Anda di halaman 1dari 3

2.

3 STRUKTUR KELOMPOK

Kelompok kerja diorganisir dan memiliki elemen struktural yang membantu anggota memahami siapa
yang bertanggung jawab atas tugas apa, perilaku seperti apa yang diharapkan dari anggota kelompok,
dan banyak lagi. Unsur struktural tersebut meliputi peran, norma, dan status. Kelompok juga
dipengaruhi oleh ukuran dan tingkat kekompakan kelompok.

1. Peran

Peran adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan dikaitkan dengan seseorang yang menduduki
posisi tertentu dalam unit sosial. Peran dibagi menjadi beberapa kelompok :

 Identitas peran: tindakan dan sikap tertentu yang konsisten dengan peran tertentu.
 Persepsi peran: pandangan kita sendiri tentang bagaimana kita sendiri seharusnya bertindak
dalam situasi tertentu. Kita terlibat dalam jenis kinerja tertentu berdasarkan bagaimana kita
merasa harus bertindak.
 Harapan peran: bagaimana orang lain percaya seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu
 Konflik peran: konflik muncul ketika tugas satu peran bertentangan dengan tugas peran lain.

2. Norma

Norma adalah standar perilaku yang dapat diterima dalam suatu kelompok yang dimiliki bersama oleh
para anggota.

Ada beberapa norma dalam kelompok :

 Norma kinerja:
Kelompok akan menentukan tingkat usaha yang dapat diterima, produk dan hasil yang harus
ada di tempat kerja.
 Norma penampilan:
Kelompok akan menentukan bagaimana anggota harus berpakaian, kapan mereka harus sibuk
bekerja dan kapan mereka bisa istirahat, dan kesetiaan seperti apa yang ditunjukkan kepada
pemimpin dan perusahaan.
 Norma pengaturan sosial:
Kelompok mengatur interaksi antara anggotanya.
 Alokasi norma sumber daya:
Kelompok atau organisasi menetapkan standar yang digunakan untuk menetapkan gaji,
peralatan baru, dan bahkan tugas yang sulit.

Jika Anda ingin diterima oleh kelompok tertentu, Anda dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma
kelompok itu bahkan sebelum Anda menjadi bagian darinya.

3. Status

Posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota
kelompok oleh orang lain disebut status. Status sepertinya menjadi sesuatu yang tidak bisa kita hindari.
Tidak peduli apa pendekatan ekonominya, kita sepertinya selalu memiliki kelas orang. Bahkan kelompok
terkecil akan dinilai oleh kelompok kecil lainnya, opini akan dibuat, reputasi akan diperoleh, dan status
akan ditetapkan. Teori karakteristik status menyatakan bahwa perbedaan karakteristik status
menciptakan hierarki status dalam kelompok. Orang-orang yang memimpin kelompok, mengontrol
sumber dayanya, atau memberikan kontribusi besar bagi keberhasilannya cenderung memiliki status
tinggi. Orang yang menarik atau berbakat mungkin juga memiliki status tinggi.

4. Ukuran Kelompok
a) Kelompok kecil
1. Menyelesaikan tugas lebih cepat daripada kelompok besar
2. Lebih efektif dalam mengunakan fakta yang ada
b) Kelompok Besar
1. Memecahkan masalah lebih baik daripada kelompok kecil
2. Memiliki masukan yang beragam dikarenakan anggota ya begitu banyak
3. Lebih cepat dalam mencari kebenaran
c) Social Loafing
Kecenderungan kinerja seseorang yang begitu lamban di kelompok namun cepat saat
mengerjakan secara individu.
5. Kesatuan Kelompok

Derajat dimana para anggota tertarik pada kelompok dan saling berbagi peran dalam mencapai tujuan
kelompok. Kelompok yang tingkat kesatuan kelompoknya tinggi akan lebih produktif dan lebih efektif
dalam menangani tugas dan mencapai tujuan kelompok daripada kelompok yang tingkat kesatuan
kelompoknya rendah.

Anda mungkin juga menyukai