Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENANGANAN


DISMENORE DI SMPN 9 TASIKMALAYA

Sofia Februanti
Dosen Prodi Keperawatan Tasikmalaya
sofiafebruanti@gmail.com

Abstrak

Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke
pinggang dan punggung bagian bawah, timbul 2 atau 3 tahun sesudah menarche atau pertama kali
menstruasi. Dismenore seringkali mengganggu aktifitas sehari – hari. Beberapa cara untuk menangani
dismenore diantaranya dengan kompres hangat, meminum obat penghilang nyeri, dengan asupan gizi
yang baik dan masih banyak lagi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif,
dengan jumlah sampel 62 siswi. Teknik pengambilan sampel berupa purposive sample. Instrumen yang
digunakan adalah instrumen tertutup, dan analisa yang digunakan analisa univariat. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore di SMPN 9
Tasikmalaya sebanyak 31 orang berpengetahuan baik (50%), 25 orang berpengetahuan cukup (40,3%)
dan 6 orang berpengetahuan kurang (9,7%). Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan
penyuluhan tentang penanganan dismenore agar informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh responden
mengenai menstruasi, dismenore dan penanganannya terpenuhi.

Kata Kunci: Penanganan dismenore, pengetahuan, remaja putri

Abstract

Dysmenorrhoea is lower abdominal pain that sometimes the pain extends to the waist and lower back,
usually only arise 2 or 3 years after menarche, or first menstrual period. Dysmenorrhea often interfere
with daily activities. Some of the ways that can be done to handling dysmenorrhea such as with warm
compresses, take a medicine, with a good nutrition, and esc. This research used descriptive
quantitative research methods, with a sample of 62 students. The sampling technique used the
purposive sample. The instrument used was a closed instrument, and analysis used was a univariate
analysis. The results showed the level of knowledge’s student about the handling of dysmenorrhea in
Tasikmalaya SMP 9 of 31 people knowledgeable good (50%), 25 persons knowledgeable enough
(40.3%) and 6 people knowledgeable less (9.7%). Based on this research was recommended for health
care workers to further improve the handling of dysmenorrhea counseling on a regular basis,
especially to secondary schools and high schools, so that health information needed by respondents
regarding menstruation, dysmenorrhea and handling are met.

Keywords: Handling of dysmenorrhea, knowledge, female student

PENDAHULUAN yang paling sering sekali di keluhkan oleh


Setiap wanita memiliki pengalaman wanita saat menstruasi adalah dismenore.
menstruasi yang berbeda-beda. Sebagian Dismenorea merupakan nyeri perut bagian
wanita mendapatkan menstruasi tanpa bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut
keluhan, namun tidak sedikit dari mereka meluas hingga ke pinggang, punggung
yang mendapatkan menstruasi disertai bagian bawah dan paha (Badziad, 2003
keluhan sehingga mengakibatkan rasa dalam Mulyani, 2012).
ketidaknyamanan. Gejala – gejalanya
dapat berupa payudara yang melunak, Dismenore biasanya baru timbul 2 atau 3
puting susu yang nyeri, kram, dan masih tahun sesudah menarche atau pertama kali
banyak lagi (Maulana, 2008). Salah satu menstruasi. Dismenore ada yang ringan
157
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

dan ada yang samar – samar, ada pula Beberapa hal yang dilakukan beberapa
yang berat bahkan beberapa wanita telah wanita untuk mengatasi sakit saat
pingsan dan ada yang harus ke dokter menstruasi adalah kompres dengan botol
karena nyeri yang dialaminya hangat, mandi air hangat minum minuman
mengganggu aktivitasnya (Asrinah, 2011 hangat yang mengandung kalsium tinggi,
dalam Mulyani, 2012). Ternyata hampir menggosok-gosokan perut/pinggang yang
30 % wanita yang mengeluhkan sakit, sambil posisi menungging sehingga
dismenore adalah anak gadis dari ibu yang rahim tergantung kebawah dan tarik
dulunya dismenore, serta sebanyak 7% nafas dalam-dalam secara perlahan untuk
saudara wanita yang mengalami relaksasi (Misaroh, 2009 dalam Purba,
dismenore juga mengeluhkan hal yang Rompas, & Karundeng, 2014). Tetapi ada
sama, meskipun ibu mereka dulunya tidak juga beberapa orang yang mengatasinya
mengeluhkan dismenore (Yatim, 2001 dengan tidur, bahkan ada yang hanya
dalam Mulyani, 2012). dibiarkan saja.
Angka kejadian dismenore di dunia sangat Berdasarkan hasil studi pendahuluan
besar. Rata – rata lebih dari 50% wanita di dengan metode kuisioner tentang cara
setiap Negara mengalami dismenore. Di menangani dismenore yang dilakukan oleh
Amerika angka persentasinya sekitar 60% peneliti kepada 15 siswi kelas 8i di SMPN
dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di 9 Tasikmalaya, 3 orang menjawab dengan
Indonesia angkanya diperkirakan 55% cara tidur, 2 orang menjawab dengan
wanita produktif yang terganggu oleh minum obat, dan 10 orang menjawab tidak
dismenore. diatasi atau dibiarkan saja. Berdasarkan
Karena penderita terbanyak adalah pada hal-hal tersebut di atas, peneliti tertarik
wanita usia produktif, akibatnya melakukan penelitian tentang Gambaran
dismenorea juga menyebabkan Pengetahuan Remaja Putri tentang
ketidakhadiran saat bekerja dan sekolah, Penanganan Dismenore di SMPN 9
sebanyak 13-51% wanita telah absen Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah
sekali dan 5-14% berulang kali absen untuk mengetahui gambaran Pengetahuan
(Anurogo, 2008 dalam Yuniarti, Rejo, & Remaja Putri tentang Penanganan
Handayani, 2012). Penelitian di Amerika Dismenore di SMPN 9 Tasikmalaya.
Serikat menyebutkan bahwa dismenore
METODE PENELITIAN
dialami oleh 30-50% wanita usia
Metode penelitian yang digunakan adalah
reproduksi dan 10-15% diantaranya
deskriptif, untuk mengetahui gambaran
kehilangan kesempatan kerja,
tingkat pengetahuan remaja putri tentang
mengganggu kegiatan belajar di sekolah
penanganan dismenore di SMPN 9
dan kehidupan keluarga (Paramita, 2010
Tasikmalaya kelas 8. Populasi pada
dalam Purba, Rompas, & Karundeng,
penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 8
2014).

158
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

di SMPN 9 Tasikmalaya dengan jumlah


127 orang. Pengambilan sampel dengan Tabel 2 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore
menggunakan purposive sampling, dengan pemanasan di SMPN 9 Tasikmalaya
sebanyak 62 orang, dengan kriteria inklusi Persentase
Kategori Frekuensi
(%)
siswi SMPN 9 Tasikmalaya yang Baik 30 48,4
mengalami dismenore pada saat Cukup 32 51,6
menstruasi, bersedia menjadi responden,
Kurang 0 0
dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Total 62 100
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner. Analisis
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
data yang digunakan adalah analisis
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
univariate.
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya

HASIL PENELITIAN tentang penanganan dengan pemanasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar mempunyai pengetahuan

peneliti mengenai Gambaran Tingkat cukup yaitu sebanyak 32 orang (51,6%).

Pengetahuan Remaja Putri tentang Sedangkan yang mempunyai pengetahuan

Penanganan Dismenore di SMPN 9 baik sebanyak 30 orang (48,4%).

Tasikmalaya Kota Tasikmalaya


Tabel 3 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
mendapatkan hasil sebagai berikut:
tentang Penanganan Dismenore dengan
cara mengkonsumsi obat penghilang nyeri di
Tabel 1 Hasil Akhir Tingkat Pengetahuan SMPN 9 Tasikmalaya
Remaja Putri tentang Persentase
penanganan Dismenore di SMPN 9 Kategori Frekuensi
(%)
Tasikmalaya
Persentase Baik 45 72,6
Kategori Frekuensi
(%)
Cukup 10 16,1
Baik 31 50
Kurang 7 11,3
Cukup 25 40,3
Total 62 100
Kurang 6 9,7

Total 62 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
Berdasarkan tabel diatas, menunjukan
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya
tingkat pengetahuan remaja putri yang
tentang penanganan dengan
pernah mengalami dismenore tentang
mengkonsumsi obat penghilang nyeri
penanganan dismenore di SMPN 9
sebagian besar mempunyai pengetahuan
Tasikmalaya Kota Tasikmalaya yaitu
baik yaitu sebanyak 45 orang (72,6%) dan
dalam tingkat baik sebanyak 31 orang
kurang sebanyak 7 orang (11,3%).
siswi (50%), dan kurang sebanyak 6 orang
siswi (9,7%).

159
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

Tabel 4 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dengan asupan gizi yang baik di SMPN 9
tentang Penanganan Dismenore Tasikmalaya
dengan cara melakukan peregangan di SMPN Persentase
9 Tasikmalaya Kategori Frekuensi
(%)
Persentase
Kategori Frekuensi Baik 38 61.3
(%)
Baik 20 32,3 Cukup 17 27,4
Cukup 18 29,0 Kurang 7 11.3
Kurang 24 38,7 Total 62 100.0
Total 62 100,0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya tentang penanganan dengan asupan gizi
tentang penanganan dengan cara yang baik sebagian besar mempunyai
melakukan peregangan sebagian besar pengetahuan baik yaitu sebanyak 38 orang
mempunyai pengetahuan kurang yaitu (61,3%) dan kurang sebanyak 7 orang
sebanyak 24 orang (38,7%) dan cukup (11,3%).
sebanyak 18 orang (29%).
Tabel 7 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore
Tabel 5 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dengan cara lain - lain di SMPN 9
tentang Penanganan Dismenore Tasikmalaya
dengan cara menghindari konsumsi kafein di
Kategori Frekuensi Persentase (%)
SMPN 9 Tasikmalaya
Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 32 51,6

Baik 38 61,3 Cukup 22 35,5

Cukup 18 29,0 Kurang 8 12,9

Kurang 6 9,7 Total 62 100,0

Total 62 100.0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya tentang penanganan dengan cara lain - lain
tentang penanganan dengan cara sebagian besar mempunyai pengetahuan
menghindari konsumsi kafein sebagian baik yaitu sebanyak 32 orang (51,6%) dan
besar mempunyai pengetahuan baik yaitu kurang sebanyak 8 orang (12,9%).
sebanyak 38 orang (61,3%) dan kurang
PEMBAHASAN
sebanyak 6 orang (9,7%).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa distribusi frekuensi tingkat
Tabel 6 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore pengetahuan remaja putri di SMPN 9

160
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

Tasikmalaya tentang penanganan Sesuai dengan teori Oetomo (2006) yang


dismenore dengan pemanasan sebagian menyebutkan bahwa bagi kebanyakan
besar mempunyai pengetahuan cukup wanita, pil penghilang rasa sakit yang
yaitu sebanyak 32 orang (51,6%). Hal ini dijual bebas seperti aspirin dan ibuprofen
kemungkinan dipengaruhi oleh informasi sangat efektif untuk menghentikan kram.
yang di dapat oleh responden dari orang Obat ini menghalangi pengaruh proses
tuanya, teman sebayanya, internet maupun kimia dalam tubuh yang disebut
dari petugas kesehatan terdekat. prostaglandin, yang banyak bertanggung
Sejalan dengan teori yang dikemukakan jawab menyebabkan rasa sakit. Wanita
oleh Soekanto (2002 dalam Paramita, bisa mulai mengkonsumsi obat ini ketika
2010) yang mengatakan bahwa seseorang kram menyerang, tetapi akan lebih efektif
yang mempunyai sumber informasi lebih jika anda meminumnya satu atau dua hari
banyak akan mempunyai pengetahuan sebelumnya dan dilanjutkan sampai
yang lebih luas. Informasi yang diperoleh kramnya hilang.
dari beberapa sumber akan meningkatkan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
tingkat pengetahuan seseorang. Bila bahwa distribusi frekuensi tingkat
seseorang banyak memperoleh informasi pengetahuan remaja putri di SMPN 9
maka ia cenderung memiliki pengetahuan Tasikmalaya tentang penanganan dengan
yang lebih luas (Irmayanti, 2007 dalam cara melakukan peregangan sebagian
Paramita, 2010). besar mempunyai pengetahuan kurang
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh yaitu sebanyak 24 orang (38,7%). Hal ini
bahwa distribusi frekuensi tingkat kemungkinan dipengaruhi oleh kurangnya
pengetahuan remaja putri di SMPN 9 informasi yang di dapatkan oleh
Tasikmalaya tentang penanganan dengan responden karena memang masih banyak
mengkonsumsi obat penghilang nyeri orang yang belum mengetahui bahwa
sebagian besar mempunyai pengetahuan peregangan bisa mengurangi nyeri haid.
baik yaitu sebanyak 45 orang (72,6%). Hal Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
ini kemungkinan dipengaruhi oleh bahwa distribusi frekuensi tingkat
informasi yang didapatkan responden dari pengetahuan remaja putri di SMPN 9
orang lain baik orang tua ataupun teman, Tasikmalaya tentang penanganan dengan
karena penanganan dengan cara meminum cara menghindari konsumsi kafein
obat penghilang nyeri merupakan cara sebagian besar mempunyai pengetahuan
yang paling umum di masyarakat. Selain baik yaitu sebanyak 38 orang (61,3%).
karena caranya yang praktis dan murah, Sejalan dengan pendapat dari beberapa
mengkonsumsi obat juga cepat penelitian epidemiologi yang diterbitkan
menghilangkan rasa nyeri saat dismenore. oleh Epidemiologi (2010) mengenai
Tetapi dalam dosis yang diperbolehkan konsumsi kafein dan menstruasi. Kafein
dan jangka waktu yang ditetapkan. menyebabkan konstriksi pembuluh darah
161
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

uterus (rahim) sehingga menyebabkan informasi yang didapatkan oleh responden


nyeri saat menstruasi terasa lebih berat. dan pengalaman sebelumnya responden
Sesuai juga dengan pendapat Oetomo saat mengalami dismenore.
(2006) yang mengatakan bahwa bagi Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan
beberapa wanita, menghentikan konsumsi tingkat pengetahuan remaja putri yang
kafein (ditemukan tidak hanya dalam kopi pernah mengalami dismenore tentang
tetapi juga dalam coklat, cola dan penanganan dismenore di SMPN 9
beberapa teh) membantu meredakan kram Tasikmalaya yang meliputi: penanganan
saat menstruasi. dengan cara pemanasan, dengan cara
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mengkonsumsi obat penghilang nyeri,
bahwa distribusi frekuensi tingkat dengan melakukan peregangan, dengan
pengetahuan remaja putri di SMPN 9 cara menghindari konsumsi kafein,
Tasikmalaya tentang penanganan dengan dengan asupan gizi yang baik, dan lain –
asupan gizi yang baik sebagian besar lain, ada pada kategori baik yaitu
mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 31 orang siswi (50%).
sebanyak 38 orang (61,3%). Hal ini Begitupun dengan hasil penelitian
kemungkinan dipengaruhi oleh informasi Dharmauni (2012) dalam Gambaran
yang didapatkan responden dari orang tua Pengetahuan Remaja Puteri tentang
ataupun dari internet. Sesuai dengan teori Penanganan Dismenore Primer Pada Siswi
oleh Devi (2012) yang mengatakan bahwa Kelas VII Di SMP Negeri 4 Unggaran,
terdapat beberapa kandungan gizi yang yaitu sebanyak 61 orang dari 110
bisa membantu mengurangi nyeri haid responden berada dalam kategori baik
diantanya vitamin yang terdiri dari (55,5%), sebanyak 44 orang berada dalam
vitamin A, E, B6 dan C, serta mineral kategori cukup (40%) dan 5 orang berada
yang terdiri dari kalsium dan magnesium. dalam kategori kurang (4,5%). Juga pada
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil penelitian Sulistina (2009) dalam
bahwa distribusi frekuensi tingkat Hubungan Pengetahuan Menstruasi
pengetahuan remaja putri di SMPN 9 Dengan Perilaku Kesehatan Remaja Puteri
Tasikmalaya tentang penanganan dengan tentang Menstruasi Di SMPN
cara lain - lain sebagian besar mempunyai 1Trenggalek, hasil penelitian ini
pengetahuan baik yaitu sebanyak 32 orang menunjukkan 50 siswi dari 107 orang
(51,6%). Dengan cara lain – lain berada dalam kategori baik (46,73%), 31
merupakan beberapa cara selain yang siswi berada dalam kategori cukup
sudah dibahas sebelumnya, diantaranya (28,97%) dan 26 siswi berada dalam
dengan melakukan hobi, mendengarkan kategori kurang (24,30%).
musik, relaksasi dan masih banyak lagi. Hal ini sejalan dengan pendapat
Hasil penelitian ini berada dalam kategori Notoatmodjo (2003) dalam Wawan, A., &
baik kemungkinan dipengaruhi oleh Dewi (2011) yang menyatakan bahwa

162
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak
ini terjadi setelah orang melakukan 2 orang (4,3%) dan pengetahuan cukup
penginderaan terhadap suatu obyek sebanyak 8 orang (17,4%). Hal ini
tertentu. Penginderaan terjadi melalui kemungkinan dipengaruhi oleh instrumen
panca indera manusia, yakni: indera penelitian yang lebih banyak membahas
penglihatan, pendengaran, penciuman, tentang dismenore secara umum meliputi:
rasa dan raba. Pada waktu penginderaan pengertian, waktu terjadinya, bagian tubuh
sampai menghasilkan pengetahuan yang merasa sakit, dan lain – lain,
tersebut dipengaruhi oleh intensitas sementara yang membahas tentang
perhatian persepsi terhadap objek. penanganan hanya sebagian kecil dari
Sebagian besar pengetahuan manusia keseluruhan soal. Peneliti berasumsi
diperoleh melalui mata dan telinga. bahwa pengetahuan remaja putri tentang
Peneliti berpendapat, hasil penelitian ini dismenore secara umum hasilnya kurang
dipengaruhi oleh pengalaman responden karena sebagian besar responden belum
ketika mereka sedang merasakan mempelajarinya secara teoritis, sedangkan
dismenore. Atau karena informasi yang bila pengetahuan tentang penanganan
mereka dapatkan dari orang tuanya, dari dismenore hasilnya baik karena responden
TV ataupun internet, maupun dari memiliki pengalaman untuk mengatasi hal
penyuluhan kesehatan yang diadakan di tersebut. Informasi tentang cara
sekolah. Sehingga responden menjadi tahu penanaganannya kemungkinan di dapat
bagaimana cara mengatasi atau cara dari orang tua, saudara, internet maupun
menangani dismenore yang tepat dan teman - temannya.
menjadikan pengetahuan responden Dysmenorrhea atau dismenore dalam
menjadi baik. bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat
Hal ini sejalan dengan teori yang menstruasi. Uterus atau rahim terdiri atas
dikemukakan oleh Hana (2009) dalam otot yang juga berkontraksi dan relaksasi.
Sulistina (2009) yang mengatakan bahwa Pada umumnya, kontraksi otot uterus tidak
tingkat pengetahuan seseorang dapat dirasakan, namun kontraksi yang hebat
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya dan sering menyebabkan aliran darah ke
yaitu oleh pengalaman dan informasi. uterus terganggu sehingga timbul rasa
Berbeda dengan penelitian Nafiroh, D., & nyeri yang disebut dismenore (Sukarni,
Indrawati (2013) dalam Gambaran I.K., & P, 2013).
Pengetahuan Remaja tentang Dismenore Ada beberapa strategi yang akan
Pada Siswa Putri Di MTs NU Mranggen membantu mengurangi rasa sakit saat
Kabupaten Demak, didapatkan hasil yang menstruasi menurut Oetomo (2006),
tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu 36 diantaranya dengan cara pemanasan atau
orang dari 46 responden memiliki kompres dengan menggunakan botol
pengetahuan kurang (78,3%). Sedangkan berisi air hangat pada bagian perut yang
163
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

terasa sakit, dengan mengkonsumsi obat (48,4%), penanganan dismenore dengan


penghilang nyeri, dengan asupan makanan mengkonsumsi obat penghilang nyeri
yang bergizi, dengan peregangan, dan dalam kategori baik yaitu sebanyak 45
masih banyak lagi. Pada penelitian ini orang (72,6%), penanganan dismenore
pengetahuan responden tentang dengan cara melakukan peregangan dalam
penanganan dismenore yang paling tinggi kategori kurang sebanyak 24 orang
adalah dengan cara meminum obat (38,7%), penanganan dismenore dengan
penghilang nyeri (analgetik) yaitu cara menghindari konsumsi kafein dalam
sebanyak 45 orang dari 62 responden kategori baik sebanyak 38 orang (61,3%),
berada dalam kategori baik (72,6%). penanganan dismenore dengan asupan gizi
Sedangkan pada penelitian oleh Paramita yang baik dalam kategori baik sebanyak
(2010) dalam Hubungan Tingkat 38 orang (61,3%), penanganan dismenore
Pengetahuan tentang Dismenore dengan dengan cara lain - lain dalam kategori baik
Perilaku Penanganan Dismenore pada sebanyak 32 orang (51,6%).
Siswi SMK/YPKK 1 Sleman Yogyakarta,
SARAN
pengetahuan tentang penanganan
Diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi
dismenore yang paling tinggi adalah
penyuluhan tentang penanganan
dengan cara kompres hangat yaitu
dismenore terutama ke sekolah - sekolah
sebanyak 28 orang dari 58 responden
menengah pertama dan sekolah - sekolah
(48,3%). Perbedaan hasil penelitian ini
menengah atas karena pada usia tersebut
kemungkinan dipengaruhi oleh perbedaan
siswi akan lebih membutuhkan informasi
karakteristik responden, pada penelitian
sebanyak – banyaknya agar bisa
ini responden penelitian adalah siswi kelas
mengaplikasikannya di kehidupan sehari -
8 SMP yang kemungkinan masih kurang
hari.
pengetahuan tentang penanganan
dismenore dengan cara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
Devi, M. (2012). Gizi Saat Sindrom
bahwa penelitian tentang tingkat
Menstruasi. Jakarta: PT. Bhuana
pengetahuan remaja putri yang pernah
Ilmu Populer.
mengalami dismenore tentang penanganan
Dharmauni, N. P. D. (2012). Gambaran
dismenore di SMPN 9 Tasikmalaya
Pengetahuan Remaja Puteri tentang
terbanyak pada kategori baik.
Penanganan Dismenore Primer Pada
Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 4
KESIMPULAN
Unggaran. Retrieved June 25, 2015,
Tingkat pengetahuan siswi SMPN 9
from
Tasikmalaya kelas 8 tentang penanganan
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah
dismenore dengan cara pemanasan dalam
Epidemiologi, A. J. of. (2010). Penelitian
kategori baik sebanyak 30 orang siswi

164
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017

Epidemiologi mengenai Konsumsi February 17, 2015, from


Kafein dan Fungsi Menstruasi. http://eprints.uns.ac.id/id/eprint/195
Retrieved July 10, 2015, from Purba, E. N. T., Rompas, S., &
http://googleweblight.com Karundeng, M. (2014). Hubungan
Maulana, M. (2008). Panduan Lengkap Pengetahuan Dengan Perilaku
Kehamilan. Yogyakarta: Katahati. Penanganan dismenore di SMAN 7
Mulyani, S. (2012). Tingkat Pengetahuan Manado. Retrieved February 10,
Remaja Putri Tentang Disminorea 2015, from
Kelas VIII di SMPN 1 Kedawaung http://ejournal.unsrat.ac.id
Sragen. Sekolah Tinggi Ilmu Sukarni, I.K., & P, W. (2013). Buku Ajar
Kesehatan Kusuma Husada. Keperawatan Maternitas.
Nafiroh, D., & Indrawati, N. D. (2013). Yogyakarta: Nuha Medika.
Gambaran Pengetahuan Remaja Sulistina, D. . (2009). Hubungan
Tentang Dismenore Pada Siswa Putri Pengetahuan Menstruasi dengan
Di Mts Nu Mranggen Kabupaten Perilaku Kesehatan Remaja Putri
Demak. Retrieved February 17, Tentang Menstruasi di SMPN 1
2015, from http://ojs.akbidylpp.ac.id Trenggalek. Retrieved February 17,
Oetomo, L. H. (2006). Rahasia 2016, from http://eprints.uns.ac.id
Penyembuhan Alami: Cara Wawan, A., & Dewi, M. (2011).
Sederhana untuk Mengobati Lebih Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
dari 70 Penyakit yang Sering Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Menyerang Anda. Jakarta: PT. Yuniarti, T., Rejo, & Handayani, T. .
Prestasi Pustakaraya. (2012). Hubungan Tingkat
Paramita, D. . (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester
Pengetahuan Tentang Dismenorea 1 dengan Menstruasi dan
Dengan Perilaku Penanganan Penanganan Dismenore di Akper
Dismenorea Pada Siswi Smk Ypkk I Mamba‟ul „ulum Surakarta.
Sleman Yogyakarta. Retrieved

165

Anda mungkin juga menyukai