidak terjadi, ini memang akan menjadi sebuah teka-teki.
Tapi ketika kita mempertimbangkan bahwa semua hewan hewan ini adalah
keturunan dari nenek moyang yang sama, mudah untuk memahami bahwa
seleksi alam telah memodifikasi blok yang sama mulai awal untuk melayani

1
Anisa Febriana.2020. Petunjuk- Petunjuk Tentang adanya Evolusi. Jambi:Institut Agama Islam Negeri Kerinci:
7-8

3
tujuan yang sangat berbeda. Beberapa evolusi bukti kuat yang mendukung
anatomi berasal dari perbandingan mengenai bagaimana organisme
berkembang2.
4. Embriologi Perbandingan
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio.
Perkembangan embrio menunjukkan adanya kesamaan pada fase-fase
perkembangannya. Haeckel (1834-1919) mengemukakan Teori Rekapitulasi yang
menyatakan bahwa suatu organisme atau individu dalam perkembangannya
(ontogeni) cenderung untuk merekapitulasi tahap-tahap perkembangan yang telah
dilalui nenek moyannya (filogeni).
Dalam banyak kasus, sejarah evolusi suatu organisme dapat dilihat terungkap
dalam perkembangannya, dengan embrio menunjukkan karakteristik embrio dari
nenek moyangnya, seperti pada gambar dibawah ini. Sebagai contoh, di awal
perkembangan, embrio manusia memiliki celah insang, seperti ikan, pada tahap
berikutnya, setiap embrio manusia memiliki ekor tulang panjang, sisa-sisa yang
dibawa sampai dewasa sebagai tulang ekor di ujung tulang belakang (Ibana, 2019).

Gambar: Embrio yang menunjukkan sejarah evolusi dimana embrio dari


berbagai kelompok hewan vertebrata menunjukkan fitur mereka semua sebagai
awal pembangunan, seperti celah insang (ungu) dan ekor.
5. Fosil Sebagai Catatan Sejarah
Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejakjejak
yang tercetak pada batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada
lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang
lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.

2
Ibid. hlm. 8-9

4
Sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang ditemukan pada batuan sedimen
memberikan informasi mengenai eristiwa yang terjadi di masa lalu. Bukti-buukti
ini menunjukkan fakta bahwa telah ada variasi mahkluk hidup. Beberapa spesies
yang telah punah memiliki sifat karakter transisional antar kelompok utama
organisme yang masih ada. hal ini menunjukkan bahwa jumlah spesies tidak tetap,
akan tetapi dapat berubah, baik itu berkurang maupun bertambah dalam jumlah
waktu yang relative lama.
Fosil biasanya ditemukan secara kebetulan atau tidak disengaja dan sangat
jarang ditemukan dalam keadaan utuh. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
fosil jarang ditemukan dalam keadaan utuh yaitu:
1. Pengaruh angina, aliran air, dan bakteri pembusuk.
2. Terdapat beberapa organnisme atau bagiannya yang tidak dapat membatu.
3. Terjadi lipatan batuan bumi akibat gema bumi, tabah longsor, dan letusan
gung berapi.
4. Hewan-hewan pemakan bangkai yang sering membawa bagian tubuh
ketempat lain. 3

Untuk menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara
langsung dan tak langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan tempat
fosil ditemukan. Cara yang ini kurang valid. Secara tak langsung dengan carbon dating
menggunakan isotop C14. Cara yang kedua ini lebih valid.

3
Arda. Bukti adanya evolusi. Diakses dari https://ardra.biz/topik/embriologi-perbandingan-sebagai-bukti-
evolusi/ pada tgl 9 november 2021 pukul 19.15 WIB

5
B. Bukti Adanya Evolusi
1. Bukti dari Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari fosil. Fosil adalah replika atau
peningkatan bersejarah organisme dari masa lalu, yang mengalami mineralisasi di
dalam batuan. Contoh lain penampakan kronologis dari kelas-kelas hewan vertebrata
yang berbeda-beda dalam catatan fosil. Fosil ikan adalah yang paling tua dari semua
vertebrata lain, disusul kemudian oleh amfibia, diikuti oleh reptilia, kemudian burung
dan mamalia. Urutan ini sesuai dengan sejarah keturunan vertebrata sebagaimana
diungkapkan oleh banyak jenis bukti yang lain. Pandangan Darwinian mengenai
kehidupan juga memperkirakan bahwa transisi evolusioner harus meninggalkan
tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli paleontologi telah menemukan banyak
bentuk transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua dengan spesies modern.
Sebagai contoh, serangkaian fosil mendokumentasikan perubahan bentuk dan ukuran
tengkorak yang terjadi ketika mamalia berevolusi dari reptilia. Hampir setiap tahun,
ahli paleontology menemukan kaitan atau hubungan penting lainnya antara bentuk
modern dengan nenek moyangnya. Pada beberapa tahun belakangan ini misalnya, para
peneliti telah menemukan paus yang telah menjadi fosil yang menghubungkan
mamalia air ini dengan leluhurnya yang hidup di daratan. Coba Anda cermati gambar
di bawah ini!

Fosil peralihan (transisi) menghubungkan masa lalu dan masa sekarang.Paus


berkembang dari nenek moyang yang di darat, suatu transisi evolusioner yang
meninggalkan banyak tanda, termasuk bukti-bukti fosil.
B. Bukti dari Taksonomi
Sistem taksonomi ini dipelopori oleh Carolus Linnaeus seorang ahli botani
Swedia. Beliau bekerja dengan mencari keseragaman di antara keanekaragaman.
Tujuan utama dari Linnaeus adalah "untuk kemuliaan dan keagungan Tuhan". Tetapi

6
ironisnya, seabad kemudian sistem taksonominya ternyata menjadi titik fokus
pendapat Darwin mengenai evolusi. Linnaeus memakai suatu sistem untuk
pengelompokan spesies yang mirip ke dalam jenjang suatu kategori yang semakin
umum. Sebagai contoh, spesies yang mirip dikelompokkan ke dalam genus yang
sama, genus yang mirip dikelompokkan kedalam famili yang sama dan selanjutnya.
Kingdom > filum > kelas > ordo > famili > genus > spesies.

Hubungan antara klasifikasi dan filogeni. Pohon evolusi bercabang


menunjukkan jenjang taksa. Di sini kita melihat kemungkinan kedekatan geneologis
di antara beberapa taksa yang ada di bawah ordo karnivora, yang merupakan cabang
dari kelas mamalia (Campbell, 2003).
C. Bukti dari Anatomi Perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi
antara spesies yang dikelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai
contoh elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kadal, kucing,
paus, kelelawar, katak dan burung. Meskipun tungkai tersebut memiliki fungsi yang
sangat berbeda. Tentunya, cara terbaik untuk membangun infrastruktur sayap
kelelawar bukan merupakan cara terbaik untuk membangun sirip paus. Perbedaan
anatomi seperti itu tidak masuk akal jika struktur tersebut secara unik direkayasa dan
tidak saling berhubungan. Suatu penjelasan yang lebih mungkin adalah kemiripan
tungkai depan ini akibat diturunkannya semua vertebrata dari suatu leluhur yang sama.
Tungkai depan, sirip, dan lengan dari vertebrata yang berbeda adalah variasi dari
pokok struktur dasar yang sama. Akibat fungsi yang berbeda pada setiap spesies, maka
struktur dasarnya dimodifikasi.
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari leluhur yang sama disebut
homologi, dan tanda-tanda anatomis seperti itu disebut dengan struktur homolog.
Anatomi perbandingan konsisten dengan bukti-bukti lain dalam memberikan bukti

7
bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang di mana struktur leluhur yang
berfungsi dalam suatu kapasitas dimodifikasi ketika mereka mengemban fungsi baru.
Beberapa struktur homolog yang lebih menarik adalah organ vestigial (organ
sisa yang tidak berguna lagi), yaitu struktur dengan arti penting yang kecil, jika ada,
bagi organisme tersebut. Organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur
yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya. Sebagai contoh, paus masa kini tidak
memiliki tungkai belakang tetapi memiliki sisa tulang pelvis dari kaki leluhur daratnya
yang berkaki empat. embrio organisme yang ditempa atau dibentuk oleh seleksi alam.

Struktur homolog, tanda-tanda anatomis proses evolusi. Tungkai depan semua


vertebrata dibangun dari unsur kerangka yang sama, dan terlihat adanya hubungan
arsitektur seperti yang kita harapkan jika tungkai depan leluhur yang sama
dimodifikasi menjadi beberapa struktur untuk mengemban berbagai jenis fungsi yang
berbeda (Strickberger, 2000)
D. Bukti dari Embriologi Perbandingan
Pada tahapan perkembangan ini, ikan, salamander kura-kura, ayam, babi, sapi,
kelinci, manusia dan semua vertebrata lain lebih banyak kesamaannya dari
perbedaannya. Pada perkembangan selanjutnya menjadi semakin bervariasi, akhirnya
akan memiliki ciri khas dari kelasnya. Pada ikan misalnya, kantung insang
berkembang menjadi insang; pada vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan
dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti saluran eustachius yang
menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan pada manusia. Embriologi
perbandingan sering kali membentuk homologi pada beberapa struktur, seperti
kantung insang, yang menjadi sedemikian berubah pada perkembangan selanjutnya
sehingga asal mulanya yang sama tidak lagi terlihat dengan jelas saat membandingkan

8
dengan bentuknya yang telah berkembang secara lengkap. (Widodo, Lestari, U, Amin
,M :2003)

Perbandingan embrio vertebrata (ikan, salamander, kura-kura, ayam, babi,


sapi, kelinci, manusia) semua embrio vertebrata akan mengalami suatu tahapan di
mana mereka memiliki kantung insang pada bagian samping tenggorokannya dan
rongga tulang belakang (Strickberger, 2000).
E. Bukti dari Biokimia dan Serologi Perbandingan
Studi anatomi perbandingan memperlihatkan adanya homologi anatomi, demikian
pula studi biokimia dari macam-macam organisme telah mengungkapkan homologi
biokimia. Persamaan biokimia organisme hidup adalah satu ciri yang mencolok dari
kehidupan. Hubungan evolusi di antara spesies dicerminkan dalam DNA dan
proteinnya (gen dan produk gen). Jika dua spesies memiliki pustaka gen dan protein
dengan urutan monomer yang sangat bersesuaian, urutan itu disalin pasti dari nenek
moyang yang sama. Jika ada dua paragraph panjang yang sama hanya beda satu atau
dua huruf di beberapa tempat, tentunya kita akan mengatakan bahwa paragraph itu
berasal dari sumber yang sama.
Biologi molekular merupakan pendukung Darwin yang paling berani, bahwa
semua bentuk kehidupan saling berhubungan sampai tingkat tertentu melalui cabang-
cabang keturunan dari organisme yang paling awal. Bahkan organisme yang secara
taksonomi berbeda jauh, seperti manusia dan bakteri, memiliki beberapa protein yang
sama.
Teori rekapitulasi ini adalah suatu pernyataan yang berlebihan. Meskipun semua
vertebrata memiliki banyak ciri perkembangan embrio yang sama, tidak benar kalau

9
mamalia pertama-tama mengalami tahap perkembangan ikan kemudian tahap amfibia
dan seterusnya. Ontogeni dapat memberikan petunjuk untuk filogeni, tetapi penting
untuk diingat bahwa semua tahapan perkembangan itu bisa berubah sepanjang
rentetan proses evolusi yang panjang.
F. Bukti dari Fisiologi Perbandingan
Fisiologi adalah ilmu dari cabang biologi yang mempelajari fungsi dari alat-alat
tubuh. Ada faktor tak terkendali dalam membuat hubungan evolusioner dengan cara
mengevaluasi tingkat kemiripan. Ternyata tidak semua tingkat kemiripan diwariskan
dari nenek moyang yang sama. Spesies dari cabang evolusi yang berbeda bisa saja
pada kenyataannya mirip satu sama lainnya jika mereka memiliki peranan lingkungan
yang mirip dan seleksi alam telah membentuk adaptasi yang analog. Hal seperti ini
disebut sebagai evolusi konvergensi, dan kemiripan akibat konvergensi disebut
dengan analogi
Sirip depan dan ekor ikan hiu dengan sirip depan dan ekor paus misalnya, adalah
organ renang analog yang berevolusi secara independen dan dibangun dari struktur
yang berbeda secara keseluruhan. Evolusi konvergen juga menghasilkan kemiripan
analog antara marsupial Australia tertentu dengan hewan berplasenta yang mirip dan
telah berevolusi secara independen pada benua lain. (Bukti Evolusi Fosil: 2020)

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa petunjuk adanya evolusi, diantaranya; adanya variasi antar
individu dalam satu keturunan, hal ini terjadi, karena pengaruh berbagai faktor, seperti
suhu, tanah, dan makanan. Misalnya adanya variasi atau perbedaan warna, ukuran,
berat, kefaalan, kebiasaan dan lain sebagainya. Jadi antar individu dalam satu spesies
pun terdapat variasi; Pengaruh penyebaran geografis, terjadi karena di tempat yang
baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya; Anatomi
perbandingan, terbagi atas analogi (organ-organ dari makhluk hidup yang fungsinya
sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya) dan homologi (Alat tubuh yang
mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya berbeda namun kalau diteliti
mempunyai bentuk dasar sama); Embriologi perbandingan, sejarah evolusi suatu
organisme dapat dilihat terungkap dalam perkembangannya, dengan embrio
menunjukkan karakteristik embrio dari nenek moyangnya; dan fosil sebagai catatan
sejarah,
Bukti adanya evolusi dapat dilihat dari bukti paleontology, taksonomi, anatomi
perbandingan, embriologi perbandingan, dan biokimia serta serologi perbandingan.
B. Saran
Semoga dengan kehadiran makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik maupun saran sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap, semoga kedepannya penulis
dapat menyajikan makalah yang lebih sempurna dalam mengkaji Mata Kuliah
Evolusi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Anisa Febriana. 2020. Petunjuk- Petunjuk Tentang Adanya Evolusi. Jambi: Institut Agama
Islam Negeri Kerinci Jambi.
Arda. Bukti adanya evolusi. Diakses dari https://ardra.biz/topik/embriologi-perbandingan-
sebagai-bukti-evolusi/ pada tanggal 9 november 2021, pukul 19.15 WIB
Eka Sari. 2020. Evolusi (Diktat Kuliah). Lampung. Universitas Raden Intan Lampung

12

Anda mungkin juga menyukai