DISUSUN OLEH :
1. KINANTI NAFHA NABILA
2. AISYAH ZAHRA NURWAHYUDI
Dunia seperti tergoncang dengan adanya virus yang mewabah, yang merambah
seluruh aspek kehidupan.Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkumpul yang selalu
berinteraksi dengan sesama, yang tidak bisa hidup sendiri dan sangat membutuhkan peran
orang lain, yang selalu membentuk pengelompokan sosial diantara sesama, yang memerlukan
adanya organisasi, yang tidak pernah bisa dipisahkan dari kelompok-kelompok sosial kini
harus dipaksakan untuk menutup diri bahkan mengasingkan diri dari lingkungan masyarakat,
adalah virus yang menyerang dunia saat ini dimana virus ini menyerang pada sistem
pernapasan.Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona ini bisa
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru, hingga kematian.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa,
anak-anak, dan bayi,termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.Kasus covid 19 ini merambah ke
segala aspek kehidupan,bahkan sektor pendidikan pun sangat memprihatinkan dalam proses
pembelajarannya.
Pembelajaran tidak lagi dapat dilakukan dalam bentuk tatap muka. Upaya pemerintah
untuk tetap melakukan proses pembelajaran pun dilakukan secara jarak jauh atau online atau
lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Siswa dirumah dan pengajar dalam hal ini guru
tetap melakukan tugasnya dengan mengajar dari rumah. Proses pembelajaran secara daring ini
menyediakan jaringan wifi atau pulsa data untuk menjamin bahwa anaknya dapat memperoleh
pendidikan walaupun dari rumah. Sekolah-sekolah ditutup, ujian nasional ditiadakan, para
pegawai bergiliran ke kantor dan tenaga fungsional melakukan tugasnya dirumah, Sekolah-
dapat menyediakan fasilitas yang dituntut seperti laptop,handphone android dan bahkan pulsa
data sehingga anaknya dapat mengikuti proses pembelajaran. Untuk anak-anak yang kondisi
untuk orangtua dari kondisi keluarga dengan ekonomi lemah, merasa sangat terpukul dan
pada akhirnya harus bekerja ekstra untuk menunjang proses pembelajaran anak. Semua
aktivitas pembelajaran dilakukan secara daring.Para guru pun melakukan pekerjaan dari
rumah dan dituntut untuk dapat seefektif mungkin dalam melakukan tugas tanggung
jawabnya. Siswa dan guru dituntut untuk tanggap teknologi. Kenyataan dilapangan,siswa
belajar bermalas-malasan, bosan dengan keadaan yang memaksakan siswa harus tetap
dirumah.susah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, belum tugas yang
menumpuk yang diberikan dari masing-masing pengajar membuat siswa semakin jenuh dan
bosan.Kurangnya minat dalam belajar bisa ditandai dengan adanya rasa ke tidak ketertarikan
terhadap materi pembelajaran, rasa resah , tidak adanya attention, tidak adanya keikut sertaan
siswa dan kemauan siswa untuk belajar. Padahal minat belajar peserta didik adalah hal yang
utama untuk dikembangkan, sebab bisa membantu proses penyampaian materi kepada siswa
sehingga bisa meraih prestasi belajar yang lebih bagus di Sekolah secara online dianggap
tidak efektif karena berbagai faktor, baik itu jaringan,biaya dan bahkan ilmu yang diperoleh
juga tidak maksimal. Berdasarkan fenomena-fenomena yang diuraikan diatas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti lebih jauh dan memberikan judul untuk penelitian yaitu “Upaya
Peningkatan Minat belajar pada Proses Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi Covid-19 Di
1. Bagaimana tingkat minat belajar siswa dalam proses pembelajaran daring selama
2. Bagaimana hasil akhir dari proses pembelajaran secara daring di masa pandemi
3. Apa kendala dari proses pembelajaran daring bagi guru , siswa dan orang tua di
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru,siswa dan orang tua dari proses
1. Bagi siswa Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian-
pembelajaran daring.
2. Bagi guru Penelitian ini dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif
3. Bagi orang tua Penelitian ini bisa mendukung dan memberi support untuk
1.5 Hipotesis
Gambaran upaya peningkatan minat belajar siswa pada proses pembelajaran daring di
Populasi dalam penelitian ini siswa yang sekolah disekolahan yang melaksanakan
pembelajaran daring
KAJIAN PUSTAKA
suatu sistem yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi.
Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, siswa dapat belajar kapan dan dimana
saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih
bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual, audio,
dan gerak. Secara umum, pembelajaran online sangat berbeda dengan pembelajaran secara
konvensional. Pembelajaran online lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian siswa
dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online. Mengingat online
learning sebagai metoda atau sarana komunikasi yang mampu memberikan manfaat besar
bagi kepentingan para peneliti, pengajar, dan siswa, maka para pengajar perlu memahami
karakteristik atau potensi online learning agar dapat memanfaatkannya secara optimal untuk
kepentingan pembelajaran para siswa-nya. Keuntungan online learning adalah media yang
Siswa yang belajar dengan baik akan cepat memahami komputer atau dapat mengembangkan
dengan cepat keterampilan komputer yang diperlukan, dengan mengakses Web. Oleh karena
itu, siswa dapat belajar di mana pun pada setiap waktu (Kitao,1998). Pengertian online
learning bukan hanya berkaitan dengan dengan perangkat keras saja, melainkan juga
mencakup perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan, sewaktu-waktu dapat
diakses. Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan
fungsi sharing yang secara sederhana dapat disebut sebagai jaringan (networking). Fungsi
sharing yang tercipta melalui jaringan (networking) tidak hanya mencakup fasilitas yang
sangat dan sering dibutuhkan, seperti printer atau modem, maupun yang berkaitan dengan
data atau program aplikasi tertentu. Online learning secara menyeluruh pun mulai diterapkan
dalam dunia pendidikan, ketika dunia diterjang pandemi corona. Kebijakan-kebijakan pun
dilakukan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya
pendidikan tidak melaksanakan aktivitas seperti biasanya, hal ini dapat meminimalisir
upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat memberi akses pada penyebaran virus
corona. Penyebaran virus corona ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia ekonomi
yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang
diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas
pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses
pendidikan bagi peserta didik yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga
pendidikan.
2. Minat siswa
2.1.Minat (interest) adalah kecenderungan dan gairah yang tinggi terhadap sesuatu.
Rebber (1998) menyebutkan bahwa minat tidak termasuk istilah psikologi yang
pada diri siswa. Faktor-faktor tersebut bersumber pada diri siswa dan luar
berikut:
2.2.1) Faktor dari dalam diri siswa, yang terdiri dari:
a) Kondisi psikologis Kondisi psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja
merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas dan minat belajar
terhadap kemampuan belajar dan minat belajar siswa. Jika kondisi fisik dalam
keadaan segar jasmaniyah akan berlainan belajarnya dari kondisi fisik yang
dalam keadaan kelelahan. Kondisi fisik yang prima dapat mempengaruhi minat
belajar siswa. Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik, otomatis
melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat
perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum
tinggal. Sebab timbulnya minat pada diri seseorang ada dua macam, yaitu
minat spontan dan minat terpola. Minat spontan yaitu minat yang timbul secara
spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar. Adapun
minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dari
kegiatan-kegiatan yang terencana dan terpola, misalnya dalam kegiatan belajar
dan mengajar, baik di lembaga sekolah maupun luar sekolah. (Syaiful Bahri
3. Pengertian guru
Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang
mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola,
formal dan sistematis. Dalam UU Nomor 16 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1)
dinyatakan bahwa : “Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Guru
merupakan sosok yang paling berperan dalam menentukan kualitas pembelajaran di sebuah
lembaga pendidikan yang dinamakan sekolah. Guru merupakan komponen terpenting dalam
Hakikat Profesi Guru Uno (2008:15) mengungkapkan, guru merupakan suatu profesi,
yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya
masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan. Untuk seorang guru perlu
mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan
a. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang
diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang
bervariasi.
b. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta
c. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pembelajaran dan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi) agar peserta
f. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata
g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
kemampuan mengajar sehingga kebiasaan lama yang kurang efektif dapat segera
terdeteksi dan perlahan-lahan dihilangkan. Untuk itu, maka perlu adanya perubahan
kebiasaan dalam cara mengajar guru yang diharapkan akan berpengaruh pada cara
bagi peserta didik yang mendapat kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang
(melakukan).
belajar peserta didik yang baru merasa belajar dan puas kalau banyak
sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri dan berkelompok, percaya
diri, terbuka untuk saling memberi dan menerima pendapat orang lain, serta
Dalam lingkup profesi guru memiliki beberapa tugas, baik yang terikat oleh
profesinya maupun di luar tugas formalnya. Secara garis besar tugas guru dapat
dikelompokkan menjadi tiga yakni tugas profesi, tugas kemanusiaan dan tugas
kemasyarakatan. Sebagai salah satu profesi resmi kedudukan guru memerlukan keahlian
khusus. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pekerjaannya. Terkait dengan hal tersebut Usman (2008:15) menegaskan bahwa tugas guru
b. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya,
dilakukannya, dan
(2008:15)
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
(2011: 23) Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73), penelitian deskriptif
yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan
variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.
Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan
B. LOKASI PENELITIAN
1. MTsN 2 Kota Kediri melaksanakan pembelajaran secara daring pada saat pandemi
covid – 19
C. WAKTU PENELITIAN
D. SUBYEK PENELITIAN