Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

LINGKUNGAN HIDUP DAN ISU-ISU GLOBAL

Oleh:

KELOMPOK 7

1. Maria Doratia Santika (1901140032)


2. Inggrid B. Hana Lau (1901140309)
3. Indah Ramly (1901140146)
4. Yayuk Maryaty Tanoen (1901140160)
5. Khairunnisa M. Uba (1901140025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Perspektif
Global dengan judul“ Lingkungan Hidup dan Isu – Isu Global”
Makalah ini dibuat berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan
informasi dari berbagai media yang berhubungan dengan materi.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca. Kami
berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar
makalah ini menjadi lebih sempurna.

Kupang, 20 September
2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang................................................................................................4
b. Rumusan Masalah..........................................................................................4
c. Tujuan penulisan............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Lingkungan Hidup.......................................................................6
b. Isu – isu Global..............................................................................................7
c. Penyebab dan Dampak dari isu – isu Global.................................................8
d. peran non-governmental organisation(NGO)..............................................11
e. Solusi Atau Penyelesaian Mengenai Isu – Isu Global Saat Ini...................14

BAB III PENUTUP


a.kesimpulan....................................................................................................16

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam belajar perspektif global menyadarkan pada kita semua bahwa
tanggung jawab untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita
semua. Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang
dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi
atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia
yang berlebihan. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dankondisi yang
terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup
berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. permasalahan yang berhubungan
dengan lingkungan hidup seperti polusi, penggundulan hutan, penurunan jumlah
area lahan pertanian dan sumber daya alam, serta perubahan iklim.
Permasalahan lingkungan hidup berkaitan dengan kenyataan -
kenyataan
bahwa :

4
1. Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada beberapa
aktor(kelompok) seperti negara-negara dan perusahaan-
perusahaanmultinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatkan, dan
menglolasumber daya alam tersebut.
2. Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.
3. Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila dieksploitasi semena-menaakan
menimbulkan ancaman yang harus dihadapi bersama juga.Kemajuan
teknologi telah memungkinkan umat manusia untukmengeksploitasi alam ini.
Contohnya bila tidak diketemukan mesin penggergajikayu pasti kerusakan
hutan tidak akan separah sekarang ini

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan hidup?
2. Apa saja isu-isu global?
3. Bagaimana penyebab dan dampak dari isu- isu global
4. Bagaimana peran non-governmental organisation(NGO)?
5. Bagaimana solusi atau penyelesaian mengenai isu – isu Global saat ini

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan hidup
2. Untuk mengetahui isu-isu global
3. Untuk mengetahui penyebab dan dampak dari isu – isu global
4. Untuk mengetahui peran non-governmental organisation(NGO)
5. Untuk mengetahui solusi atau penylesaian isu – isu Global saat ini

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah
yangdapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di
Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur
tanganmanusia yang berlebihan. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya,
dankondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia
ataumakhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Pengertian
lingkungan hidup diawali dari istilah dalam bahasa Inggris yang disebut dengan
environment,  dalam bahasa Belanda disebut denganmillieu atau dalam
bahasaPerancis disebut dengan  I'environment. Lingkungan hidup disebut juga
denganlingkungan hidup manusia (human environment). Istilah ini biasa dipakai
dengan lingkungan hidup. Bahkan seringkali dalam bahasa sehari-hari
disebutsebagai "Lingkungan" saja. Telah banyak ahli yang mencoba
memberikan pengertian lingkungan hidup.
Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli
1. Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Michael Allaby: Lingkungan
hidup adalah the physical, chemical and bioticcondition surrounding and
organism. 
2. Pengertian Lingkungan Hidup Menurut S. J. McNaughton danLarry L.
Wolf: Lingkungan hidup adalah semua faktor eksternalyang bersifat
biologis dan fisika yang langsung mempengaruhikehidupan,
pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksiorganisme.

6
3. Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Prof. Dr. Ir. OttoSoemarwoto:
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dankondisi yang ada
dalam ruang yang kita tempati yangmempengaruhi kehidupan kita
4. Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Prof. Dr. St.
MunadjatDanusaputro, SH: Lingkungan hidup adalah semua benda
dankondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya,yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada
danmempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dalam jasadhidup
lainnya.

B. Isu – isu Global


Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan
dampak yang luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh. Isu lingkungan global
mulai muncul dalam berberapa dekade belakangan ini.
Isu-Isu lingkungan yang marak diperbincangkan khususnya pada abad
21 ini menjadi topik yang sangat menyorot perhatian. Dibutuhkan manusia-
manusia yang memiliki rasa tanggung jawab dan rasa saling membutuhkan
terhadap lingkungan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang cukup
kompleks ini. Pengelolaan yang bijaksana juga dapat menjadi salah satu jalan
keluar untuk meminimalisir kerusakan lingkungan.
Menurut Zofia Dach, permasalahan global yang mengemuka pada awal
abad ke-20 berupa konflik sosial, kelebihan penduduk, rasisme, konflik agama,
nasionalisme yang agresif, meningkatnya kesenjangan antara yang kaya dengan
yang miskin, diskriminasi terhadap perempuan, tingginya tingkat buta huruf dan
pengangguran struktural. Sedangkan permasalahan global saat ini merupakan isu-
isu kontemporer yang telah muncul sejak 5 dekade terakhir dan menjadi periode

7
perubahan tercepat dalam sejarah peradaban umat manusia karena perubahan
tersebut didukung oleh kemajuan teknologi serta ekonomi (Dach, 2003). Isu-isu
global kontemporer tersebut antara lain: kelebihan penduduk, polusi,
penggundulan hutan, penurunan jumlah area lahan pertanian dan sumber daya
alam, perubahan iklim, epidemi dan kelaparan, tingkat kejahatan yang tinggi,
terorisme, narkoba dan lain-lain (Dach, 2003).
Zofia Dach lebih banyak mengemukakan permasalahan yang
berhubungan dengan lingkungan hidup seperti polusi, penggundulan hutan,
penurunan jumlah area lahan pertanian dan sumber daya alam, serta perubahan
iklim dalam penjelasannya tentang bentuk isu-isu global kontemporer. Hal itu
menunjukkan pentingnya permasalahan lingkungan hidup sebagai salah satu isu
global yang muncul di awal abad ke-21 dan kini dampaknya semakin dirasakan
secara langsung oleh umat manusia. Asumsi tersebut selaras dengan pemikiran
Umar Suryadi Bakry yang menyatakan bahwa permasalahan lingkungan hidup
sebenarnya telah menjadi perhatian dunia sejak lama, namun permasalahan
tersebut baru menjadi agenda sentral dalam politik internasional pada awal abad
ke-21. Oleh karena itu, hampir seluruh ilmuwan di bidang ilmu hubungan
internasional sepakat untuk menjadikan masalah ancaman terhadap lingkungan
hidup (environmental threats) atau keamanan lingkungan hidup (environmental
security) sebagai isu global yang mendesak untuk segera ditangani (Bakry,
2017).
Jika kita menggunakan pendekatan keamanan klasik, isu lingkungan
hidup dapat dikategorikan sebagai “masalah keamanan” apabila terdapat upaya
pengerahan kekuatan negara (militer) untuk menanganinya secara langsung.
Akan tetapi, jika merujuk pada kajian masyarakat transnasional yang
mendasarkan kajiannya pada fenomena “konektivitas global” akibat pengaruh
globalisasi, permasalahan lingkungan hidup dapat menjadi ancaman bagi negara
ataupun dunia karena urgensinya yang sudah tinggi dan ada kebijakan nyata yang

8
dikeluarkan oleh badanbadan di tingkat internasional. Jadi, isu lingkungan hidup
bukanlah hasil dari politisasi atau sekedar mengangkat permasalahan tersebut ke
ranah publik, namun permasalahan lingkungan hidup memang dampaknya sudah
dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia khususnya pada era modern
sekarang ini. Contoh nyata dampak dari permasalahan lingkungan hidup yang
mengancam keamanan (keselamatan) jiwa manusia adalah heat wave (gelombang
panas) di Rusia dan banjir bandang di Pakistan pada tahun 2010. Kedua peristiwa
tersebut merenggut banyak korban jiwa mulai dari anak-anak hingga lansia.
C. Penyebab dan Dampak dari Isu – isu Global
Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak
dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan,
kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa
aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan.
Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah
hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang
ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional. Kenapa hutan
ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka
menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara
membutuhkan devisa untuk menjalankan roda pembangunan.
Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga
misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk
memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan
produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-
masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan. Penyebab dan Dampak
Lingkungan Global

a. Pemanasan Global

9
Pemanasan Global/Global Warming pada dasarnya merupakan
fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas
karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari
tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan biogeofisik :
pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna,
migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak bagi aktivitas sosial ekonomi
masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap
prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap
pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan
resiko kanker dan wabah penyaki
b. Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan ini sangat bermanfaat bagi kehidupan tumbuhan, hewan
maupun manusia. Sebabf sifat ozon yang melindungi mahluk hidup dari
sinar ultraviolet yang mematikan.  Dalam lapisan statosfer pengaruh
radiasi ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan
mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen yang mengakibatkan
efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang mengandung brom seperti
metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian ozon.
Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit
melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus
katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada
manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan suhu
udara dan kematian pada hewan liar, dll.
c. Hujan Asam
Hujan asam ini disebabkan oleh pembakaran fosil. Derajat keasaman
larut dapat dibedakan tiga, yaitu: asam, netral, dan basa. Pada dasarnya

10
air hujan asam (derajat keasaman lebih kecil 7), hal ini disebabkan
karena atmosfer mengandung karbondioksida. Apabila karbondioksida
tersebut terkena air maka akan menjadi asam karbonat. Hujan
disebabkan oleh oksida belerang dan oksida notrogen.Proses revolusi
industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran
udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam.
Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit,
sistem pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
d. Pertumbuhan populasi
pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara
ekponsial merupakan permasalahan lingkungan. Dampaknya: terjadinya
pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sumber daya alam dan ruang.
e. Desertifikasi
merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pada
proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang
secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas
manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.
Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan
sudah berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya
lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin
berkurang.
f. Penurunan keaneragaman hayati
adalah keaneragaman jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya
mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, meliputi keunikan
spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui. Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini

11
memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam kesehatan,
pangan maupun ekonomi
g. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Bahan yang diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari
karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun,
penyabab infeksi, bersifat korosif. Dampak : dulunya hanya bersifat
lokal namun sekarang antar negara pun melakukan proses pertukaran
dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka
limbah bahan berbahaya dan beracun dapat bersifat akut sampai
kematian makhluk hidup.
h. Pencemaran Air
Air dapat tercemar oleh berbagai bahan pencemaran yang berasa dari:
1. Limbah industri yang belum diolah pada umumnya mengandung
logam berat dan bahan beracun yang berbahaya (B3).
2. Limbah rumah tangga yang biasa mengandung deterjen dan bakteri
koli.
3. Sisa pupuk dan racun hama dari usaha pertanian.
4. Serbuk radioaktif dari bahan peledak pada percobaan persenjataan di
laut,  dan penangkapan ikan dengan peledak.
D. Peran Non-Governmental Organisation(NGO)
Ketika isu lingkungan hidup telah dikategorikan sebagai permasalahan
keamanan global kontemporer, maka selanjutnya muncul pertanyaan tentang
siapakah aktor internasional yang dapat berperan dalam menanganinya? Selama
beberapa dekade yang lalu, ilmu hubungan internasional cenderung bersifat
“State Centric” karena negara (State) dianggap sebagai aktor tunggal dalam
politik internasional. Kemudian muncul aktor lain yang dikategorikan sebagai
“aktor non-negara”, yakni korporasi dan organisasi non-pemerintah (Non-
Government Organization/NGO). Aktor nonnegara berperan dalam memantau

12
perilaku pemerintah dan terkadang mereka juga secara aktif bermitra dengan
pemerintah untuk menyediakan layanan yang sebelumnya menjadi domain
eksklusif negara (Fukuyama, 2016). Pergeseran lokus pemerintahan ke aktor
non-negara merupakan akibat dari kegagalan administrasi publik tradisional
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Fukuyama, 2016). Meskipun demikian,
terdapat beberapa fungsi tertentu di dalam sebuah negara yang tidak dapat
digantikan oleh aktor non-negara (Fukuyama, 2016).
Pendapat Francis Fukuyama tersebut sejalan dengan pendapat Robert
O. Keohane dan Joseph S. Nye yang mengkaji fenomena globalisasi di bidang
ekonomi. Menurut kajian Keohane dan Nye, Nation-State masih menjadi aktor
yang penting dalam hubungan internasional kontemporer sehingga upaya untuk
mengkaji konsep Global Governance tidak dapat dilepaskan begitu saja darinya.
Sementara itu, menurut Mohamed Noman Galal salah satu dari delapan ciri atau
kecenderungan hubungan internasional di abad ke-21 adalah semakin
meningkatnya peran organisasi nonpemerintah dalam bidang bantuan
kemanusiaan, hak asasi manusia, pelucutan senjata dan lingkungan.
Meningkatnya peran organisasi non-pemerintah dipengaruhi oleh
fenomena globalisasi yang kemudian menciptakan “hubungan transnasional”.
Hubungan transnasional adalah pergerakan hal-hal material atau non-material
yang melintasi batas-batas kedaulatan negara di mana salah satu aktornya bukan
perwakilan pemerintah ataupun perwakilan organisasi antar negara (Keohane &
Nye, 1971). Hubungan transnasional melibatkan berbagai aktor, yakni
pemerintah, kelompok masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, kelompok
epistemik, kelompok atau individu etnis, diapora dan imigran (Soetjipto, 2018).
Berdasarkan uraian tersebut, maka tulisan ini hendak mengkaji bagaimana peran
yang dapat dimainkan oleh aktor non-negara berupa organisasi non-pemerintah
(Non-Government Organization/NGO) dalam isu lingkungan hidup global.

13
Menurut pendapat Barbara Gemmill-Herren & Abimbola Bamidele
Izu, NGO secara umum dapat berperan dalam memperjuangkan sebuah isu atau
permasalahan dengan mengambil beberapa bentuk perjuangan, sebagai berikut:
1. Expert Advice and Analysis
Yakni NGO memfasilitasi negosiasi antara masyarakat sipil dengan
pemerintah sehingga memberi akses kepada para politisi untuk
mengakomodasi ide-ide atau aspirasi yang berada di luar jalur birokrasi
normal.
2. Intellectual Competition to Governments
Yakni NGO memberikan kemampuan analisis dan teknis terbaiknya untuk
merespon berbagai permasalahan secara lebih cepat dibandingkan pejabat
atau pegawai pemerintahan.
3. Mobilization of Public Opinion
Yakni NGO memengaruhi masyarakat melalui kampanye ataupun bentuk-
bentuk propaganda lainnya.
4. Representation of the Voiceless
Yakni NGO membantu menyuarakan kepentingan orang-orang yang tidak
terwakili dengan baik dalam proses pembuatan kebijakan publik.
5. Service Provision
Yakni NGO memberikan keahlian teknisnya atas masalahmasalah tertentu
sebagaimana yang dibutuhkan oleh pihak pemerintah, serta turut
berpartisipasi langsung dalam kegiatan operasional.
6. Monitoring and Assessment
Yakni NGO membantu memperkuat perjanjian internasional dengan
memantau proses negosiasi dan kepatuhan pemerintah.
7. Legitimization of Global-Scale Decision Making Mechanisms

14
Yakni NGO memperluas basis informasi untuk pengambilan keputusan,
serta meningkatkan kualitas, keabsahan dan legitimasi pilihan kebijakan
dari organisasi internasional.
Selanjutnya, Barbara Gemmill-Herren & Abimbola Bamidele Izu
merumuskan bentuk peran NGO yang lebih teknis dalam memperjuangkan isu
lingkungan hidup global. Pertama, NGO mengumpulkan, menyebarluaskan dan
menganalisis informasi tentang kondisi lingkungan hidup global yang ada.
Kedua, NGO memberi masukan untuk penetapan agenda dan proses
pengembangan kebijakan publik oleh otoritas setempat. Ketiga, NGO aktif
melaksanakan fungsi atau kegiatan-kegiatan operasional. Keempat, NGO
melakukan penilaian terhadap kondisi lingkungan hidup global terkini dan
memantau kepatuhan otoritas setempat terhadap perjanjian lingkungan
internasional yang telah disepakatinya. Kelima, NGO mengadvokasi perjuangan
global untuk memperoleh keadilan lingkungan.
Salah satu NGO yang berperan dalam isu lingkungan hidup global
adalah Greenpeace. Greenpeace merupakan lembaga swadaya masyarakat yang
berbentuk organisasi lingkungan global dengan kantor pusat di Amsterdam
(Belanda) dan kantor cabang di lebih dari 40 negara. Greenpeace memiliki empat
nilai dasar organisasi dalam setiap aksinya, yakni: Greenpeace tidak mempunyai
lawan atau kawan yang permanen, independensi, mempromosikan solusi, aksi
tanpa kekerasan dan bertanggung jawab secara pribadi. Sejak tahun 2008,
Greenpeace secara aktif melakukan upaya untuk mengadvokasi isu perubahan
iklim di tingkat global. Upaya tersebut, antara lain: melakukan riset dan
publikasi, mengajukan rekomendasi kebijakan lingkungan untuk pemerintah
negara-negara di dunia, memperjuangkan agenda lingkungan di konferensi iklim
dunia, menggalang dana dan melakukan kampanye lingkungan, serta terjun
langsung mengatasi kerusakan lingkungan bersama masyarakat.

15
Menurut Katharina Rietig, pengaruh NGO dalam pusat konferensi
perubahan iklim dunia tergantung pada strategi mandiri mereka, kemampuan
pribadi perwakilan mereka, seberapa dini keaktifan mereka di dalam siklus
negosiasi dan keberhasilan mereka untuk memperoleh status sebagai orang dalam
atau delegasi pemerintah. Selain itu, advokasi yang dilakukan oleh kelompok
NGO juga dapat memengaruhi negosiasi iklim dari luar pusat konferensi dengan
melakukan demonstrasi dan pengaruh mereka tergantung pada pesan yang jelas,
liputan media yang baik, massa kritis yang mewakili mayoritas pemilih dan
protes damai (Rietig, 2011).
Sementara itu, menurut Barbara Gemmill-Herren & Abimbola
Bamidele Izu terdapat dua tipe cara pandangan negara atau pemerintah terhadap
peran NGO dalam isu lingkungan hidup global. Pandangan yang pertama bersifat
positif, yakni menilai bahwa peran serta NGO dapat membentuk kemauan politik
untuk melakukan pembangunan yang mengintegrasikan kepentingan lingkungan
dengan kepentingan sosial (Herren & Izu, 2002). Sedangkan pandangan yang
negatif menilai peran NGO dengan sinis dan menyatakan bahwa kelemahan dari
partisipasi NGO bisa jadi lebih besar dibandingkan kekuatannya (Herren & Izu,
2002). Selain itu, NGO juga dicurigai sebagai perwujudan dari kelompok
kepentingan tertentu sehingga partisipasinya justru akan mendistorsi kebijakan
negara atau pemerintah (Herren & Izu, 2002).
Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka penulis menyimpulkan tiga
hal. Pertama, permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup seperti
polusi, penggundulan hutan, perubahan iklim, penurunan jumlah area lahan
pertanian dan sumber daya alam mengemuka di awal abad ke-21. Hal itu
menunjukkan bahwa ilmu Hubungan Internasional terus mengalami
perkembangan seiring dengan gerak laju perubahan zaman. Kedua, salah satu
faktor yang memengaruhi perkembangan hubungan internasional adalah
fenomena globalisasi. Globalisasi mendorong lahirnya pola baru dalam politik

16
internasional, yakni hubungan transnasional. Hubungan transnasional adalah
pergerakan hal-hal material atau non-material yang melintasi batas-batas
kedaulatan negara di mana salah satu aktornya bukan perwakilan pemerintah
ataupun perwakilan organisasi antar negara. Ketiga, salah satu aktor non negara
adalah organisasi non-pemerintah (Non-Government Organization/NGO). NGO
berperan dalam mengadvokasi isu-isu yang berkaitan dengan permasalahan
lingkungan hidup global. Meskipun demikian, terdapat beberapa fungsi tertentu
di dalam sebuah negara yang tidak dapat digantikan perannya oleh NGO.
E. Solusi Atau Penyelesaian Mengenai Isu – Isu Global Saat Ini
a. Revitalisai Fungsi Hutan
Hutan adalah tempat bagi jutaan spesiae tumbuhan atau hewan. Berjuta
tumbuhan tersebut dapat memproduksi oksigen dan menyerap karbon
dioksida serta gas-gas lain yang dapat memicu pemanasan global. Faktanya
hutan di Indonesia saat ini banyak sekali yang rusak, oleh karena itu agar
hutan dapat berfungsi sebagai penyerap gas-gas yang dapat memicu
pemanasan global diperlukan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat untuk
menyelesaikan masalah tersebut bukan hanya diam dan meratapi keadaan
hutan sekarang ini. Kita tidak boleh mengesampingkan dan bersikap acuh tak
acuh terhadap permasalahan hutan, karena jika dilihat dari fungsinya ada
banyak manfaat yang menyokong kehidupan manusia. Ada sebuah gerakan
yang digalakkan untuk menyelamatkan hutan di seluruh dunia ( termasuk
Indonesia). Gerakan itu diberi nama “Gerakan Penanaman 1 Miliar pohon”
dengan tag line: Banyak pohon, banyak rejeki. Program ini bertujuan untuk
mengatasi krisis lingkungan hidup di bumi. Tentunya sangat membutuhkan
partisipasi publik yang didorong oleh kesadaran, kemauan, dan tanggung
jawab terhadap kelestarian lingkungan. Dengan menanam pohon diharapkan
mampu mereduksi dampak perubahan iklim. Program ini mendapat respon
yang bagus dari masyarakat sehingga memperoleh kesuksesan karena pohon

17
yang ditanam melebihi target yang telah ditentukan. Suksesnya program ini
menunjukkan bahwa publiktelah memiliki kesadaran yang cukup dan mau
berpartisipasi aktif dalam aksi penyelamatan lingkungan. Pemerintah
Indonesia pun telah membuat beberapa program “sayang hutan” untuk
menumbuhkan budaya menanam di masyarakat. Beberapa program
diantaranya: Aksi Penanaman Serentak Indonesia (tahun 2007 dan 2008),
Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon ( tahun 2007), serta gerakan
Satu Orang Satu Pohon (One Man One Three--- tahun 2009). Partisipasi aktif
publik terkait dengan program-program tersebut membuat pemerintah
membuat program baru di tahun 2010 dengan judul: Gerakan Menanam 1
Miliar pohon dengan motto” 1 milliar pohon Indonesia untuk dunia. Melalui
program ini kementerian kehutanan juga berupaya unutk sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang tinggal di daerah
sekitar hutan. Program ini berjalan dengan sukses berkat partisipasi
masyarakat yang tinggi. Terbukti dengan penanaman jumlah pohon yang
melampaui target yaitu, pada tahun 2010 sebanyak 1,3 miliar pohon dan di
tahun 2011 sebanyak 1,5 miliar pohon.
b. Memperbanyak Ruang terbuka Hijau di Perkotaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja
ditanam.  Salah satu fungsi dari ruang terbuka hijau adalah untuk menunjang
pelestarian dan pengamanan lingkungan alam, yaitu sebagai wilayah
konservasi atau preservasi alam untuk mengamankan kemungkinan
terjadinya erosi dan longsoran pengamanan tepi sungai, pelestarian wilayah
resapan air.
c. Pembanunan Berkelanjutan

18
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut
Brundtland Report dari PBB, 1987. Dengan sistem pembangunan
berkelanjutan,kita dapan meminimalisir kerusakan-kerusakan lingkunagan
baik skala nasional maupun global.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian lingkungan hidup diawali dari istilah dalam bahasa Inggris yang
disebut dengan environment,  dalam bahasa Belanda disebut denganmillieu
atau dalam bahasaPerancis disebut dengan  I'environment. Lingkungan hidup
disebut juga denganlingkungan hidup manusia (human environment). Istilah
ini biasa dipakai dengan lingkungan hidup. Bahkan seringkali dalam bahasa
sehari-hari disebutsebagai "Lingkungan" saja. Telah banyak ahli yang
mencoba memberikan pengertian lingkungan hidup.
2. Isu – isu global dan penyebab serta dampak, Isu lingkungan global merupakan
permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan
lingkungan tersebut mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi dunia
serta menyeluruh. Isu lingkungan global mulai muncul dalam berberapa
dekade belakangan ini. Isu-isu global kontemporer tersebut antara lain:
kelebihan penduduk, polusi, penggundulan hutan, penurunan jumlah area
lahan pertanian dan sumber daya alam, perubahan iklim, epidemi dan

19
kelaparan, tingkat kejahatan yang tinggi, terorisme, narkoba dan lain-lain
(Dach, 2003). Penyebab dan dampak isu – isu global diantaranya adalah
pemanasan global, penipisan lapisan ozon, pertumbuhan populasi, pencemaran
limbah b3 (bahan berbahaya dan beracun), pencemaran air, serta masih banyak
lagi
3. Solusi Atau Penyelesaian Mengenai Isu – Isu Global Saat Ini
a. Revitalisai Fungsi Hutan
b. Memperbanyak Ruang terbuka Hijau di Perkotaan
c. Pembanunan Berkelanjutan

DAFTAR RUJUKAN

https://irec-id.org/wp-content/uploads/2019/12/Menelaah-Peran-Non-
Governmental-OrganisationNGO-dalam-Isu-Lingkungan-Hidup-Global-
Fahd.pdf
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jgg/article/view/4776
https://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/

20

Anda mungkin juga menyukai