Tata Berbicara Seorang Advokat
Tata Berbicara Seorang Advokat
Dapat kita ketahui bahwa advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di
dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-
Undang. Advokat dalam menjalankan profesinya untuk membela perkara yang menjadi tanggung
jawabnya berpegang pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (“UU
Advokat”) dan Kode Etik Advokat Indonesia (“KEAI”). Sebagai juru bicara, seorang advokat
harus memperhatikan tata berbicara pada saat bersama klien maupun dipersidangan. Dalam
1. Tata bahasa yang baik, sebagai seorang juru bicara advokat harus memperhatikan bahasa-
2. Santun, berbicara dan bertutur kata yang baik merupakan modal utama dalam melakukan
komunikasi. Sikap santun harus ditunjukan oleh seorang juru bicara dalam proses
komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Penataan kalimat dalam sebuah ucapan dan
tulisan akan membawa pengaruh besar pada perubahan sikap dan etika.
3. Lugas dan tegas, sebagai juru bicara seorang advokat pesan yang disampaikan harus bisa
dipahami dan dimengerti oleh public. Pesan yang bertele-tele tidak akan tersampaikan atau
4. Sebagai juru bicara seorang advokat harus menguasai panggung persidangan dengan
pengendalian diri. Pengendalian diri yang baik akan membuat seorang juru bicara mampu
mengambil sikap yang tepat di segala situasi dan kondisi. Ketenangan adalah kunci dalam
proses komunikasi di saat krisis. Ujian pertama bagi seorang juru bicara adalah bagaimana
ia mampu menguasai dirinya sendiri, baru setelah itu ia harus mampu menguasai
audiensnya.