Artikel Bellia Safitri (Prognosis)
Artikel Bellia Safitri (Prognosis)
Sofia Februanti
Dosen Prodi Keperawatan Tasikmalaya
sofiafebruanti@gmail.com
Abstrak
Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke
pinggang dan punggung bagian bawah, timbul 2 atau 3 tahun sesudah menarche atau pertama kali
menstruasi. Dismenore seringkali mengganggu aktifitas sehari – hari. Beberapa cara untuk menangani
dismenore diantaranya dengan kompres hangat, meminum obat penghilang nyeri, dengan asupan gizi
yang baik dan masih banyak lagi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif,
dengan jumlah sampel 62 siswi. Teknik pengambilan sampel berupa purposive sample. Instrumen yang
digunakan adalah instrumen tertutup, dan analisa yang digunakan analisa univariat. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore di SMPN 9
Tasikmalaya sebanyak 31 orang berpengetahuan baik (50%), 25 orang berpengetahuan cukup (40,3%)
dan 6 orang berpengetahuan kurang (9,7%). Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan
penyuluhan tentang penanganan dismenore agar informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh responden
mengenai menstruasi, dismenore dan penanganannya terpenuhi.
Abstract
Dysmenorrhoea is lower abdominal pain that sometimes the pain extends to the waist and lower back,
usually only arise 2 or 3 years after menarche, or first menstrual period. Dysmenorrhea often interfere
with daily activities. Some of the ways that can be done to handling dysmenorrhea such as with warm
compresses, take a medicine, with a good nutrition, and esc. This research used descriptive
quantitative research methods, with a sample of 62 students. The sampling technique used the
purposive sample. The instrument used was a closed instrument, and analysis used was a univariate
analysis. The results showed the level of knowledge’s student about the handling of dysmenorrhea in
Tasikmalaya SMP 9 of 31 people knowledgeable good (50%), 25 persons knowledgeable enough
(40.3%) and 6 people knowledgeable less (9.7%). Based on this research was recommended for health
care workers to further improve the handling of dysmenorrhea counseling on a regular basis,
especially to secondary schools and high schools, so that health information needed by respondents
regarding menstruation, dysmenorrhea and handling are met.
dan ada yang samar – samar, ada pula Beberapa hal yang dilakukan beberapa
yang berat bahkan beberapa wanita telah wanita untuk mengatasi sakit saat
pingsan dan ada yang harus ke dokter menstruasi adalah kompres dengan botol
karena nyeri yang dialaminya hangat, mandi air hangat minum minuman
mengganggu aktivitasnya (Asrinah, 2011 hangat yang mengandung kalsium tinggi,
dalam Mulyani, 2012). Ternyata hampir menggosok-gosokan perut/pinggang yang
30 % wanita yang mengeluhkan sakit, sambil posisi menungging sehingga
dismenore adalah anak gadis dari ibu yang rahim tergantung kebawah dan tarik
dulunya dismenore, serta sebanyak 7% nafas dalam-dalam secara perlahan untuk
saudara wanita yang mengalami relaksasi (Misaroh, 2009 dalam Purba,
dismenore juga mengeluhkan hal yang Rompas, & Karundeng, 2014). Tetapi ada
sama, meskipun ibu mereka dulunya tidak juga beberapa orang yang mengatasinya
mengeluhkan dismenore (Yatim, 2001 dengan tidur, bahkan ada yang hanya
dalam Mulyani, 2012). dibiarkan saja.
Angka kejadian dismenore di dunia sangat Berdasarkan hasil studi pendahuluan
besar. Rata – rata lebih dari 50% wanita di dengan metode kuisioner tentang cara
setiap Negara mengalami dismenore. Di menangani dismenore yang dilakukan oleh
Amerika angka persentasinya sekitar 60% peneliti kepada 15 siswi kelas 8i di SMPN
dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di 9 Tasikmalaya, 3 orang menjawab dengan
Indonesia angkanya diperkirakan 55% cara tidur, 2 orang menjawab dengan
wanita produktif yang terganggu oleh minum obat, dan 10 orang menjawab tidak
dismenore. diatasi atau dibiarkan saja. Berdasarkan
Karena penderita terbanyak adalah pada hal-hal tersebut di atas, peneliti tertarik
wanita usia produktif, akibatnya melakukan penelitian tentang Gambaran
dismenorea juga menyebabkan Pengetahuan Remaja Putri tentang
ketidakhadiran saat bekerja dan sekolah, Penanganan Dismenore di SMPN 9
sebanyak 13-51% wanita telah absen Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah
sekali dan 5-14% berulang kali absen untuk mengetahui gambaran Pengetahuan
(Anurogo, 2008 dalam Yuniarti, Rejo, & Remaja Putri tentang Penanganan
Handayani, 2012). Penelitian di Amerika Dismenore di SMPN 9 Tasikmalaya.
Serikat menyebutkan bahwa dismenore
METODE PENELITIAN
dialami oleh 30-50% wanita usia
Metode penelitian yang digunakan adalah
reproduksi dan 10-15% diantaranya
deskriptif, untuk mengetahui gambaran
kehilangan kesempatan kerja,
tingkat pengetahuan remaja putri tentang
mengganggu kegiatan belajar di sekolah
penanganan dismenore di SMPN 9
dan kehidupan keluarga (Paramita, 2010
Tasikmalaya kelas 8. Populasi pada
dalam Purba, Rompas, & Karundeng,
penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 8
2014).
158
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar mempunyai pengetahuan
Total 62 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
Berdasarkan tabel diatas, menunjukan
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya
tingkat pengetahuan remaja putri yang
tentang penanganan dengan
pernah mengalami dismenore tentang
mengkonsumsi obat penghilang nyeri
penanganan dismenore di SMPN 9
sebagian besar mempunyai pengetahuan
Tasikmalaya Kota Tasikmalaya yaitu
baik yaitu sebanyak 45 orang (72,6%) dan
dalam tingkat baik sebanyak 31 orang
kurang sebanyak 7 orang (11,3%).
siswi (50%), dan kurang sebanyak 6 orang
siswi (9,7%).
159
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Tabel 4 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dengan asupan gizi yang baik di SMPN 9
tentang Penanganan Dismenore Tasikmalaya
dengan cara melakukan peregangan di SMPN Persentase
9 Tasikmalaya Kategori Frekuensi
(%)
Persentase
Kategori Frekuensi Baik 38 61.3
(%)
Baik 20 32,3 Cukup 17 27,4
Cukup 18 29,0 Kurang 7 11.3
Kurang 24 38,7 Total 62 100.0
Total 62 100,0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya tentang penanganan dengan asupan gizi
tentang penanganan dengan cara yang baik sebagian besar mempunyai
melakukan peregangan sebagian besar pengetahuan baik yaitu sebanyak 38 orang
mempunyai pengetahuan kurang yaitu (61,3%) dan kurang sebanyak 7 orang
sebanyak 24 orang (38,7%) dan cukup (11,3%).
sebanyak 18 orang (29%).
Tabel 7 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore
Tabel 5 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dengan cara lain - lain di SMPN 9
tentang Penanganan Dismenore Tasikmalaya
dengan cara menghindari konsumsi kafein di
Kategori Frekuensi Persentase (%)
SMPN 9 Tasikmalaya
Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 32 51,6
Total 62 100.0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya
remaja putri di SMPN 9 Tasikmalaya tentang penanganan dengan cara lain - lain
tentang penanganan dengan cara sebagian besar mempunyai pengetahuan
menghindari konsumsi kafein sebagian baik yaitu sebanyak 32 orang (51,6%) dan
besar mempunyai pengetahuan baik yaitu kurang sebanyak 8 orang (12,9%).
sebanyak 38 orang (61,3%) dan kurang
PEMBAHASAN
sebanyak 6 orang (9,7%).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa distribusi frekuensi tingkat
Tabel 6 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore pengetahuan remaja putri di SMPN 9
160
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
162
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak
ini terjadi setelah orang melakukan 2 orang (4,3%) dan pengetahuan cukup
penginderaan terhadap suatu obyek sebanyak 8 orang (17,4%). Hal ini
tertentu. Penginderaan terjadi melalui kemungkinan dipengaruhi oleh instrumen
panca indera manusia, yakni: indera penelitian yang lebih banyak membahas
penglihatan, pendengaran, penciuman, tentang dismenore secara umum meliputi:
rasa dan raba. Pada waktu penginderaan pengertian, waktu terjadinya, bagian tubuh
sampai menghasilkan pengetahuan yang merasa sakit, dan lain – lain,
tersebut dipengaruhi oleh intensitas sementara yang membahas tentang
perhatian persepsi terhadap objek. penanganan hanya sebagian kecil dari
Sebagian besar pengetahuan manusia keseluruhan soal. Peneliti berasumsi
diperoleh melalui mata dan telinga. bahwa pengetahuan remaja putri tentang
Peneliti berpendapat, hasil penelitian ini dismenore secara umum hasilnya kurang
dipengaruhi oleh pengalaman responden karena sebagian besar responden belum
ketika mereka sedang merasakan mempelajarinya secara teoritis, sedangkan
dismenore. Atau karena informasi yang bila pengetahuan tentang penanganan
mereka dapatkan dari orang tuanya, dari dismenore hasilnya baik karena responden
TV ataupun internet, maupun dari memiliki pengalaman untuk mengatasi hal
penyuluhan kesehatan yang diadakan di tersebut. Informasi tentang cara
sekolah. Sehingga responden menjadi tahu penanaganannya kemungkinan di dapat
bagaimana cara mengatasi atau cara dari orang tua, saudara, internet maupun
menangani dismenore yang tepat dan teman - temannya.
menjadikan pengetahuan responden Dysmenorrhea atau dismenore dalam
menjadi baik. bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat
Hal ini sejalan dengan teori yang menstruasi. Uterus atau rahim terdiri atas
dikemukakan oleh Hana (2009) dalam otot yang juga berkontraksi dan relaksasi.
Sulistina (2009) yang mengatakan bahwa Pada umumnya, kontraksi otot uterus tidak
tingkat pengetahuan seseorang dapat dirasakan, namun kontraksi yang hebat
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya dan sering menyebabkan aliran darah ke
yaitu oleh pengalaman dan informasi. uterus terganggu sehingga timbul rasa
Berbeda dengan penelitian Nafiroh, D., & nyeri yang disebut dismenore (Sukarni,
Indrawati (2013) dalam Gambaran I.K., & P, 2013).
Pengetahuan Remaja tentang Dismenore Ada beberapa strategi yang akan
Pada Siswa Putri Di MTs NU Mranggen membantu mengurangi rasa sakit saat
Kabupaten Demak, didapatkan hasil yang menstruasi menurut Oetomo (2006),
tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu 36 diantaranya dengan cara pemanasan atau
orang dari 46 responden memiliki kompres dengan menggunakan botol
pengetahuan kurang (78,3%). Sedangkan berisi air hangat pada bagian perut yang
163
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
164
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
165