Bab I Pendahuluan: World Health Organization Mencatat 17,5juta Orang Di Dunia Meninggal
Bab I Pendahuluan: World Health Organization Mencatat 17,5juta Orang Di Dunia Meninggal
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Tujuan Makalah
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
• Diketahuinya masalah-masalah keperawatan yang terdapat pada pasien CHF.
• Diketahuinya penyelesaian masalah untuk mengatasi masalah-
masalah keperawatan yang sudah teridentifikasi.
5. Manfaat penulisan
Agar dapat dijadikan bahan bacaan oleh pembaca.
1. Definisi
Menurut Prince (1994) dalam Andra Saferi (2013), Gagal jantung adalah
keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi
kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.
2. Anatomi Fisiologis
berdasarkan gambar diatas, secara anatomi terdapat beberapa bagian jantung
antara lain:
1. Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar dari
ventrikel sinistra.
2. Atrium kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa
oleh pembuluh darah.
3. Atrium kiri berfungsi untuk menerima darah kaya oksigen dari paru-paru melalui
keempat vena pulmonari. Darah kemudian mengalir ke ventrikel kiri.
4. Ventrikel kanan berupa pompa otot, menampung darah dari atrium pulmonari.
5. Ventrikel kiri merupakan bilik paling besar dan paling berotot, menerima darah
kaya oksigen dari paru-paru melalui atrium kiri dan memompanya ke dalam
sistem sirkulasi melalui aorta.
6. Arteri pulmonari merupakan pembuluh darah yang keluar dari dekstra menuju
ke paru-paru, arteri pulmonari membawa darah dari ventrikel dekstra ke
patuparu (pulmo).
7. Katup trikuspidalis, terdapat diantaranya atrium dekstra dengan ventrikel
dekstra yang terdiri dari 3 katup.
8. Katup bikuspidalis, terdapat diantara atrium sinistra dengan ventrikel sinistra
yang terdiri dari 2 katup.
9. Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra.
a. Sirklus jantung
Jantung mempunyai empat pompa terpisah, dua pompa primer atrium dan
dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai akhir
kontraksi berikutnya dimanakan siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh
timbulnya potensial aksi secara spontan. Simpul sinoatrial (SA) terletak pada
dinding posterior atrium dekstra dekat muara vena superior. Potensial aksi
berjalan dengan cepat melalui berkas atrioventrikular (AV) ke dalam ventrikel,
karena susunan khusus penghantar atriunberkontraksi mendahului ventrikel.
Atrium bkerja sebagai pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel menyediakan
sumber tenaga utam bagi pergerakan darah melelui sistem vaskular.
b. Curah jantung
3. Etiologi
4. Patofisiologi
Gagal jantung sering dipisahkan menjadi dua klasifikasi gagalan kanan atau
gagal jantung kiri. Pada gagal jantung kanan, ventrikel kanan tidak dapat
memompa darah ke dalam arteri pulmonalis, sehingga kurang darah yang
beroksigen oleh paru-paru dan meningkatkan tekanan di atrium kanan dan
sirkulasi vena sistemik. Hipertensi vena sistemik menyebabkan edema pada
ekstremitas. Pada gagal sisi kiri, ventrikel kiri tidak stabil untuk memompa
darah ke sirkulasi sistemik, sehingga terjadi peningkatan tekanan di atrium
kiri dan pembuluh darah paru. Paru-paru menjadi sesak dengan darah,
menyebabkan tekanan paru relevated dan edema paru. Meskipun, setiap
jenis menghasilkan perubahan arteri yang berbeda sistemik/paru, secara
klinis tidak biasa untuk mengamati
kegagalan semata-mata gagal jantung kanan ataugagal jantung kiri. Sejak
kedua sisi jantung tergantung pada fungsi yang memadai dari sisi lain,
kegagalan satu ruang menyebabkan perubahan timbal balik di ruang
berlawanan. Misalnya, dalam peningkatan kegagalan sisi kiri kemacetan
vaskular paru akan menyebabkan tekanan meningkat pada ventrikel kanan,
sehingga benar hipertrofi ventrikel, penurunan efisiensi miokard, dan
akhirnya mengumpulkan darah dalam sirkulasi vena sistemik
(Syaifuddin,2011).
5. Pathway
6. Menifestasi Klinis
• Dispnea
Terjadi kerena penumpukan atau penimbunan cairan dalam alveoli yang
mengganggu pertukaran gas. Dispnea bahkan dapat terjadi saat istirahat atau di
cetuskan oleh gerakan yang minimal atau sedang.
• Orthopnea
Pasien yang mengalami orthopnea tidak akan mau berbaring, tetapi akan
menggunakan bantal agar bisa tegak di tempat tidur atau duduk di kursi,
bahkan saat tidur.
• Batuk
Hal ini di sebabkan oleh gagal ventrikel bisa kering dan tidak produktif, tetapi
yang sering adalah batuk basah yaitu batuk yang menghasilkan sputum berbusa
dalam jumlah banyak, yang kadang disertai dengan bercak darah.
• Mudah Lelah
Terjadi akibat curah jantung yang kurang, menghambat jaringan dari srikulasi
normal dan oksigen serta menurunya pembuangan sisa hasil katabolisme. Juga
terjadi akibat meningkatnya energi yang di gunakan untuk bernafas dan
insomnia yang terjadi akibat distress pernafasan dan batuk.
• Ronkhi
• Gelisah dan Cemas
Terjadi akibat gangguan oksigen jaringan, stress akibat kesakitan berfasan dan
pengetahuan bahkan jantung tidak berfungsi dengan baik.
1. Oedem perifer
2. Peningkatan BB
3. Distensi vena jugularis
4. Hepatomegaly
5. Asites
6. Pitting edema
7. Anoreksia 8. Mual
1. Pusing
2. Kelelahan
3. Tidak toleran terhadap aktivitas dan panas 4. Ekstrimitas dingin
7. Komplikasi
8. Penatalaksanaan
• Glikosida jantung
Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan: peningkatan curah jantung, penuruna
tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi
oedema.
• Terapi deuritic diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal.
Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalenia.
• Terapi vasodilator: Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadasi
tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki
pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan
pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
9. Analisa Data
DS Pasien mengatakan
sesak Pasien mengatakan sesak berat saat
beraktivitas Pasien mengatakan sesak yang
Hipertensi ↓ dirasakan seperti Beban jantung
tertekan benda berat meningkat Penurunan
Pasien mengatakan ↓ CHF ↓ Curah
memiliki riwayat Gagal pompa Jantung
hipertensi DO RR : 28 ventrikel kiri ↓
kali/menit Denyut Penurunan teraba
lemah Bunyi curah jantung
jantung murmur Irama
jantung tidak teratur Distensi
Vena Jugularis
Warna kulit pucat CRT >
3 detik Pasien
mengalami lemah dan
lelah
DS Pasien mengatakan
sesak Pasien mengatakan
sesak berat
saat beraktivitas Pasien mengatakan sesak yang CHF
↓ Edema dirasakan seperti Paru ↓ Ronkhi
tertekan benda basah ↓ Iritasi Gangguan berat DO
RR 28 mukosa paru Pertukaran
kali/menit Irama tidak ↓ Reflek Batuk Gas teratur
Kedalam dangkal ↓ ↓ Gangguan
Suara nafas ronchi Pertukaran Gas
Pasien menggunakan alat bantu
pernafasan oksigen nasal kanul 5 liter.
Warna kulit pucat
CHF ↓ Gagal
pompa
DS – DO Nadi teraba 86 ventrikel kiri ↓ Perfusi
kali/menit, denyut
Suplai darah ke Perifer Tidak
teraba lemah Warna jar ↓ ↓ Perfusi Efektif
kulit pucat CRT>3 detik
Perifer Tidak Efektid
Tupen : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan dalam
1×24 jam dx
gangguan pertukaran
Pantau dan dokumentasikan
gas dapat teratasi frekuensi, irama, dan denyut
sebagian Tupan : jantungTinggikan bagian kepala
setelah dilakukan tempat tidurAtur posisi pasien ke
tindakan
Gangguan posisi Pemantauan keefektifan terap
keperawatan dalam nafasMembantu pengembang
Pertukaran Gas b.d TrendelenburgPenatalaksanaan mengurangi tekanan dari abd
3×24 jam dx diafragma.Mempertahankan s
2. ketidakseimbangan penentuan dosis >94%untuk mempertahankan
gangguan pertukaran
ventilasi-perfusi oksigenPenatalaksanaan pemberian kontraktilitas, preload, dan
aft gas dapat teratasi obat antiaritmiaPenatalaksanaan kadr oksigen, karbondioksida,
Dengan kriteria hasil untuk pemeriksaan Gas Darah dalam darah
Dispnea menurunRR
Arteri, jika perlu (PPNI, 2018)
dalam rentang
(Wilkinson, 2016)
normalTidak terdapat
bunyi nafas
tambahanIrama
napas teratur (PPNI,
2018)
Tupen : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan dalam
1×24 jam dx perfusi
Pantau sirkulasi perfer (mis., nadi
perifer tidak efektif perifer, CRT, warna)Edukasi pasien
dapat teratasi dan keluarga untuk
sebagian Tupan :
Perfusi Perifer Tidak menginformasikan tanda dan gejala setelah dilakukan Identifikasi sirkulasi perifer
pas
Efektif b.d darurat yang harus dilaporkan (mis,
tindakan perburukan sirkulasi
periferMe
4. penurunan aliran hilangnya rasa)Penatalaksanaan keperawatan dalam periferTerap
diet dengan mem
arteri dan/atau untuk pemberian obat penurun
3×24 jam dx perfusi secukupnya
vena tekanan darah, antikoagulan, jika
perifer tidak efektif perluPenatalaksanaan untuk
dapat teratasi