Ra Dika Ariandi A9f644ff
Ra Dika Ariandi A9f644ff
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kepada Allah SWT. karena atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar ASN”. Rancangan Aktualisasi ini merupakan satu di antara tugas dalam
Pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintahan
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021.
3. Bapak Drs. H. Alfian, M.M. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
5. Bapak JANTAU, S.Sos., M.M. selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.
6. Bapak dr. Ahmad Jawahir selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
7. Bapak dr. Gunadi Linoh Selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
iv
10. Bapak Kurniawasyah, SKM selaku selaku Mentor yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi
11. Bapak Uray Feriyuanda, S.STP., M.Ec.Dev. selaku Coach yang telah
memberikan Bimbingan dan Masukan serta pengarahan dalam Penyusunan
Rancangan Aktualisasi.
13. Ibu Halijah, Ibu Sariyem dan Bapak Onie Sikau, selaku Orang tua saya yang
selalu mendoakan, memberikan semangat dan motipasi.
14. Bunda Susanti, S.Pd dan Afif Aqila Pranaja selaku Istri dan Anak yang telah
memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materil.
15. Bapak dan Ibu panitia, Widyaiswara yang telah banyak memberikan bekal ilmu
dan banyak membantu selama Pelatihan Dasar.
16. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XXXII Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan
motivasi.
Penulis
v
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................... 4
1. Tujuan ................................................................................................................ 8
2. Sasaran ............................................................................................................... 8
D. Struktur Organisasi ....................................................................... 9
1. Responsif .......................................................................................................... 10
2. Inklusif ............................................................................................................. 10
3. Integritas .......................................................................................................... 10
vi
4. Bersih ............................................................................................................... 10
5. Efektif ............................................................................................................... 10
F. Ruang Lingkup Tugas Peserta ..................................................... 10
1. Akuntabilitas ................................................................................................... 12
2. Nasionalisme .................................................................................................... 14
3. Etika Publik ..................................................................................................... 15
4. Komitmen Mutu .............................................................................................. 15
5. Anti Korupsi .................................................................................................... 16
C. Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia ............................................................................... 17
1. Whole Of Government.................................................................................... 17
2. Manajemen ASN ............................................................................................. 18
3. Pelayan Publik ................................................................................................. 20
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ................................................... 22
A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya 22
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR BAGAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea
ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
diperlukan ASN yang bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Untuk mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang unggul
dan selaras dengan dinamika yang berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat
akan kinerja pemerintah yang transparan dan akuntabel dalam bingkai reformasi
birokrasi ASN perlu dikelola dan dikembangkan secara strategis dalam manajemen
pengembangan sumber daya manusia termasuk tenaga kesehatan sebagai ASN.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Menjadi pedoman bagi
1
: 1) LAN untuk melakukan pembinaan pelatihan dasar CPNS; dan 2) Lembaga
pelatihan terakreditasi untuk menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS.
Pelatihan Dasar CPNS adalah Pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Latihan dasar CPNS yang dikenal dengan
Latsar dianggap penting untuk menanamkan Nilai-Nilai dasar ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi),
Manajemen ASN, Wog (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Dengan
adanya latsar ini diharapkan peserta latsar dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang
diperoleh dalam menjalankan tugas ditempat kerjanya masing-masing.
Dalam proses pembelajaran latihan dasar CPNS pola baru ini terdapat 5
kegiatan yaitu : 1. Pemahanam mengenai nilai-nilai dasar profesi PNS yang
disingkat ANEKA; 2. Merancang aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS; 3.
Mempresentasikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS; 4.
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ditempat tugas atau tempat magang; 5.
Melaporkan dan mempresentasikan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar.
2
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Selaras dengan tujuan tersebut maka daerah mempunyai kewenangan untuk
menyelenggarakan kesehatan yang ada di daerah sesuai dengan tanggungjawab
masing-masing daerah. Di Kabupaten Melawi, Dinas Kesehatan sebagai satu
lembaga SKPD yang ada di daerah, maka wajib menyelenggarakan pembangunan
kesehatan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga derajat kesehatan masyarakat
dapat terwujud.
Dinas Kesehatan adalah unsur penunjang pelaksanaan Pemerintah Kabupaten
Melawi di bidang pelayanan kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten dibidang Kesehatan dan tugas
kedinasan lainnya yang dilimpahkan (dikuasakan) oleh Bupati.
Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi pathogen yang tidak
secara rutin ada di lingkungan dan tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup
untuk menularkan penyakit pada manusia yang rentan. Limbah infeksius
merupakan limbah yang menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas,
pasien, pengunjung/pengantar pasien ataupun masyarakat sekitar lingkungan.
Pengelolaan limbah padat infeksius di Posko Isolasi Covid-19 Kabupaten
Melawi dimulai dari tahap pemilahan dan pengumpulan di unit pelayanan,
kemudian limbah diangkut menuju TPS Limbah B3 dilakukan oleh petugas
kebersihan. kemudian diangkut oleh dinas kesehatan dengan menggunakan mobil
box ke RSUD Melawi untuk dilakukan pemusnahan dengan menggunakan
Insenerator.
Salah satu penyebab meningkatnya jumlah timbulan limbah padat infeksius
ini disebabkan oleh pandemi Covid 19 yang mengakibatkan peningkatan
pemakaian APD petugas yang sehingga berimbas pada peningkatan jumlah limbah
padat infeksius yang dihasilkan.
3
Limbah padat infeksius disimpan sementara di TPS limbah B3 yang dimiliki
di Posko Isolasi Covid-19. Penyimpanan dilakukan pada salah satu ruangan yang
ada di Posko Covid-19 untuk memisahkan limbah B3 berdasarkan karakteristiknya.
Ruang yang tersedia untuk menyimpan limbah infeksius kapasitasnya tidak
mencukupi, hal tersebut disebabkan karena pengangkutan limbah padat infeksius
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai transporter dilakukan tidak terjadwal
dengan tetap sehingga terjadi penumpukan limbah padat infeksius.
Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di ruang lingkup
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi dengan cara menentukan Isu isu aktual
yang muncul atau sedang berkembang, adapun isu yang diangkat di rung lingkup
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah Menumpuknya Limbah Alat
Pelindung Diri (APD) di Posko Isolasi Covid-19 desa Kenual Kecamatan Nanga
Pinoh Kabupaten Melawi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan yang akan dicapai dari kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS
angkatan XXXII Gelombang III ini diharapkan mampu mengiplementasikan
rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai profesi ASN dalam keterkaitan
mata pelatihan agenda II dan III, sehingga dapat mewujudkan pelayanan dan
penyelenggaraan pemerintahan yang profefesional, efektif, dan efisien.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus peserta pelatihan dasar CPNS Angkatan XXXII
Gelombang III Golongan II antara lain sebagai berikut:
a. Calon PNS setelah mengikuti Diklat Dasar diharapkan mampu menunjukkan
sikap perilaku bela negara
b. Calon PNS nantinya mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
4
c. Calon PNS nantinya mampu mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Calon PNS nantinya mampu menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis
yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Tempat Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di ruang lingkup kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Melawi khususnya Posko Isolasi Covid-19 di Desa Kenual Kecamatan
Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
1 Dinas Kesehatan 6 38 7 1 52 1 4 10 2 35 52 4 56
2 Labkesda 6 2 8 1 6 1 8 2 10
6 Puskesmas Pemuar 1 43 5 49 2 46 1 49 49
8 Puskesmas Sayan 21 4 25 1 23 1 25 1 26
11 Puskesmas Sokan 15 8 23 1 18 4 23 1 24
13 Puskesmas Menukung 16 4 20 1 17 2 20 2 22
14 RS Pratama 19 24 43 2 41 43 14 57
6
2. Visi dan Misi Organisasi
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Melawi Tahun 2021-2024, Visi Misi Kabupaten Melawi adalah “
Visi
7
b. Penyelenggaraan koordinasi dan pengawasan atas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Melawi.
c. Penyelenggaraan tugas perencanaan dan pengendalian operasional bidang
kesehatan di Kabupaten Melawi.
d. Penyelenggaraan promosi kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten
Melawi.
e. Penyelenggaraan pencegahan, pemberantasan, penanggulangan dan
rehabilitasi terjadinya gangguan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten
Melawi.
2. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah
satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat
pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan
Tujuan dan sasaran RPJMD Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi sebagai berikut :
a. Sasaran Strategis Utama (IKU)
- “Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat”.
8
b. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu “Mewujutkan
pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Melawi yang berkualitas.”
adalah :
- Meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
c. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu “Meningkatkan
cakupan Pelayanan Kesehatan dan gizi masyarakat serta PHBS.” adalah :
- Tersedianya Sarana dan prasarana Yankes dasar dan rujukan.
- Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak
- Meningkatkan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
- Meningkatnya Cakupan Imunisasi dasar lengkap
- Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular serta
Meningkatnya Penyehatan Lingkungan
- meningkatkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan kepada masyarakat
D. Struktur Organisasi
9
E. Nilai-Nilai Organisasi
Tata Nilai organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi adalah:
1. Responsif
Tanggap dan peduli dengan penggunaan layanan serta kebutuhan pemberi
layanan dan permasalahannya.
2. Inklusif
Program kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan
kesehatan tidak hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh kompoen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sector,
organisasi profesi, organisasi masyarakat dan dunia usaha.
3. Integritas
Kesesuaian antara pikiran dan tindakan dalam menjalankan program kerja.
4. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel
5. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan dan bersifat efisien.
10
2. Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana lima tahunan tingkat
Kabupaten/Kota;
3. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
4. Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
5. Menyusun data literature dalam rangka penyusunan petunjuk pelaksanaan /
petunjuk teknis;
6. Mengumpulkan data sekunder untuk pengamatan kesehatan lingkungan;
7. Melakukan pengolahan data secara manual untuk pengamatan kesehatan
lingkungan;
8. Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan;
9. Membuat perencanaan sederhana untuk pemberdayaan masyarakat;
10. Melakukan pengumpulan data tentang masalah kesehatan dalam rangka
menggerakkan kelompok potensial masyarakat;
11. Mendapatkan calon kader untuk penggerakanan masyarakat.
Tugas Tambahan :
- Sekretaris II Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
APARATUR SIPIL NEGARA
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab.Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas
adalah suatu kewajibanpertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
12
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
publik memiliki tiga fungsi utama ( Bovens, 2007), yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi ) dan akuntabilitas
horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa
: Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator
dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
13
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di
pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan
dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi
ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat
dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi
pelayan publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik
untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
14
Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat menghormati,
kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil,
persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa,
membela kebenaran, persatuan rela berkorban, cinta tanah air, memelihara
ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung
jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang
bukan miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut (Catalano, 1991).
Konsep etika sering disamakan dengan moral.Padahal ada perbedaan antara
keduanya.Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/
kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Indikator nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan,
taat perintah dan menjaga rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
15
yang menjadi tanggung jawab Pegawai Negeri Sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Berorientasi Mutu: Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan;
b. Efektivitas: Menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja;
c. Efisien: Tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur dan mekanisme yang keluar
alur;
d. Inovasi: Suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang. Menurut UU NO. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
tindak pidana korupsi yang terdiri:
a. Kerugian keuangan Negara;
b. Suap menyuap;
c. Pemerasan;
d. Perbuatan Curang;
16
e. Penggelapan dalam Jabatan;
f. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan; dan
g. Gratifikasi.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Kejujuran, dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang
lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian, mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian, mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan, yaitu ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan; Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak
hidup boros.
h. Keberanian, dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
i. Keadilan; Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
1. Whole Of Government
WOG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
meyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan dan pelayanan publik. Oleh
karena itu WOG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
17
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsipprinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan
aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Pendekatan WoG dapat dilihat dan
dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang
terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
18
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil
(PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan
publik; b) Pelayan publik; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan
hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan.
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,
kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah
dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan
syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak
jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali
Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-
19
undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian
pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
diduduki paling lama 5 (lima) tahun. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi,
Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada
KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik
berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
maupun atas inisiatif sendiri Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai
ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari
jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai ASN berhimpun
dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi
Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan
standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan
keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem
Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi
Pemerintah. Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif.
Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding administratif. Ada beberapa
indikator untuk pegawai yaitu kepastian dalam hukum, profesionalisme,
proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien,
keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta
kesejahteraan.
3. Pelayan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
20
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Di dalam Pelayanan Publik terdapat beberapa nilai indikator, yaitu: jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, santun, kesederhanaan,
kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana,
kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, kenyamanan. Dalam penyelenggaraan
pelayanan publik, pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan
menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggan. Pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Dalam
penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
21
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
22
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL
23
a. Urgency, Seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu, dan ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan
skala penilaian 1 – 5 dengan satuan “mendesak”
b. Seriousness, Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat,
bisa menimbulkan masalah baru dan ditindaklanjuti dan diselesaikandengan
skala penilaian 1 – 5 dengan satuan “Gawat”.
c. Growth, Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak
diselesaikan, dan ditindaklanjuti dan diselesaikandengan skala penilaian 1 – 5
dengan satuan “Cepat”.
Berdasarkan Tabel 4.1 APKL diatas, maka isu aktual yang menjadi prioritas
utama adalah “Menumpuknya Limbah Alat Pelindung Diri (APD) di Posko
Isolasi Covid-19 desa Kenual Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi “.
Selanjutnya untuk menentukan faktor penyebab isu yang akan diangkat, maka
dituangkan di dalam tabel analisis USG sebagai berikut.
1) Belum adanya jadwal pengangkutan Limbah Alat Pelindung Diri (APD)
di Posko Isolasi Covid-19 desa Kenual Kecamatan Nanga Pinoh
Kabupaten Melawi
2) Kurangnya sarana untuk mengangkut limbah dari Posko Isolasi Covid-19
ke tempat pembakaran sampah
3) Kurangnya ketersedian kantong Plastik untuk menampung limbah APD di
Posko Isolasi Covid-19 desa Kenual Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten
Melawi
Aspek-aspek penyebab isu yang telah dijabarkan di atas, kemudian dianalisa
untuk menentukan skala tertinggi yang selanjutnya akan menentukan aspek
prioritas penyebab isu yang diangkat. Aspek tersebut akan di analisis dengan
menggunakan Tabel 4.2 Analisis USG di bawah ini.
24
Tabel 4.2 Penetapan Analisis USG
25
Berdasarkan judul diatas, rancangan aktualisasi kegiatan ini dapat di
rumuskan sebagai berikut:
1) Koordinasi dengan atasan di dinas kesehatan terkait Jadwal pengankutan alat
pelindung diri (APD)
2) Sinkronisasi jadwal penggunaan Mobil Box dinas Kesehatan Kabupaten
melawi.
3) Penyusunan draft jadwal pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri (APD)
4) Menyusun jadwal pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri (APD)
5) Pendistribusian jadwal pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri (APD)
26
B. RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi merupakan serangkaian proses perencanaan strategis. Perencanaan strategis sebagaimana dijelaskan oleh
Robert N. Anthony adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber
daya yang akan dialokasikan ke setiap tahun ke depan (Matippana, 2020). Berikut ini Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi kegiatan yang
akan dilakukan di ruang lingkup kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi.
27
alat pelindung alat pelindung Etika Publik dengan Indikator : Hormat, Terwujudnya nilai
diri (APD) diri (APD) Sopan, Jujur ); (Menerapkan Nilai Dasar masyarakat organisasi
Akuntabilitas dengan Indikator : Jujur ) Kabupaten Responsif
Output hasil Serta saya akan meminta waktu luang atasan Melawi yang dan
kegiatan : saya untuk dapat bertemu dengan agamis, maju, Integritas
Persetujuan mengedepankan etika, sopan santun, dan sejahtera dan
Rancana berperilaku baik. (Menerapkan Nilai Dasar cerdas serta
Penyusunan Anti Korupsi dengan Indikator : Berani ); saling
jadwal (Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik menghormati
pengangkutan dengan Indikator : Hormat, Sopan) antar sesama &
Limbah Alat Kemudian Saya akan menghormati segala Misi
Pelindung Diri keputusan dari atasan saya. (Menerapkan Meningkatkan
(APD) Nilai Dasar Nasionalisme dengan Kinerja
Indikator : Tidak memaksakan kehendak Pelayanan
) Kesehatan
2. Membuat 2. Tersedianya 2. Saya akan membuat konsep materi tentang
konsep materi konsep apa yang akan saya sampaikan agar dalam
yang akan materi yang menyampaikan maksud dan tujuan saya
disampaikan akan lebih terarah dan lebih focus. (Menerapkan
terkait maksud disapaikan Nilai Dasar Komitmen Mutu dengan
dan tujuan terkait Indikator : Efisiensi ); (Menerapkan Nilai
kegiatan Jadwal jadwal Dasar Akuntabilitas dengan Indikator :
pengankutan pengangkuta Kejelasan Target )
alat pelindung n alat
diri pelindung
diri (APD)
3. Pelaksanaan 3. Terlaksanan 3. Saya akan datang setengah jam lebih awal
koordinasi ya koordinasi dari waktu yang ditentukan. (Menerapkan
28
dengan atasan dengan Nilai Dasar Nasionalisme dengan
di Dinas atasan di Indikator : Disiplin ); (Menerapkan Nilai
Kesehatan Dinas Dasar Etika Publik dengan Indikator :
Kesehatan Disiplin ); (Menerapkan Nilai Dasar Anti
korupsi dengan Indikator : Kerja keras )
Saya akan menyampaikan maksud dan
tujuan saya terkait rencana penjadwalan
pengangkutan limbah alat pelindung diri
(APD) dengan bahasa sopan, jelas dan
hormat, kepada atasan saya. (Menerapkan
Nilai Dasar Manajemen Asn dengan
Indikator : Keterbukaan ); (Menerapkan
Nilai Dasar Etika Publik dengan
Indikator : Hormat, Sopan ) kemudian
Saya akan meminta pendapat Atasan saya
sekaligus meminta Arahan darinya terkait
rencana penjadwalan pengangkutan limbah
alat pelindung diri (APD) . (Menerapkan
Nilai Dasar WoG dengan Indikator :
Koordinasi )
4. Mencatat setiap 4. Tercatatnya 4. Saya akan mencatat setiap pesan/masukan
masukan yang masukan dari dari atasan saya agar point-point yang di
di sampaikan atasan di sampaikan tetap utuh, (Menerapkan Nilai
oleh Atasan di dinas Dasar Akuntabilitas dengan Indikator :
Dinas Konsisten ) kemudian merekap setiap
Kesehatan masukan yang diberikan oleh atasan saya.
(Menerapkan Nilai Dasar Manajemen
ASN dengan Indikator : Akuntabilitas )
29
5. Meminta 5. Persetujuan 5. Saya akan meminta persetujuan Rancana
Persetujuan Rancana Penyusunan jadwal pengangkutan Limbah
Rancana Penyusunan Alat Pelindung Diri (APD) kepada atasan
Penyusunan jadwal saya, (Menerapkan Nilai Dasar Anti
jadwal pengangkuta Korupsi dengan Indikator : Berani ) serta
pengangkutan n Limbah akan menghormati apapun keputusannya.
Limbah Alat Alat (Menerapkan Nilai Dasar Nasionalisme
Pelindung Diri Pelindung dengan Indikator : Tidak memaksakan
(APD) Diri (APD) kehendak ); (Menerapkan Nilai Dasar
Etika Publik dengan Indikator : Hormat )
2 Kegiatan: 1. Membuat 1. Adanya 1. Saya akan membuat kalender dalam format Dengan Dengan
Sinkronisasi kalender dalam kalender Exel untuk mempermudah dalam penandaan berkoordinasi berkonsulta
jadwal format tabel dalam format penggunaan kendaraan mobil box dinas. saya turut si dengan
penggunaan exsel Exel (Menerapkan Nilai Dasar Komitmen berkontribusi atasan, saya
Mobil Box dinas Mutu dengan Indikator : Efisien ); terhadap visi turut
Kesehatan 2. Membuat list 2. Form list 2. Saya akan membuat list Rekapan Kabupaten berkontribu
Kabupaten rekap tanggal Rekap Penggunaan Mobil Box Dinas. Melawi yaitu si dalam
melawi penggunaan tanggal (Menerapkan Nilai Dasar Akuntabilitas Terwujudnya nilai
mobil box dinas penggunaan dengan Indikator : Kejelasan Target ) masyarakat organisasi
Output hasil kesehatan mobil box Kabupaten Responsif
kegiatan : melawi dinas Melawi yang dan
Mengetahui kesehatan agamis, maju, Integritas
jadwal melawi sejahtera dan
penggunaan 3. Print out 3. Adanya 3. Saya akan mengeprint kalender dan list rekap cerdas serta
mobil box dinas kalender dan Tabel tanggal penggunaan mobil box dinas saling
kesehatan list rekap kalender dan kesehatan untuk mempermudah dalam menghormati
melawi untuk penggunaan list rekap mencatat penggunaan mobil tersebut. antar sesama &
mobil box dinas penggunaan (Menerapkan Nilai Dasar Manajemen Misi
30
keperluan Dinas kesehata yang mobil box ASN dengan Indikator : Efektif & Efisien Meningkatkan
harian. telah d buat dinas ); (Menerapkan Nilai Dasar Pelayanan Kinerja
dalam format kesehatan Publik dengan Indikator : Efektif dan Pelayanan
exel efisien ); (Menerapkan Nilai Dasar Kesehatan
Komitmen Mutu dengan Indikator :
Efisien ).
4. Koordinasi dan 4. Rekap 4. Saya akan menemui penanggung jawab
merekap jadwal jadwal mobil box dengan bertutur kata yang baik,
penggunaan penggunaan sopan dan jelas sehingga lebih mudah untuk
mobil box dinas mobil box dipahami. (Menerapkan Nilai Dasar Etika
kesehatan dinas Publik dengan Indikator : Sopan );
dengan kesehatan (Menerapkan Nilai Dasar Akuntabilitas
penanggung melawi dengan Indikator : Jujur ) . Saya akan
jawab untuk berkoordinasi dengan penanggung jawab
kendaraan keperluan mobil box dinas terkait penggunaan mobil
mobil box Dinas harian. box tersebut. (Menerapkan Nilai Dasar
dinas. WoG dengan Indikator : Koordinasi )
serta Saya akan membawa hasil print
kalender beserta list untuk rekap tanggal
penggunaan Mobil box. (Menerapkan Nilai
Dasar Manajemen ASN dengan Indikator
: Keterpaduan ) kemudian saya akan
mencatat hari, tanggal dan bulan penggunaan
mobil box tersebut. (Menerapkan Nilai
Dasar Akuntabilitas dengan Indikator :
Kejelasan target ); (Menerapkan Nilai
Dasar Etika Publik dengan Indikator :
Cermat ) setelah itu tidak lupa saya akan
31
mengucapkan terima kasih setelah
mendapatkan informasi yang saya butuhkan.
(Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik
dengan Indikator : Sopan, Hormat )
3 Kegiatan: 1. Mengecek 1. memastikan 1. Saya akan melakukan pengecekan dan Dengan Dengan
Penyusunan Kembali rutinitas merekap jadwal penggunaan mobil box berkoordinasi berkonsulta
draft jadwal rutinitas penggunaan dengan cermat dan penuh ketelitian. saya turut si dengan
pengangkutan penggunaan mobil box (Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik berkontribusi atasan, saya
limbah APD mobil box dinas. dengan Indikator : Cermat ); terhadap visi turut
dinas. (Menerapkan Nilai Dasar Nasionalisme Kabupaten berkontribu
Output hasil dengan Indikator : Kerja Keras ) Melawi yaitu si dalam
kegiatan : kemudian membuat list dimana mobil box Terwujudnya nilai
Tersusunnya sedang tidak di gunakan untuk masyarakat organisasi
draft rencana mempermudah dalam penyususnan jadwal Kabupaten Responsif
pengangkutan pengangkutan Limbah Alat pelindung diri Melawi yang dan
limbah APD (Menerapkan Nilai Dasar Komitmen agamis, maju, Integritas
posko Isolasi mutu dengan Indikator : Efisien ) sejahtera dan
Covid-19 di cerdas serta
desa Kenual saling
Kec. Nanga menghormati
pinoh. Kab. antar sesama &
Melawi. Misi
2. Menentukan 2. Penetapan 2. Saya akan menetukan hari dan tanggal yang Meningkatkan
hari dan tanggal hari dan paling ideal untuk melakukan proses Kinerja
pengangkutan tanggal pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri Pelayanan
limbah Alat pengangkuta dengan memperhatikan List Penggunaan Kesehatan
n limbah Mobil Box Dinas. (Menerapkan Nilai
Alat Dasar Komitmen Mutu dengan Indikator
32
Pelindung : Orientasi Mutu ); (Menerapkan Nilai
Diri. Dasar Etika Publik dengan Indikator :
Cermat )
3. Menyusun dan 3. Tersusunnya 3. Saya akan mulai menyusun dan mengetik
mengetik draft draft jadwal draft rencana jadwal pengangkutan limbah
jadwal pengangkuta Alat Pelindung Diri (Menerapkan Nilai
pengangkutan n limbah Dasar Komitmen Mutu dengan Indikator
limbah APD Alat : Orientasi Mutu ); (Menerapkan Nilai
Pelindung Dasar Anti Korupsi dengan Indikator :
Diri (APD) Mandiri) dengan memperhatikan list
penggunaan mobil box. (Menerapkan Nilai
Dasar Etika Publik dengan Indikator :
Cermat)
4. Print out draft 4. Hardcopy 4. Saya akan mencetak draft jadwal rencana
jadwal draft jadwal pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri
pengangkutan pengangkuta dengan model sederhana agar tidak banyak
limbah Alat n limbah Alat menggunakan lembaran kertas.
Pelindung Diri Pelindung (Menerapkan Nilai Dasar Anti Korupsi
(APD) Diri (APD) dengan Indikator : Sederhana)
5. Berkoordinasi 5. Perbaikan 5. Saya akan menemui atasan dengan sopan dan
dengan atasan draft hormat (Menerapkan Nilai Dasar Etika
terkait draft pengangkuta Publik dengan Indikator : Hormat,
yang sudah di n limbah Alat Sopan) serta menunjukkan draft yang sudah
buat agar dapat Pelindung saya buat agar atasan saya dapat mengoreksi
dikoreksi. Diri (APD) hasil yang telah saya buat. (Menerapkan
Nilai Dasar Nasionalisme dengan
Indikator : Musyawarah ); (Menerapkan
Nilai Dasar Akuntabilitas dengan
33
Indikator : Transparan) kemudian Saya
akan meminta pendapat atasan terkait draft
rencana penjadwalan Limbah Alat Pelindung
Diri yang telah saya buat. (Menerapkan
Nilai Dasar Nasionalisme dengan
Indikator : Musyawarah)
6. Mencatat dan 6. Tersusunnya 6. Saya akan menerima saran dan perbaikan
merevisi draft draft jadwal dari atasan (Menerapkan Nilai Dasar
jadwal pengangkuta Nasionalisme dengan Indikator : Tidak
pengangkutan n limbah memaksakan kehendak), kemudian Saya
limbah Alat Alat akan melakukan perbaikan atas saran dan
Pelindung Diri Pelindung masukan dari atasan saya. (Menerapkan
(APD) yang Diri (APD) Nilai Dasar Nasionalisme dengan
sudah koreksi Indikator : Tidak Memaksakan
atasan. Kehendak)
4 Kegiatan: 1. Mengetik 1. Adanya File 1. Saya akan menelaah draft rencana Dengan Dengan
Menyusun jadwal jadwal pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri. berkoordinasi berkonsulta
jadwal pengangkutan pengangkuta (Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik saya turut si dengan
pengangkutan limbah Alat n limbah dengan Indikator : Cermat) kemudian saya berkontribusi atasan, saya
limbah Alat Pelindung Diri Alat akan memindahkan draft rencana terhadap visi turut
Pelindung Diri (APD) sesuai Pelindung pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri Kabupaten berkontribu
dengan draft Diri (APD) menjadi jadwal pengangkutan limbah Alat Melawi yaitu si dalam
Output hasil yang sudah Pelindung Diri. (Menerapkan Nilai Dasar Terwujudnya nilai
kegiatan : disetujui. Akuntabilitas dengan Indikator : masyarakat organisasi
Tersusunnya Konsisten) Kabupaten Responsif
jadwal Melawi yang dan
pengangkutan agamis, maju, Integritas
34
limbah APD sejahtera dan
Posko Isolasi cerdas serta
Copid-19 di saling
desa kenual kec. menghormati
Nanga pinoh antar sesama &
Kab. Melawi Misi
2. Mengkoreksi 2. Kesesuaian 2. saya akan mengecek Kembali hasil jadwal Meningkatkan
Kembali jadwal jadwal yang telah dibuat/diketik untuk memastikan Kinerja
Pengangkutan limbah Alat agar tidak ada kesalahan. (Menerapkan Pelayanan
limbah Alat Pelindung Nilai Dasar Etika Publik dengan Kesehatan
Pelindung Diri Diri (APD) Indikator : Cermat)
(APD) yang
sudah di buat
3. Printout jadwal 3. Hardcopy 3. saya akan mengeprint jadwal pengangkutan
pengangkutan jadwal limbah Alat Pelindung Diri yang sudah siap
limbah Alat pengangkuta dengan format terdapat persetujuan dari
Pelindung Diri n limbah atasan. (Menerapkan Nilai Dasar
(APD) yang limbah Alat Nasionalisme dengan Indikator :
sudah di buat. Pelindung Tanggung jawab)
Diri (APD)
4. Meminta 4. Persetujuan 4. Saya akan meminta bantuan Tata Usaha
persetujuan dari jadwal untuk dapat mendisposisikan Jadwal
kepala Dinas pengangkuta Pengangkutan Limbah Alat Pelindung Diri
atas jadwal n limbah agar dapat di tanda tangani Kepala Dinas
Pengangkutan APD Posko Kesehatan Kab Melawi (Menerapkan Nilai
limbah Alat Isolasi Dasar WoG dengan Indikator :
Pelindung Diri Copid-19 di Koordinasi ) dan jadwal pengangkutan
(APD). desa kenual limbah Alat Pelindung Diri dapat segera
35
kec. Nanga dilaksanakan. (Menerapkan Nilai Dasar
pinoh Kab. Nasionalisme dengan Indikator :
Melawi Kerjasama)
5 Kegiatan: 1. Mempersiapka 1. Dokumen 1. Saya akan memperhitungkan jumlah Dengan Dengan
Pendistribusian n dokumen jadwal penerima jadwal pengangkutan limbah alat berkoordinasi berkonsulta
jadwal untuk pengangkuta pelindung diri agar tidak terjadi pemborosan. saya turut si dengan
pengangkutan Pendistribusian n limbah (Menerapkan Nilai Dasar Akuntabilitas berkontribusi atasan, saya
limbah jadwal Alat dengan Indikator : Kejelasan Target); terhadap visi turut
pengangkutan Pelindung (Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik Kabupaten berkontribu
Output hasil limbah APD Diri (APD) dengan Indikator : Cermat ) kemudian Melawi yaitu si dalam
kegiatan : siap untuk di saya akan menyiapkan beberapa lembar copy Terwujudnya nilai
Petugas distribusikan jadwal pengangkutan limbah Alat Pelindung masyarakat organisasi
kesehatan dan Diri agar dapat di ketahui oleh pemangku Kabupaten Responsif
petugas Kepentingan. (Menerapkan Nilai Dasar Melawi yang dan
kebersihan Nasionalisme dengan Indikator : Kerja agamis, maju, Integritas
mengetahui Keras, Tanggung Jawab); (Menerapkan sejahtera dan
jadwal Nilai Dasar Anti Korupsi dengan cerdas serta
pengangkutan Indikator : Kerja Keras, Tanggung saling
Limbah APD di Jawab). menghormati
Posko Isolasi antar sesama
Covid-19 desa & Misi
kenual kec. Meningkatka
Nanga pinoh n Kinerja
Kab. Melawi. Pelayanan
2. Menghadap 2. Bertemu 2. Saya akan menemui penanggung jawab Kesehatan
penanggung dengan Mobil box untuk mendistribusikan jadwal
jawab mobil penanggung penggunaan mobil box (Menerapkan Nilai
Box ke bagian jawab mobil Dasar Anti Korupsi dengan Indikator :
36
Bidang Box di Tanggung jawab ), saat bertemu dengan
Farmasi. bagian penanggung jawab mobil saya akan bersikap
Bidang sopan, dan menyapanya terlebih dahulu.
Farmasi (Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik
dengan Indikator : Sopan )
3. Menyampaikan 3. Tersampaika 3. saya akan menjelaskan kepada penanggung
Jadwal nnya jadwal jawab mobil box dinas terkait Jadwal
Pengangkutan pengangkuta Pengangkutan limbah Alat Pelindung Diri,
limbah Alat n limbah (Menerapkan Nilai Dasar Akuntabilitas
Pelindung Diri Alat dengan Indikator : Tanggung jawab )
(APD) ke Pelindung kemudian Memberikan Copy jadwal
Penanggung Diri (APD) pengangkutan yang sudah di setujui atasan.
jawab Mobil (Menerapkan Nilai Dasar WoG dengan
Box Indikator : Koordinasi); (Menerapkan
Nilai Dasar Manajemen ASN dengan
Indikator : Keterbukaan)
4. Berangkat ke 4. Sampai ke 4. Saya akan meminta izin kepada atasan untuk
posko isolasi lokasi Posko berangkat ke Posko Isolasi Copid-19 terkait
Covid-19 di isolasi pendistribusian Jadwal Pengangkutan
desa Kenual Covid-19 di Limbah APD. (Menerapkan Nilai Dasar
kec. Nanga desa Kenual Etika Publik dengan Indikator : Disiplin,
Pinoh Kab. kec. Nanga Hormat), kemudian Saya akan berangkat ke
Melawi. Pinoh Kab. posko Isolasi dengan menggunakan
Melawi. Kendaraan Sepeda Motor Pribadi
(Menerapkan Nilai Dasar Anti Korupsi
dengan Indikator : Sederhana);
(Menerapkan Nilai Dasar Pelayanan
37
Publik dengan Indikator : Mudah dan
Murah)
5. Menemui 5. Bertemu 5. Saya akan menemui petugas kesehatan yang
petugas petugas berjaga dan menyampaikan dengan jujur,
kesehatan dan kesehatan tanpa ada yang ditutup-tutupi, dan sopan
petugas dan petugas terkait jadwal pengangkutan limbah Alat
kebersihan kebersihan Pelindung Diri. (Menerapkan Nilai Dasar
posko Isolasi posko Isolasi Nasionalisme dengan Indikator : Jujur );
Covid-19 di Covid-19 di (Menerapkan Nilai Dasar Etika Publik
desa kenual desa kenual dengan Indikator : Sopan); (Menerapkan
Nilai Dasar Anti Korupsi dengan
Indikator : Jujur) selanjutnya Saya akan
menemui petugas kebersihan di posko Isolasi
dan menyampaikan jadwal Pengangkutan
Limbah Alat Pelindung Diri Copid-19.
(Menerapkan Nilai Dasar WoG dengan
Indikator : Koordinasi) Kemudian Saya
juga akan mengajak kerjasama petugas
kesehatan Khususnya petugas kebersihan
agar dapat mempersiapkan Limbah Alat
Pelindung Diri pada saat jadwal
Pengangkutan Limbah Alat Pelindung Diri.
(Menerapkan Nilai Dasar Nasionalisme
dengan Indikator : Kerjasama, Gotong
Royong); (Menerapkan Nilai Dasar Anti
Korupsi dengan Indikator : Peduli) Dalam
menyampaikan ajakan tersebut saya akan
berkata Jujur, Transparan, sopan, baik dan
38
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly; Irawati, Erna. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
43
Kepala Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Utomo, Tri Widodo W.; Basseng, Purwana, Bayu Hikmat. 2017. Habituasi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
44
BIODATA PENULIS
45